(0.36) | (Flp 1:20) |
(ende: Baik kalau aku hidup lagi, ataupun aku mati) Maksudnja disini: kalau aku dibebaskan, ataupun dihukum mati. |
(0.36) | (Tit 3:9) |
(ende) Baik ingatlah Tit 1:10-16 dan 1Ti 1:4-7. |
(0.36) | (Yak 1:25) |
(ende) Orang-orang saleh mengukur baik-buruk lakunja menurut kadar Allah. |
(0.36) | (2Ptr 2:7) |
(ende) Tetapi dimasa kebinasaan Sodom dan Gomora, Lot selamat. Ia seorang adil dan hidup baik. |
(0.36) | (2Ptr 3:12) |
(ende) Apabila hidupnja baik, manusia tak perlu takut, malah rindu supaja achirat itu lekas-lekas tiba. |
(0.36) | (Pkh 1:15) |
(endetn: diluruskan) diperbaiki sesuai dengan terdjemahan2 kuno. Tertulis: "teratur baik2". |
(0.36) | (Yer 6:20) |
(endetn) Ditinggalkan bersama dengan terdjemahan Syriah dan Junani: "jang baik". |
(0.36) | (Mzm 73:9) | (jerusalem: melawan langit) artinya: dalam kesombongannya mereka menghina baik Allah (langit, sorga) maupun manusia (bumi). |
(0.36) | (Mzm 109:27) | (jerusalem: melakukannya) Allah baik membiarkan pemazmur difitnah, maupun menyelamatkan. Pokoknya: semua berasal dari Tuhan. |
(0.36) | (Yer 8:14) | (jerusalem: Berkumpullah) Kata Ibrani yang sama berarti baik berkumpul maupun memungut, Yer 8:13. |
(0.36) | (Za 7:6) | (jerusalem: untuk dirimu sendiri) Baik bila mereka berpuasa maupun berpesta, semuanya hanya demi kepentingan mereka sendiri saja. |
(0.36) | (2Ptr 1:10) | (jerusalem: berusahalah sungguh-sungguh) Sejumlah naskah menambah: dengan pekerjaan-pekerjaan baik. |
(0.36) | (Ibr 5:14) |
(full: MEMBEDAKAN YANG BAIK DARIPADA YANG JAHAT.
) Nas : Ibr 5:14 Mereka yang lemah dan tidak dewasa imannya tidak memiliki kepekaan dan kebijaksanaan rohani mengenai apa yang baik dan apa yang jahat dalam hidup ini, dan apa yang memuliakan Allah dan yang tidak memuliakan Allah. Sebaliknya, orang-orang percaya yang dewasa imannya telah melatih indera mereka untuk membedakan dengan teliti antara yang baik dan yang jahat dengan senantiasa mempraktikkan kebenaran dan ketaatan. Setelah belajar untuk mengasihi keadilan dan membenci kefasikan (lihat cat. --> Ibr 1:9), [atau ref. Ibr 1:9] setelah pikirannya dibaharui menurut prinsip-prinsip kebenaran (Rom 12:1-2), dan setelah mendapat kemampuan dari Roh Kudus untuk melihat berbagai hal dari segi pandangan Allah, mereka menjadi mampu untuk menerima makanan yang keras dari Firman Allah dan bertumbuh mencapai kepenuhan Kristus (bd. Ef 4:13). |
(0.36) | (Mzm 14:1) |
(sh: Siapa yang benar? (Selasa, 18 Februari 2003)) Siapa yang benar?Kata orang, tidak sulit mencari orang baik. Stok orang baik di dunia masih tersedia banyak. Yang sulit adalah mencari orang yang benar, orang yang memperjuangkan kebenaran, dan yang menegakkan kebenaran. Keadaan inilah yang paling tidak sedang kita rasakan sekarang ini di Indonesia. Orang baik, yang suka menyumbang, yang dermawan, yang suka menolong orang lain memang banyak, tetapi kebanyakan juga sarat dengan tujuan/muatan politis kepentingan diri/kelompoknya alias tidak tulus. Pemazmur pun melihat sekeliling dirinya dan menemukan betapa sedikitnya, atau -- di luar dirinya dan orang percaya -- tidak ada orang benar. Tanda-tanda orang benar tidak ada pada dunia ini, yaitu mengakui Allah dalam hati dan perbuatan mereka (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">1), berakal budi dan mencari Allah (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">2), hidup setia, bermoral dan berbuat baik (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">3), berbuat yang benar dan tidak menindas umat Tuhan (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">4) serta tidak menghina orang yang tertindas (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">6). Namun, pemazmur tidak pesimis melihat semuanya ini karena ia mengetahui bahwa Allah beserta dengan orang benar, betapa pun jumlah mereka sedikit, dan hukuman akan menimpa orang bebal (julukan bagi orang yang 'tidak benar') dengan kejutan yang besar (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">5). Juga, Tuhan akan memulihkan umat Tuhan yang tertindas, dan mendatangkan keselamatan bagi mereka (ayat tidak+baik&tab=notes" ver="">7). Mazmur ini menuturkan kepada kita bahwa kebebalan menjadi dosa asal segala kejahatan dan penindasan oleh yang berkuasa dan kuat atas yang lemah dan miskin, penyangkalan atas kekuasaan Tuhan dan kehadiran-Nya yang menuntut dan mengadili perbuatan kita. Oleh sebab itu, apabila kita menganggap diri kita "tuan", maka dengan segera akan terjadi penindasan terhadap sesama kita. Renungkan: "Apakah yang kuat dan berkuasa akan terus menindas yang lemah dan miskin?" Tidak, karena Allah menyertai angkatan "orang benar". Jawaban Allah ini tidak akan menumbuhkan iman kita apabila kita terlibat dalam permainan penindasan ini. |
(0.36) | (Mat 1:25) |
(ende) "Hingga". Ini bukan berarti, bahwa Maria hanja perawan nirmala sampai Jesus dilahirkan dan kemudian tidak lagi. Mateus hanja hendak menekankan bahwa sebelum kelahiran Jesus tak terdjadi hubungan antara Maria dan Josep demikian, sehingga mungkin Jesus "diperanakkan" oleh Josep. Baik bandingkanlah utjapan jang sama dalam Mat 12:20, dimana "hingga" djuga njata tidak berarti, bahwa "batang ilalang jang terkulai" kemudian "dipatahkan". |
(0.36) | (Hak 15:14) |
(full: BERKUASALAH ROH TUHAN ATAS DIA.
) Nas : Hak 15:14 Dilengkapi dengan kuasa dari Roh Kudus dalam PL tidak menunjukkan bahwa Allah menyetujui gaya hidup orang tersebut (bd. Bil 24:2). Sesungguhnya, ada banyak aspek dalam gaya hidup Simson yang tidak baik. |
(0.36) | (Pkh 9:2) |
(full: NASIB ORANG SAMA.
) Nas : Pengkh 9:2 Salomo melihat bahwa kematian tidak dapat dielakkan dari segi pandangan hidup di sini saja. Dari sudut itu, kelihatan tidak adil kalau kematian dialami oleh semua orang, baik orang benar maupun orang fasik. |
(0.36) | (Ayb 35:4) | (jerusalem: memberi jawab) Elihu dalam uraian ini Ayu 35:5-16 menanggapi terutama keterangan-keterangan Ayub yang menuduh Allah bahwa tidak mengganjari perbuatan manusia dengan setimpal dan berlaku seolah-olah tidak peduli apakah manusia melakukan yang baik atau yang jahat. Bdk Ayu 7:20; 9:22. |
(0.36) | (Pkh 9:1) | (jerusalem: Perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun...) Bagian terakhir ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: perbuatan-perbuatan mereka ada di tangan Allah. Manusia tidak mengetahui kasih atau kebencian, meskipun dua-duanya ada di depannya. Artinya: manusia tidak memahami kasih maupun kebencian, meskipun hatinya sendiri mengalaminya. |
(0.36) | (Pkh 9:6) | (jerusalem: Baik kasih mereka...) Kepastian tentang kematian yang tidak terhindar memperlemah ajakan untuk menikmati kehidupan, Pengk 9:7-8; bdk Pengk 2:24+. Ajakan itu berakhir dengan nasehat agar orang seumur hidup setia pada kasih sampai orang diceraikan dengan tidak ada pemulihan. |