Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 11807 ayat untuk Kepada setiap orang (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.43) (Yoh 13:34) (full: SALING MENGASIHI. )

Nas : Yoh 13:34

Orang Kristen diperintahkan untuk mengasihi, dalam cara yang lebih mulia dan khusus, semua orang Kristen terlepas dari kelompok, keanggotaan gereja, ataupun pandangan teologis.

  1. 1) Orang percaya harus membedakan orang Kristen yang sungguh-sungguh dari mereka yang mempunyai pengakuan palsu dengan cara memeriksa kasih dan ketaatan mereka kepada Kristus dan kesetiaan kepada Firman Allah yang suci (Yoh 5:24; 8:31; 10:27; Mat 7:21;

    lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

  2. 2) Setiap orang yang memiliki iman yang hidup terhadap Yesus Kristus serta tetap setia pada Firman Allah yang diilhamkan dan tidak ada salahnya, sebagaimana yang dimengertinya, sementara menentang suasana populer yang ada pada masa ini, menjadi saudara saya dalam Kristus, dan berhak menerima kasih dan sokongan saya.
  3. 3) Mengasihi semua orang Kristen yang sungguh-sungguh, termasuk mereka yang berlainan organisasi gerejanya, tidak berarti bahwa kita harus berkompromi atau mencocokkan kepercayaan alkitabiah yang khusus atau perbedaan dalam doktrin kita. Hal ini juga tidak berarti bahwa kita harus berusaha agar organisasi kita bersatu.
  4. 4) Orang Kristen tidak boleh berkompromi mengenai kekudusan Allah. Kasih akan Allah dan kehendak-Nya sebagaimana terungkap dalam Alkitab harus senantiasa menguasai dan menuntun kasih kita terhadap sesama saudara. Kasih kepada Allah harus selalu didahulukan

    (lihat cat. --> Yoh 13:35 berikutnya;

    [atau ref. Yoh 13:35]

    Mat 23:37,39).
(0.43) (Kel 13:1) (sh: Hak Allah (Minggu, 17 April 2005))
Hak Allah


Anak sulung penting bagi banyak keluarga. Anak sulung menjadi penerus keturunan atau nama keluarga. Apa yang terjadi kalau anak sulung itu diambil dari keluarga? Itulah yang terjadi pada umat Israel. Tuhan mengklaim setiap anak sulung sebagai milik-Nya. Mengapa demikian? Tengah malam sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah memisahkan anak-anak sulung dari setiap rumah dengan memberikan tanda darah pada setiap muka pintu. Pada malam tulah kesepuluh dijalankan anak-anak sulung bangsa Israel selamat. Karena Allah menyelamatkan hidup anak-anak sulung, maka Ia memiliki hak untuk mengklaim mereka sebagai milik-Nya. Namun, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menebus anak-anaknya (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12-14).

Penebusan ini memiliki 2 tujuan. Pertama, penebusan ini mengingatkan Israel bagaimana Allah telah memisahkan anak-anak mereka dari kematian dan telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Kedua, penebusan ini menunjukkan bagaimana Allah menghargai manusia dan berlawanan dengan ilah-ilah kafir yang mereka sembah yang justru meminta manusia sebagai kurban persembahan. Inilah yang harus diajarkan oleh setiap orang tua Israel kepada anak-anak mereka sesudah masuk ke tanah perjanjian (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">3-10). Penebusan ini juga adalah simbol ke depan ketika Yesus membeli kita dengan harga untuk dosa kita sekali dan selamanya.

Bila pada zaman Perjanjian Lama tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia masih merupakan suatu bayang-bayang, maka bagi kita yang hidup dalam zaman Perjanjian Baru, hal tersebut sudah menjadi fakta. Allah telah menggenapi keselamatan dengan mengirimkan Kristus bagi kita. Puji Tuhan untuk keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita.

Ingat: Keselamatan yang kini Anda alami adalah pemberian Allah. Sudahkah Anda hidup senantiasa memberikan yang terbaik bagi Allah dari hidup Anda? Memberi yang terbaik adalah pengakuan bahwa semua yang kita alami berasal dari Tuhan.

