Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 148 ayat untuk mengampuni [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.10129608547009) (Mzm 103:1) (sh: Kasih Allah yang besar (Jumat, 26 Maret 1999))
Kasih Allah yang besar

Kasih Allah yang besar. Beban kehidupan yang kita alami kadang membuat kita mudah berkecil hati dan mengeluh. Dengan memperhatikan daftar panjang mazmur Daud, seharusnya segala kesusahan dan kegelisahan diganti dengan semangat memanjatkan puji syukur kepada Tuhan. Betapa tidak, Allah telah mengampuni dosa kita, menyembuhkan kita, menebus kita dari kebinasaan, melimpahi kita dengan kasih sayang, dengan kebenaran dan keadilan. Semua itu diberikan Allah kepada kita bukan karena kita berhak untuk memperolehnya, melainkan karena anugerah Allah.

Semakin mengenal kasih Allah. Kalau pun sekarang semua orang percaya mampu memanjatkan puji syukur kepada Allah, itu karena Allah telah menganugerahkan kasih dan pengampunan-Nya. Semua tindakan Allah ini, menjadi dasar pujian dalam sukacita kekristenan kita. Sebagai orang yang telah dianugerahi kasih dan pengampunan, kita harus mendisiplin diri belajar kebenaran firman Tuhan dengan penghayatan segar dalam ibadah kepada Tuhan. Itulah yang dapat kita lakukan sebagai respons umat tebusan.

Renungkan: Makin mengenal Allah, makin kita menyadari keterbatasan kita. Makin dekat Tuhan, makin kita alami kuasa dan kasih-Nya, yang memampukan kita menjadi pujian dan hormat bagi-Nya.

(0.10129608547009) (Yes 12:1) (sh: Kesabaran Allah. (Jumat, 02 Oktober 1998))
Kesabaran Allah.

Kesabaran Allah.
Orang-tua yang baik bukan yang tidak pernah marah kepada anak-anaknya yang nakal, bukan juga yang hanya memarahi anaknya yang nakal, sehingga menimbulkan luka yang membekas, dan tidak tersembuhkan. Orang-tua yang baik mampu memberi penghiburan, supaya luka-luka yang timbul dapat sembuh. Allah, sebagai orang tua yang sejati, juga marah bila kita melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Namun bila kita menyesal dan bertobat, Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghibur kita. Allah sabar dan sumber penghiburan (Rm. 15:5). Tidak ada dosa sebesar apa pun yang tidak diampuni-Nya, bila kita sungguh menyesal dan mohon ampun (ayat 1:18).

Bersyukur kepada Allah. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya diucapkan dalam doa, tetapi patut disaksikan kepada semua orang. Berita sukacita yang kita terima karena anugerah-Nya itu tidak mungkin kita simpan dalam hati dan dinikmati sendiri. Itu akan menjadi luapan syukur tak terbendung. Apakah Saudara benar-benar mengalami kesabaran dan penghiburan Allah tersebut?

Renungkan: Datanglah kepada-Nya, akui semua dosa dan nikmatilah kuasa pengampunan-Nya, agar dapat bersaksi dengan sukacita!

Renungkan: Bagi orang percaya, Hari Tuhan adalah pembebasan yang dinanti-nantikan.

(0.10129608547009) (Yes 13:1) (sh: Allah mengatur bangsa-bangsa. (Sabtu, 03 Oktober 1998))
Allah mengatur bangsa-bangsa.

Allah mengatur bangsa-bangsa.
Pasal 13-23 adalah ucapan ilahi gelombang pertama tentang bangsa-bangsa bukan Israel. Karena apa yang dikumandangkan ini dari Tuhan, semuanya benar terjadi. Karena itu pula kita patut mempercayai dan menyimak maknanya. Orang yang dipakai menjadi alat Tuhan untuk menggenapi nubuat ini, Raja Koresy dari Kerajaan Media, Persia, disebut alat yang dikuduskan (ayat 17). Bila ia yang tak kenal Tuhan disebut alat yang dikuduskan, lebih lagi kita kini harus hidup dalam proses pengudusan dari Tuhan Yesus.

Hari Tuhan. Hari Tuhan di sini dapat diartikan sebagai saat penghukuman Tuhan atas Babel yang telah menindas umat Tuhan. Dalam arti lebih luas Hari Tuhan selalu menunjuk pada hukuman Tuhan atas dosa umat manusia. Kalau pada pasal-pasal sebelumnya Tuhan digambarkan sebagai Raja Damai yang datang memberi kelepasan, bagi orang-orang durhaka, Hari Tuhan adalah hari penghakiman yang sangat dahsyat. Karena kasih-Nya, maka Allah bersedia mengampuni setiap orang yang bertobat dan percaya kepada anak-Nya. Karena keadilan-Nya Allah akan menghukum setiap orang berdosa yang tidak mau bertobat.

Doa: Datanglah segera ya Tuhan. Aku siap menantikan-Mu.

(0.10129608547009) (Yes 43:8) (sh: Saksi Tuhan (Sabtu, 06 Februari 1999))
Saksi Tuhan

Saksi Tuhan. Dalam sebuah proses persidangan, salah satu faktor penentu bersalah atau tidaknya seorang terdakwa adalah kesaksian para saksi. Karena itu sebelum bersaksi, seorang saksi diangkat sumpahnya agar mengatakan yang sebenarnya. Seorang saksi haruslah jujur mengatakan hal-hal yang didengar dan dilihatnya. Bangsa Israel dipilih Allah untuk menjadi saksi-Nya. Memberitakan tentang kemahakuasaan Allah sampai ke seluruh bumi. Dipilihnya Israel sebagai saksi mengandung pengertian bahwa bangsa Israel dipercaya sebagai saksi-Nya, dan suatu pernyataan kasih Allah kepada umat yang meskipun telah menyakiti hati-Nya, tetap memperoleh pengampunan-Nya.

Tuhan sudah mengampuni kita. Dia tidak mengingat-ingat dosa kita lagi. Karena itu seharusnyalah kita juga tidak terus menodai diri sendiri dengan berpaut pada dosa-dosa yang telah diampuni. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru (2Kor. 5:17). Marilah kita hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya.

Renungkan: Sampai kapankah kita memberati dan menyusahkan Dia dengan dosa dan kesalahan kita?

Doa: Sesungguhnya hanya Engkaulah yang layak menerima hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Haleluya.

(0.10129608547009) (Yes 49:22) (sh: Sifat perbudakan dosa (Sabtu, 20 Februari 1999))
Sifat perbudakan dosa

Sifat perbudakan dosa. Sebagai manusia yang lemah kadang-kadang kita tergoda mengartikan kebaikan Tuhan secara salah. Misalnya, pengampunan yang Tuhan berikan kepada kita, kadang membuat kita menganggap bisa saja kita bermain dosa, sebab mudah mendapatkan pengampunan-Nya. Bila kita menilik ulang sifat perbudakan, dalam hal ini kelakuan bangsa Israel di hadapan Allah, sebenarnya tidak mungkin umat Tuhan dibebaskan dari perbudakan. Tetapi situasi yang mustahil itu dibongkar dan dibalikkan Tuhan. Tangan Tuhan terangkat membawa Israel keluar dari Babel. Bangsa yang dihinakan oleh bangsa-bangsa lain, kini dipelihara sebagai anak kesayangan.

Tuhan itu setia. Kadang kita tenggelam dalam keputusasaan karena kegagalan dan pemberontakan kita. Kita sering dilanda oleh tuduhan, seolah putus sudah hubungan dengan Tuhan. Memang, dosa dan kesalahan kita membawa akibat buruk. Dan, dalam kebijakan-Nya Allah mengajar dan mendidik. Tetapi tidak berarti tidak ada lagi harapan bagi yang ingin kembali pada-Nya. Karena itu janganlah main-main, baik dengan dosa maupun dengan kemurahan-Nya. Baiklah, kita selalu menjunjung kasih setia-Nya yang mengatasi segala kelemahan kita!

Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur, bahwa di dalam segala kelemahan kami, Engkau tetap setia mengampuni.

(0.10129608547009) (Yes 57:6) (sh: Penyembahan berhala = penyakit rohani (Jumat, 19 Maret 1999))
Penyembahan berhala = penyakit rohani

Penyembahan berhala = penyakit rohani. Untuk memperoleh penggenapan janji keselamatan, Allah menyampaikan syarat yang harus dipenuhi umat-Nya. Salah satu syarat utama adalah umat-Nya tidak mendua hati. "Jangan ada ilah lain di hadapan-Ku" merupakan hukum yang pertama dari Dasa Titah. Allah ingin mengingatkan kembali, bahwa menyembah berhala adalah dosa besar yang dilakukan umat-Nya. Bahkan hal itu dianggap zinah karena tidak setia. Sebagai orang-orang yang telah memiliki ikatan perjanjian dengan Allah, umat Allah harus tetap setia kepada-Nya.

Allah tetap setia. Tindakan tidak setia dan berpaling dari hadapan Allah, sering Israel lakukan. Namun, sekalipun akhir dari ketidaksetiaan itu adalah kehancuran, Allah tetap mengasihi umat-Nya yang remuk redam itu. Bahkan, selain Allah berkenan menyembuhkan segala penyakitnya, Allah juga berkenan mengampuni kesalahan umat-Nya. Pengampunan itulah yang memberikan penghiburan luar biasa bagi manusia; sehingga suasana perkabungan pun diubah menjadi suasana penuh pujian dan ungkapan syukur, penuh damai sejahtera (19).

Renungkan: Karena kita diperkenankan kembali berjalan bersama Dia di jalan lurus yang ditunjukkan-Nya kepada kita, bertindaklah setia kepada-Nya.

(0.10129608547009) (Hos 11:1) (sh: Kasih yang melampaui kuasa dosa (Minggu, 14 November 2004))
Kasih yang melampaui kuasa dosa

Kasih yang melampaui kuasa dosa. Seorang selebritis digugat ayah kandungnya yang menuduhnya anak durhaka. Menurut hukum Taurat anak seperti itu patutlah dihukum mati.

Israel dilambangkan sebagai anak-anak Allah yang sejak "kecil" ditebus, dikasihi, dan dididik dengan kasih setia (ayat 1,2,4). Dulu nenek moyang mereka diperbudak di Mesir. Namun, kasih Allah menyelamatkan Israel dan mengikatkan diri-Nya kepada mereka melalui ikatan Perjanjian Sinai. Ternyata Israel tidak tahu balas budi. Mereka justru memilih untuk berbakti kepada Baal (ayat 2, 7) seakan-akan Baallah yang telah berjasa bagi hidup mereka. Itulah sebabnya, Israel dihukum (ayat 5-6). Akan tetapi, Allah Bapa tidak berhenti mengasihi Israel. Kasih-Nya tetap nyata sekalipun Israel berbuat sebaliknya. Setelah penghukuman dahsyat ditimpakan, Allah kembali menyelamatkan mereka (ayat 8-9). Tujuan Allah menghukum Israel adalah supaya mereka bertobat, kapok akan dosa mereka, dan berbalik setia mengikut Dia. Jika Israel mau bertobat, maka kedudukan mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan dipulihkan seperti keadaan semula (ayat 10-11).

Kasih yang melampaui kuasa dosa inilah yang dinyatakan Allah melalui kematian Yesus Kristus. Bukan hanya melebihi kuasa dosa saja, kasih Allah bahkan melampaui kekuatan maut yang menguasai kita. Kasih Allah membawa kita menuju kemuliaan sorgawi.

Renungkan: Keadilan Allah pasti menghakimi dosa. Ini harus membuat kita menjauhi dosa. Kasih Allah pasti mengampuni orang yang bertobat. Ini harus mendorong kita segera bertobat ketika jatuh.

(0.10129608547009) (Mat 9:9) (sh: Kristus datang untuk orang berdosa. (Selasa, 13 Januari 1998))
Kristus datang untuk orang berdosa.

Kristus datang untuk orang berdosa.
Orang Parisi mencela Yesus yang bergaul dengan orang-orang berdosa. Apalagi, Ia memanggil Matius si pemungut cukai menjadi murid-Nya. Matius pasti tidak pernah menduga, dirinya yang disisihkan dan dibenci oleh masyarakat, diterima dan dikasihi Yesus. Berita ini adalah berita yang sungguh luar biasa, yang harus disebarkan oleh semua orang percaya. Betapa banyak orang putus harapan, sesat, merasa diri tak berguna, dibuang bahkan dibenci masyarakat. Merasa gagal, karena tidak mampu mengejar kesalehan dan kebenaran dengan kekuatan diri sendiri. Mereka mencoba berbuat amal dan kebajikan untuk mencari berkat dan keselamatan dari Allah. Usaha ini seperti menambal baju tua dengan kain baru dan mengisi kantong anggur lama dengan air anggur baru.Perbuatan yang sia-sia dan mustahil.

Berharga di mata Allah. Semua manusia dikasihi dan berharga di mata Tuhan. Kalau setiap orang menyadari bahwa dirinya berguna dan berharga serta tahu tujuan hidupnya, hubungan manusia satu dengan yang lain akan sangat indah. Persoalannya, maukah kita menyampaikan berita indah ini kepada orang lain?

Renungkan: Anugerah keselamatan bukan saja mengampuni kita tetapi juga menggerakkan kita menjadi saksi Kristus.

(0.10129608547009) (Rm 3:1) (sh: Kelebihan orang Yahudi. (Kamis, 14 Mei 1998))
Kelebihan orang Yahudi.

Kelebihan orang Yahudi.
Jika sama berdosa bahkan munafik, apakah kelebihan orang Yahudi? Kelebihan mereka bukan terletak dalam diri mereka tetapi dalam panggilan mulia Allah yang telah mempercayakan firman kepada mereka. Mereka dipilih Allah dengan tujuan dan maksud yang istimewa, yaitu untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Taurat dan sunat adalah tanda perjanjian keselamatan anugerah Tuhan. Tetapi sayang, manusia cenderung lupa daratan. Demikianlah orang Yahudi menyalahgunakan hak-hak istimewa dan kepercayaan yang diterimanya itu. Dengan keistimewaan itu mereka mengira Allah tidak akan menghukum mereka bila mereka berdosa.

Allah benar dan adil. Orang Kristen bukan lagi memiliki lambang tetapi Kristus sendiri sebagai penggenap perjanjian Allah, menjadi keselamatan dan pembaruan dalam hati. Namun sering kita takabur dan lengah menjaga kesucian. Sikap demikian adalah keliru. Pengakuan Daud mengisyaratkan (Mzm. 51:6) bahwa Allah itu benar dan adil. Dia mengadili dan menghukum dosa apapun bentuknya, tetapi mengasihi, mengampuni, dan menyelamatkan orang berdosa yang berbalik kepada-Nya. Janganlah kita licik mencari peluang untuk di balik pilihan dan kesetiaan-Nya. Janganlah kita mencampuradukkan kebenaran dan dosa dalam pikiran kita tentang Allah, pula dalam kelakuan hidup kita sehari-hari (ayat 7-8).

(0.10129608547009) (Rm 12:1) (sh: Kemurahan Allah. (Jumat, 24 Juli 1998))
Kemurahan Allah.

Kemurahan Allah.
Pernahkah secara mendalam kita renungkan kemurahan Allah dalam Yesus Kristus? Begitu luas, dalam, hebat kemurahan Allah. Dengan mengorbankan Putra-Nya, Allah telah menebus, mengampuni dan membuat kita selamat bahagia. Sudah selayaknya bila sekarang kita bersyukur dengan mempersembahkan tubuh, yaitu seluruh keberadaan kita kepada-Nya.

Yang hidup, kudus dan berkenan. Persembahan yang bagaimanakah yang layak kita berikan sebagai syukur atas korban penyelamatan Yesus? Persembahan tubuh yang hidup, yaitu seluruh hidup dan kapasitas kita. Juga persembahan yang kudus, yaitu bahwa seluruh kehidupan kita sudah dikhususkan bagi kemuliaan Nama Tuhan, sehingga berbuahkan moralitas yang memuliakan Allah. Juga persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Itulah ibadah yang sejati.

Pembaruan budi. Ibadah sejati pasti akan menghasilkan pola pikir yang serasi dengan kebenaran Allah. Ibadah yang benar harus dilakukan dalam roh (yang telah dibarui Tuhan dan diwujudkan dalam persembahan totalitas hidup bagi-Nya) dan kebenaran (hidup yang dibangun sesuai dengan tingkat pengertian tentang kebenaran firman Tuhan). Itulah hidup yang Tuhan ingin, agar memancar dalam kita. Kristen tidak boleh hidup yang kompromi dengan dunia yang jahat ini.

(0.10129608547009) (1Kor 6:1) (sh: Persatuan, mahal harganya. (Senin, 25 Agustus 1997))
Persatuan, mahal harganya.

Persatuan, mahal harganya.
Hidup dalam kebersamaan tidaklah mudah. Setiap orang memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda yang tidak mungkin diseragamkan. Penyelarasan hati dan kehendak bahkan jauh lebih sulit dibandingkan penyeragaman. Wajarlah bila dalam kehidupan bersama timbul pertentangan bahkan perselisihan. Malah semakin akrab, semakin mudah terjadi pertentangan, seperti halnya telur dalam keranjang lebih mudah retak karena saling bersinggungan. Sebab itu yang penting adalah bagaimana menundukkan diri kepada kasih Kristus.

Penyelesaian konflik secara Kristiani. Jika Paulus mengatakan bahwa orang-orang Kristen jangan pergi mencari keadilan pada pengadilan dunia, bukan berarti Paulus menyuruh mereka untuk tidak taat kepada peraturan negara. Tetapi Paulus menasihati mereka yang mempunyai masalah, bahwa saling mengampuni, mengalah, merendahkan diri, berlaku adil dan saling menghargai adalah lebih baik daripada pergi ke pengadilan.

Renungkan: Siapa yang akan dipermalukan bila orang dunia menyaksikan perkara pertikaian sesama Kristen di pengadilan?

Doa: Tuhan, ingatkan kami untuk rela berkorban demi mempertahankan kemuliaan kekal yang Kau sediakan bagi kami.

(0.10129608547009) (2Kor 2:5) (sh: Disiplin terhadap jemaat yang berdosa. (Kamis, 03 September 1998))
Disiplin terhadap jemaat yang berdosa.

Disiplin terhadap jemaat yang berdosa.
Di surat pertamanya, Paulus menegur jemaat yang membiarkan warganya yang berdosa (1Kor. 5:4-7). Rupanya teguran itu membuat mereka mendisiplin orang berdosa itu dengan berlebihan. Jika ada saudara yang harus didisiplin, sebenarnya seluruh jemaat harus turut sedih dengannya (ayat 5). Disiplin yang terlalu berat menyebabkan yang bersangkutan merasa sedih, kecewa dan tersudut, yang akhirnya nekad meninggalkan imannya sama sekali (ayat 7b). Disiplin adalah tindakan kasih (ayat 8) yang bertujuan memurnikan, bukan untuk menghukum, sampai orang undur dari iman.

Peraturan tentang disiplin. Pada masa kini jemaat kita perlu meninjau sikap dan tata tertib pelaksanaan disiplin terhadap warganya yang hidup bertentangan dengan firman Tuhan. Seperti Yesus, kita perlu tegas, namun mengasihi dan mengampuni, bukan lunak yang pada intinya adalah kasih yang palsu, yang akhirnya membawa kerusakan besar. Peraturan tentang disiplin memang harus dibuat untuk dijalankan. Motif utamanya ialah agar Iblis tidak berhasil melaksanakan kejahatannya (ayat 11).

Renungan: Jika kasih Kristus berkobar di antara kita, tak mungkin kita membiarkan sesama kita tetap dalam dosanya atau hancur dalam kesedihan berkepanjangan.

Doa: Tuhan, ajar kami menerapkan hukum kasih-Mu.

(0.10129608547009) (1Ptr 3:8) (sh: Hidup Kristen bukan teori, tetapi tindakan (Kamis, 15 Juli 1999))
Hidup Kristen bukan teori, tetapi tindakan

Hidup Kristen bukan teori, tetapi tindakan. Dari 2:11, Petrus menuliskan serentetan nasihat bagi Kristen untuk hidup di tengah masyarakat, di tempat kerja, dan dalam keluarga. Sekali lagi ia menandaskan kepada "kamu semua" untuk memiliki ciri-ciri hidup Kristen yang akan diberkati dan menjadi berkat bagi sesama. Oleh sebab itu dalam hubungan antar sesama saudara seiman maupun bukan Kristen harus mewujudkan sikap yang menandakan bahwa ia adalah murid Kristus. Meski sebagai perantau, orang di sekitar kita harus bisa merasakan berkat yang telah kita terima dari Tuhan dan menikmati hidup bersama dalam keharmonisan dan kekeluargaan. Inilah Kristen yang bukan hanya berteori, tetapi bertindak.

Lakukan yang baik. Kutipan Petrus dari Mazmur 34 diawali dengan kata "sebab" menunjukkan bahwa kutipan tersebut sebagai dasar dan alasan dari nasihat-nasihatnya di ayat 8 dan 9. Siapa yang mencintai hidup harus melakukan apa yang baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Tuhan mengganjar sesuai dengan apa yang kita lakukan.

Renungkan: Apa yang kita katakan dan kita perbuat terhadap sesama, seharusnya mencerminkan hidup kita sebagai orang benar yang mencintai hidup. Apabila hubungan sesama diwarnai konflik, dan kepahitan, mintalah ampun kepada Tuhan, dan saling mengampuni!

(0.08953394017094) (2Taw 7:14) (full: UMAT-KU ... MERENDAHKAN DIRI, BERDOA DAN MENCARI WAJAH-KU, LALU BERBALIK. )

Nas : 2Taw 7:14

Hukuman Allah atas umat-Nya pada waktu kemerosotan moral, ketidakacuhan rohani, dan kompromi dengan dunia adalah kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar (ayat 2Taw 7:13). Janji Allah (lih. catatan berikutnya), sekalipun pada mulanya diberikan kepada Israel, juga berlaku untuk umat-Nya pada setiap zaman yang, setelah mengalami hukuman-Nya, memenuhi keempat syarat berikut bagi kebangunan kehidupan rohani dan pemulihan maksud kudus dan berkat Allah bagi umat-Nya (bd. Kis 3:19):

  1. 1) "Merendahkan diri." Umat Allah harus menyadari kegagalan mereka, menunjukkan kesedihan atas dosa mereka dan memperbaharui komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah dan Firman-Nya berarti mengakui kemiskinan rohani pribadi (2Taw 11:16; 2Taw 15:12-13,15; 34:15-19; Mazm 51:19; Mat 5:3).
  2. 2) "Berdoa." Umat Allah harus berseru dengan sungguh-sungguh kepada-Nya memohon kemurahan-Nya, dan harus sepenuhnya bergantung kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan turun tangan. Doa itu harus sungguh-sungguh dan tak berkeputusan hingga Allah menjawab dari sorga (bd. Luk 11:1-13; Luk 18:1-8; Yak 5:17-18).
  3. 3) "Mencari wajah-Ku." Umat Allah harus dengan tekun berbalik kepada Allah dengan segenap hati dan mendambakan kehadiran-Nya -- dan bukan hanya sekedar ingin luput dari kemalangan (2Taw 11:16; 19:3; 1Taw 16:11; 22:19; Yes 55:6-7).
  4. 4) "Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat." Umat Allah harus sungguh-sungguh bertobat dengan berbalik dari dosa-dosa khusus dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan persesuaian dengan dunia, dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan, dan penyucian (2Taw 29:6-11; 2Raj 17:13; Yer 25:5; Za 1:4; Ibr 4:16).
(0.088634076923077) (Im 1:2) (full: MEMPERSEMBAHKAN PERSEMBAHAN. )

Nas : Im 1:2

Kata benda "persembahan" (Ibr. _corban_) berkaitan dengan kata kerja yang berarti "menghampiri." Oleh karena itu, suatu persembahan merupakan suatu pemberian orang percaya Israel yang dibawa ke dekat Allah supaya menghampiri Allah dan menikmati persekutuan dan berkat-Nya (bd. Mazm 73:28).

  1. 1) Lima persembahan digambarkan dalam pasal Im 1:1-7:38; persembahan korban bakaran (Im 1:3-17), persembahan korban sajian (Im 2:1-16), persembahan korban keselamatan (Im 3:1-17), persembahan korban penghapus dosa (pasal Im 4:1-35), dan persembahan korban penebus salah (Im 5:14-6:7; 7:1-7).
  2. 2) Para penyembah membawa persembahan untuk mengungkapkan syukur dan iman, memperbaharui persekutuan, memperdalam penyerahan mereka kepada Tuhan, atau memohon pengampunan. Persembahan sebenarnya merupakan doa yang "diperankan" (bd. Mazm 116:17; Hos 14:2; Ibr 13:15).
  3. 3) Pada umumnya persembahan meliputi korban, yaitu binatang dibunuh

    (lihat cat. --> Im 9:8).

    [atau ref. Im 9:8]

  4. 4) Persembahan-persembahan ini mengajarkan Israel bahwa:
    1. (a) manusia pada dasarnya adalah makhluk berdosa yang layak dihukum mati;
    2. (b) tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan (Im 17:11; Ibr 9:22);
    3. (c) pendamaian untuk dosa harus dilaksanakan melalui penggantian (ayat Im 1:4; 17:11);
    4. (d) Kekudusan Allah harus mengatur dan mengarahkan setiap aspek kehidupan manusia (bd. Im 10:3); dan
    5. (e) Allah ingin bermurah hati, mengampuni, dan bersekutu dengan manusia (Kel 34:6-7).
  5. 5) Supaya persembahan diterima Allah, diperlukan pertobatan sejati dengan segenap hati dan suatu penyerahan yang sungguh-sungguh untuk hidup dalam kebaikan dan kebenaran (Im 23:27-29; Yes 1:11-17; Mi 6:6-8).
(0.088634076923077) (Rm 4:5) (full: IMANNYA DIPERHITUNGKAN MENJADI KEBENARAN. )

Nas : Rom 4:5

Iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran. Iman yang menyelamatkan dari orang Kristen dianggap sama dengan kebenaran berhubungan dengan efeknya.

  1. 1) Paulus berbicara tentang "perhitungkan sebagai kebenaran" enam kali dalam pasal Rom 4:1-25, dan di dalam semua ayat itu Paulus menghubungkan iman atau kepercayaan dengan kebenaran (ayat Rom 4:3,5-6,9,11,22,24;

    lihat cat. --> Kej 15:6).

    [atau ref. Kej 15:6]

  2. 2) Akan tetapi memperhitungkan iman orang percaya sebagai kebenaran bukanlah semata hasil dari iman atau komitmen kepada Kristus; itu terutama merupakan tindakan kasih karunia dan kemurahan ilahi (ayat Rom 4:16).
  3. 3) Apabila Allah melihat hati orang percaya berbalik kepada Kristus dengan iman, Dia dengan cuma-cuma mengampuni dosa mereka, memperhitungkan iman mereka sebagai kebenaran dan menerima mereka sebagai anak-anak-Nya (ayat Rom 4:5-8;

    lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN.

    Di samping memperhitungkan iman sebagai kebenaran, Allah juga memberikan kasih karunia untuk pengudusan (lih. ayat Rom 4:16; 5:2; Fili 3:9; Tit 3:5-7).
  4. 4) Iman yang diperhitungkan sebagai kebenaran dan mendatangkan pengampunan dosa adalah iman kepada Kristus dan kematian-Nya yang membawa penebusan (Rom 3:24-26). Tidak ada sesuatu apa pun selain kematian Kristus sebagai korban di salib yang menjadi landasan bagi pendamaian dengan Allah

    (lihat cat. --> Rom 5:10).

    [atau ref. Rom 5:10]

(0.088634076923077) (Ibr 9:14) (full: DARAH KRISTUS. )

Nas : Ibr 9:14

Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16; 11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah (Ibr 5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-30).

Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:

  1. 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya (Mat 26:28).
  2. 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan kejahatan (Kis 20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
  3. 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom 3:24-25).
  4. 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan (Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
  5. 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
  6. 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan, dan keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
  7. 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru (Ibr 10:29; 13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
  8. 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan menyucikan itu senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).
(0.088634076923077) (Ul 30:1) (sh: Jangan sia-siakan kasih setia Allah (Rabu, 14 Juli 2004))
Jangan sia-siakan kasih setia Allah

Jangan sia-siakan kasih setia Allah. Berulang kali anak itu mengecewakan ibunya, berulang kali pula ibunya mengampuni. Suatu saat, anak itu bertanya, "Ibu, masih adakah pengampunan bagiku? Apakah aku boleh mencoba lagi taat kepadamu?" Ibunya menjawab dengan berlinang air mata, "Anakku, selama matahari masih terbit, selama itu juga pengampunanku." Puji Tuhan! Kasih setia-Nya jauh melebihi kasih seorang ibu.

Bangsa Israel patut bersyukur memiliki Tuhan yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Walaupun hukuman adalah konsekuensi dosa, namun Tuhan menginginkan bangsa Israel bertobat. Bahkan setelah penghukuman diturunkan, pemulihan disediakan. Allah bukan hanya berjanji memulihkan mereka yang bertobat dan memberkati dengan limpah (ayat 3-5,9), Allah bahkan akan mengubah hati mereka supaya mampu mengasihi-Nya (ayat 6) dan menaati firman-Nya (ayat 8). Puji Tuhan, kesanggupan untuk mengasihi dan taat kepada firman-Nya berasal dari Allah sendiri.

Namun bangsa Israel harus memilih untuk taat. Bangsa Israel tidak bisa berdalih, bahwa perintah Allah terlalu tinggi untuk diraih dan terlalu jauh untuk dijangkau. Sebab firman-Nya dekat kepada bangsa Israel. Yang penting adalah sikap hati yang mau taat kepada-Nya (ayat 11-14). Sekali lagi Allah memperhadapkan Israel dengan pilihan (ayat 15,19-20) janji berkat untuk ketaatan mereka (ayat 15-16), atau ancaman kutuk untuk kekerasan hati mereka (ayat 17-18).

Sama seperti Israel harus memilih, kita pun diminta untuk memilih. Tuhan menginginkan agar kita memilih taat pada firman-Nya. Kita bisa menikmati segala berkat-Nya dalam Yesus Kristus. Namun kita harus memilih untuk mengasihi Dia, taat kepada firman-Nya, dan melakukan perintah-Nya untuk dapat menikmati berkat itu.

Renungkan: Berkat Tuhan dan kasih setia-Nya tersedia bagi setiap anak-Nya yang memilih untuk taat kepada firman-Nya dan melakukan perintah-Nya. Jangan sia-siakan kasih setia Allah.

(0.088634076923077) (2Raj 5:15) (sh: Kekuatan anugerah Allah (Senin, 22 Mei 2000))
Kekuatan anugerah Allah

Kekuatan anugerah Allah. Anugerah Allah kepada Naaman sangat luar biasa. Ia tidak sekadar mengalami mukjizat penyembuhan, namun ia pun mengalami anugerah yang berdampak terus bagi kelanjutan sejarah hidupnya, karena dikatakan 'tubuhnya pulih kembali seperti tubuh seorang anak' (14). Itu merupakan penggambaran dari anugerah Allah yang mengampuni dan mentransformasi hidup seseorang, karena pada zaman itu penyakit kusta diyakini sebagai hukuman Allah atas dosa manusia. Naaman menjadi manusia baru dengan identitas yang baru. Ini dibuktikan dengan pernyataannya bahwa 'di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel'. Ia tidak sekadar mengatakan bahwa Allah lebih berkuasa dari dewa-dewa Siria, namun dia pun mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah Israel dan ia mengadopsi iman Israel menjadi imannya sendiri. Ia mengambil identitas sebagai umat Allah -- identitas baru. Identitas Naaman yang baru ini juga ditandai dengan sikap dan karakter hidup yang baru. Hidupnya diwarnai dengan ucapan syukur kepada Allah yang dinyatakan dengan desakannya kepada Elisa untuk menerima penberiannya. Ia pun berketetapan untuk terus memiliki kehidupan yang kudus. Ini dinyatakan dengan permintaannya untuk membawa pulang tanah Israel untuk menguduskan altar yang ia akan bangun di negaranya. Selain itu Namaan juga menyadari bahwa hidupnya secara penuh bergantung kepada kemurahan Allah, karena masih ada hal-hal yang belum mampu ditinggalkan yaitu ketika ia harus bersujud di depan kuil Rimon karena mengantar tuannya.

Gehazi mempunyai kualitas hidup yang sangat berbeda dengan Naaman, karena ia tidak menerima anugerah Allah. Gehazi tidak lebih hanya sebagai pembawa berita anugerah karena ia tidak menerima anugerah Allah, sedangkan Naaman menerima, mengalami, dan hidup dalam anugerah itu. Karena itu tidak hanya sikap dan karakter Naaman yang lama muncul dalam kehidupannya, namun juga pelayanan yang selama ini dilakukan tidak mendapatkan pahala dari Allah, bahkan penyakit kusta Naaman melekat padanya dan keturunannya.

Renungkan: Anugerah Allah harus diterima, dialami, dan dihidupi agar kita mengalami kekuatan transformasinya yang akan menjadikan kita manusia baru dengan identitas baru, sikap hidup benar, dan karakter Ilahi.

(0.088634076923077) (2Raj 9:16) (sh: Penggenapan hukuman Allah (Selasa, 21 Juni 2005))
Penggenapan hukuman Allah

Penggenapan hukuman Allah
Keadilan Allah pada manusia dinyatakan dengan dua cara, yaitu menghukum mereka yang berdosa dan mengampuni mereka yang bertobat. Cara pertama menimpa mereka yang menganggap remeh keadilan-Nya, sedangkan cara kedua akan diberlakukan bagi mereka yang menyadari kesalahannya, bertobat, dan berpaling pada-Nya.

Penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Dosa keluarga Ahab harus memperoleh hukuman Allah (ayat 2Raj. 9:24,27). Dosa apa saja yang dilakukan Ahab? Ahab menikahi Izebel, seorang wanita jahat yang membawa Ahab dan umat-Nya kepada penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:31,35). Ahab berlaku licik pada Nabot dengan merebut kebunnya (Lihat 1Raj. 21:1-19. Ahab memperkenalkan ilah lain kepada bangsanya dan mendirikan mezbah-mezbah untuk penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:32-33).

Akibat semua perbuatan Ahab itu, Allah akan menimpakan penghukuman-Nya yang dituliskan pada nas ini. Pertama, darah keturunan Ahab akan dicurahkan (ayat 2Raj. 9:25-26). Seluruh keturunan Ahab akan dimusnahkan. Kedua, jasad Izebel yang menolak Allah itu akan ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dimakan oleh anjing di kebun Nabot (ayat 31). Itulah hukuman keras bagi orang yang telah menyesatkan suaminya, keluarganya, dan bahkan seluruh bangsa.

Apa yang dapat kita pelajari dari perilaku Ahab juga keluarganya? Tuhan pasti akan membalaskan kejahatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Ia adalah Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya. Keputusan keliru dalam memilih pasangan hidup akan berakibat pada seumur hidup kita dan mempengaruhi orang-orang lain di sekitar kita. Bertobatlah supaya hukuman tidak menimpa Anda. Mintalah hikmat Tuhan agar Anda tidak keliru dalam mengambil keputusan penting untuk hidup Anda.

Camkan: Mengabaikan Tuhan dan terus hidup dalam dosa akan menuai penghukuman-Nya yang adil.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA