Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 263 ayat untuk berhenti menyiksa diriku (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.04) (Kel 20:20) (full: JANGANLAH TAKUT. )

Nas : Kel 20:20

Pemandangan dan suara yang terdapat di Sinai menyebabkan orang Israel ketakutan dan mundur ke bagian lain dari lembah itu. Musa menyuruh mereka berhenti merasa takut secara pengecut. Allah sedang menggunakan pameran kekuatan ini untuk menumbuhkan di dalam diri mereka ketakutan yang saleh dan hormat yang akan menolong mereka untuk tidak berbuat dosa.

(0.04) (Yos 13:1) (full: YOSUA MENJADI TUA. )

Nas : Yos 13:1

Pasal ini mengawali bagian kedua dari kitab ini. Tanah itu sudah dikuasai sedemikian rupa sehingga perlawanan terarah sudah tidak ada lagi. Negeri itu "berhenti dari perang" (Yos 11:23), sekalipun masih ada daerah-daerah yang harus ditaklukkan (ayat Yos 13:2-6).

(0.04) (Ayb 2:9) (full: KUTUKILAH ALLAHMU DAN MATILAH. )

Nas : Ayub 2:9

Nasihat istri Ayub ini mengungkapkan inti ujian imannya. Sepanjang kitab ini, kesedihannya yang mendalam yang disebabkan oleh kesengsaraan dari Allah yang kelihatan tidak adil itu mencobainya untuk meninggalkan tekad moralnya untuk tinggal setia kepada Allah dan berhenti mempercayai Tuhan sebagai Allah yang berbelas kasihan dan penuh kemurahan (bd. Yak 5:11).

(0.04) (Yeh 11:23) (full: KEMULIAAN TUHAN NAIK. )

Nas : Yeh 11:23

Kemuliaan Allah meninggalkan Yerusalem dan berhenti di Bukit Zaitun

(lihat cat. --> Yeh 10:4);

[atau ref. Yeh 10:4]

kemudian, Yehezkiel memperoleh penglihatan tentang kemuliaan Allah yang kembali pada saat Tuhan mendirikan kerajaan kekal-Nya (Yeh 43:1-4).

(0.04) (Mrk 9:43) (full: NERAKA. )

Nas : Mr 9:43

"Neraka", tempat di mana api tidak terpadamkan, adalah begitu mengerikan sehingga bagaimanapun juga setiap pengaruh dosa harus dilawan dan ditolak. Dosa harus dimatikan (Kol 3:5); janganlah kita berhenti berperang melawan dosa dengan kuasa Roh (Rom 8:13; Ef 6:10).

(0.04) (2Sam 24:16) (jerusalem) Dalam bagian ini agaknya tercampur dua tradisi yang berbeda-beda. Menurut tradisi yang satu Tuhan sendiri menghentikan bencana itu sebelum menimpa Yerusalem, oleh karena Tuhan mengasihi kota suci itu, 2Sa 24:16; lalu Daud mempersembahkan korban syukur, seperti yang diperintahkan Tuhan, 2Sa 24:19. Menurut tradisi yang lain bencana itu berhenti karena doa Daud dan oleh karena raja mendirikan sebuah mezbah, 2Sa 24:17,21,25.
(0.04) (Ams 2:1) (sh: Bersumpah sebelum bersaksi (Selasa, 18 November 2003))
Bersumpah sebelum bersaksi

Seseorang yang ditunjuk sebagai saksi dalam sebuah sidang di pengadilan, akan diminta bersumpah. Dalam sumpah itu, selain saksi berjanji untuk mengatakan yang benar dan hanya yang benar, ia juga membutuhkan pertolongan Tuhan. Saya menyukai isi sumpah ini karena dalam pernyataannya, kebenaran dan Tuhan dikaitkan bersama. Si saksi mengakui bahwa ia memerlukan pertolongan Tuhan untuk mengatakan kebenaran. Memang dapat kita simpulkan, orang yang mencari kebenaran adalah orang yang sedang mencari Tuhan dan orang yang mencari Tuhan adalah orang yang sedang mencari kebenaran (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">1-9). Hikmat tidak bertumbuh di tanah yang kotor. Hikmat tidak akan muncul dari hidup yang penuh dengan kejahatan dan dosa. Hikmat adalah buah hidup yang benar. Secara khusus pada bagian Firman Tuhan ini, kita belajar bahwa hikmat adalah penangkal terhadap kejahatan dan perzinahan (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">10-19). Hidup berhikmat sebenarnya adalah hidup dalam batas pagar kebenaran Tuhan. Orang yang berhikmat berdisiplin diri untuk hidup dalam batas pagar. Sebaliknya, orang yang tidak berhikmat melintasi batas pagar dan akhirnya terjatuh ke dalam dosa. Kadang kita tergoda untuk melewati batas pagar “sedikit saja.” Kita mulai berbohong dan membelokkan kebenaran. Kita melakukan hal yang salah dan memanggilnya “kesempatan”.

Hidup dalam batas pagar menuntut disiplin dan kedewasaan yang tinggi. Kita sendirilah yang menetapkan batasnya berdasarkan firman Tuhan dan kita sendirilah yang tahu bila kita melanggarnya. Jika kita telah telanjur salah melangkah, berhenti dan berbaliklah. Berhenti sekarang akan lebih baik daripada berhenti kemudian. Orang yang berhikmat dan takut akan Tuhan adalah orang yang berani berhenti dan kembali masuk ke dalam pagar (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">20-21).

Renungkan: Kebenaran pasti melahirkan kebenaran, dan dosa pasti melahirkan dosa.

(0.03) (Ams 1:20) (sh: Kebalikan hikmat adalah bebal (Senin, 17 November 2003))
Kebalikan hikmat adalah bebal

Untuk menjelaskan tentang hikmat, Amsal banyak berbicara mengenai kebebalan. Amsal mengajarkan bahwa orang bebal adalah orang yang menolak hikmat. Bahkan firman Tuhan menjelaskan dengan saksama kepada kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh hikmat, asalkan ia mau menerima panggilan Tuhan. Bila ia tidak memiliki hikmat, itu disebabkan oleh pilihannya sendiri. Dengan perkataan lain, orang bebal adalah orang yang memilih untuk hidup bebal (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">29).

Orang bebal tidak suka mendengarkan hikmat karena hikmat seperti terang yang menyinari kebodohannya. Ia lebih suka hidup dalam kebebalannya daripada mengakui kekeliruannya. Ia akan lebih memilih teman yang sejiwa dengannya karena mereka akan membenarkan tindakannya; sebaliknya, ia membuang teman yang takut akan Tuhan sebab mereka akan menegur perbuatannya.

Orang bebal adalah orang yang angkuh dan tidak mau dipersalahkan, apalagi belajar dari kesalahan. Akibatnya ia harus memakan sendiri buah perbuatannya, bahkan menanggung akibat fatal kesalahannya (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">31-32).

Hikmat hanya diberikan kepada orang yang takut akan Tuhan. Sedangkan orang yang berhenti takut akan Tuhan, adalah orang yang berhenti berhikmat. Sebagai anak Tuhan kita pun bisa menjadi bebal karena adakalanya kita berhenti takut kepada Tuhan. Kita tetap melakukan dosa yang sama kendati kita tahu itu salah. Kita menutup telinga dan mata terhadap peringatan Tuhan. Harus kita waspadai, sebab suatu saat Tuhan akan membiarkan kita terjatuh sangat dalam (ayat berhenti+menyiksa+diriku&tab=notes" ver="">24-28). Di dasar sumur dosa yang dalam itulah kita baru berseru dan bertobat.

Renungkan: Dengarkanlah suara Tuhan sewaktu kita berada di “luar sumur”; mengapa memilih terjerumus dulu ke “dalam sumur” baru sadar akan suara Tuhan?

(0.03) (Yer 10:17) (sh: Hati seorang Yeremia (Kamis, 14 September 2000))
Hati seorang Yeremia

Sekali lagi di hadapan kita dipaparkan kasih dan kepedulian Yeremia atas bangsanya. Firman yang datang pada saat Yerusalem dikepung oleh tentara Babel pada tahun 597 s.M. memastikan bahwa penghakiman sudah datang (17-18). Kehancuran Yehuda hanya dalam hitungan detik. 'Jangan banyak bicara lagi. Tak perlu lagi berdebat. Segera kemasi barang-barang dan siap pergi ke pembuangan.'

Setelah mendengar kepastian penghakiman Allah, ratapan, dan tangisan Yeremia meledak (19-21). Hati dan pikiran Yeremia sudah menyatu dengan bangsanya, secara mendalam Yeremia mengidentifikasikan dirinya dengan penderitaan bangsanya. Tangisannya adalah tangisan seluruh bangsa Yehuda, karena mereka akan sangat menderita. Lukanya tidak akan dapat disembuhkan. Malapetaka dan bencana itu dilambangkan dengan kemah yang sudah rusak dan semua talinya putus. Yeremia sangat menyesali sikap para pemimpin bangsa yang harus bertanggungjawab terhadap hancurnya bangsa Yehuda.

Kepedulian dan kasih Yeremia terhadap bangsanya sangat mendalam, sehingga tidak mungkin berhenti hanya sampai meratap dan menangis. Ia didorong dengan kuatnya oleh kepeduliannya dan hatinya dibakar oleh rasa kasih terhadap bangsanya, sehingga sampai saat-saat terakhir sebelum penghukuman datang, demi bangsanya, ia masih memohonkan kemurahan Allah (23-25). Permohonannya kini didasarkan pada suatu keyakinan dan pengakuan bahwa Allah berkuasa mutlak atas perjalanan hidup manusia. Bangsanya harus menjalani penghukuman yang dahsyat. Namun ia memohon agar pembuangan Yehuda itu merupakan hajaran Allah untuk memperbaharui kehidupan bangsanya dan bukan untuk melenyapkan bangsanya. Yeremia menghadapi sebuah dilema. Hatinya terdorong untuk memohon kemurahan Allah sementara itu pikirannya menegaskan bahwa penghukuman itu tidak terelakkan lagi. Namun ini tidak membuatnya berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsanya.

Renungkan: Kita mungkin juga menghadapi dilema yang sama ketika melihat kondisi bangsa kita. Namun kita harus meneladani Yeremia untuk tidak berhenti bergumul dan berdoa bagi bangsa kita, walaupun nampaknya pembaharuan itu mustahil dapat terjadi.

(0.03) (Kel 10:10) (ende)

Ajat ini agak sukar penterdjemahannja. Lazimnja ditafsirkan seperti diatas dengan arti, bahwa Parao menandaskan tidak akan memberikan izin kepada rakjat seluruhnja. Bunji teks tepat menurut kata-kata: "Jahwe beserta kamu seperti, (sedjauh) aku mengizinkan..." Mungkin djuga maksudnja: Kamu tidak akan berhenti mendesak atas nama Jahwe sampai saat aku mengizinkan... ; atau: Pernjataanmu bahwa Jahwe adalah besertamu itu tidak lain maksudnja daripada: mendapat izin untuk pergi. D.k.l. motif keagamaan jang kamu kemukakan itu hanjalah dalih untuk dapat pergi semuanja; tetapi maksud kamu jang sebenarnja adalah djahat

(0.03) (Ul 32:15) (full: MENJADI GEMUKLAH. )

Nas : Ul 32:15

Kemakmuran menjadi faktor utama yang mengakibatkan Israel melupakan Allah dan melakukan penyembahan berhala (bd. Ul 8:7-20). Sejarah telah menunjukkan berkali-kali bahwa pada saat-saat senang dan makmur, umat Allah paling mudah melupakan Allah dan berhenti mencari wajah-Nya. Akan tetapi, selama keadaan yang buruk dan tidak menguntungkan, umat Allah lebih mungkin menghampiri Allah dengan sungguh-sungguh serta memohon pertolongan-Nya (bd. kitab Hakim-Hakim).

(0.03) (Mzm 119:23) (full: PEMUKA-PEMUKA DUDUK BERSEPAKAT MELAWAN AKU. )

Nas : Mazm 119:23

Pemazmur bersaksi bahwa dirinya telah menderita banyak cemoohan, penghinaan, dan umpatan sementara ia berusaha untuk hidup benar sesuai dengan Firman Allah; akan tetapi, perlawanan ini tidak membuatnya berhenti mengikuti jalan Allah. Sekarang ini, orang yang setia kepada Kristus dan Firman-Nya juga harus siap dikecam dan ditertawakan; mungkin mereka disebut kaum legalis atau ekstremis oleh orang yang menyesuaikan diri dengan jalan-jalan duniawi dari suatu masyarakat fasik

(lihat cat. --> Mat 5:10;

lihat cat. --> Luk 6:22).

[atau ref. Mat 5:10; Luk 6:22]

(0.03) (Pkh 9:7) (full: ROTIMU DENGAN SUKARIA ... ANGGURMU DENGAN HATI YANG SENANG. )

Nas : Pengkh 9:7

Walaupun kematian datang kepada semua orang serta waktu dan nasib dialami semua orang (ayat Pengkh 9:11), kita yang berkenan kepada Allah (bd. Rom 12:2) tidak boleh berhenti menikmati apapun yang telah diberikan-Nya kepada kita. "Anggur" di sini (Ibr. _yayin_) pasti mengacu kepada sari buah anggur segar yang baru diperas

(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).

(0.03) (Yes 17:10) (full: ENGKAU TELAH MELUPAKAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN ENGKAU. )

Nas : Yes 17:10

Melupakan Allah bukan dosa yang hanya dilakukan Israel. Yesus memperingatkan bahwa berbagai kekhawatiran hidup, tipu daya kekayaan, pencarian hal-hal materiel serta kenikmatan dosa dapat membantut firman Allah di dalam hidup seorang percaya (bd. Mr 4:3-9,14-20), dan membuat mereka melupakan Dia, berhenti berdoa setiap hari dan tidak lagi bergembira di dalam Dia dan firman-Nya. Pada saat hal ini terjadi, kita kehilangan berkat dan kehadiran Allah.

(0.03) (Yeh 20:32) (full: SEPERTI BANGSA-BANGSA LAIN. )

Nas : Yeh 20:32

Umat Allah selalu tergoda untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan cara-cara dunia sehingga dengan demikian berhenti menjadi umat khusus Allah. Kita harus senantiasa mengajukan dua pertanyaan dasar kepada diri sendiri:

  1. 1) Apakah saya mengalah pada tekanan teman-teman sebaya di sekolah, kantor atau sahabat lainya?
  2. 2) Sudahkah saya berbeda di dalam perilaku dan tindakan saya ataukah saya menyesuaikan diri dengan cara yang diharapkan orang fasik?

    (lihat cat. --> Rom 12:1;

    lihat cat. --> Rom 12:2).

    [atau ref. Rom 12:1-2]

(0.03) (Hos 3:1) (full: CINTAILAH PEREMPUAN YANG SUKA BERSUNDAL DAN BERZINAH. )

Nas : Hos 3:1

Hosea kini harus menggambarkan kasih Allah bagi Israel dengan cara yang baru. Rupanya Gomer telah meninggalkan Hosea untuk melanjutkan penyembahan Baal yang amoral itu, tetapi Hosea tidak pernah berhenti mengasihi dia, sekalipun hatinya hancur. Ia harus pergi serta menyatakan kasih dan perhatiannya untuk dia lagi, sama seperti yang dilakukan Allah bagi Israel, sekalipun mereka telah meremukkan hatinya dengan berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai "kue kismis."

(0.03) (Hos 4:11) (full: ANGGUR DAN AIR ANGGUR )

Nas : Hos 4:11

(versi Inggris NIV -- anggur lama dan baru). Roh persundalan, apakah terkait dengan anggur yang lama atau yang baru, sedang merusak akal sehat dan pengenalan akan jalan-jalan Allah. Air anggur baru yang tidak di fermentasi (yaitu tirosh) itu sendiri adalah berkat

(lihat cat. --> Yes 65:8),

[atau ref. Yes 65:8]

tetapi itu berhenti menjadi berkat apabila dikaitkan dengan aneka kebiasaan jahat seperti persundalan dan penyembahan berhala (ayat Hos 4:12;

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).

(0.03) (Luk 4:33) (full: SETAN. )

Nas : Luk 4:33

Lukas mencatat bahwa salah satu tindakan pertama Yesus setelah memberitahukan kemesiasan-Nya ialah mengadakan perlawanan langsung dengan setan.

  1. 1) Tujuan utama Yesus dalam pelayanan-Nya adalah membinasakan pekerjaan Iblis (1Yoh 3:8). Kerajaan Allah tidak akan terwujud tanpa konfrontasi dengan kerajaan Iblis (lih. Mat 12:28; juga

    lihat art. KERAJAAN ALLAH).

  2. 2) Satu tanda yang nyata bahwa Kerajaan itu telah berhenti dinyatakan di antara umat Allah ialah kegagalan melawan kuasa kejahatan secara langsung dengan melepaskan orang berdosa dari perbudakan kepada dosa dan setan

    (lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.03) (Luk 22:62) (full: MENANGIS DENGAN SEDIHNYA. )

Nas : Luk 22:62

Petrus menyangkal Tuhan karena kelemahannya, bukan karena kejahatannya, karena ia tidak pernah berhenti mengasihi Gurunya dan percaya kepada-Nya. Secara rohani Petrus lemah dan tidak sanggup melawan pencobaan yang berat karena ia belum, bersama murid-murid lainnya, menerima Roh Kudus dan kasih karunia-Nya yang membaharui dalam arti sepenuhnya dari PB. Mereka baru menerima kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka pada hari kebangkitan

(lihat cat. --> Mr 14:50;

[atau ref. Mr 14:50]

lihat art. PEMBAHARUAN PARA MURID).



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA