Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 248 ayat untuk penghakiman (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.33) (Yak 5:5) (jerusalem: hari penyembelihan) Rupanya Yakobus di sini tidak menyinggung hari penghakiman, tetapi kelaliman yang ditimpakan kepada orang-orang benar, Yak 5:6, sedangkan orang kaya terus hidup tanpa kesusahan, Yak 5:5; bdk Maz 44:23; Wis 2:10-20; Yer 12:1-3.
(0.33) (Why 6:12) (jerusalem) Kejadian-kejadian di jagat raya semacam itu lazimnya dipakai para nabi untuk menggambarkan "Hari Yahwe", Amo 8:8-9; Yes 2:10; Yer 4:23-24, dll, yaitu hari penghakiman dan hari penghukuman. Gejala-gejala itu melambangkan murka Allah yang berkecamuk, bdk Mat 24:1+.
(0.33) (Why 20:6) (jerusalem: Kematian yang kedua) Ini kematian kekal yang diperlawankan dengan kematian badan
(0.33) (Ayb 20:1) (sh: Penghakiman Zofar (Kamis, 1 Agustus 2002))
Penghakiman Zofar

Di akhir pasal 19 Ayub membuat dua pernyataan penting. Pertama pengakuan iman (ayat 19:25-27), kedua peringatan agar para sahabatnya tidak terus menghakimi dirinya (ayat 19:28-29). Namun, pernyataan Ayub tersebut malah ditanggapi Zofar dengan kemarahan (ayat 2). Ia terus mencurahkan kalimat-kalimat penghakiman yang berapi-api, dan bahkan meneruskannya dengan semacam permohonan agar kutukan Allah berlaku (ayat 23).

"Pelajaran" dari Zofar merupakan pertimbangan spiritual atas dasar logika sederhana. Dosa tidak akan menghasilkan keberuntungan apalagi kebahagian abadi. Sebaliknya, kebahagiaan orang berdosa hanya singkat usia (ayat 4-7), ia sendiri akan mati dalam kehancuran (ayat 8), orang-orang dekatnya akan menderita (ayat 9-11). Pendapatnya ini bukan hanya sekali ia ungkapkan, tetapi diulanginya lagi dalam ayat 12-28.

Salahkah atau benarkah Zofar berpendapat demikian? Ada benarnya bahwa Tuhan tidak mendiamkan, tetapi akan membuat dosa orang balik mengejar dan menimbulkan akibat-akibat buruk pada orang yang melakukannya. Karena itu, ucapan Zofar ini memang patut kita simak. Namun, pendapat Zofar ini sempit dan tidak mempertimbangkan beberapa faktor dan kemungkinan lain. Ia tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa penghakiman Allah itu ditunda sementara waktu dan baru berlaku pada penghakiman kekal kelak. Jadi, bisa terjadi bahwa dalam dunia yang sementara ini, orang jahat berbahagia dalam hasil-hasil yang didapatnya dari tindakan berdosa, sementara orang benar justru harus menderita karena tidak ambil bagian dalam dosa. Juga Zofar tidak membuka kemungkinan bagi orang berdosa untuk bertobat, memperbaiki tindakan salah, dan mengubah kelakuannya. Kesalahan Zofar paling serius adalah melihat realitas spiritual semata secara materialistis.

Renungkan: Sikap yang benar ialah kita taat kepada Tuhan dan firman-Nya bukan karena takut hukuman atau karena ingin mendapatkan pahala. Ketaatan dan kesalehan yang benar lahir dari keyakinan bahwa Tuhan benar dan baik adanya, dan karena itu kita bersyukur dan mengasihi-Nya.

(0.29) (Mzm 75:1) (jerusalem: Allah, Hakim yang adil) Ini sebuah nyanyian syukur, Maz 75:2, dan puji-pujian, Maz 75:9-10, yang berupa firman Allah menggambarkan penghakiman ilahi atas orang fasik; tidak ada seorangpun yang terluput dari padanya dan tidak ada sesuatunya yang dapat menghalangi penghakiman itu, Maz 75:3-6. Dan firman Allah itu disetujui pemazmur, Maz 75:7-9. Mungkin mazmur ini terpengaruh oleh 1Sa 2 dan Zak 1:18-21.
(0.29) (Yes 2:11) (full: ORANG YANG ANGKUH AKAN DITUNDUKKAN. )

Nas : Yes 2:11

Salah satu akibat serius dari kesombongan manusia ialah kepercayaan bahwa terlepas dari Allah, kita dapat memutuskan untuk diri sendiri, bagaimana kita harus hidup dan menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Pada hari penghakiman, Allah akan sangat merendahkan sikap congkak ini.

(0.29) (Yl 3:3) (full: MEMBUANG UNDI MENGENAI UMAT-KU. )

Nas : Yoel 3:3

Allah akan menghukum bangsa-bangsa karena kekejaman mereka dan karena mereka memperlakukan orang seolah-olah mereka itu barang yang diperdagangkan demi uang dan kesenangan. Kita harus waspada bagaimana memperlakukan orang lain, karena Allah akan meminta pertanggungjawaban pada hari penghakiman karena menganiaya orang lain

(lihat cat. --> Kol 3:25).

[atau ref. Kol 3:25]

(0.29) (Kis 17:31) (full: DENGAN ADIL AKAN MENGHAKIMI DUNIA. )

Nas : Kis 17:31

Untuk mengetahui petunjuk lainnya tentang ajaran Paulus mengenai hari penghakiman lih. Rom 2:5,16; 1Kor 1:8; Fili 1:6,10; 1Tes 5:2,4; 2Tes 1:7-10; 2:2.

(0.29) (Ayb 24:1) (jerusalem: Yang Mahakuasa) Bdk Ayu 5:17+
(0.29) (Mzm 110:5) (jerusalem: di sebelah kananmu) Artinya: Tuhan selalu menyertai dan menolong raja dalam perjuangannya: bdk Maz 80:18+
(0.29) (Yes 26:7) (jerusalem) Bagian ini berupa mazmur. Penghakiman Allah terlaksana menurut keadilan, Yes 26:7-10, dan menjamin umatNya dibebaskan dan dimuliakan, Yes 26:11-15; pencobaan sekarang menyiapkan pemulihan kelak, Yes 26:16-19. Sakit beranak, Yes 26:17, menjadi kiasan yang lazim untuk menggambarkan pencobaan menjelang kedatangan Mesias, bdk Mat 24:8; Mar 13:8; Yoh 16:20-22.
(0.29) (Yeh 18:21) (jerusalem: ia tidak akan mati) Manusia tidak tertimpa oleh dosa-dosa nenek moyangnya dan bahkan dapat meluputkan diri dari hukuman atas dosa-dosanya sendiri yang dahulu. Pertobatan,bdk Mat 3:2+. (sama seperti dosa) bukan perkara kelompok, tetapi perkara pribadi dan perorangan. Itulah yang ditekankan nabi Yehezkiel, bdk Yeh 14:12+. Sikap hati sekarang menentukan keputusan penghakiman Allah; bdk Rom 2:6+.
(0.29) (Dan 7:9) (jerusalem: takhta-takhta) Ialah kursi para hakim. Orang-orang kudus oleh Allah diikutsertakan sebagai hakim dalam penghakiman. Gagasan itu terdapat dalam tradisi Yahudi (buku Henokh) dan lebih jelas lagi dalam Perjanjian baru, Mat 19:28; Luk 22:30; Wah 3:21; 20:4
(0.29) (Kis 2:21) (jerusalem: yang berseru kepada nama Tuhan) Orang Kristen menyebut dirinya sebagai "mereka yang berseru kepada nama Tuhan", Kis 9:14,21; Kis 22:16; 1Kor 1:2; 2Tim 2:22. "Nama Tuhan" itu tidak lagi mengenai Yahwe, melainkan Yesus, bdk Fili 2:11; Kis 3:16+. Pada hari penghakiman kelak orang diselamatkan atau dikutuk sekedar berseru tidaknya kepada Tuhan, artinya: menghakimi Yesus sebagai Kyrios; lihat Kis 4:12 dan Rom 10:9.
(0.29) (Kis 17:31) (jerusalem: telah menetapkan suatu hari) Bdk Maz 9:9; 96:13; 98:9. Dengan mengingatkan kepada penghakiman terakhir para rasul mengajak pendengarnya untuk berobat, bdk khususnya Kis 10:42-43; 1Te 1:10
(0.29) (Yak 5:20) (jerusalem: ketahuilah) Var: hendaklah ia mengetahui. Kasih persaudaraan dan mengampuni dosa dapat membawa orang yang sesat kembali ke jalan yang lurus, bdk Mat 18:15,21-22+; 1Te 5:14. Pada gilirannya di saat penghakiman kasih dan pengampunan (menutupi banyak dosa), 1Pe 4:8; bdk Dan 12:3; Yeh 3:19; 33:9. Surat Yakobus berakhir tanpa menyampaikan salam yang lazim.
(0.29) (Ayb 27:11) (sh: Pengajaran Ayub (Rabu, 7 Agustus 2002))
Pengajaran Ayub

Mulai ayat 11 ini, berbalik Ayub menempat-kan dirinya sebagai pengajar. Pasal 28 banyak dianggap sebagai ucapan Zofar atau Bildad kembali. Namun, mengingat nada pasal ini teduh dan tidak berapi-api, anggapan tersebut kurang tepat. Andaikan pasal 28 bukan ucapan Ayub, paling tidak idenya yang berbicara tentang hikmat masih merupakan kelanjutan dari bagian kedua pasal 27 ini.

Sekilas tidak ada perbedaan antara yang Ayub ucapkan tentang nasib orang fasik dari apa yang teman-temannya telah ucapkan sebelum ini. Beberapa bagian seolah bertolak belakang dengan apa yang Ayub nyatakan sebelumnya (ayat 14, bdk. 21:7-9). Bedanya terletak dalam dua hal. Pertama, Ayub kini tidak sedang berbicara tentang orang fasik pada umumnya, tetapi tentang ketiga sahabatnya itu sendiri yang karena telah menuduh Ayub sembarangan tanpa belas kasihan, telah berbuat jahat. Kemungkinan kedua, Ayub memfokuskan penghakiman Allah bukan pada fakta-fakta kemalangan materialistis seperti yang dipikirkan ketiga sahabatnya. Menurut Ayub penghakiman itu akan berbentuk "milik pusaka" orang-orang lalim (ayat 13b). Ayub berpikir secara eskatologis tentang penghakiman akhir dari Allah terhadap orang fasik.

Pasal 28 seolah adalah persiapan bagi kebenaran-kebenaran yang kelak akan Allah sendiri nyatakan kepada Ayub. Sesudah menjawab para sahabatnya tentang penghakiman Allah atas orang fasik, kini Ayub masuk lebih dalam ke pertanyaan soal hikmat. Intinya jelas, para sahabatnya tahu banyak konsep tetapi tidak berhikmat. Jadi, "di manakah hikmat boleh didapatkan?" (ayat 12,20).

Keahlian, ilmu, teknologi seperti yang dikenal pada zaman Ayub memungkinkan manusia menggali potensi-potensi bumi dan membangun dunia (ayat 28:1-11). Namun, hikmat tidak bisa didapat kan melalui kepandaian tersebut. Hikmat tidak pula dapat dibeli atau didapatkan di mana pun, sebab pada hakikatnya hikmat bukan berasal dari dunia ini (ayat 12-19).

Renungkan: "Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi" (ayat 28).

(0.29) (Bil 14:20) (sh: Kemurahan dan penghakiman (Senin, 25 Oktober 1999))
Kemurahan dan penghakiman

Syafaat Musa dijawab oleh Allah, namun bukan berarti Allah menghapuskan hukuman bagi umat yang memberontak, yang mencobai kekuatan Allah dan keadilan-Nya. Allah mengampuni demi kemuliaan-Nya dan bentuknya adalah perubahan hukuman. Penghakiman tetap dijatuhkan namun kemurahan Allah juga nampak dari perubahan hukuman itu (ayat 22-23). Mereka yang menjalani hukuman diharapkan dapat menyadari betapa bahayanya bagi umat pilihan untuk memberontak terhadap-Nya dan bagi generasi muda mereka yang mendapat peringatan agar tidak mengikuti jejak "orang tua" mereka.

Iman yang kacau. Jelas bahwa Allah tidak mengizinkan mereka untuk masuk tanah Kanaan. Anehnya, mereka sekarang justru bertindak berdasarkan janji dan firman-Nya tentang tanah perjanjian (ayat 40). Ini tidak menyatakan bahwa mereka beriman atas janji Allah, justru mereka melakukan kesalahan besar. Yaitu mereka menganggap "enteng" dan menafsirkan sendiri apa yang sudah difirmankan Allah (ayat 22, 23). Akibatnya tindakan mereka menjadi kacau karena berdasarkan iman yang kacau yang mengacu pada penafsiran yang salah akan firman-Nya.

Renungkan: Seringkali kita mempermainkan kemurahan Allah karena kesalahmengertian kita akan firman-Nya.

(0.28) (Mzm 75:1) (sh: Cawan keadilan di tangan Tuhan (Selasa, 23 Oktober 2001))
Cawan keadilan di tangan Tuhan

Mazmur ini merupakan nyanyian ajakan kepada umat Tuhan agar menantikan waktu Tuhan untuk menegakkan keadilan di atas bumi yang sudah rusak. Pemazmur mengajak kita untuk menyadari peran Tuhan sebagai Hakim atas alam ini yang akan mengokohkan penghakiman, sehingga kebenaran akan ditegakkan dan kejahatan akan dihancurkan. Inilah penghiburan bagi kita yang hidup di tengah masyarakat yang mempermainkan keadilan dan membiarkan ketidakbenaran semakin merajalela.

Bumi dan penduduknya ini telah runtuh karena merebaknya ketidakbenaran. Namun Tuhan akan menegakkan kembali tiang-tiangnya yang telah roboh (ayat 4). Ia akan menentukan waktu penghakiman- Nya dan akan menyatakan kedaulatan kuasa-Nya. Ia akan melibatkan diri-Nya secara langsung dalam proses pengadilan ini (ayat 3).

Ia memperdengarkan suara-Nya, menghardik orang-orang fasik yang menolak perintah-Nya untuk tidak membual, meninggikan tanduk mereka, dan mengajak-Nya bersitegang leher (ayat 5, 6), karena tidak ada suatu kuasa pun yang mampu menahan kedaulatan penghukuman-Nya. Tangan-Nya mengatur setiap peristiwa dan Ia berdaulat melaksanakan penghakiman-Nya. Tiada seorang pun yang mampu menghalangi-Nya untuk meninggikan atau merendahkan seseorang (ayat 7-8). Ia meramu penghakiman-Nya dalam cawan murka-Nya, dan akan diminumkan-Nya kepada orang-orang fasik sampai kepada ampas- ampasnya (ayat 9). Ia tidak lagi menunda penghakiman-Nya. Ia akan melakukannya dengan tegas hingga tuntas, sehingga kekuatan orang- orang fasik akan dihancurkan dan kekuatan orang benar akan dinyatakan (ayat 11). Atas perbuatan Tuhan ini, umat Tuhan akan bersyukur kepada Tuhan, menyerukan nama-Nya, menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, bersorak-sorai, dan bermazmur selama-lamanya (ayat 2, 10).

Renungkan: Kesabaran Tuhan dan realita penderitaan manusia karena hadirnya ketidakadilan, bukanlah akhir dari kisah umat manusia di bumi. Akan tiba saatnya bagi Tuhan untuk tidak lagi bersabar terhadap kelaliman dunia ini. Akan tiba waktunya bagi hadirnya kekuasaan tanpa agresi dan kemuliaan tanpa kesombongan. Bagaimanakah Anda dapat berperan dalam perealisasian penegakan keadilan ini?



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA