(0.84) | (Rm 1:18) |
(sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998)) Kefasikan manusia.Kefasikan manusia. Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah. Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus. Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin. |
(0.84) | (Rm 4:13) |
(sh: Memegang teguh janji Tuhan. (Senin, 18 Mei 1998)) Memegang teguh janji Tuhan.Memegang teguh janji Tuhan. Ia akan memiliki dunia. Bertolak dari prinsip iman Abraham ini, Paulus maju selangkah lebih jauh. Jelas ia bukan saja bicara tentang abraham, tetapi tentang yang lebih besar dari Abraham. Dalam Perjanjian Lama tidak pernah dijanjikan kepada Abraham bahwa ia akan memiliki dunia (ayat 13). Dunia yang dimaksud ialah manusia-manusia yang dibenarkan dan dijadikan umat Allah karena beriman kepada hidup dan karya Yesus Kristus. Jadi yang dipikirkan Paulus ialah Yesus Kristus sendiri. Ialah pusat iman kita, yang kepada-Nya Allah berkenan memberikan seisi dunia ini untuk dimiliki dan diperintah-Nya dalam kebenaran. Doa: Tuhan, teguhkanlah iman kami untuk tetap setia memegang janji-Mu dan tetap setia menjalankan tugas suruhan kami, yaitu menjadi berkat bagi orang lain. |
(0.84) | (Rm 6:15) |
(sh: Bukan hamba Dosa. (Jumat, 22 Mei 1998)) Bukan hamba Dosa.Bukan hamba Dosa. Hamba Kristus. Allah telah menebus kita (membayar harga ganti agar kita bisa lepas dari berbagai kemalangan akibat dosa) melalui karya agung Yesus Kristus. Pengorbanan Kristus telah membayar seluruh utang dosa seharga darah putra tunggal Allah. Betapa tinggi nilai hidup kita! Kita sangat berharga bati Allah. Kita kini dijadikan orang-orang merdeka. Dan arti kemerdekaan sejati ialah bila kita terikat (menjadi hamba) dari kebenaran Allah, menjadi hamba Kristus sendiri. Memang itulah tujuan Allah menciptakan dan menyelamatkan kita. Hidup bagi Dia! Hidup dalam kekudusan dan kemuliaan-Nya! Renungkan: Kristus telah memerdekakan kita. Kita hanya bisa mengalami itu hari lepas hari bila kita praktekkan kemerdekaan itu dalam kebiasaan kita sehari-hari. Doa: Aku ingin memusatkan iman dan harapku pada karya salibMu, Yesus. |
(0.84) | (Rm 8:26) |
(sh: Roh membantu kelemahan kita dalam berdoa. (Selasa, 2 Juni 1998)) Roh membantu kelemahan kita dalam berdoa.Roh membantu kelemahan kita dalam berdoa. Menjadi serupa dengan gambaran Kristus. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26). Gambar dan rupa Allah yang rusak karena dosa itu, dipulihkan oleh Tuhan Yesus. Meski menderita kita tak perlu meragukan kebenaran ini, sebaliknya "kita tahu". Allah menjadikan segala sesuatu menjadi alat-Nya untuk kebaikan kita asal kita mengasihi Dia. Alat-alat Tuhan itu akan menuntun kita menjalani proses yang telah Tuhan pilihkan dan tentukan dalam kekekalan, kini dalam pengalaman: dipanggil, dibenarkan, dimuliakan (ayat 29-30). Renungkan: Penderitaan yang diresponi dengan doa adalah alat Tuhan membuat kita mengalami Allah Bapa (kepada siapa kita berdoa), Putra (melalui-Nya kita berdoa), Roh (Penolong kita berdoa) secara nyata. Doa: Mohon pimpinan Roh Kudus agar dapat hidup seperti Kristus. |
(0.84) | (Rm 16:25) |
(sh: Doxologi. (Kamis, 06 Agustus 1998)) Doxologi.Doxologi. Konsistensi Rohani. Allah menghendaki konsistensi atau kesetiaan kita. Roh-Nya telah diam dalam anak-anak-Nya. Allah menyediakan kuasa dan hikmat-Nya untuk menuntun kita. Mengapa dalam realita begitu banyak Kristen tidak konsisten dalam imannya? Karena banyak orang menjadi Kristen tidak berjumpa pribadi dengan Tuhan! Mungkinkah yang sungguh beriman setia sampai akhir? Ya, sebab Allah setia, dan karena itu ia pasti memelihara iman anak-anak-Nya. Untuk itu Ia telah menyediakan segala fasilitas dan kemungkinan untuk kita bertahan di dalam dunia ini, yakni Firman dan Roh-Nya. |
(0.83) | (Rm 10:19) |
(ende) Orang Jahudi tidak sampai mengerti, karena kesalahan mereka sendiri. Sebaliknja "kaum kafir" mendengarkan dengan hati terbuka, mengerti dan berdujun-dujun masuk Keradjaan Kristus. Hal ini achirnja mentjemburukan dan mendjengkelkan orang Jahudi, sehingga tjemburu itu menginsjafkan mereka, lalu mereka bertobat. Dan itu jang dimaksudkan oleh penjelenggara Allah. Bdl. Rom 11:11-14. |
(0.83) | (Rm 1:25) |
(full: DUSTA.
) Nas : Rom 1:25 "Dusta" adalah perkataan Iblis, bapa segala dusta (Yoh 8:44); "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5).
|
(0.83) | (Rm 8:22) |
(full: SEGALA MAKHLUK SAMA-SAMA MENGELUH.
) Nas : Rom 8:22 Dalam ayat Rom 8:22-27 Paulus berbicara tentang tiga jenis keluhan: Keluhan ciptaan (ayat Rom 8:22), orang percaya (ayat Rom 8:23) dan Roh Kudus (ayat Rom 8:26). "Ciptaan" (yang hidup maupun yang tidak hidup) mengalami penderitaan dan bencana alam karena dosa manusia (ayat Rom 8:20). Oleh karena itu Allah telah memutuskan bahwa alam semesta itu sendiri akan ditebus dan diciptakan kembali. Akan ada langit baru dan bumi baru, pemulihan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah (bd. 2Kor 5:17; Gal 6:15; Wahy 21:1,5), pada saat anak-anak Allah yang setia menerima warisan mereka sepenuhnya (ayat Rom 8:14,23). |
(0.83) | (Rm 8:36) |
(full: DOMBA-DOMBA SEMBELIHAN.
) Nas : Rom 8:36 Kesulitan-kesulitan yang didaftarkan Paulus dalam ayat Rom 8:35-36 telah dialami oleh umat Allah sepanjang zaman (Kis 14:22; 2Kor 11:23-29; Ibr 11:35-38). Orang percaya janganlah heran jikalau mengalami kesulitan, penganiayaan, kelaparan, kemiskinan atau bahaya. Semuanya itu tidaklah berarti bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia tidak mengasihi kita lagi (ayat Rom 8:35). Sebaliknya, penderitaan kita sebagai orang percaya akan membuka peluang untuk makin mengalami kasih dan penghiburan Allah (2Kor 1:4-5). Paulus memastikan bahwa semua kesulitan ini akan diatasi dan bahwa kita akan menjadi lebih daripada pemenang melalui Kristus (ayat Rom 8:37-39; bd. Mat 5:10-12; Fili 1:29). |
(0.83) | (Rm 8:39) |
(full: KASIH ALLAH, YANG ADA DALAM KRISTUS YESUS, TUHAN KITA.
) Nas : Rom 8:39 Jikalau seorang gagal dalam hidup rohaninya, maka hal itu tidak disebabkan oleh kekurangan kasih karunia dan kasih ilahi (ayat Rom 8:31-34), dan bukan karena kekuatan luar atau kesulitan yang sangat hebat (ayat Rom 8:35-39), tetapi karena kelalaiannya tinggal dalam Kristus Yesus (lihat cat. --> Yoh 15:6). [atau ref. Yoh 15:6] Kasih Allah hanya dinyatakan dan dialami "di dalam Kristus Yesus". Hanya selama kita tetap tinggal dalam Kristus Yesus sebagai "Tuhan kita" maka ada kepastian bahwa kita tidak pernah terpisah dari kasih Allah. |
(0.83) | (Rm 1:24) | (jerusalem: Allah menyerahkan mereka) Ungkapan alkitabiah "Allah menyerahkan mereka" sampai tiga kali menekankan bahwa kesesatan disengaja di bidang keagamaan mengakibatkan kekacauan akhlak dan masyarakat. Dosa di dalam dirinya sendiri sudah mengandung buah serta hukumannya: bdk Yeh 23:28-29; Yes 64:6; Wis 11:15-16; 12:23-27. Paulus hanya menghakimi dan mengutuk dunia kekafiran dan tidak berkata tentang maksud batiniah masing-masing orang. Ini hanya dapat dihakimi oleh Allah, Rom 2:16; 1Ko 4:5; 5:12-13; Rom 2 sesungguhnya mengandaikan bahwa sementara orang kafir mengamalkan hukum kodrat yang tertera dalam hati mereka, Rom 2:14-15. Tetapi manusia harus mengaku diri sebagai orang berdosa. |
(0.83) | (Rm 6:19) | (jerusalem: pengudusan) Kekudusan adalah sifat khusus Allah, Ima 11:44-45; 19:2; 20:7,26; 21:8; 22:32 dst; Yes 6:3. Kekudusan itu oleh Allah dikaruniakan kepada umatNya, Kel 19:6; Ula 7:6; 26:19, dan kepada mereka yang percaya kepada Kristus Kis 9:13+; Kol 1:12+. Tetapi kekudusan itu sudah kehilangan segi lahiriahnya, sehingga menjadi batiniah. Kekudusan itu tidak lain dari mengikuti teladan Kristus, 2Te 3:7+, "Yang Kudus dari Allah", Mar 1:24+. Barangsiapa sudah kudus karena dibenarkan dan didiami Roh Kudus Rom 5:5+, oleh karena termasuk dalam umat yang kudus, masih perlu mengamalkan kekudusan yang dikaruniakan itu semakin maju dalam kekudusan, Rom 6:22; 1Te 4:3-7+; 2Te 2:13. |
(0.83) | (Rm 4:3) |
(ende: Sabda Alkitab) Sabda ini terkutip dari Buku Kedjadian, I Mos. Kej 15:6. "Diperhitungkan sebagai kebenaran". Kebenaran Abraham bukan berwudjud atas-kodrati seperti kebenaran Perdjandjian Baru, melainkan hanja berarti, bahwa ia berkenan pada Allah. Paulus hendak hanja menandaskan, bahwa djalan untuk memperolehnja adalah sama, jaitu kepertjajaan. Lagi pula menurut arti istilah itu didalam Perdjandjian Lama. Abraham sudah "benar" sebelum terdjadinja peristiwa "kepertjajaan" itu. |
(0.83) | (Rm 6:10) |
(ende: Mati terhadap dosa) Maksud ungkapan ini, sedjadjar dengan Rom 6:7, ialah: dibebaskan dari dosa semata-mata, Jesus hanja dapat dikuasai oleh dosa dalam arti, bahwa Ia dalam hidupNja sebagai manusia dibumi menderita segala akibat dosa manusia, chususnja dalam sengsara dan kematianNja, tetapi sesudah kebangkitanNja Ia bebas dari segala akibat dosa itu dan hidup setjara rohani dalam kemuliaan Allah. Demikian manusia dalam permandian mendapat bagian dalam kematian dan kebangkitan Jesus, sehingga ia bebas dari perhambaan dosa, tetapi sebab itu pula harus hidup setjara rohani bagi Allah dan tidak mau mengabdi kepada dosa lagi. |
(0.83) | (Rm 8:29) |
(ende: Dikenal oleh Allah) Ungkapan ini dalam bahasa Kitab Kudus selalu mengandung arti "ditjintai oleh Allah". |
(0.83) | (Rm 9:25) |
(ende) Nabi Ose disuruh Allah (Hos 1:11) menambahkan puteranja jang baru lahir "Bukan kaumku" untuk mendjadi lambang guna memperingatkan kaum Israel (keradjaan utara), jang tidak setia lagi, bahwa mereka terkutjil dari kaum pilihan. Dan untuk maksud sama ia disuruh menamakan puterinja jang baru lahir "Tak-tertjinta". Tetapi nubuat itu selandjutnja (Hos 2:13) menjatakan, bahwa mereka akan bertobat, lalu nama-nama itu segera diganti dengan "Kaumku" dan "Tertjinta". Paulus menafsirkan peristiwa itu sebagai pelambang jang menubuatkan, bahwa segala bangsa jang tidak termasuk kaum pilihan, akan bertobat dan mendjadi putera Allah. |
(0.83) | (Rm 2:13) |
(full: ORANG YANG MELAKUKAN HUKUM TAURATLAH YANG AKAN DIBENARKAN.
) Nas : Rom 2:13 Paulus tidak memakai istilah "Taurat" dalam arti serangkaian peraturan yang dapat kita taati dan mendapat keselamatan tanpa kasih karunia. "Hukum Taurat" di sini mewakili kehendak Allah yang dinyatakan kepada manusia. Sekadar mendengarkan Firman Allah tidak ada gunanya kecuali disertai iman, penyerahan, dan ketaatan. Harus ada "ketaatan yang bersumber dari iman" (Rom 1:5; bd. Rom 16:26), yang terungkap melalui kasih (Gal 5:6). |
(0.83) | (Rm 2:29) |
(full: SUNAT DI DALAM HATI, SECARA ROHANI.
) Nas : Rom 2:29 Ini merupakan karya kasih karunia Allah dalam hati orang percaya; melaluinya mereka berpartisipasi dalam tabiat ilahi sehingga sanggup hidup suci dan terpisah dari dosa untuk kemuliaan Allah (bd. Ul 10:16; Yer 4:4; 2Pet 1:4). Demikianlah, kehidupan yang kudus menjadi tanda lahiriah bahwa kita berada di bawah perjanjian yang baru. |
(0.83) | (Rm 3:18) |
(full: TAKUT KEPADA ALLAH TIDAK ADA.
) Nas : Rom 3:18 Mengapa keadaan manusia yang begitu parah terus berlangsung? Karena "rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu". Jikalau takut kepada Dia itu ada, mereka sudah berusaha untuk diperdamaikan. "Karena takut akan Tuhan orang menjauhi kejahatan" (Ams 16:6; bd. Ams 3:7; 8:13; 9:10; lihat cat. --> Kis 5:11; [atau ref. Kis 5:11] lihat art. TAKUT AKAN TUHAN). |
(0.83) | (Rm 7:15) |
(full: BUKAN APA YANG AKU KEHENDAKI YANG AKU PERBUAT.
) Nas : Rom 7:15 Mereka yang berusaha untuk menaati hukum Allah tanpa kasih karunia Kristus yang menyelamatkan menemukan bahwa mereka tidak sanggup melaksanakan maksud baik hatinya. Mereka bukan penguasa atas diri mereka sendiri; kejahatan dan dosa berkuasa di dalam dirinya. Mereka merupakan hamba kejahatan dan dosa (ayat Rom 7:15-21) dan menjadi "tawanan hukum dosa " (ayat Rom 7:23). Hanya di dalam Kristus, Allah menyediakan "jalan ke luar" dari pencobaan "sehingga kamu dapat menanggungnya" (1Kor 10:13). |