Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 162 ayat untuk untuk bekerja AND book:[1 TO 39] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.36) (2Raj 4:1) (sh: Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan (Kamis, 18 Mei 2000))
Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan

Tentunya masih segar dalam ingatan kita, ketika kris-mon melanda Indonesia. Gereja-gereja sibuk membagikan atau menjual murah sembako kepada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelayanan ini masih berlanjut hingga sekarang. Harus diakui bahwa pelayanan ini memang dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat kelas bawah. Namun dampaknya hanya bersifat sementara. Pelayanan demikian tidak mampu mengentaskan mereka dari kondisi sosial yang terpuruk. Yang lebih mengkuatirkan adalah pelayanan demikian justru akan melanggengkan kemiskinan mereka. Mungkin dalam pikiran mereka akan tumbuh suatu prinsip bahwa 'kerja keras tidak perlu karena pada akhirnya akan ada yang mengulurkan bantuan'.

Elisa yang dalam pelayanannya banyak berhadapan dengan orang-orang kecil dan masyarakat biasa, memberikan teladan yang baik tentang sebuah pelayanan yang mengentaskan. Ketika seorang janda yang anak-anaknya harus dijual sebagai budak untuk membayar hutang-hutangnya datang minta pertolongan kepadanya, maka Elisa menyambut dengan penuh empati dan peduli, menyatakan siap membantunya. Namun, sang janda harus bekerja bersama anak-anaknya meminjam buli-buli sebanyak-banyaknya, menuangkan minyak ke dalamnya, dan kemudian dijual. Dari hasil usaha, yang dibantu oleh mukjizat Allah, sang janda berhasil membayar hutang dan mempunyai uang untuk hidup selanjutnya. Artinya, hidupnya tidak lagi bergantung pada bantuan orang lain.

Apa yang bisa kita simpulkan tentang bantuan yang diberikan Elisa? Bantuan itu tidak hanya membuat orang rajin bekerja tetapi juga makin mengokohkan kesatuan keluarga dengan memberdayakan keluarga tersebut, dapat menanggung permasalahan bersama-sama. Bantuan itu mengentaskan mereka dari permasalahan secara tuntas. Bahkan juga mengangkat derajat sosial mereka dari calon budak menjadi orang merdeka. Dengan bantuan ini pun mereka hidup mandiri.

Renungkan: Pelayanan Elisa di antara rakyat kecil memberikan gambaran kepada Kristen masa kini, bagaimana seharusnya menolong rakyat kecil yang dalam kesulitan ekonomi, agar nantinya pertolongan yang diberikan itu tidak menjadi bumerang bagi si penolong dan tidak menjadi racun bagi yang ditolong.

(0.35) (Est 4:14) (full: SEKALIPUN ENGKAU PADA SAAT INI BERDIAM DIRI. )

Nas : Est 4:14

Mordekhai yakin bahwa Allah bermaksud memakai Ester untuk membebaskan Israel dan bahwa ia diangkat menjadi ratu untuk hal ini. Akan tetapi, Mordekhai mengetahui bahwa Ester bisa saja gagal jikalau dia tidak melaksanakan bagiannya dalam rencana penebusan Allah. Apabila ia menolak untuk menolong orang Yahudi, ia juga akan binasa (ayat Est 4:14). Maksud-maksud Allah yang berdaulat biasanya mencakup tanggung jawab manusia (bd. Mat 26:24;

lihat cat. --> Kel 33:3;

lihat cat. --> Fili 2:12).

[atau ref. Kel 33:3; Fili 2:12]

(0.34) (Yes 61:4) (full: MEMBANGUN RERUNTUHAN ... BERABAD-ABAD. )

Nas : Yes 61:4-9

Setelah kedatangan Kristus yang kedua pada akhir zaman, Israel akan dibangun kembali dan bangsa-bangsa lain akan bekerja di antara mereka dan menyembah Tuhan bersama mereka (ayat Yes 61:5-6). Orang Israel akan berfungsi sebagai imam dan pelayan Allah, serta mengajarkan dan menyampaikan Firman Allah kepada orang lain (ayat Yes 61:6).

(0.34) (Za 4:7) (full: GUNUNG YANG BESAR. )

Nas : Za 4:7

Kesulitan yang tampaknya sebesar gunung dapat diatasi dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui kita. Sebaliknya, ketika manifestasi Roh Kudus tidak ada di antara umat Allah, maka perlawanan terhadap pekerjaan Tuhan dan persoalan-persoalan rohani akan membuat mereka kewalahan

(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.34) (Ams 6:1) (sh: Kerja adalah karunia Tuhan (Kamis, 29 Juli 1999))
Kerja adalah karunia Tuhan

Tak dapat dibayangkan betapa membosankan hidup ini, apabila berada di antara manusia-manusia yang tak berkarya alias malas! Sifat malas ini mengakibatkan pikiran menjadi sempit, mudah tersinggung dan emosional. Bila diperhatikan dengan saksama, berbagai bentuk keonaran dan kerusuhan yang sering terjadi, kebanyakan melibatkan manusia-manusia yang tak bekerja! Kemiskinan bukan saja menjadi bagian hidup orang yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja, tetapi juga sebagai akibat orang yang malas bekerja. Kehidupan yang mapan sejahtera tidak hadir begitu saja, tetapi diusahakan dan dikelola dengan bijaksana.

Hal-hal yang dibenci Tuhan. Menurut Anda, hal-hal apa sajakah yang merupakan dosa "kebencian" di mata Tuhan? Sesuaikah anggapan Anda tersebut dengan daftar dosa yang dibenci Tuhan menurut penulis Amsal dalam ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-19? Adakah hal-hal tersebut yang Anda anggap lumrah, ringan dan biasa-biasa saja? Hal-hal yang dipaparkan Amsal sebagai perkara yang dibenci Tuhan, selain menghancurkan hubungan dengan sesama, juga akan merugikan sesama.

Renungkan: Begitu banyak perkara yang dilakukan oleh manusia, yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, dan itu sangat dibenci oleh Tuhan.

(0.34) (Kej 7:1) (sh: Dimusnahkan untuk ditata kembali (Minggu, 9 Februari 2003))
Dimusnahkan untuk ditata kembali

Kisah air bah ini mengungkapkan tentang dua hal bertentangan dalam kehidupan manusia. Di satu sisi, Allah menciptakan manusia untuk menjadi partner atau rekan kerja yang setia pada perjanjian-Nya. Allah berharap bahwa dalam kerja sama itu tercipta keharmonisan hubungan antara Pencipta dan ciptaan. Namun, pada pihak manusia, manusia yang sebenarnya adalah ciptaan yang patut taat kepada Allah, menolak untuk bekerja sama. Manusia menolak Allah! Penolakan ini mendatangkan murka Allah.

Di tengah-tengah narasi kemurkaan Allah terhadap dunia ciptaan-Nya yang lepas kendali, terselip kisah tentang belas kasihan Allah kepada Nuh dan keluarganya. Allah mempersilakan mereka masuk ke dalam bahtera, karena saat itu tak ada satu lokasi pun yang selamat dari keganasan air bah. Nuh beserta keluarganya harus rela "terkurung" di dalam bahtera bertingkat tiga, pengap dan gelap, selama + 244 hari (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12,24; 8:6,10,12). Dengan cara itu mereka selamat dari kebinasaan. Tindakan penyelamatan Allah terhadap sekelompok kecil manusia yang menyambut rencana-Nya ini juga merupakan prinsip keselamatan Allah seterusnya untuk manusia. Di dalam Kristus, kita selamat sebab Allah sendiri pelindung-Nya. Namun, suatu saat pintu keselamatan akan tertutup bagi mereka yang menolak penyelamatan yang Allah sediakan.

Renungkan: Hanya di dalam kematian Kristus kita terluput dari hukuman Allah yang menimpa dunia kini dan kelak.

(0.33) (Kej 1:28) (full: BERANAKCUCULAH DAN BERTAMBAH BANYAK. )

Nas : Kej 1:28

Laki-laki dan wanita ditugaskan untuk bertambah banyak dan menguasai bumi dan hewan.

  1. 1) Mereka diciptakan untuk membentuk hubungan keluarga. Maksud Allah dalam ciptaan yang dinyatakan ini menunjukkan bahwa bagi-Nya keluarga yang saleh dan mengasuh anak-anak merupakan prioritas utama di dunia ini

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Tit 2:4-5;

    [atau ref. Ef 5:21; Tit 2:4-5]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

  2. 2) Allah mengharapkan agar manusia mengabdikan segala sesuatu di bumi kepada-Nya dan mengelolanya untuk memuliakan Allah, sambil memenuhi maksud ilahi (bd. Mazm 8:7-9; Ibr 2:7-9).
  3. 3) Masa depan bumi diserahkan kepada kekuasaan mereka. Ketika mereka berdosa, mereka mendatangkan kehancuran, kegagalan, dan penderitaan atas ciptaan Allah (bd. Kej 3:14-24; Rom 8:19-22).
  4. 4) Yesus Kristus sendiri bekerja untuk memulihkan bumi kepada tempat dan fungsinya yang sempurna ketika Dia datang kembali pada akhir zaman ini (Rom 8:19-25; 1Kor 15:24-28; Ibr 2:5-8;

    lihat cat. --> Wahy 21:1).

    [atau ref. Wahy 21:1]

(0.33) (Kej 12:10) (full: KELAPARAN TIMBUL DI NEGERI ITU. )

Nas : Kej 12:10

Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan pencobaan yang serius.

  1. 1) Abram baru saja sampai di tempat tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul (Kej 11:30), perpisahan dengan keluarganya (Kej 12:1), dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.
  2. 2) Sebagaimana diteladani Abram, orang percaya yang berusaha untuk melayani Tuhan dan menaati Firman-Nya hendaknya jangan merasa aneh apabila menghadapi halangan-halangan besar, kesukaran, dan persoalan. Iniliah cara yang sering kali dipakai Allah untuk orang yang dipanggil untuk menaati-Nya. Dalam kasus semacam itu kita harus tetap maju dengan taat dan keyakinan bahwa Allah masih bekerja demi kepentingan kita dalam mencapai maksud-Nya

    (lihat cat. --> Mat 2:13).

    [atau ref. Mat 2:13]

(0.33) (Kel 40:1) (sh: Pendiri Kemah Suci. (Senin, 29 September 1997))
Pendiri Kemah Suci.

Untuk membangun kemah suci yang agung sekaligus rumit, Tuhan tidak turun sendiri dari langit, Ia mempergunakan Musa. Musa menjadi alat Allah membangun Kemah Suci. Bila Allah saja bertindak demikian, lebih lagi kita. Mengharapkan perkara besar terjadi tanpa sedia mengulurkan kedua tangan untuk bekerja, adalah mimpi di siang bolong. Karena Musa dan seluruh umat itu sedia berjuang mengikuti perintah Allah, baru Kemah itu jadi.

Imam-imam yang dipilih Allah. Tuhan ingin memakai orang-orang tertentu untuk dipakai-Nya sebagai Imam (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-16). Seperti juga dengan pembangunan Kemah, Allah mengikutsertakan manusia, kini pun Allah memakai manusia. Semua aturan ibadah itu akan sia-sia belaka bila tidak ada hamba-hamba Allah yang melayani dan mengawasi agar semua aturan ibadah itu dijalankan dengan baik. Bangunan, tata liturgi hanyalah sarana. Mutu manusia di dalamnyalah yang menentukan mutu ibadah itu.

Renungkan: Tugas kita tidak boleh berhenti hanya sampai pada pembangunan gedung gereja dan penyelenggaraan ibadah. Tugas utama kita ialah membangun kualitas manusia penyembah di dalamnya!

Doa: Apa daya yang harus kami lakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia gereja-Mu, ya Tuhan?

