(0.94) | (2Kor 13:5) |
(ende: Periksalah, udjilah dirimu) Jaitu beralasan peringatan-peringatan dan pendjelasan-pendjelasan Paulus dalam surat ini, apakah sikap mereka terhadap "rasul-rasul", atau terhadap Paulus dan Kristus tahan udji. |
(0.94) | (2Kor 13:11) |
(ende) Kata penutup ini tentu ditulis oleh Paulus dengan tangannja sendiri, sebagai ringkasan seluruh surat dengan menekankan hal-hal jang terpenting seperti dibuatnja dalam Gal 6:11-18 dan 1Ko 16:21-24. |
(0.94) | (2Kor 1:12) |
(full: INILAH YANG KAMI MEGAHKAN.
) Nas : 2Kor 1:12 Landasan Paulus untuk bersukacita dan bermegah ialah ketulusan dan integritas perilakunya. Dia telah menetapkan bahwa sepanjang kehidupan Kristennya, dia akan tetap setia kepada Tuhannya, menolak untuk menjadi serupa dengan dunia yang menyalibkan Juruselamatnya, dan bertekun dalam kekudusan sampai Allah memanggilnya pulang ke rumah Bapa (Rom 12:1-2). Dalam kekekalan yang akan datang, sukacita kita yang terbesar ialah kesadaran bahwa kita telah menjalankan kehidupan kita dalam "ketulusan dan kemurnian" bagi Kristus, Juruselamat kita. |
(0.94) | (2Kor 6:4) |
(full: DALAM PENDERITAAN ... KESUKARAN.
) Nas : 2Kor 6:4 Lihat cat. --> 2Kor 11:23 [atau ref. 2Kor 11:23] mengenai penderitaan Paulus. |
(0.94) | (2Kor 3:17) | (jerusalem: Tuhan adalah Roh) Ungkapan ini sangat padat isinya. Dengan tidak menyangkal bahwa Kristus berbeda dengan Roh Kudus, sebagaimana dengan jelas dikatakan dalam surat ini, 2Ko 1:20-23; 13:13+, ungkapan itu menyatakan bahwa karya Kristus dan karya Roh Kudus adalah satu dan sama dalam kedua perjanjian. Melanjutkan pikiran itu teologi kemudian mengatakan bahwa segala karya Allah dikerjakan oleh ketiga diri ilahi. Ada tafsir lain yang berpendapat bahwa "Tuhan" dalam 2Ko 3:17 adalah sama dengan "Tuhan" dalam 2Ko 3:16, jadi Allah: Waktu kembali menghadap Tuhan Musa mengambil selubungnya, Kel 34:34. Maksud Paulus menurut tafsir ini ialah: Tuhan yang kembali dihadapi Musa itu tidak lain kecuali Roh Kudus yang kini dihadapi orang Kristen. |
(0.94) | (2Kor 6:14) | (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah peringatan terhadap tata-cara kafir yang menyusup ke dalam jemaat dan yang dapat memecah-mecahkan jemaat dan memutuskan hubungan jemaat dengan pendirinya. Bagian ini sedikit banyak memutuskan jalan pemikiran, bdk Pengantar. |
(0.94) | (2Kor 8:1) | (jerusalem) Mengenai pengumpulan yang dibicarakan dalam kedua bab ini dan yang oleh Paulus dianggap penting sekali, bdk 1Ko 16:1+. |
(0.94) | (2Kor 11:2) |
(ende: Tjemburu dengan tjemburu Allah) Di dalam Perdjandjian Lama hubungan Allah dengan umat Israel sering diumpamakan dengan hubungan pernikahan atau pertunangan. Dalam hubungan itu Allah sering disebut "Allah tjemburu". Maksudnja Allah tidak dapat membiarkan kaum pilihannja jang tertjinta "berzinah" atau "bertjumbu-tjumbu" dengan dewa-dewa kaum kafir. Demikianlah djuga tjinta Jesus kepada umat Korintus. Sebab itu Paulus sebagai wakil Kristus jang bertanggung-djawab tidak boleh membiarkan kesetiaan umat kepada Kristus merosot atau diganggu oleh siapapun djuga. |
(0.94) | (2Kor 1:20) |
(full: AMIN.
) Nas : 2Kor 1:20 Kata penutup "Amin" dalam doa dan pemberitaan orang Kristen mengungkapkan keyakinan akan kasih dan kesetiaan Allah serta kepastian janji-janji-Nya. Itulah suara iman, yang meneguhkan lagi dan menyatu diri dengan kebenaran Injil Kristus yang tak tergoyahkan itu. Dalam kitab Wahy 3:14, Tuhan Yesus disebut sebagai "Amin". |
(0.94) | (2Kor 1:20) | (jerusalem: hanya ada "ya") Kesetiaan Allah pada janjiNya, 2Ko 1:18+, sepenuhnya nyata dalam diri Yesus Kristus. Maka tak masuk akal bahwa Paulus yang hanya hidup untuk memberitakan Kristus itu menyangkal pemberitaannya itu dengan mengambil sikap yang mendua hati |
(0.94) | (2Kor 5:3) | (jerusalem: tidak akan didapati telanjang) Terjemahan lain: asal kita tidak akan didapati telanjang. Kalau demikian, maka artinya: asal kita masih hidup waktu Tuhan datang dalam kemuliaanNya. Paulus sendiri ingin termasuk dalam kalangan mereka yang masih hidup waktu Tuhan datang, sehingga tubuhnya dirobah saja dengan tidak mengalami kematian dahulu. Orang yang di waktu itu masih hidup seolah-olah mengenakan "tubuh rohaniah" di atas "tubuh alamiah", 1Ko 15:44,53,54, sehingga "tubuh rohaniah" "mengisap" "tubuh alamiah". |
(0.94) | (2Kor 1:11) | (jerusalem: mengucap syukur) Pengucapan syukur kerap kali dikemukakan Paulus, bdk kata pembukaan surat-suratnya di mana Paulus mengucap syukur kepada Allah oleh karena mereka yang di alamat surat, Rom 1:8; 1Ko 1:4; 1Te 1:2; 2Te 1:3; Fili 1:3; Kol 1:3; File 4. Ini bukannya sekedar ucapan bohong saja. Tidak adanya pengucapan syukur dalam Galatia memang banyak artinya, bdk Gal 1:1+. Syukur perlu meresap dalam segala perbuatan orang Kristen yang dilakukan dalam nama Kristus dan yang olehNya diikutsertakan dalam pengucapan syukurNya kepada Bapa, Kol 3:17; Efe 5:20. Mengucap syukur merupakan suatu kewajiban yang sesuai dengan kehendak Allah dan tidak hanya bagi orang Kristen, 1Te 5:8, tetapi juga bagi orang bukan Kristen, Rom 1:21. Sebab dengan mengucap syukur orang mengembalikan kepada Allah, meski dengan cara tak sempurna sekalipun, karunia yang diterima dari Allah, bdk 1Te 3:9. Bahkan pengucapan syukur itulah yang pada pokoknya dimaksudkan jika orang meminta karunia dari Allah, 2Ko 1:11; 4:15, dan jika orang mengamalkan kasih persaudaraan, 2Ko 9:11-15. Karenanya pengucapan syukur menjadi bagian penting dalam ibadat jemaat, 1Ko 14:16; Kol 3:16; Efe 5:19 dst, dan dalam doa pribadi, 1Te 5:18; Fili 4:6 |
(0.94) | (2Kor 3:1) |
(sh: Surat Pujian. (Sabtu, 05 September 1998)) Surat Pujian.Surat Pujian. Jemaat adalah surat Kristus. Jemaat adalah hasil pekerjaan tangan Allah sendiri. Kristus sendirilah yang menuliskan firman-Nya dalam hati para anggota jemaat melalui pekerjaan Roh Kudus (ayat sangatlah+dalam+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">3b). Akibatnya, hidup dan kasih Kristus akan terbaca oleh orang lain jika mereka melihat jemaat. Jelaslah tak ada seorang pun mampu menghasilkan karya rohani ini. Siapakah hamba Tuhan yang sanggup mengubah hidup orang, menuliskan firman yang terpancar dalam kehidupan orang yang dilayaninya? Renungkan: Semakin kita membesarkan Kristus semakin Kristus akan nyata dalam hasil pelayanan kita. Semakin kita membesarkan diri semakin samar Kristus dalam pelayanan kita dan dalam hidup orang yang kita layani. Doa: Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami ini "surat Kristus" yang terbaca oleh semua orang. |
(0.94) | (2Kor 6:16) |
(full: BAIT ALLAH DENGAN BERHALA.
) Nas : 2Kor 6:16 Paulus menyajikan suatu argumentasi yang kuat bahwa seorang percaya yang sudah lahir baru, sebagai Bait Allah dan Roh Kudus (Yoh 14:23; 1Kor 6:19; lihat art. BAIT SUCI), tidak dapat dirasuk roh jahat.
|
(0.94) | (2Kor 7:2) |
(sh: Allah menyebabkan dukacita? (Minggu, 13 September 1998)) Allah menyebabkan dukacita?Allah menyebabkan dukacita? Suka mendukakan orang? Paulus tidak sadis, ketika ia bersuka bahwa jemaat Korintus itu mengalami dukacita yang dalam. Paulus bisa diumpamakan seorang ayah yang bersuka melihat teguran atau hajarannya atas kenakalan anaknya menghasilkan penyesalan yang tulus. Anugerah Tuhan tidak boleh diperlakukan secara obralan. Pengampunan Tuhan bagaikan kesembuhan yang hanya terjadi bila orang melalui proses pengobatan yang pedih, sakit, pahit. Dalam pelayanan kita ingin segera melihat orang menyambut janji-janji Allah dengan sukacita. Itu tidak benar. Sukacita sejati karena mengalami pengampunan dan pemulihan dari Allah hanya diterima oleh mereka yang mengalami berbagai aspek pertobatan seperti: kesungguhan yang besar, keinginan berubah, kemarahan terhadap dosa, takut akan Allah, semangat yang benar, mengakui dosa sebagaimana adanya (ayat 11). Renungkan: Kasih sejati tidak lembek, membiarkan orang dalam dosa melainkan tegas menegur, menasihati, menyatakan kesalahan, membimbing dengan kuasa ilahi. |
(0.94) | (2Kor 1:22) |
(full: ROH KUDUS DI DALAM HATI KITA SEBAGAI JAMINAN.
) Nas : 2Kor 1:22 Paulus menguraikan empat aspek karya Allah dalam diri orang percaya melalui Roh Kudus.
|
(0.94) | (2Kor 1:3) |
(sh: Ucapan syukur. (Senin, 31 Agustus 1998)) Ucapan syukur.Ucapan syukur. Mukjizat dalam penderitaan. Biasanya kita mengartikan dan mengharapkan mukjizat dalam arti berubahnya kondisi tidak baik menjadi baik. Misalnya, penyakit hilang, orang menjadi sembuh. Masalah disingkirkan, orang percaya luput dari persoalan. Mukjizat yang Paulus alami adalah mukjizat besar menurut prinsip yang Tuhan Yesus sendiri alami. Penderitaan tetap harus dipikul, masalah tetap harus dihadapi, aniaya tetap harus dirasakan menghantam tubuh dan jiwa Paulus, namun demikian kekuatan anugerah Allah bekerja dengan diam di dalam dirinya menghasilkan kesabaran, ketahanan, kesukaan, kesaksian hidup. Begitukah sikap kita menghadapi berbagai penderitaan yang kini mengancam? Doa: Tuhan, ajar kami untuk mensyukuri rencana-Mu. Amin. |
(0.94) | (2Kor 4:16) |
(sh: Pengharapan yang menguatkan. (Rabu, 09 September 1998)) Pengharapan yang menguatkan.Pengharapan yang menguatkan. Kehendak Tuhan makin nyata. Di dalam penderitaannya Paulus mengalami banyak berkat rohani. Ia belajar mengandalkan kekuatan rohani, bukan jasmaninya. Ia juga makin memusatkan perhatian kepada harapan surgawi, bukan pada gemerlap duniawi (ayat 1). Sementara menanti penggenapan janji itu, ia sudah mengalami "uang mukanya" dalam bentuk kuasa Roh (ayat 5). Dengan demikian ia belajar hidup dan melayani dalam iman bukan dalam penglihatan. Ia tahu, rumah kekalnya adalah surga, bukan dunia yang menuju kebinasaan ini (ayat sangatlah+dalam+AND+book%3A47&tab=notes" ver="">8b). Renungkan: Siapa yang kita puaskan dalam pelayanan kita? Doa: Berikan kami hati yang taat kepada kehendak-Mu. |
(0.94) | (2Kor 1:4) |
(full: MENGHIBUR KAMI DALAM SEGALA PENDERITAAN KAMI.
) Nas : 2Kor 1:4 Kata "menghibur" (Yun. _paraklesis_) berarti berdiri di sisi seorang sambil mendorong dan menolongnya pada saat kesukaran. Secara unggul Allah melaksanakan peran ini, karena Dia mengutus Roh Kudus kepada anak-anak-Nya untuk menghibur mereka (lihat cat. --> Yoh 14:16). [atau ref. Yoh 14:16] Paulus telah belajar dalam banyak kesukaran yang dialaminya bahwa tidak ada penderitaan, sekalipun sangat hebat, yang dapat memisahkan orang percaya dari pemeliharaan dan belas kasihan Bapa sorgawi mereka (Rom 8:35-39). Kadang-kadang Allah mengizinkan kesukaran menimpa kehidupan kita supaya kita, setelah mengalami penghiburan-Nya, dapat menghibur orang lain dalam kesukaran mereka (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR). |
(0.94) | (2Kor 3:3) |
(full: DITULIS ... PADA LOH-LOH DAGING, YAITU DI DALAM HATI MANUSIA.
) Nas : 2Kor 3:3 Di bawah perjanjian baru yang diteguhkan dengan darah Kristus (Mat 26:28), Roh Kudus menuliskan hukum Allah, bukan pada loh-loh batu seperti di gunung Sinai (Kel 31:18), melainkan pada "loh-loh ... hati manusia" (lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU). Orang percaya memiliki hukum Allah dalam hati mereka, dan melalui kuasa Roh mereka sanggup menaatinya (lihat cat. --> Yer 31:33; lihat cat. --> Yeh 11:19). [atau ref. Yer 31:33; Yeh 11:19] Hukum yang ada di dalam batin ini terdiri atas kasih kepada Allah dan kepada orang lain (bd. Mat 22:34-40; Rom 13:8-10). |