(0.43) (1Raj 3:16) (sh: Sebuah solusi (Rabu, 28 Juli 2004))
Sebuah solusi

Seorang yang berhikmat, dapat memahami tindakannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan bagaimana dia berespons terhadap permasalahan itu. Pemahaman ini adalah pemberian Allah dan merupakan salah satu aspek dari hikmat.

Permasalahan yang Salomo hadapi adalah permasalahan yang pelik, yaitu bagaimana menemukan ibu yang asli dari antara dua ibu yang mengaku ibu kandung dari satu bayi. Dua ibu ini adalah perempuan sundal. Ini berarti mereka mewakili kelompok masyarakat yang paling rendah. Mereka adalah orang yang sering kali diremehkan dan tidak dianggap, keadilan jauh dari hidup mereka. Namun ketika mereka menghadap Salomo, mereka mendapatkan keadilan.

Hikmat Allah nyata dalam diri Salomo. Salomo membongkar motivasi dari masing-masing ibu supaya dapat menemukan yang mana ibu yang asli. Salomo memerintahkan supaya bayi itu dibagi dua saja dan masing-masing ibu mendapatkan separuh anak. Respons setiap ibu menunjukkan motivasi masing-masing (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">26). Salomo berhasil menemukan siapa ibu kandung bayi itu (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">27). Salomo berhasil menyelesaikan masalah pelik itu.

Peristiwa ini tidak hanya menjadikan Salomo diakui sebagai raja yang berhikmat, bahkan Allah juga mendapatkan pengakuan sebagai Allah yang memberikan hikmat kepada Salomo untuk melakukan keadilan (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">28). Salomo dihormati karena hikmat Allah ada di dalam dirinya, dan Allah dipermuliakan melalui dirinya.

Di balik pemecahan suatu masalah, orang akan menilai siapa kita dan akan mengetahui siapa Allah kita. Bila kita berhasil memecahkan masalah dengan benar, nama Tuhan yang dipuji, sebaliknya bila tidak, nama Tuhan dipermalukan. Oleh karena itu, jangan bersandar kepada kepandaian kita sendiri, sebaliknya kita harus memohon hikmat Allah dalam setiap pemecahan masalah.

Renungkan: Pecahkanlah setiap permasalahan dalam hidup Anda dengan hikmat dari Tuhan sehingga orang melihat bahwa hikmat dari Allah ada dalam diri Anda dan nama Tuhan dimuliakan.

(0.43) (Dan 12:1) (sh: Keadaan masa depan (Minggu, 4 Juli 1999))
Keadaan masa depan

Keadaan masa depan bukanlah suatu keadaan yang menyenangkan sesuai dambaan setiap insan, seperti dikatakan: akan ada suatu waktu kesesakan, di mana terjadi banyak penderitaan. Bagaimana Kristen sebagai orang-orang percaya menghadapi keadaan ini? Apakah dilingkupi perasaan takut dan gentar, sehingga kehilangan pengharapan di dalam Tuhan? Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang percaya mengalami keadaan yang berat ini sendirian. Ada jaminan penyertaan yang Allah sediakan bagi orang-orang percaya, sehingga dimampukan untuk tetap memiliki pengharapan dan keteguhan iman dalam menghadapi segala penderitaan dan kesesakan.

Rencana Allah tidak pernah gagal. Bagaimanapun manusia dan musuh Allah berusaha menggagalkan rencana keselamatan bagi orang percaya, namun rencana Allah tidak dapat digagalkan oleh siapa pun. Seringkali kita kecewa dan putus asa ketika mengalami kenyataan bahwa kejahatan dan penindasan semakin merajalela tak terkendali. Pelakunya pun seolah tak berdosa dengan segala rencana dan perbuatannya. Sesungguhnya kita jangan hanya terpaku pada peristiwa yang nampak, karena akan melemahkan iman pengharapan kita. Keyakinan bahwa Allah akan bertindak sesuai dengan rencana-Nya yang tidak pernah gagal, akan memurnikan iman pengharapan kita sehingga kita dimampukan mengerti setiap kejadian yang akan terjadi dari kaca mata yang benar dan tepat.

Setia dan tekun. Sikap yang seharusnya mewarnai kehidupan orang percaya dalam menghadapi keadaan masa depan yang penuh penderitaan adalah kesetiaan dan ketekunan berdasarkan iman pengharapan kepada Allah yang rencana-Nya tidak pernah gagal. Kesetiaan dan ketekunan adalah sikap Kristen yang telah mengalami anugerah Allah dan senantiasa hidup bertumbuh dalam firman-Nya.

Doa: Siapkan umat-Mu untuk menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan pergumulan, dengan firman-Mu yang memberi kekuatan, agar umat-Mu memiliki kesetiaan dan ketekunan sampai kedatangan-Mu.

(0.43) (Mat 28:16) (sh: Perintah terakhir Yesus (Selasa, 17 April 2001))
Perintah terakhir Yesus

Sekarang Matius tiba pada sebuah konklusi yang sarat dengan muatan perintah kepada para murid untuk segera dilaksanakan. Namun sebelum para murid terlibat dalam pelaksanaan perintah tersebut, ada hal lain yang Matius paparkan tentang kondisi iman para murid. Hal ini nampak dari reaksi mereka ketika melihat Yesus. Ada yang langsung menyembah-Nya, tetapi ada juga yang meragukan-Nya.

Matius memaparkan kepada pembaca tentang fakta bahwa ada murid Yesus Kristus yang masih meragukan-Nya, dan bahwa Yesus tahu tentang keadaan tersebut. Artinya, Yesus tahu hati setiap orang, baik mereka yang percaya sungguh bahwa diri-Nya telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, maupun mereka yang meragukan-Nya. Namun keraguan manusia tidaklah menjadi penghalang bagi Yesus untuk memberikan 'amanat agung' kepada para murid. Karenanya sebelum 'amanat agung' itu diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang, setiap orang yang mau, dan sedang terlibat dalam pekerjaan Allah haruslah orang yang telah memiliki persekutuan dan hubungan yang tulus dan suci dengan Yesus Kristus. Itu berarti, tidak ada seorang pun yang dapat terlibat sebagai perpanjangan tangan Yesus Kristus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila orang tersebut tidak memiliki hubungan yang kental, indah, dan mesra dengan Tuhan Yesus Kristus.

Wajar bila Matius memaparkan tindakan Yesus sebelumnya untuk membereskan keraguan hati di antara para murid tentang keberadaan diri-Nya. Tujuan-Nya adalah nantinya para murid akan keluar dengan dasar komitmen yang sama bahwa Yesus Kristus yang mereka imani adalah Tuhan yang berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Dengan demikian tanggung jawab untuk melaksanakan 'amanat agung' itu dapat terwujud. Para murid memikul tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan amanat agung ini. Tapi mereka tidak sendiri dalam pelaksanaannya, karena penyertaan Yesus terhadap mereka takkan berkesudahan.

Renungkan: Peran yang sekarang Kristen lakoni adalah peran para murid. Itu berarti tanggung jawab untuk mewujudkan amanat agung Yesus Kristus pun menjadi bagian kita.

Pengantar Kitab Yeremia 27-33

Pasal Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">27-29: Pasal-pasal ini merupakan bagian dari periode yang terangkum dalam pasal Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">21-29. Yehuda sudah memasuki masa- masa terakhir dalam kehidupannya sebagai sebuah bangsa. Nubuat Yeremia terbukti dengan datangnya serbuan dari Babel.

Dua pasal ini khususnya berbicara tentang nabi palsu dan ajarannya yang tak henti-hentinya membingungkan bangsa Yehuda yang sedang menghadapi situasi yang sangat genting karena kepungan Babel. Namun Yeremia tidak lelah-lelahnya memanggil Yehuda untuk menaati kehendak Allah dengan cara tunduk kepada Babel (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">27:1-22). Nubuatnya ditegaskan dengan menubuatkan kematian Hananya yang segera digenapi (Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">28:1-17). Namun surat Yeremia kepada orang-orang Yehuda yang berada di pembuangan membuahkan tantangan yang baru bagi Yeremia.

Yeremia 30-33: Pasal Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">30-33 berisi salah satu nubuat yang paling penting dalam keseluruhan Perjanjian Lama. Yeremia menyampaikan nubuat-nubuat yang tercatat dalam pasal- pasal ini kepada bangsa Yehuda pada saat mereka dikepung oleh tentara Babel selama 18 bulan. Yeremia memaparkan penglihatan yang luar biasa tentang rencana Allah bagi umat pilihan-Nya di masa yang akan datang, setelah mereka mengalami pembuangan.

Yeremia memaparkan bagaimana Allah akan membawa Israel dan Yehuda pulang dan memulihkan mereka serta akan menghukum bangsa yang sudah menawan mereka.

Selain itu Yeremia juga menyampaikan wahyu Allah yang baru dan mengejutkan. Allah bermaksud menetapkan perjanjian yang baru dengan Israel. Perjanjian ini berbeda dengan perjanjian yang pernah Allah tetapkan di Gunung Sinai. Perjanjian baru ini akan mentransformasi bangsa Israel dari dalam diri mereka sehingga mereka akan dimampukan untuk menikmati seluruh berkat Allah. Namun demikian kunci bagi Kristen untuk memahami perjanjian baru ini adalah Yesus Kristus. Perjanjian baru ditetapkan dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

(0.42) (Tit 2:13) (full: PENGHARAPAN KITA YANG PENUH BAHAGIA. )

Nas : Tit 2:13

Pengharapan yang harus diingini oleh setiap orang Kristen adalah "penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" dan persatuan kita dengan Dia untuk kekal

(lihat cat. --> Yoh 14:3;

[atau ref. Yoh 14:3]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Pengharapan ini bisa digenapi setiap saat (bd. Mat 24:42; Luk 12:36-40; Yak 5:7-9). Demikian, orang Kristen jangan sekali-kali hilang harapan bahwa mungkin hari ini sangkakala akan berbunyi dan Tuhan pun datang.

(0.42) (Mat 9:9) (sh: Kristus datang untuk orang berdosa. (Selasa, 13 Januari 1998))
Kristus datang untuk orang berdosa.

Orang Parisi mencela Yesus yang bergaul dengan orang-orang berdosa. Apalagi, Ia memanggil Matius si pemungut cukai menjadi murid-Nya. Matius pasti tidak pernah menduga, dirinya yang disisihkan dan dibenci oleh masyarakat, diterima dan dikasihi Yesus. Berita ini adalah berita yang sungguh luar biasa, yang harus disebarkan oleh semua orang percaya. Betapa banyak orang putus harapan, sesat, merasa diri tak berguna, dibuang bahkan dibenci masyarakat. Merasa gagal, karena tidak mampu mengejar kesalehan dan kebenaran dengan kekuatan diri sendiri. Mereka mencoba berbuat amal dan kebajikan untuk mencari berkat dan keselamatan dari Allah. Usaha ini seperti menambal baju tua dengan kain baru dan mengisi kantong anggur lama dengan air anggur baru.Perbuatan yang sia-sia dan mustahil.

Berharga di mata Allah. Semua manusia dikasihi dan berharga di mata Tuhan. Kalau setiap orang menyadari bahwa dirinya berguna dan berharga serta tahu tujuan hidupnya, hubungan manusia satu dengan yang lain akan sangat indah. Persoalannya, maukah kita menyampaikan berita indah ini kepada orang lain?

Renungkan: Anugerah keselamatan bukan saja mengampuni kita tetapi juga menggerakkan kita menjadi saksi Kristus.

(0.42) (Yes 31:1) (full: CELAKALAH ORANG-ORANG. )

Nas : Yes 31:1

Yesaya mengucapkan kutukan atas para penjahat (ayat Yes 31:2) yang lebih mengandalkan pasukan berkuda dan kereta perang Mesir daripada Tuhan (bd. Ul 17:16). Orang percaya masa kini harus waspada agar jangan melakukan dosa yang sama seperti Yehuda; kita harus beriman kepada Allah, menghormati perintah-perintah-Nya, dan mencari Dia setiap hari untuk menerima kasih karunia dan pertolongan-Nya dalam semua keperluan kita (bd. Ibr 4:16).

(0.42) (Yer 31:34) (full: MEREKA SEMUA ... AKAN MENGENAL AKU. )

Nas : Yer 31:34

Pada zaman perjanjian yang baru, setiap orang yang percaya kepada Kristus akan mengenal Tuhan secara pribadi dan mempunyai persekutuan yang akrab dengan-Nya. Semua orang percaya dapat langsung masuk ke hadapan Allah, dan kehadiran Tuhan akan menyertai orang percaya melalui Roh Kudus.

(0.42) (Ef 6:18) (full: BERDOALAH ... DI DALAM ROH. )

Nas : Ef 6:18

Peperangan orang Kristen melawan kekuatan Iblis menuntut kesungguhan dalam doa, yaitu berdoa "di dalam Roh", "setiap waktu", "dengan permohonan yang tak putus-putus", "untuk segala orang kudus", dan "berdoalah senantiasa". Doa jangan dipandang sebagai sekadar senjata yang lain, tetapi sebagai bagian dari peperangan itu sendiri, di mana kemenangan diperoleh bagi diri sendiri dan orang lain dengan bekerja sama dengan Allah. Gagal berdoa dengan rajin, dengan permohonan yang tak putus-putus dalam segala situasi, berarti menyerah kepada musuh (Luk 18:1; Rom 12:12; Fili 4:6; Kol 4:2; 1Tes 5:17).

(0.42) (2Raj 21:9) (full: MANASYE MENYESATKAN MEREKA. )

Nas : 2Raj 21:9

Sepanjang masa pemerintahannya yang lama sepanjang 55 tahun, Manasye menjerumuskan Yehuda ke dalam era penyembahan berhala yang tergelap. Raja jahat ini memandang rendah sekali kepada Allah Hizkia ayahnya. Ia menuntun umat Allah ke dalam kejahatan yang lebih besar daripada bangsa-bangsa kafir yang dibinasakan oleh Yosua. Mengapa Allah membiarkan Manasye mempengaruhi Yehuda melakukan kejahatan sehebat itu? Jawabannya: Allah tidak selalu menyingkirkan pemimpin fasik dari kedudukan mereka yang berpengaruh. Ia menganggap umat-Nya bertanggung jawab untuk menuntut pemimpin mereka menurut Firman Allah; Ia mengharapkan mereka menolak setiap orang yang tidak setia kepada ajaran Firman Allah sebagai pemimpin yang palsu. Dengan cara ini, Allah menguji kesetiaan umat-Nya kepada-Nya, kepada penyataan-Nya, dan kepada standar-standar-Nya yang kudus

(lihat cat. --> Ul 13:3).

[atau ref. Ul 13:3]

(0.42) (Mat 11:7) (full: YOHANES. )

Nas : Mat 11:7

Ketika Yesus mengatakan bahwa Yohanes bukanlah "buluh yang digoyangkan angin kian kemari," Ia sedang menunjuk kepada watak Yohanes yang benar dan kepada reputasinya sebagai pengkhotbah yang tidak mau berkompromi keyakinannya. Yohanes memberitakan kebenaran Allah tanpa takut akan orang lain dan tidak pernah menyerah kepada pendapat umum. Dosa Herodes diabaikan begitu saja oleh para pemuka Yahudi, tetapi Yohanes tidak mendiamkannya. Ia bangkit mengecam Herodes, dan dengan demikian menunjukkan kesetiaan penuh kepada Allah dan Firman-Nya. Yohanes berpihak kepada Allah melawan dosa, sekalipun ia harus kehilangan nyawanya (Mat 14:3-12). Biarlah setiap pemberita Firman Allah memperhatikannya, karena Kristus akan menilai pelayanan, perangai dan pendirian terhadap dosa

(lihat cat. --> Luk 1:17).

[atau ref. Luk 1:17]

(0.42) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.42) (Why 19:10) (jerusalem) Yohanes mau menyembah, tetapi tercegah oleh Malaikat, yang juga hanya Hamba Allah. Barangkali maksud keterangan ini ialah mencegah orang-orang Kristen dari pemujaan kuasa-kuasa sorgawi, Kol 2:18; Ibr 1:14; 2:5
(0.42) (Why 2:18) (sh: Memerintah bersama Kristus (Kamis, 18 Desember 2003))
Memerintah bersama Kristus

Di Tiatira, Yesus Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Allah, yang matanya bagaikan nyala api; kaki-Nya bagaikan tembaga, yaitu kaki yang siap meremukkan musuh-musuh-Nya. Jemaat ini dipuji karena mereka adalah jemaat yang mengasihi dan beriman, suka melayani, memiliki ketekunan, dan setia. Dalam melaksanakan pelayanan yang dipercayakan kepada mereka, terus mengalami kemajuan. Namun, lagi-lagi Tuhan masih mencela mereka. Kali ini Tuhan melihat bahwa mereka membiarkan diri mereka disesatkan oleh pengajaran Izebel.

Di Tiatira berdiri beberapa asosiasi perdagangan yang masing-masing memiliki dewa pelindung. Setiap orang yang tergabung dalam salah satu asosiasi tersebut, selain menjadi anggota tetap, juga diharuskan menyembah dewa dari asosiasi tersebut, termasuk melakukan ritual-ritual yang biasanya disertai perzinahan. Nabiah Izebel memutarbalikkan fakta dengan mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh ingin mengalahkan setan, harus mengenal perbuatan setan itu. Ajaran sesat ini mendapat peringatan yang keras dari Tuhan. Tuhan akan membalaskan kepada setiap orang hukuman setimpal perbuatannya.

Tuhan Yesus menjanjikan kepada yang menang, dan yang melakukan pekerjaan-Nya sampai kesudahan, kuasa atas bangsa-bangsa. Musuh-musuh akan dihancurkan dan Tuhan akan mengaruniakan bintang timur. Bintang adalah lambang kerajaan, dikaitkan dengan tongkat besi yang melambangkan pemerintahan. Sebagaimana bintang timur dimengerti sebagai bintang yang memerintah langit, demikian pula orang percaya akan memerintah bersama dengan Kristus. Ini patut mendorong Kristen mulai kini hidup dalam terang.

Renungkan: Apakah kita lebih sering menghabiskan waktu kita untuk merenungkan kuasa Iblis dengan keinginan untuk mengalahkannya, atau kita lebih merenungkan kuasa dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita?

(0.42) (1Tim 6:11) (sh: Menjadi manusia Allah (Kamis, 20 Juni 2002))
Menjadi manusia Allah

Ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">11-16 memberikan semacam inti dari keseluruhan nasihat Paulus kepada Timotius. Dengan penyebutan "manusia Allah" (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">11), Paulus menunjukkan bahwa status diri Timotius bukan hanya pemimpin, tetapi juga pemberi teladan di jemaatnya, agar mereka pun dapat mengikutinya menjadi manusia Allah. Karena itu, Timotius harus menjauhi semua hal yang tidak baik, dan sungguh-sungguh berusaha mengejar "keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan" (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">11). Sifat-sifat ini harus menjadi bagian dari hidupnya sebagai seorang manusia Allah. Karena itu, di ayat selanjutnya (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12) Paulus mengambil gambaran dari sebuah pertandingan. Ia harus bertanding karena kondisi yang dihadapinya berat. Ia juga harus "merebut hidup yang kekal" (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">12), bukan dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi dalam arti menunjukkan bahwa dirinya sungguh -sung guh adalah pemenang dalam pertandingan ini. Caranya adalah dengan menuruti "perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela" (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">14a), dan dengan memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya, baik pelayanannya maupun orang-orang yang dilayaninya (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">20). Allah dan Kristus Yesus menjadi saksi Timotius (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">13), dan pada akhirnya nama Yesus akan dimuliakan sebagai hasil dari perjuangannya (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">16).

Paulus meminta Timotius untuk mengikuti nasihat ini karena Yesus Kristus adalah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">15). Fakta ini cukup kuat untuk menjadi dasar bagi tingkah laku orang Kristen, "Yesus adalah raja atas hidup saya dan tiap bagiannya!" Prinsip itu juga harus berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sekali lagi Paulus menasihati agar Timotius memperingatkan para orang kaya agar tidak mengandalkan kekayaan harta mereka dan menjadi tinggi hati, tetapi hanya berharap sepenuhnya kepada Allah saja (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">17-19). Perbuatan baik mereka menjadi tanda yang menghidupkan pengharapan mereka.

Renungkan: Kristen harus mampu membuktikan bahwa ia adalah manusia Allah, milik Allah dan pemenang pertandingan melalui setiap aspek kehidupannya.

(0.42) (Im 19:2) (full: KUDUSLAH KAMU. )

Nas : Im 19:2

Karena umat Allah harus menjadi seperti Dia, Dia memanggil mereka untuk mengungkapkan tabiat ilahi-Nya dengan memisahkan diri dari kebiasaan-kebiasaan fasik dan dosa bangsa-bangsa di sekeliling dan dengan melayani Dia di dalam kasih dan kebenaran

(lihat cat. --> Im 11:44).

[atau ref. Im 11:44]

Panggilan kepada kekudusan ini pertama diberikan kepada Adam dan Hawa yang diciptakan menurut gambar Allah untuk mencerminkan sifat Allah (Kej 1:26). Setiap angkatan orang percaya harus menjadi "penurut-penurut Allah" (Ef 5:1) dan "Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus " (bd. Mat 5:48; Rom 12:1-2;

lihat art. PENGUDUSAN, dan

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.42) (Mat 3:13) (full: YESUS ... DIBAPTIS. )

Nas : Mat 3:13

Yesus dibaptis oleh Yohanes karena alasan berikut ini:

  1. 1) "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (ayat Mat 3:15; bd. Im 16:4; Gal 4:4-5). Melalui baptisan, di depan umum Kristus menyerahkan diri kepada Allah dan kerajaan-Nya sehingga dengan demikian menggenapi tuntutan Allah yang benar.
  2. 2) Menempatkan diri-Nya setara dengan orang berdosa sekalipun Ia sendiri tidak perlu bertobat dari dosa (2Kor 5:21; 1Pet 2:24).
  3. 3) Menghubungkan diri-Nya dengan gerakan baru dari Allah yang memanggil setiap orang kepada pertobatan; perhatikan pesan Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu Mesias (Yoh 1:23,32-33).
(0.42) (Kis 2:38) (jerusalem: bertobatlah) Setiap wejangan besar para rasul berakhir dengan sebuah ajakan untuk bertobat (bdk Mat 3:2+) dan mendapat pengampunan dosa: Kis 3:19,26; 5:31; 10:43; 13:38; bdk Kis 17:30; 26:20; Luk 1:77; 3:8; 5:32; 13:3
(0.42) (1Yoh 2:1) (sh: Pohon dikenal dari buahnya (Sabtu, 29 November 2003))
Pohon dikenal dari buahnya

Bila seseorang mengklaim bahwa dirinya mengenal Allah, tentu tutur kata dan perilakunya harus sesuai dengan firman Allah (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">3). Akan tetapi bila seseorang mengklaim hal yang sama, tetapi tutur katanya penuh kemesuman dan tipu muslihat, maka orang tersebut tidak hanya mendustai dirinya, tetapi juga mendustai Allah (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">4).

Penjelasan Yohanes mengenai hal ini harus disikapi dengan sangat serius baik oleh jemaat saat itu maupun kita di masa kini. Hal penting yang harus diperhatikan ialah bahwa mengenal Allah bukan soal perasaan religius atau soal meditasi pribadi. Mengenal Allah adalah soal ketaatan pada firman-Nya. Itu berarti setiap orang yang mengklaim diri mengenal Allah harus membuktikan bahwa dalam dirinya terdapat kebenaran dan kasih Allah yang sempurna (ayat Kepada+setiap+orang&tab=notes" ver="">4,5). Meskipun demikian, manusia tetap manusia berdosa. Akan tetapi, sebagai orang berdosa yang telah berdamai dengan Allah, berdasarkan klaimnya, ia sekarang menghidupkan firman Allah dalam dirinya setiap hari dan di mana saja. Memiliki kasih sempurna berarti hidup sesuai dengan firman Allah dan Tuhan Yesus adalah teladan yang telah mendemonstrasikan kepada kita bahwa hidup yang taat melakukan firman Allah adalah keharusan umat percaya.

Jika kita ingin hidup sempurna, hidupkanlah firman Allah dalam hidup kita. Hiduplah seperti Tuhan Yesus hidup. Inilah yang harus dilakukan orang-orang percaya. Inilah hidup yang mewujudkan kasih sempurna. Jika kita mengklaim percaya pada Yesus tetapi tidak hidup sebagaimana Yesus menjalani kehidupan-Nya, maka kita adalah pendusta. Dusta pada Allah dan pada diri kita sendiri. Orang atau masyarakat di sekitar kita mengetahui bahwa kita mengenal Allah jika kita hidup seperti Kristus hidup. Bukan dari klaim-klaim yang kita katakan orang mengetahui kita mengenal Allah.

Renungkan: Hayatilah Tuhan Yesus melalui dan dalam perkataan dan perbuatan Anda.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA