(0.1431396) | (Ayb 2:10) |
(full: TIDAK MAU MENERIMA YANG BURUK?
) Nas : Ayub 2:10 Orang percaya sejati harus mempersiapkan diri untuk diuji oleh Allah melalui kesengsaraan dan juga menerima yang baik dari tangan-Nya. Mempercayai Allah tidaklah berarti bahwa Dia senantiasa akan membebaskan kita dari kesulitan, demikian pula kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kemakmuran dan keberhasilan (lihat cat. --> Ayub 2:3; lihat cat. --> 3Yoh 1:2). [atau ref. Ayub 2:3; 3Yoh 1:2] Ketika kesukaran datang, orang percaya yang tidak merasa ada dosa atau pemberontakan melawan Allah dalam hatinya, harus menyerahkan jiwanya kepada Allah. Beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang pengasih di tengah-tengah pencobaan dan penindasan mengungkapkan kemenangan sempurna dari iman (1Pet 1:3-9). |
(0.1431396) | (Ayb 7:16) |
(full: BIARKANLAH AKU.
) Nas : Ayub 7:16 Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46). |
(0.1431396) | (Ayb 14:1) |
(full: PENUH KEGELISAHAN.
) Nas : Ayub 14:1 Bagi seorang percaya, hidup yang "penuh kegelisahan" mungkin menjadi akibat dari penganiayaan, ketidakadilan, kemiskinan, penyakit, atau perlawanan Iblis terhadap peperangan iman mereka (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR). Allah menghendaki agar semua orang percaya yang menderita dan tertindas di bumi ini mengetahui bahwa suatu hari kebangkitan (lihat cat. --> Ayub 14:14 berikut) [atau ref. Ayub 14:14] dan kemenangan akan tiba bila mereka akan bersama dengan Dia untuk selama-lamanya (lihat cat. --> Wahy 21:1; lihat cat. --> Wahy 21:4). [atau ref. Wahy 21:1,4] Pada saat itu mereka akan langsung mengalami bahwa "penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita" (lihat cat. --> Rom 8:18). [atau ref. Rom 8:18] |
(0.1431396) | (Ayb 14:14) |
(full: KALAU MANUSIA MATI, DAPATKAH IA HIDUP LAGI?
) Nas : Ayub 14:14 Ayub percaya bahwa setelah mati dan memasuki dunia orang mati (ayat Ayub 14:13), Allah akan memanggil dia keluar dari kubur (ayat Ayub 14:15; bd. 1Kor 15:20; 1Tes 4:16-17); dengan kata lain, Ayub mengungkapkan harapan akan kebangkitan pribadi (lihat cat. --> Ayub 19:25; lihat cat. --> Ayub 19:26). [atau ref. Ayub 19:25-26] Dasar penantian yang penuh harapan ini ialah kasih Allah yang sungguh-sungguh bagi umat-Nya, yaitu "Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu" (ayat Ayub 14:15). Untuk sesaat, Ayub menjangkau kepada Allah dengan ungkapan iman yang meluap-luap. |
(0.1431396) | (Ayb 16:9) |
(full: MURKA-NYA MENERKAM DAN MEMUSUHI AKU.
) Nas : Ayub 16:9 Penderitaan hebat yang dialami Ayub membuatnya merasa bahwa Allah seorang penguasa kejam dan bukan Tuhan yang pemurah. Keyakinannya bahwa kehidupannya benar dan bersih (ayat Ayub 16:17) membuatnya meragukan keadilan Allah (bd. Ayub 19:6). Namun, Ayub juga berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa Allah itu memang adil; karena itu, seandainya dia dapat berhubungan langsung dengan Allah (Ayub 13:13-27; 23:1-7) atau menjumpai seorang untuk membela perkaranya (lihat cat. --> Ayub 9:33), [atau ref. Ayub 9:33] maka Allah selaku saksinya akan membenarkan ketidaksalahannya (ayat Ayub 16:19-21; lihat cat. --> Ayub 16:19 selanjutnya). [atau ref. Ayub 16:19] |
(0.1431396) | (Ayb 30:20) |
(full: AKU BERSERU ... ENGKAU TIDAK MENJAWAB.
) Nas : Ayub 30:20 Semua anak Tuhan pernah mengalami hal ini pada suatu saat tertentu dalam hubungan mereka dengan Allah, suatu saat ketika mereka berseru kepada Allah minta pertolongan dan Dia agaknya tidak menjawab mereka. Bahkan Tuhan Yesus pernah mengalami hal ini (Mat 27:46).
|
(0.1431396) | (Ayb 38:3) |
(full: BERSIAPLAH ENGKAU SEBAGAI LAKI-LAKI!
) Nas : Ayub 38:3 Kata-kata Allah kepada Ayub itu luar biasa baik karena apa yang dikatakan maupun yang tidak dikatakannya.
|
(0.1431396) | (Mzm 23:6) |
(full: KEBAJIKAN DAN KEMURAHAN
) Nas : Mazm 23:6 (versi Inggris NIV -- Kebajikan dan kasih). Dengan sang Gembala menemani aku sepanjang jalan hidup ini, aku akan menerima pertolongan, kemurahan, dan dukungan. Tidak perduli apa yang terjadi aku dapat mempercayai Gembala yang Baik akan bekerja melalui segala sesuatu demi kebaikanku (Rom 8:28; Yak 5:11). Sasaran dari mengikuti sang Gembala serta mengalami kebaikan dan kasih-Nya ialah agar pada suatu saat aku akan bersama Tuhan selama-lamanya (1Tes 4:17), melihat wajah-Nya (Wahy 22:4), dan melayani Dia sepanjang masa di rumah-Nya (lih. Wahy 22:3; bd. Yoh 14:2-3). |
(0.1431396) | (Mzm 27:4) |
(full: SATU HAL TELAH KUMINTA.
) Nas : Mazm 27:4 Seperti dalam Mazmur Mazm 26:1-12, pemazmur mencari kehadiran Allah; hal itu paling berharga di dalam hidupnya dan dia mendoakannya tanpa mengenal lelah. Allah sendiri memanggil kita semua kepada tujuan yang sama: "mencari wajah-Nya" (ayat Mazm 27:8). Mereka yang melaksanakan hal ini, berusaha untuk tinggal di hadirat-Nya yang kudus, diberikan keyakinan teguh bahwa pencobaan apa pun yang menimpa mereka, Tuhan tidak akan meninggalkan mereka (ayat Mazm 27:9-10). Tidak ada alasan untuk putus asa; kemurahan Allah tersedia bagi mereka (ayat Mazm 27:13-14). |
(0.1431396) | (Mzm 27:13) |
(full: AKU PERCAYA.
) Nas : Mazm 27:13 Mengandalkan Allah dan mengalami kebaikan-Nya secara pribadi sangat diperlukan untuk ketekunan kita dalam iman. Selaku orang percaya kita mungkin mengalami pencobaan berat, namun tidak ada yang dapat membuat kita putus asa dan kalah selama kita terus memandang kepada Allah dengan iman dan pengharapan. Di tengah kegelapan, kita harus "menantikan Tuhan" (ayat Mazm 27:14; lih. Mazm 42:6,12; 43:5; 62:6; Yes 40:27-31; Mi 7:8), menghampiri Dia dan tetap teguh melalui Roh-Nya (lih. Ef 6:10; 2Tim 2:1; Yak 5:11). Kita dapat yakin bahwa, bila tiba waktu-Nya, Allah akan menyatakan kebaikan-Nya kepada kita. |
(0.1431396) | (Mzm 71:1) |
(full: AKU BERLINDUNG.
) Nas : Mazm 71:1-24 Mazmur ini berisi doa seorang yang sudah tua (ayat Mazm 71:9) yang menghadapi kesulitan dan memerlukan bantuan Allah untuk membebaskan dirinya dari semua musuh dan kesusahan (ayat Mazm 71:1-2,18). Dia telah berjalan di jalan Allah sejak kecil (ayat Mazm 71:5-6,17) dan mengalami kesulitan-kesulitan luar biasa dalam hidup ini (ayat Mazm 71:20), namun ia tetap memelihara iman dan keyakinannya kepada Allah. Ia bertekad untuk menjalankan sisa hidupnya dengan keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan kuasa dan kebaikan-Nya di dalam hidupnya. |
(0.1431396) | (Mzm 78:38) |
(full: IA BERSIFAT PENYAYANG, IA MENGAMPUNI.
) Nas : Mazm 78:38 Kesabaran dan kemurahan Allah dinyatakan dengan jelas dalam mazmur ini. Berkali-kali umat-Nya memberontak dalam ketidaksetiaan, namun Allah menahan amarah-Nya. Allah tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya hanya karena mereka gagal menyenangkan-Nya secara sempurna. Akan tetapi, kita tidak boleh menyalahgunakan kesabaran dan pengampunan Allah dalam ketidaktaatan dan pemberontakan yang disengaja. Jikalau kita terus-menerus menyedihkan hati-Nya dengan dosa kita, akhirnya Dia akan menghukum kita dalam murka-Nya sama seperti yang dilakukan-Nya kepada Israel (bd. Ibr 3:7-19). |