(0.33) (Mzm 126:1) (sh: Perbuatan Allah masa lampau dan kini (Senin, 6 September 1999))
Perbuatan Allah masa lampau dan kini

Setelah menghadapi pergumulan panjang, Tuhan memulihkan keadaan. Kemungkinan saat itu Tuhan membawa mereka keluar dari pembuangan di Babilonia. Mimpi menjadi kenyataan! Mereka keluar dari pengalaman pahit. Hati mereka diliputi sukacita dan sorak kegirangan. Ingatan yang kuat akan pertolongan Tuhan di masa lampau mendorong mereka untuk kembali melanjutkan iman percaya kepada Tuhan. Melalui pengharapan itu pula, umat menemukan jaminan akan kebebasan dan keselamatan mereka. Sekalipun Kristen menghadapi pergumulan karena penindasan dan pemasungan hak untuk beribadah, beriman, dan berkarya; tetap ada anugerah Allah yang menguatkan umat untuk berharap dan menikmati kemenangan.

Allah hidup dan dinamis. Allah tidak pernah pasif atau tinggal diam melihat umat-Nya menderita. Seringkali sebelum umat berseru memohon belas kasihan, penyertaan dan pertolongan telah dinyatakan-Nya secara ajaib (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1). Kapan dan bagaimana Allah bertindak tidak semata-mata tergantung pada permohonan dan kebutuhan manusia, karena Ia tahu saat dan cara yang tepat menyatakan pertolongan-Nya. Tetaplah berdoa dan berhentilah untuk "mengatur" saat dan cara Allah bekerja, karena Ia tahu yang terbaik bagi kita.

(0.33) (1Raj 8:57) (full: KIRANYA TUHAN, ALLAH KITA, MENYERTAI KITA. )

Nas : 1Raj 8:57

Doa Salomo adalah suatu contoh ideal dari apa yang harus kita inginkan dalam hidup kita dengan Tuhan. Salomo memohon:

  1. (1) akan kehadiran yang melindungi dan pertolongan dari Tuhan (ayat 1Raj 8:57),
  2. (2) agar Allah menguatkan firman-Nya dengan menggenapi janji-janji-Nya yang baik (ayat 1Raj 8:26,56),
  3. (3) agar kasih karunia ilahi bekerja di dalam hati mereka untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan mengasihi jalan-jalan-Nya yang benar (ayat 1Raj 8:58),
  4. (4) agar Allah menjawab doa yang dipanjatkan setiap hari dan menyediakan kebutuhan sehari-hari (ayat 1Raj 8:59),
  5. (5) untuk peningkatan pemahaman tabiat Allah yang agung dan mengagumkan (ayat 1Raj 8:60), dan
  6. (6) untuk hati yang sepenuhnya mengabdi kepada Allah dan kehendak-Nya (ayat 1Raj 8:61).
(0.33) (Bil 2:1) (sh: Masuk akal (Jumat, 6 Agustus 1999))
Masuk akal

Apakah Tuhan bekerja secara misterius? Bisa dikatakan demikian! Artinya, cara kerja Tuhan seringkali tak terduga dan tak terpikirkan manusia. Namun, bukan berarti cara kerja Tuhan tak masuk akal. Sensus dan peraturan lokasi perkemahan Israel semata-mata menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan prinsip manajemen yang mendasar. Hidup bersama lebih dari 600.000 jiwa di padang belantara memerlukan ketertiban, dan untuk itu dibutuhkan peraturan. Bukankah cara kerja Allah ini sangat masuk akal? Hanya dalam keadaan yang sulit diduga oleh pikiran manusia! Tetapi, untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya, Tuhan lebih sering memakai cara yang masuk akal.

Akal yang tunduk. Ada dua reaksi ekstrim dalam hal penggunaan akal. Pertama, menolak sumbangsih akal dan menganggapnya sebagai musuh iman. Penggunaan akal disamakan dengan "tidak rohani". Kedua, mengagungkan akal dan menutup ruang untuk keajaiban Tuhan. Sesungguhnya akal adalah pemberian Tuhan dan baik adanya. Pakailah akal seluas-luasnya dalam melaksanakan tugas kita sehari-hari. Namun harus diingat, segala pemberian Tuhan harus tunduk pada pemberi-Nya.

Renungkan: Pelaksanaan pelayanan memerlukan manajemen (kemampuan akal) yang baik, yang selaras dengan iman Kristen.

(0.33) (Mzm 119:129) (sh: Firman Tuhan ajaib (Sabtu, 28 Agustus 1999))
Firman Tuhan ajaib

Keajaiban firman Tuhan tidak akan dialami oleh orang yang tidak percaya terhadap firman Tuhan sebagai firman yang diinspirasikan Allah. Bukti dari keajaiban firman ialah hidup Kristen yang berubah dan terus diperbaharui. Firman Tuhan menuntun jiwa yang disegarkan ke jalan yang benar adalah merupakan keajaiban di dalam hidup manusia. Firman Tuhan mampu mengajar dan membentuk kita untuk hidup benar dan kudus. Keajaiban firman Tuhan dan Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita memurnikan kerohanian kita. Roh Kudus mengerjakan pembaharuan di dalam hidup kita. Roh Kudus juga yang memampukan kita bertahan dalam menghadapi berbagai tekanan dan kesulitan hidup.

Cinta firman Tuhan memberi penghiburan. Kerinduan jiwa untuk dekat Tuhan merupakan cerminan haus dan lapar akan hadirat Tuhan; yang mewujud dalam jiwa yang senantiasa haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan. Allah berkenan terhadap orang yang rendah hati dan miskin (sikap haus dan lapar) akan firman-Nya. Sikap demikian merupakan kunci untuk mencintai firman Tuhan. Cinta firman Tuhan tidak bisa dipaksakan, tetapi akan muncul dari sikap hati yang sadar akan kebutuhan yang paling mendasar pada saat pribadi bersekutu dengan Tuhan.

(0.32) (Yes 56:1) (sh: [KOSONG] (Rabu, 24 Agustus 2005))
[KOSONG]

Banyak orang merasa diri Kristen karena pada KTP-nya ia beragama Kristen. Ada juga orang yang merasa Kristen karena lahir dalam keluarga Kristen. Namun, kehidupan Kristennya tidak nampak: Ke gereja malas-malasan; pelayanan tidak mau terlibat; di tempat kerja ikut-ikutan cara dunia.

Nas hari ini mengajarkan bahwa seseorang bisa menjadi umat Allah walaupun ia bukan keturunan Israel. Artinya, mereka yang bukan Israel mendapat tempat dalam persekutuan dengan Allah. Syaratnya bukan garis keturunan, tetapi melakukan kehendak (hukum) Allah dan menegakkan keadilan (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1). Salah satu bentuknya adalah memelihara hari Sabat (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2, 4, 6). Peraturan Sabat adalah perintah Allah supaya umat-Nya beristirahat dari pekerjaannya agar tubuhnya dipulihkan dan disegarkan. Banyak orang melanggar Sabat bukan hanya dengan bekerja, tetapi dengan memaksa orang lain (mis. budak dan orang asing) bekerja. Inilah ketidakadilan. Menegakkan keadilan berarti, ia tidak lagi berlaku diskriminatif terhadap sesamanya. Sebab status sosial, ras, dan bangsa tidak menjadi penghalang seseorang untuk bersekutu dengan Allah dalam rumah-Nya yang kudus (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5, 7).

Sebaliknya, mereka yang merasa diri umat Allah karena keturunan Israel bisa ditolak Allah, apabila mereka tidak melakukan kehendak Allah. Peringatan ini terutama ditujukan bagi para pemimpin umat yang berlaku jahat. Para pemimpin umat itu digambarkan sebagai binatang hutan dan anjing pelahap karena kerakusan dan kejahatan mereka (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9-12). Mereka dikecam keras karena sebagai orang yang dipercaya Allah untuk memimpin umat-Nya, mereka justru mencari kesenangan dan keuntungan sendiri. Sehingga, walaupun mereka pemimpin Israel mereka tidak pantas disebut umat Allah.

Tanda-tanda lahiriah kekristenan bukanlah bukti seseorang Kristen. Bukti Kristen sejati adalah ketaatan kepada kehendak Allah melalui hidup kudus, adil, dan penuh kasih.

Renungkan: Kristen sejati adalah mereka yang hidupnya diubah Tuhan Yesus.

(0.32) (Neh 11:1) (sh: Kerelaan untuk berkorban (Senin, 27 November 2000))
Kerelaan untuk berkorban

Setiap Kristen tentu berharap agar pekerjaan Tuhan dapat terlaksana dengan baik. Namun berapa banyak yang mau berkorban demi terlaksananya pekerjaan Tuhan? Pemikiran inilah yang muncul tatkala Nehemia harus memilih orang-orang untuk tinggal di Yerusalem.

Sejak pembuangan ke Babel, jumlah penduduk Yerusalem jauh berkurang. Penyebabnya pertama, tanah pertanian yang menjadi mata pencaharian terletak jauh dari Yerusalem sehingga orang memilih tinggal di dekat tanah pertanian. Kedua, rakyat tidak lagi memberikan perpuluhan untuk mendukung kehidupan para imam dan orang Lewi, sehingga para pemimpin rohani ini terpaksa meninggalkan Yerusalem, kembali ke desanya, dan bekerja di tanah pertanian. Padahal sebagai ibu kota, Yerusalem harus ditinggali oleh penduduk dalam jumlah yang cukup agar pembangunan dan pertahanan dapat berjalan dengan baik. Lebih penting lagi, secara rohani Yerusalem memang harus ditinggali. Itulah sebabnya pembayaran perpuluhan kembali ditekankan (untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">11:10-12:28). Tetapi siapa yang mau tinggal di Yerusalem? Sebagai ibu kota, Yerusalem menjadi sasaran utama ancaman para musuh. Jika demikian maka penduduknya pun rawan terhadap ancaman dan bahaya.

Tanpa perlu diundi atau diminta, para pemimpin bangsa harus mau menetap di Yerusalem. Sebagai pemimpin mereka harus memberikan contoh kepada rakyat tentang dedikasi dan bakti mereka bagi kerajaan Israel. Inilah harga yang harus dibayar oleh para pemimpin. Di saat tidak ada orang yang mau melakukan karena faktor risiko dan konsekuensi yang besar, pemimpin harus mau menerima risiko dan konsekuensi apapun. Sedangkan pemilihan rakyat yang akan menetap di Yerusalem ditentukan melalui undian sebab mereka percaya bahwa membuang undi adalah cara menentukan kehendak Allah. Nehemia berserah kepada kehendak Allah mengenai siapa yang akan tinggal di Yerusalem. Walaupun ditunjuk melalui undian, mereka yang mau tinggal di Yerusalem tetap dipuji sebab mereka telah menunjukkan kerelaan untuk berkoban, bukan hanya demi kemakmuran Yerusalem tetapi juga demi kehidupan kerohanian seluruh bangsa Israel.

Renungkan: Kerelaan kita untuk berkorban seharusnya didorong oleh kerinduan untuk menyembah dan menghormati Allah.

(0.32) (Kej 3:16) (full: SUSAH PAYAHMU ... AKAN KUBUAT SANGAT BANYAK. )

Nas : Kej 3:16-19

Hukuman yang dikenakan pada laki-laki dan wanita (ayat Kej 3:16-19), dan juga efek dosa atas alam, dimaksudkan untuk mengingatkan umat manusia tentang akibat-akibat mengerikan dari dosa dan menyebabkan mereka bergantung pada Allah dalam iman dan ketaatan. Allah bermaksud agar keadaan umat manusia dewasa ini bersifat memulihkan.

  1. 1) Usaha Hawa untuk membebaskan diri dari Allah dan bertindak terlepas dari suaminya dihalangi karena rasa berahi kepada suami. Tertariknya Hawa kepada Adam dan kepemimpinannya akan mendatangkan kesulitan dan penderitaan bersama dengan sukacita dan berkat (bd. Kej 1:26-27; 1Kor 11:7-9; Ef 5:22-25; 1Tim 2:11-14).
  2. 2) Karena kutukan Allah atas alam, Adam dan Hawa akan menderita secara jasmani, bekerja membanting tulang, berjuang dengan susah payah, dan akhirnya mati, baik mereka maupun keturunan mereka.
(0.32) (1Taw 12:32) (full: MEMPUNYAI PENGERTIAN TENTANG SAAT-SAAT YANG BAIK. )

Nas : 1Taw 12:32

Menurut hikmat tertinggi Allah, Ia mempunyai musim dan saat untuk semua maksud-Nya dan untuk penggenapan semua janji-Nya (bd. Pengkh 3:1). Kita melihat ini dalam alam dan juga dalam kerajaan-Nya di mana ada saat-saat tertentu (Mazm 102:14) dan musim-musim perubahan (Yes 43:18-19) yang sangat penting bagi kesinambungan maksud penebusan-Nya.

  1. 1) Alkitab berkali-kali menyatakan bagaimana umat Allah berulang kali buta terhadap apa yang sedang atau akan dilakukan oleh-Nya. Israel secara keseluruhan buta dan tidak mengetahui ketika "sudah genap waktunya" dan Allah mengutus Anak-Nya menjadi Mesias mereka. Demikian pula, terlalu sering gereja tidak tahu atau tidak memahami kapan Allah sedang menggenapi aspek tertentu dari maksud-Nya.
  2. 2) Orang-orang Isakhar disebutkan secara khusus di dalam Alkitab karena, di antara kedua belas suku Israel, merekalah yang memahami saat-saat yang baik dan mengetahui apa yang sedang dilaksanakan Allah ketika menetapkan Daud atas takhta sebagai orang yang diurapi oleh-Nya. Memahami masa-masa dan musim-musim Allah adalah penting supaya bekerja sama dengan Allah dalam tindakan yang mempunyai maksud tertentu serta merangkul atau memelihara penglihatan yang diberi Allah pada masa-masa perubahan.
(0.32) (1Taw 25:1) (jerusalem: bernubuat) Hanya kitab Tawarikh saja berkata bahwa para penyanyi "bernubuat" jadi adalah "nabi", bdk 1Ta 24:2,3, dan menyebut mereka "pelihat", 1Ta 24:5. Si Muwarikh menganggap kemampuan untuk mengarang dan menyanyikan mazmur semacam inspirasi supaya dengan kurnia kenabian. Tetapi bukan maksudnya bahwa para penyanyi itu adalah "nabi" yang berperan dalam ibadat
(0.32) (1Sam 12:1) (sh: Kerjasama pemimpin mengayomi. (Kamis, 4 Desember 1997))
Kerjasama pemimpin mengayomi.

Meski Saul sudah diurapi sebagai raja, Samuel masih meneruskan tugas sebagai hakim, nabi dan imam. Saul disiapkan dan dilatih untuk tugas militer dan politik, yang memperhatikan keamanan semua suku Israel (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">7:15). Kedua pemimpin itu saling mengerti dan bekerja sama harmonis sehingga dapat berbagi tugas dengan baik. Demikianlah kepemimpinan yang mengayomi rakyat. Samuel tetap menjalani tugas kenabian, mengawasi kepemimpinan agar Saul tidak menyimpang dari jalan Tuhan.

Takut akan Tuhan. Pemimpin akan menjalankan tugasnya dengan baik bila takut akan Tuhan. Hal itu terjadi bukan karena didikte, ataupun ancaman. Takut akan Tuhan adalah sikap yang lahir dari kesadaran akan kedahsyatan Allah dan kesukaan untuk tunduk, mengakui kebesaran-Nya atas hidup dan kepemimpinan seseorang. Takut akan Tuhan diungkapkan dalam ibadah, dengar-dengaran firman, dan berpegang pada segala ketetapan Tuhan. Samuel membimbing Saul kepada sikap penting itu, terutama melalui teladan hidupnya (ayat untuk+bekerja+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-5).

Renungkan: Pada masa kini makin sedikit yang takut akan Tuhan. Kepemimpinan Kristen yang sungguh takut akan Tuhan adalah kebutuhan mendesak!

Doa: Sesuai Mazmur 119:145-149.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA