Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1181 - 1200 dari 1463 ayat untuk nama (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15) (Yeh 30:1) (sh: Firaun merintih karena tangannya dipatahkan (Jumat, 21 September 2001))
Firaun merintih karena tangannya dipatahkan

Pasal ini adalah satu-satunya kumpulan dari nubuatan melawan Mesir tanpa pencantuman tanggal penulisannya. Kemungkinan besar pasal ini ditulis tidak lama setelah Januari 585 SM. Namun demikian, hari keruntuhan Mesir yang sudah dekat patut diratapi dengan kata 'aduh, hari itu'. Allah mendaftarkan kota-kota sekutu Mesir yang akan turut dimusnahkan. Seluruh tanah Arab berikut bangsa imigrasi asing atau tentara sewaan yang dipakai untuk Mesir (Yer. 25:20), Israel (Kel. 12:38) dan Babel (Yer. 50:37), Libya, orang-orang dari negeri yang bersekutu dengan Mesir.

Kejatuhan Mesir dilukiskan dengan sangat terperinci, kota-kota besar dibicarakan di dalam kelompoknya, berikut dewa-dewa pujaan mereka (ayat 13). Kota On, adalah kota yang termasyur karena memiliki kuil matahari, dan dari sanalah muncul nama Bet-Syemes (Rumah Matahari) dalam Yer. 43:13 dan nama Yunaninya Heliopolis (Kota Matahari). Di Pi-Beset disembah dewi Ubastet, yaitu dewi yang berkepala kucing (ayat 17).

Kekuasaan Mesir telah berakhir, hal ini dikatakan di dalam nubuatan 587 SM (ayat 20) dilatarbelakangi dengan peristiwa Nebukadnezar mengalahkan Firaun Hofra, yang digambarkan sebagai pematahan tangan Firaun, atau melemahnya kekuasaannya (ayat 21). Kekalahan ini akan merembet dengan kekalahan lain, yang keseluruhannya akan meruntuhkan kejayaan Mesir (ayat 22-23). Keseluruhan perikop ini memuat berita bahwa Tuhan akan mematahkan kekuasaan, kekuatan, dan tangan Firaun sebanyak 4 kali (ayat 4, 18, 21, 22). Tangan yang memegang tampuk pemerintahan dan tangan yang teracung mengangkat pedang adalah lambang kekuatan dan kekuasaan seseorang. Mesir, di masa jayanya begitu congkak (ayat 18) sehingga Allah perlu turun tangan untuk mematahkan kekuatannya. Tangannya tidak dibalut menjadi sembuh, tidak ada yang memasang pembalut supaya kuat kembali untuk mengacungkan pedang (ayat 21). Firaun merintih seperti orang yang mendapat luka berat (ayat 24).

Renungkan: Mungkin saat ini kita bukan penguasa di dalam sebuah kerajaan. Tapi yang pasti, kita memiliki wewenang di dalam hidup kita sendiri, di keluarga, di kampus, di kantor, di gereja, di yayasan, atau di dalam masyarakat. Hari ini firman Tuhan mengingatkan kita untuk berhati-hati ketika menggunakan otoritas kita.

(0.15) (Luk 11:1) (sh: Yang terutama dalam hidup Kristen. (Rabu, 22 Maret 2000))
Yang terutama dalam hidup Kristen.

Hal yang utama dan yang pertama dalam kehidupan Kristen adalah memberikan Allah    kesempatan untuk berbicara kepada kita. Hal yang utama dan yang    kedua adalah Kristen harus berbicara kepada-Nya. Kita harus    berdoa, karena tujuan terpenting dalam hidup kita tidak dapat    dicapai tanpa doa. Apa saja yang terpenting dan yang paling    perlu dalam hidup kita? Seperti sebuah perjalanan panjang, kita    senantiasa berjalan ke depan. Apakah tujuan hidup kita? Apa yang    seharusnya menjadi ambisi utama kita?

Dalam Doa Bapa Kami kita menemukan jawabannya, yaitu bahwa    kepentingan Allah harus diutamakan (ayat 2). Kita berdoa agar nama-    Nya dikuduskan, yaitu dikhususkan sebagai  yang paling suci,    paling bernilai, dan paling mulia. Nilai kehidupan manusia tidak    akan dihargai secara pantas kecuali jika manusia memandang Nama-    Nya sebagai yang paling berharga dan merupakan sumber dari    seluruh nilai yang benar. Kepentingan pribadi merupakan hal    utama yang kedua yang dipintakan dalam doa yaitu dengan urutan    kebutuhan fisik, moralitas dan rohani (ayat 3-4). Yesus tidak    menyangkal bahwa kebutuhan fisik merupakan kebutuhan dasar    manusia. Setelah kebutuhan fisik, kita perlu pengampunan untuk    masa lalu kita dan terlepas dari pencobaan di masa yang akan    datang. Kita perlu pengampunan dan bimbingan-Nya setiap hari    seperti kita perlu berkat jasmani-Nya tiap hari juga.

Inilah prioritas yang benar dalam doa kita. Namun Yesus tidak    berhenti sampai di sini, Ia menambahkan permintaan lain dalam    doa yang akan menyatakan secara lebih nyata lagi apa prioritas    utama kita dan perhitungan kita tentang apa yang paling penting    dalam hidup ini, yaitu Roh Kudus. Yesus memahami bahwa murid-    murid-Nya selama hidup di dunia ini akan mengalami segala macam    pencobaan, masalah, dan marabahaya, yang selain membahayakan    hidupnya juga dapat menggoyahkan imannya. Itulah sebabnya Ia    mengajarkan bahwa Allah Bapa sudah siap memberikan yang terbaik    bagi anak-anak-Nya yaitu Roh Kudus jika mereka memintanya dengan    sungguh. Meminta karunia Roh Kudus bukanlah suatu peristiwa yang    terjadi sekali dalam hidup.

Renungkan: Dalam kehidupan di negara kita sekarang ini yang    segala sesuatunya sangat tidak pasti, di mana Kekristenan terus-    menerus di bawah ancaman, hal apakah yang senantiasa Anda minta    kepada Allah?

(0.15) (Luk 24:36) (sh: Kebangkitan dan misi Kristen. (Rabu, 26 April 2000))
Kebangkitan dan misi Kristen.

Yesus menampakkan diri kembali kepada murid-murid-Nya. Tujuan penampakan-Nya ini adalah    untuk meyakinkan mereka sekali lagi bahwa Yesus yang sudah    bangkit itu adalah Yesus yang memiliki tubuh, daging, dan tulang    sama seperti dulu, walaupun sekarang sudah dalam bentuk yang    mulia. Karena itu Ia mampu hadir di tengah-tengah murid-murid-    Nya secara tiba-tiba. Yesus yang sekarang adalah Yesus yang sama    ketika masih bersama-sama dengan mereka.

Untuk mencapai tujuan-Nya Yesus pertama-tama menyatakan    identitas-Nya secara lisan yaitu "Akulah Dia" (ayat 39). Identitas    ini bukan hanya menunjuk pada roh Yesus, namun juga fisik dan    tubuh Yesus. Karena itu Yesus mengundang murid-murid agar    menggunakan indra peraba mereka untuk meyakini bahwa setelah    kebangkitan-Nya, Yesus masih mempunyai daging dan tulang. Ia pun    meminta sesuatu untuk dimakan. Tindakan ini untuk memperlihatkan    lebih jauh lagi bahwa dalam satu segi Ia sudah tidak bersama-    sama mereka, walaupun sekarang Ia berdiri di tengah-tengah    mereka (ayat 44). Ia sudah berada di dalam "dunia" yang lain, karena    itu tidak terpengaruh lagi dengan hukum alam yang ada di dunia    ini, maka Ia bisa muncul secara tiba-tiba.

Peneguhan kebangkitan-Nya bukan untuk kepentingan mereka    pribadi saja namun untuk kepentingan misi para murid dunia.    Injil  Kristus bukan berdasarkan logika filsafat namun    berdasarkan peristiwa sejarah yang dinubuatkan di dalam    Perjanjian Lama dan yang digenapi oleh Yesus di dalam sejarah    manusia melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ini    adalah inti Injil. Injil ini harus diberitakan kepada semua    orang, supaya mereka yang bertobat mendapatkan pengampunan    secara khusus di dalam nama Yesus yang sudah mati dan bangkit    kembali (ayat 47), bukan di dalam nama kemurahan dan kasih Allah    secara umum. Walaupun berdasarkan atas fakta sejarah, namun    Injil yang diberitakan harus dibarengi dengan kuasa Roh Kudus.    Setelah semua itu dikatakan maka selesailah karya Yesus di bumi    sebagai Manusia, dan Ia naik ke surga. Murid-murid menyembah dan    memuliakan Dia (ayat 52-53).

Renungkan: Kebangkitan Kristus bukan saja merupakan berkat    terbesar bagi hidup Kristen,  namun  juga  memberikan dasar,    arah dan kekuatan kehidupan bagi Kristen dan pelayanannya di    dunia.

(0.15) (Why 19:6) (sh: Dialah Sang Raja! (Sabtu, 16 November 2002))
Dialah Sang Raja!

Porsi nas ini sebenarnya mencakup bagian-bagian dari dua penglihatan yang berbeda. Namun ada satu benang yang dapat kita lihat terdapat di dalam keduanya: penegasan tentang siapa Allah di hadapan umat-Nya dan juga bangsa-bangsa. Ayat 6-10 merupakan penutup dari penglihatan akan jatuhnya Babel dan pembenaran orang-orang kudus yang telah bertahan dan setia, serta menegaskan hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Suara himpunan orang besar menyatakan: Allah yang mahakuasa telah berkuasa sebagai Raja (ayat 6b). Pernyataan ini menjadi dasar bagi ajakan untuk bersukacita dan bersorak-sorai (ayat 7). Berkuasanya Allah sebagai Raja ditandai oleh tibanya hari perkawinan Sang Anak Domba. Perkawinan dimanapun menandakan persatuan antara dua pihak. Ini juga yang perlihatkan oleh penglihatan ini; semua umat bergembira karena persatuan antara Kristus dengan umat-Nya. Jubah putih yang dikenakan (band. 3:4,18, 16:15) menunjukkan bahwa mereka adalah umat yang telah bertahan, setia, dan terus bersaksi seperti nabi yang memberitakan kebenaran Allah (ayat 10b) selama hidup di dunia. Tetapi, terutama pada nas ini, pakaian putih ini juga menunjuk pada anugerah yang dikaruniakan Allah kepada mereka, yang memampukan mereka melakukan perbuatan baik.

Ayat 11-16 merupakan pengantar dari penglihatan tentang Penunggang Kuda (ayat 19) yang berperang melawan para raja di bumi, dan dan menunjukkan Kristus sebagai Sang Penunggang Kuda. Nama-Nya adalah "Firman Allah"(ayat 13) dan "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat 16). Tidak hanya dalam nama, Ia juga memimpin pasukan surgawi (ayat 14). Disamping itu, Ia juga menggenapi nubuat-nubuat PL tentang sang Mesias (lih. mis. cat. kaki pada Alkitab Anda utk. ayat 11, dan 15) yang akan mengalahkan bangsa-bangsa, menghancurkan musuh-musuh Allah dan mendatangkan penghukuman atas mereka.

Renungkan:
Sekali lagi, pengakuan Kristen sejati bahwa Kristus adalah raja mereka tidaklah hanya di bibir saja. Perbuatan-perbuatan Kristen itulah yang juga menjadi ungkapan pengakuan penting, selain melalui mulut kita, bahwa "Dialah Rajaku, kini dan selamanya."

(0.14) (Kej 21:9) (ende)

Tjerita jang berasal dari tradisi Elohistis ini adalah parallel fasal 16(Kej 16) (tradisi J). Disini Hagar disuruh pergi karena ada perselisihan tentang anak-anak.

Djuga saat Hagar disuruh meninggalkan Ibrahim adalah berlainan dalam dua tradisi tersebut: sebelum (fasal (Kej 16) dan sesudah Ishak lahir.

Dalam tjerita semula, Isjmael masih seorang kanak-kanak jang bermain-main dengan Ishak (ajat 9)(Kej 21:9); jang oleh Hagar ditaruh diatas bahunja (ajat 14) (Kej 21:14) dan menangis (ajat 16)(Kej21:16). (Demikian menurut terdjemahan Junani Septuaginta, jang kita ikuti)

Tetapi kemudian dua tradisi ini dianggap mentjeritakan dua peristiwa jang berlainan. Karena itu orang mentjoba menjelaraskan dua tradisi tadi setjara Chronologis. Menurut apa jang kita ketahui dari Kej 16:16 dibandingkan dengan Kej 21:5, tatkala Ishak lahir, Isjmael sudah berumur 14 tahun. Djadi pada peristiwa jang ditjeritakan disini, kira-kira berumur 16 tahun.

Maka dari teks sedikit diubah: ajat 9(Kej 21:9) "mempermainkan Ishak"; ajat 14(Kej 21:14): "perbekalan ditaruhnja diatas pundaknja"; ajat 16 (Kej 21:16): "ia (Hagar) mendjerit dan menangis". (Demikian dalam teks Hibrani).

(0.14) (Kel 29:7) (ende)

Pengurapan adalah kebiasaan kuno, jang kemudian mendjadi upatjara keagamaan, djuga diantara bangsa-bangsa ketimuran lainnja. Istilahnja hibrani "masjach", daripada terbentuk kata "masjiach" = AlMasih. Junani: "Christos" = Jang terurapi. Minjak urapan memberi kekuatan dan kemudahan bergerak kepada badan. Demikianlah pengurapan mendjadi lambang kekuatan rohani dan ketjakapan memenuhi suatu tugas, djadi sematjam pentahbisan. Dikenakan djuga pada benda-benda (Kej 28:18; 35:14).

Diantara bangsa Israel semula hanja radjalah jang diurapi, dan dengan demikian menerima ketjakapan memerintah, sekaligus djuga suatu tugas religieus. Pengurapan didjalankan oleh nabi, jang bertindak atas nama Tuhan (1Sa 10:1; 2Sa 5:3; 1Ra 1:39 dll.). Maka dari itu putera Daud jang didjandjikan, dan akan menjelamatkan bangsaNja, disebut "AlMasih".

Sesudah runtuhnja keradjaan, dan sesudah masa pembuangan, pimpinan Israel beralih ketangan para imam, dan dengan demikian para imamlah jang kemudian diurapi (Bandingkan: pakaian-pakaian imam, jang mempunjai tjiri-tjiri keradjaan). Begitulah harapan ini semakin djelas berarti pentjutjian. Atas dasar pengurapan ini Imamat sendiri mendapat kedudukannja jang tertentu dalam penantian AlMasih. (Zak 3:8-10; 6:9-14). Dalam Kristus sendiri bersatulah setjara sempurna pangkat radja dan imam (lihat: Ibr 4:14; 7:11-28; 9:11-14). Para nabi tidak diurapi, meskipun kadang-kadang setjara simbolis disebut-sebut djuga adanja pengurapan (Yes 61:1-2; Luk 4:18-21).

(0.14) (Ul 18:15) (ende)

Bangsa Israel tidak membutuhkan ahli nudjum: karena Allah mengutus para nabi jang berbitjara atas namaNja (bdk. aj.18)(Ula 18:18). Bukan hal-hal jang adjaib jang dipermaklumkan oleh mereka: melainkan kehendak Allahlah jang disampaikan olah mereka. Adapun maksud teks ini ialah dikalangan bangsa Israel selalu ada orang jang mendapat rahmat.Orang itu mendengar setjara langsung suara Allah dan mengalami kehadiranNja seperti halnja dengan Musa. Adapun umat sendiri sebagai keseluruhan itu tidak mampu hidup didalam kehadiran Allah: pada taraf sesempurna itu. Sabda Allah akan disampaikan kepada mereka dengan perantaraan orang Allah. Pada tahap pertama tugas Musa dilandjutkan oleh Josjua: namun para nabi dari djaman jang lebih kemudianpun djuga mempunjai tugas jang sama.

Diwaktu kemudian teks ini sering mendjadi alasan untuk menantikan kedatangan Musa jang kedua: sebagai tokoh jang istimewa: seorang penjelamat bangsa seperti Musa. Dari sebab itu perkataan ini dipandang sebagai ramalan tentang Almasih jakni Musa jang kedua (lih. Yoh 1:21; Luk 9:29-31; 2Ko 3:4,6; Kis 3:22; 7:37).

(0.14) (Yes 7:14) (ende)

Kurang djelas apakah "alamat" itu. Biasanja dimengerti kelahiran anak dari seorang dara, jakni anak Ahaz sendiri, Hizkia. Tapi rupanja seluruh nubuat ini harus suatu antjaman, sedangkan kelahiran anak itu merupakan djandji keselamatan (nama Imanuel-Allah beserta dengan kita aj. 15-16)(Yes 7:15-16). Maka itu beberapa ahli memisahkan 14b-16(Yes 7:14-16) dari ikatan teks ini dan membuatnja mendjadi nubuat tersendiri. ajat 14a(Yes 7:14a) lalu diteruskan Yes 7:17-25. Ahli lain berpendapat, bahwa anak jang didjandjikan itu adalah anak Jesaja sendiri. Dara adalah wanita muda, entah isteri radja Ahaz, entah isteri Jesaja. Terdjemahan Junani menterdjemahkan kata ini dengan "prawan". (demikianpun terdjemahan Latin Vlg.) Si nabi mendjadikan keselamatan dengan perantaraan seorang anak (keturunan radja) dan anak itu merupakan hasil karya Jahwe. Keselamatan jang sesungguhnja disampaikan Allah dengan perantaraan anak dari seorang prawan, Maria. Demikian apa jang disini didjandjikan si nabi sama sekali kesampaian oleh kelahiran anak adjaib jang sesungguhnja "Imanuel", Allah beserta dengan kita. Itulah sebabnja maka Perdjandjian Baru menterapkan nubuat ini pada Jesus. Baru ketika itu djandji itu dipenuhi seluruhnja, lebih2 daripada apa jang dikirakan nabi Jesaja sendiri.

(0.14) (Mat 16:18) (ende: Engkaulah Petrus)

Jesus memakai bahasa Aramea dan sebenarnja menjebutnja Kefa artinja bukit batu (tjadas). Sebab itu Jesus sebenarnja bersabda: Engkau bukit batu, dan diatas bukit batu ini Aku akan mendirikan geredjaKu. Terdjemahan "Kefa" dalam bahasa Junani ialah "Petros", dalam bahasa Latin mendjadi Petrus. Bdl. Yoh 1:42. Paulus gemar menggunakan nama Aramea dalam bentuk Junani "Kefas". Demikian dalam Gal 1:18; 2:9; 2:14; 1Ko 3:22 dan1Ko 9:5.

(0.14) (1Kor 1:12) (ende: Apolos)

Tokoh ini seorang terpeladjar dan pandai berpidato dari Aleksandria. Batjalah tentang dia Kis 18:24-28. Karena kegemilangan pembitjaraan dan bahasanja, orang Korintus rupanja lebih merasa tertarik kepada dia dari kepada Paulus, jang sederhana tjara bitjara dan bahasanja. Orang-orang Junani umumnja sangat gemar mendengarkan pidato jang indah-indah ("kebidjaksanaan kata-kata"), dengan tidak begitu mengindahkan isi. Kedangkalan ini diketjam Paulus dalam fasal-fasal berikut (1Ko 1:18-2:4).

(0.14) (1Kor 10:16) (ende: Piala pemberkatan)

ialah jang berisi dan menjampaikan segala berkat dan rahmat.

(0.14) (Ef 3:14) (ende)

"Segala kebapaan". Ada jang menterdjemahkan (menjadur) "segala bangsa". Dan memang Paulus memaksudkan dengan istilahnja segala bangsa, suku-bangsa atau golongan, jang berasal dari satu bapak-bangsa jang mereka banggakan. Paulus tentu sadja pertama-tama ingat disini akan kaum Israel, tetapi pandangannja meluas merangkum segala bangsa manusia dan kalangan Malaekat-Malaekat disurga, jang dibajangkannja merupakan suatu kesatuan seperti kaum Israel, dan k.l. berkepribadian seperti kaum Israel pula. Tetapi istilah Paulus mengandung suatu tjorak istimewa jang djangan diabaikan. Ia berkata bahwa segala bapak-bangsa (dan melalui mereka segala bangsa) mendapat namanja dari Allah-Bapa. Nama disini berarti seperti sangat umum dalam bahasa Perdjandjian Lama: hidup dengan seluruh kepribadian dan segala keutamaannja. Paulus hendak menegaskan, bahwa segala leluhur jang didjundjung tinggi dan dibanggakan oleh para turunannja (seperti Abraham misalnja oleh kaum Israel) mendapat hidupnja dengan segala keutamaan dan keunggulannja dari Allah, dan melalui mereka segala turunan mereka djuga. Segala hidup didunia, dan keutamaan segala machluk adalah berwudjud setjara takterbatas dan mutlak dalam Allah, dan berpantjar daripadaNja, jaitu dari "seluruh kepenuhan Allah" karena tjinta kebapaanNja.

(0.14) (Kel 7:20) (full: DIPUKULKANNYA KEPADA AIR. )

Nas : Kel 7:20

Kesepuluh tulah ajaib terhadap Mesir (Kel 7:20; 8:2,16,21; Kel 9:3,9,18; 10:4,21; 11:5) mempunyai berbagai maksud.

  1. 1) Tulah-tulah itu merupakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat untuk menunjukkan kepada Mesir, dan Israel bahwa Tuhan itu Allah atas semua dewa dan manusia (ayat Kel 7:5; 9:14-15; 10:2; 15:11), dan untuk memasyhurkan nama Allah "di seluruh bumi" (Kel 9:16).
  2. 2) Tulah-tulah itu dilaksanakan untuk menetapkan iman Israel dan meyakinkan mereka akan kuasa, kasih, dan keunggulan Allah. Setelah itu Israel diwajibkan untuk menceritakan kepada anak-anak mereka mengenai peristiwa-peristiwa ini supaya mereka dapat melayani Tuhan sebagai Allah (Kel 6:7; 10:2; 12:42).
  3. 3) Tulah-tulah itu menunjukkan kuasa Allah atas dewa-dewa Mesir dan semua kekuatan jahat demi umat-Nya (Kel 12:12;

    lihat cat. --> Kel 7:12 sebelumnya).

    [atau ref. Kel 7:12]

  4. 4) Tulah-tulah itu merupakan hukuman ilahi atas Mesir dan dewa-dewa mereka supaya memaksa Firaun membiarkan umat Allah pergi (Kel 8:2,21; Kel 11:1; 12:31-33; bd. Bil 33:4).
(0.14) (Kel 25:10) (full: TABUT. )

Nas : Kel 25:10

Peti ini adalah tabut yang berisi Kesepuluh Hukum (bd. ayat Kel 25:16,22), sebuah buli-buli berisi manna (Kel 16:33-34), dan tongkat Harun (Bil 17:10; Ibr 9:4). Tabut ini ditutup dengan sebuah penutup yang diberi nama "tutup pendamaian" (ayat Kel 25:17). Pada kedua ujung tutup tersebut terpasang ukiran dua kerub bersayap

(lihat cat. --> Kel 25:18).

[atau ref. Kel 25:18]

Tabut ini diletakkan di tempat Mahakudus dalam Kemah Suci (Kel 26:34) dan melambangkan takhta Allah. Di hadapan tabut ini imam besar berdiri setahun sekali pada Hari Pendamaian untuk memercikkan darah atas tutup pendamaian untuk mengadakan pendamaian karena dosa-dosa yang tidak disengaja selama setahun sebelumnya

(lihat art. HARI PENDAMAIAN).

(0.14) (Kel 26:33) (full: TABIR. )

Nas : Kel 26:33

Sehelai tabir memisahkan Tempat Kudus (yaitu, tempat imam berdoa dan memanjatkan syukur atas nama umat) dengan Tempat Mahakudus (yaitu, tempat tinggal Allah). Tabir itu menggambarkan kebenaran yang penting bahwa karena dosa mereka manusia tidak bisa sembarangan menghampiri Allah.

  1. 1) Memasuki Tempat Mahakudus sangat dibatasi. Imam besar hanya diizinkan masuk satu hari dalam setahun untuk mewakili umat itu, dan itu pun hanya apabila ia membawa bersamanya darah dari korban pendamaian (bd. Kel 30:10; Im 16:12-16 dst.; Ibr 9:6-8). Jalan agar seluruh umat Allah dapat memasuki kehadiran-Nya dengan leluasa belum disediakan (Ibr 9:8).
  2. 2) Satu-satunya jalan masuk yang sempurna kepada Allah adalah dengan menyobek tirai itu dan menyingkirkan sistem Kemah Suci yang berlaku. Hal ini dilakukan Yesus Kristus dengan mencurahkan darah-Nya di salib. Tubuh-Nya melambangkan tirai yang tersobek ketika Ia mati (Mat 27:51; Kol 1:20-22; Ibr 10:20). Kini semua orang percaya dapat "masuk ke dalam tempat kudus" oleh darah Yesus (Ibr 10:19; versi Inggris NIV -- tempat Maha Kudus).
(0.14) (Im 21:17) (full: YANG BERCACAT. )

Nas : Im 21:17

Cacat-cacat jasmaniah mendiskualifikasikan keturunan Harun untuk melayani sebagai imam dan membawa persembahan atas nama umat (ayat Im 21:17-23).

  1. 1) Keutuhan tubuh melambangkan tujuan Allah bahwa para imam harus merupakan contoh hidup berkelimpahan sebagaimana dikehendaki Allah; oleh karena itu mereka akan paling efektif dalam melayani Allah ketika bebas dari cacat tubuh. Akan tetapi, mereka yang tidak layak untuk melayani sebagai hamba Allah tetap dapat ikut makan santapan yang paling kudus (ayat Im 21:22), yaitu keselamatan penuh yang disediakan oleh perjanjian Allah.
  2. 2) Tuntutan Allah akan tubuh yang sempurna bagi jabatan imam melambangkan kesempurnaan moral Kristus (Ibr 9:13-14) dan menunjuk kepada tuntutan-tuntutan rohaniah Allah bagi para penilik PB. Setiap orang yang melayani dalam jabatan ini haruslah tidak bercacat-cela secara rohani

    (lihat cat. --> 1Tim 3:2;

    [atau ref. 1Tim 3:2]

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

(0.14) (Ul 29:18) (full: HATINYA ... BERPALING MENINGGALKAN TUHAN. )

Nas : Ul 29:18-21

Ayat-ayat ini berkaitan dengan seorang individu di antara umat Allah yang berpaling dari Tuhan.

  1. 1) Janji-janji mengenai hidup dan berkat dibuat dengan Israel secara keseluruhan, yaitu sebagai suatu komunitas bersama atau bangsa (bd. Ul 28:1; 30:15-20). Seorang di kalangan umat pilihan Allah mengambil bagian dalam berkat-berkat yang dijanjikan hanya jikalau dia memasuki hubungan iman dengan Allah dan tetap mempertahankan hubungan itu

    (lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

  2. 2) Hidup kekal dan berkat jasmani dapat hilang dari setiap orang Israel yang berpaling dari Allah (ayat Ul 29:18).
  3. 3) Orang-orang di Israel yang menjadi milik Allah, dan yang kemudian berpaling dari-Nya (ayat Ul 29:18) serta tetap menuruti kemauannya sendiri (ayat Ul 29:19), tidak ada kesempatan lagi untuk diampuni. Mereka hanya dapat menantikan murka Allah dan penghapusan nama mereka dari kolong langit (ayat Ul 29:20;

    lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.14) (Yos 1:1) (full: )

Penulis : Yosua

Tema : Menaklukkan Kanaan

Tanggal Penulisan: Abad ke-14 SM

Latar Belakang

Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos 21:43).

Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain (Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bil 27:18; bd. Ul 34:9).

Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yos 18:9; Yos 24:26). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita" dalam Yos 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan kitab ini, Yos 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat -- mis. Yos 15:13-17 (bd. Hak 1:9-13); Yos 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yos 24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yos 24:29).

Tujuan

Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

Survai

Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian.

  1. (1) Bagian pertama (Yos 1:1--5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yos 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14--4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yos 5:1-12). Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yos 1:3).
  2. (2) Bagian kedua (Yos 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yos 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yos 9:1--10:23), dan utara (pasal 11-12; Yos 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yos 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yos 7:1-26).
  3. (3) Bagian ketiga (Yos 13:8--22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yos 23:1--24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yos 24:29-33).

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.

  1. (1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.
  2. (2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.
  3. (3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).
  4. (4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.
  5. (5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:
    1. (a) kesetiaan-Nya,
    2. (b) kekudusan-Nya, dan
    3. (c) keselamatan-Nya.
  6. (6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.
  7. (7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> "Yos 1:1"). [atau ref. Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

(0.14) (1Sam 12:23) (full: JAUHLAH DARIPADAKU UNTUK BERDOSA ... DENGAN BERHENTI MENDOAKAN KAMU. )

Nas : 1Sam 12:23

Samuel adalah orang yang senantiasa berdoa.

  1. 1) Ia lahir sebagai jawaban atas doa permohonan ibunya (1Sam 1:10-20); ia berdoa bagi umat Allah dan melalui doa ia melihat Israel dibebaskan dari musuh mereka (1Sam 7:5-14); ia berdoa ketika Israel menolak Allah (1Sam 8:6); ia senantiasa berdoa agar umat Allah takut akan Tuhan dan melayani Dia dengan setia (1Sam 12:23-24).
  2. 2) Ayat Mazm 99:6 menyatakan bahwa ia termasuk "di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya." Yer 15:1 menunjukkan bahwa selaku juru syafaat, kedudukan Samuel setara dengan Musa di hadapan Allah.
  3. 3) Samuel demikian memahami sifat, kepentingan, dan kuasa dari doa syafaat sehingga ia menganggapnya dosa apabila ia berhenti memanjatkan doa syafaat

    (lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.14) (1Raj 19:3) (full: TAKUTLAH (ELIA) ... DAN PERGI MENYELAMATKAN NYAWANYA. )

Nas : 1Raj 19:3

Ungkapan iman dan berbagai kemenangan adikodrati dalam pasal 1Raj 18:1-46 disusul ketakutan, pelarian untuk menyelamatkan diri, dan keputusasaan -- semuanya adalah akibat dari maksud Izebel untuk membunuhnya (ayat 1Raj 19:2).

  1. 1) Karena Elia tidak menerima perintah Tuhan untuk tetap tinggal di Yizreel, maka tetap tinggal berarti membahayakan jiwanya tanpa guna (bd. 1Raj 18:1); tujuan perjalanannya ialah Gunung Horeb (yaitu Gunung Sinai).
  2. 2) Kepergian terpaksa Elia dari Israel ke Yehuda dan padang gurun adalah contoh dari mereka yang "sebab kebenaran"

    (lihat cat. --> Mat 5:10)

    [atau ref. Mat 5:10]

    dianiaya dan terpaksa tinggal di padang gurun, gunung, gua, dan lubang tanah (Ibr 11:37-38). Seperti Elia, ada juga nabi yang harus meninggalkan gereja mereka, pengkhotbah kehilangan mimbar mereka, para mahaguru siswa mereka dan orang awam pekerjaan mereka karena mereka menentang dosa, berbicara sesuai dengan Firman Allah dan mengikuti jalan kebenaran demi nama-Nya. Besarlah upah mereka di sorga (Mat 5:10-12).


TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA