Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 145 ayat untuk layulah ia AND book:[1 TO 39] AND book:26 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.85) (Yeh 26:2) (jerusalem: Tirus) Pada awal abad keenam seb Mas kota pelabuhan dan perdagangan ini sangat berkuasa. Ia turut serta dalam segala usaha dan pemberontakan menentang Babel sebelum kejadian-kejadian pada th 587. Tetapi pada th 587 Tirus mengundurkan diri dari Yerusalem dan bersenang hati oleh karena Yerusalem direbut tentara Babel.
(0.85) (Yeh 47:1) (jerusalem: Kemudian ia membawa aku) Bab Yeh 47:1-12 melanjutkan Yeh 43:1 dst. Sungai ajaib yang keluar dari bait Allah melambangkan segala berkat yang diberikan Allah kepada negeri Israel setelah Tuhan kembali menetap di tengah-tengah umatNya. Lambang itu kembali di pakai dalam Wah 22:1-2.
(0.85) (Yeh 17:1) (sh: Cara pandang Kristen dan krisis di Indonesia (Jumat, 31 Agustus 2001))
Cara pandang Kristen dan krisis di Indonesia

Cara pandang Kristen dan krisis di Indonesia. Untuk memahami peristiwa-peristiwa yang kita alami dan meresponinya dengan tepat sesuai dengan kebenaran firman-Nya, kita membutuhkan cara pandang yang benar, mendalam, dan menyeluruh terhadap setiap peristiwa. Namun, mempunyai cara pandang seperti itu tidaklah mudah sebab kita seringkali dikuasai oleh keinginan untuk segera keluar dari permasalahan dengan cara yang kita suka. Sayangnya keinginan untuk segera keluar dari masalah dan cara yang kita suka tidak memimpin kita keluar dari masalah namun justru mendorong kita masuk ke dalam permasalahan yang lebih kompleks, bahkan kehancuran. Zedekia adalah contoh orang yang gagal keluar dari masalah karena alasan-alasan tersebut.

Sebagai raja Yehuda, Zedekia mempunyai ‘sense of crisis’ (kepekaan terhadap krisis). Cita-cita Zedekia adalah memimpin bangsa Yehuda keluar dari cengkeraman Babel agar dapat menjadi bangsa yang berdaulat dan kuat. Ini bukan cita-cita yang salah. Kesalahan Zedekia adalah ia tidak mempunyai gambaran yang utuh dan mendalam tentang krisis yang sedang dihadapi oleh Yehuda. Ia melihat bahwa krisis yang dihadapi oleh Yehuda adalah krisis politik dan ekonomi. Karena itulah ia mencoba membangun aliansi dengan Mesir supaya dapat lepas dari Babel. Padahal krisis yang dihadapi oleh Yehuda adalah krisis rohani. Apakah mungkin krisis rohani diselesaikan dengan aliansi politik? Cara pandang yang salah membuat Zedekia melakukan tindakan yang salah hingga ia berani mengingkari perjanjian yang ia buat dengan Babel di hadapan Allah. Apa risiko yang harus ditanggung oleh Zedekia?

Cara pandang yang benar adalah Allah berdaulat atas kehidupan dan sejarah manusia (ayat 22-24). Ia tidak akan pernah membiarkan umat-Nya selalu dalam kehinaan dan derita. Saatnya akan tiba, Ia akan bertindak untuk memulihkan umat-Nya dengan cara-Nya. Pemulihan ini bukan hanya untuk kepentingan umat-Nya namun juga sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa lain agar mereka dapat mengenal Allah yang benar (ayat 24).

Renungkan: Bagaimanakah Anda memandang krisis yang sekarang ini sedang dihadapi oleh bangsa kita? Banyakkah orang bertipe seperti Zedekia di negara kita? Dengan cara pandang yang Anda miliki, respons dan tindakan apa yang akan Anda lakukan bagi bangsa kita?

(0.85) (Yeh 24:15) (sh: Babatan Allah itu membersihkan (Kamis, 13 September 2001))
Babatan Allah itu membersihkan

Babatan Allah itu membersihkan. Allah menyiapkan hati Yehezkiel yang akan kehilangan istrinya tercinta, tetapi ia tidak diperkenankan meratapi kematiannya di depan umum. Tidak ada seremoni perkabungan. Hal ini bukan berarti Allah melarang Yehezkiel untuk bersedih hati secara pribadi atas kematian istrinya. Tidak berbela-sungkawa secara lahiriah dimaksudkan sebagai tanda bahwa kejatuhan Yerusalem dan Bait Suci akan sedemikian hebatnya, sehingga penduduknya tidak sempat menyatakan kesedihan mereka.

Ketaatan hamba Tuhan yang bernama Yehezkiel ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku seorang pengawas dan penjaga umat Allah. Walaupun ia sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus menyampaikan seruan Tuhan kepada bangsa pemberontak itu. Yehezkiel dapat merasakan penderitaan Allah karena Allah sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya, dan Bait Suci- Nya, sama seperti dirinya yang akan kehilangan istri yang paling dikasihinya. Allah memakai cara ini agar Yehezkiel merasakan apa yang dirasakan Allah, sehingga ia dapat menyampaikan sesuai kepedihan hati Allah.

Kristen kadangkala diizinkan mengalami berbagai kejadian pahit. Hal itu dapat berupa kehilangan reputasi diri, kebangkrutan usaha, perceraian dini, kematian orang yang dekat di hati, konflik di dalam lingkungan kerja, atau kecelakaan lalu lintas. Namun satu hal prinsip harus diingat bahwa seringkali kita yang mengundang bencana kehidupan itu melanda hidup kita karena melalaikan berbagai peringatan dan teguran Tuhan yang memperhatikan kita. Bila semuanya sudah terjadi, barulah kita tertatih-tatih meniti langkah mengikuti Tuhan sambil membenahi diri. Adalah jauh lebih baik apabila kita tidak mengabaikan peringatan Tuhan daripada harus menerima murka-Nya.

Renungkan: Ibarat seorang pembawa logam mulia yang nyaris tenggelam di dasar laut, ia hanya dapat menyelamatkan diri bila rela melepaskan semua bebannya. Demikian pun Kristen yang belum sungguh-sungguh hidup untuk-Nya, harus merelakan dirinya mengalami kepahitan, bila Allah membabat untuk membersihkan karakter kita yang berulangkali menyimpang dari kebenaran. Bagi para hamba Tuhan, ingatlah bahwa pengalaman yang Tuhan izinkan kadangkala bertujuan melengkapi kita agar menyampaikan firman-Nya sesuai hati Tuhan.

(0.85) (Yeh 2:1) (sh: Antara ketaatan dan gejolak hati (Selasa, 17 Juli 2001))
Antara ketaatan dan gejolak hati

Antara ketaatan dan gejolak hati. Setelah menyatakan kemuliaan-Nya, Allah menyatakan panggilan dan firman-Nya kepada Yehezkiel. Sikap yang dituntut dari Yehezkiel adalah siap dan sigap (ayat 1), yang menandakan ketaatan yang tidak hanya emosional namun ketaatan yang cerdas. Ini diperlukan sebab tugas yang akan diemban bukanlah tugas yang ringan dan mudah. Allah sendiri mengakui bahkan memahami hal itu sehingga Ia menyebutkan berkali-kali karakteristik bangsa yang akan dilayani Yehezkiel (ayat 3-8). Namun Allah tidak hanya sebatas peduli, Ia juga akan selalu berada di belakang Yehezkiel untuk menguatkan hati dan terus memompa semangatnya, sehingga tugas Yehezkiel dapat dilaksanakan dengan baik (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:8-9).

Allah juga menegaskan bahwa yang terpenting bagi Allah adalah Yehezkiel melaksanakan tugas dengan setia bukan pertobatan bangsa Israel (ayat 5). Ini tidak berarti bahwa Allah hanya peduli kepada pelayan-Nya dan mengabaikan pertobatan manusia, sebab tujuan misi Yehezkiel adalah agar bangsa Israel mengetahui bahwa ada seorang nabi Allah di antara mereka dan bahwa mereka sudah diberi kesempatan untuk bertobat. Suatu saat Allah akan datang untuk menghakiminya.

Respons Yehezkiel terhadap firman dan panggilan Allah sangat indah yaitu ia taat secara total ketika diperintahkan untuk memakan seluruh gulungan kitab (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:1-3). Apa yang dihasilkan oleh ketaatan Yehezkiel? Kekuatan Ilahi untuk mewartakan firman-Nya walaupun isinya bertentangan dengan pengharapan bangsa Israel (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:1) serta kedamaian di dalam hidupnya (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:3). Emosi Yehezkiel juga bergejolak (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:14) yang disebabkan karena gabungan dua pemikiran yaitu ia merasakan ketidakadilan Allah yang mengutus dirinya dengan tugas yang berat, serta ia mengidentifikasikan dirinya dengan perasaan Allah terhadap umat- Nya yang senantiasa memberontak. Karena itu ia membutuhkan waktu untuk berdiam diri selama 7 hari (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:15). Berdiam diri merupakan terapi yang paling tepat bagi ketegangan emosi.

Renungkan: Banyak sekali saudara-saudara kita yang mempunyai panggilan seperti Yehezkiel yaitu melayani orang-orang yang secara sengaja menentang dan menantang Injil dan pelayanan Kristus. Emosi mereka seringkali juga bergejolak. Berdoalah untuk mereka serta berikan persembahan kepada Allah melalui mereka.

(0.85) (Yeh 46:1) (sh: Pelaksanaan ibadah: Peranan raja (Sabtu, 1 Desember 2001))
Pelaksanaan ibadah: Peranan raja

Pelaksanaan ibadah: Peranan raja. Perayaan hari Sabat dan bulan baru ditandai dengan dibukanya pintu gerbang timur (bdk. layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44:1-2). Pada hari-hari tersebut, raja dan rakyat akan sujud menyembah Tuhan di tempat itu. Pada hari-hari lain, pintu ini harus selalu ditutup. Peraturan yang ketat ini dimaksudkan untuk menjaga agar kekudusan Bait Suci jangan dilanggar (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44:5). Motif kekudusan juga tampil dalam ketentuan mengenai tempat memasak kurban-kurban, yang harus dilakukan di dalam wilayah kudus (ayat 19-24). Karena kurban persembahan bersifat kudus, imam tidak boleh membawanya keluar dari wilayah tersebut karena sentuhan dengan benda-benda kudus akan menguduskan orang yang tersentuh (ayat 20).

Di dalam ibadah Bait Suci yang baru, raja mendapatkan peranan tertentu di samping para imam dan orang Lewi. Ia mendapatkan posisi kehormatan (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44:3; 46:3). Ia bertugas mengumpulkan persembahan umat, kemudian mengatur penggunaannya dalam upacara-upacara, di samping mempersembahkan dari miliknya sendiri (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">45:16, 17, 22-25; 46:4-7, 13-14). Sekalipun demikian, di hadapan Allah ia tetap diidentifikasikan dengan umat dan bukan dengan para imam. Ia mewakili baik dirinya sendiri maupun seluruh umat dalam mempersembahkan kurban penghapus dosa (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">45:22). Pada hari Sabat, ia sujud menyembah Allah di ambang pintu gerbang timur, diikuti oleh umat (ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2, 3). Ia keluar-masuk Bait Suci bersama umat (ayat 8-10).

Peraturan ini menegaskan solidaritas raja dengan seluruh umat sebagai manusia berdosa. Baik raja maupun umat tidak boleh masuk ke tempat kudus. Hanya mereka yang ditetapkan Allah boleh menghampiri Dia, yang bertakhta dalam kemuliaan di dalam bait-Nya. Ayat layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13-14 merupakan kunci dari pasal ini: setiap hari harus dipersembahkan kurban-kurban bagi pengampunan dan pembasuhan manusia dari dosa agar dapat diterima di hadirat Allah. Namun, oleh pengurbanan Kristus, semuanya ini telah berlalu (Ibr. 10:1-10).

Renungkan: Melalui penglihatan Yehezkiel, para pemimpin Kristen diingatkan akan tanggung jawab rohani dan sosial mereka menjunjung kekudusan Allah.

(0.85) (Yeh 24:18) (full: AKU MELAKUKAN SEPERTI DIPERINTAHKAN. )

Nas : Yeh 24:18

Ketaatan Yehezkiel dalam situasi ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku nabi. Sekalipun merasa sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus bernubuat hari lepas hari kepada bangsa yang pemberontak itu. Ia ikut merasakan penderitaan Allah, karena Allah sendiri sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya dan Bait Suci-Nya, sama seperti nabi setia ini telah kehilangan istrinya yang tercinta. Setia kepada Allah dapat meminta pengorbanan besar. Dalam cara yang sama orang percaya PB dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (lih. 2Kor 1:7; 4:10-11).

(0.85) (Yeh 3:15) (ende)

Jahwe menjatakan kepada nabi pertanggungdjawab berat jang dipikulkan kepadanja dalam tugas kenabiannja. Mungkin aj. layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">16b-21 harus dipindahkan ke Yeh 33:7-9.

(0.85) (Yeh 36:23) (ende)

Allah menjatakan diriNja kudus dengan menampakkan kekuasaanNja jang dapat menjelamatkan umatNja. Demikian mendjadi njata, bahwa Israil dibuang bukanlah oleh sebab Jahwe tidak mampu, melainkan oleh karena Ia harus menghukum dosa2 umatNja demi kekudusanNja, demikian pulangnja umat mendjadi "pengudusan" namaNja.

Sebagaimana pembuangan adalah "pentjemaran" namaNja, demikian pulangnja umat mendjadi "pengudusan" namaNja

(0.85) (Yeh 1:16) (full: RUPA RODA-RODA ITU. )

Nas : Yeh 1:16-25

Yehezkiel melihat sebuah kereta-takhta adikodrati yang bergerak terus. Allah digambarkan di atas takhta yang bergerak terus yang pergi ke mana Roh memerintah; gambaran ini melambangkan kedaulatan Allah atas segala sesuatu dan kehadiran-Nya di seluruh bagian ciptaan-Nya. Ia hadir bersama dengan para buangan di tepi Sungai Kebar.

(0.85) (Yeh 3:14) (full: DENGAN PERASAAN PAHIT. )

Nas : Yeh 3:14

Yehezkiel sangat sedih karena musibah yang akan datang yang harus diumumkannya atas perintah Allah. Walaupun sangat gelisah, ia tetap setia kepada panggilannya. Salah satu tanda yang memastikan bahwa kita ada dalam hubungan baik dengan Allah ialah kita mulai mengasihi kebenaran dan membenci kefasikan seperti yang dilakukan Allah

(lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Ibr 1:9]

(0.85) (Yeh 4:4) (full: BERBARINGLAH ENGKAU PADA SISI KIRIMU. )

Nas : Yeh 4:4

Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menanggung, secara simbolis, hukuman yang dimaksudkan Allah untuk dosa Israel dan Yehuda

(lihat cat. --> Yeh 4:5 berikutnya).

[atau ref. Yeh 4:5]

Setiap hari Yehezkiel berbaring pada sisinya mewakili satu tahun dosa mereka. Akan tetapi, Yehezkiel tidak berbaring pada sisinya sepanjang hari, karena ia mempunyai tugas-tugas lain yang harus dilakukannya (ayat Yeh 4:9-17).

(0.85) (Yeh 21:27) (full: SAMPAI IA DATANG. )

Nas : Yeh 21:27

Yehezkiel bernubuat bahwa sekalipun keturunan Daud akan tetap hidup, takhta Daud tidak akan didirikan kembali sehingga Raja Mesias datang untuk menetapkan pemerintahan-Nya (bd. Kej 49:10; Za 9:9; Mat 21:1-11; Wahy 19:11-16; 20:4). Yesus Kristus, Sang Mesias, akan memerintah Israel kelak.

(0.85) (Yeh 24:13) (full: TIDAK MENJADI TAHIR ... SAMPAI. )

Nas : Yeh 24:13

Karena Yerusalem menolak untuk membiarkan Allah membersihkanya dari kenajisannya, maka ia harus berhadapan dengan murka Allah yang hebat. Demikian pula, semua bangsa akan menghadapi murka Allah pada akhir zaman. Hanya oleh hukuman Allah yang adil dunia dapat dibersihkan dari dosa (pasal Wahy 5:1-22:21).

(0.85) (Yeh 33:21) (full: KOTA ITU SUDAH DITAKLUKKAN. )

Nas : Yeh 33:21

Yehezkiel dan para buangan di Babel menerima berita bahwa Yerusalem telah jatuh. Berita ini menggenapi nubuat-nubuatnya dan membenarkan beritanya kepada bangsanya. Pada saat itu pelayanannya berubah arah karena ia mulai menubuatkan penebusan dan pemulihan Yehuda di masa depan.

(0.85) (Yeh 44:3) (full: RAJA. )

Nas : Yeh 44:3

Hanya sang raja boleh masuk dari gerbang timur. Tugasnya rupanya ialah memimpin umat dalam ibadah (Yeh 45:17). Identitas raja itu tidak diketahui, tetapi dia bukanlah Mesias karena ia mempersembahkan korban penghapus dosa karena dirinya (Yeh 45:22) dan mempunyai anak-anak secara biologis (Yeh 46:16).

(0.85) (Yeh 18:21) (jerusalem: ia tidak akan mati) Manusia tidak tertimpa oleh dosa-dosa nenek moyangnya dan bahkan dapat meluputkan diri dari hukuman atas dosa-dosanya sendiri yang dahulu. Pertobatan,bdk Mat 3:2+. (sama seperti dosa) bukan perkara kelompok, tetapi perkara pribadi dan perorangan. Itulah yang ditekankan nabi Yehezkiel, bdk Yeh 14:12+. Sikap hati sekarang menentukan keputusan penghakiman Allah; bdk Rom 2:6+.
(0.85) (Yeh 29:17) (jerusalem: tanggal satu bulan itu) Ialah bulan Maret/April th 571 seb Mas. Ini nubuat Yehezkiel terakhir yang diberi bertanggal. Ia melengkapi dan menyadur nubuat-nubuat dahulu. Oleh karena tidak berhasil baik dalam melawan kota Tirus, Yeh 29:18; bdk Yeh 26:7+, raja Nebukadnezar mendapat izin menyerbu ke negeri Mesir (hal mana baru dilakukan pada th 568 seb Mas. bdk Yer 43:12) sebab pelaksana keputusan Allah, Nebukadnezar, patut menerima upahnya.
(0.85) (Yeh 16:23) (sh: Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan (Selasa, 28 Agustus 2001))
Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan

Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan. Jikalau nafsu yang tak terpuaskan hadir bersama-sama dengan kebebalan dan masuk ke dalam hati seseorang, apakah masih ada harapan baginya? Inilah pertanyaan yang perlu kita perhatikan sementara mempelajari bagian ini.

Bagian ini secara nyata menggambarkan kedegilan bangsa Israel yang tidak mempercayai kekuasaan perlindungan Tuhan. Mereka digambarkan sebagai seorang ratu yang melacurkan dirinya dan siap bersundal dengan siapa saja yang ditemuinya di jalan (ayat 25). Ia menyukai Mesir yang menggairahkan hatinya (ayat 26), terus menambah persundalannya namun nafsunya tak kunjung terpuaskan (ayat 25, 26, 28-30). Ia bukannya menerima imbalan atas persundalannya, namun sebaliknya membayar mereka yang bersedia bersundal dengan dia (ayat 31-34). Ini merupakan gambaran keadaan Israel yang meninggalkan Tuhan dan bernafsu menyembah berhala apa saja yang mereka temui. Mereka mengabaikan perlindungan Tuhan dan mencari pertolongan dari Mesir, Asyur, dan Kasdim. Hatinya telah menjadi degil, terikat dengan keinginannya, dan bertekad untuk tetap melakukan kehendaknya. Mereka menyakiti hati Tuhan (ayat 26) dan tidak memiliki satu pun catatan reputasi yang baik di hadapan-Nya. Namun Tuhan tidak berdiam diri, Dia memperhatikan dan mengendalikan keliaran nafsu umat-Nya dengan mendatangkan hukuman atas mereka. Ia mengurangi daerah kekuasaan mereka dan memberikannya kepada Filistin (ayat 27).

Melalui hal ini kita dapat mempelajari bahwa kegagalan untuk menghayati anugerah Tuhan mengakibatkan hadirnya kedegilan hati. Namun Tuhan tidak berdiam diri dan membiarkan umat-Nya terus menerus menjadi tidak peka dengan keadaan mereka yang memalukan. Ia peduli dan berinisiatif mengendalikan keadaan umat-Nya dengan mendatangkan hukuman. Ini semua dilakukan demi kebaikan umat-Nya.

Renungkan: Akar dari kedegilan hati umat Tuhan beserta nafsu liarnya terletak pada ketidakpekaan terhadap anugerah-Nya. Tuhan peduli dengan keadaan umat-Nya. Penghukuman yang mengendalikan itulah jawaban atasnya. Kita perlu mewaspadai kedegilan hati dan keliaran nafsu kita, serta bersyukur atas penghukuman Tuhan jikalau kita menerimanya. Lihatlah ke dalam hati dan mintalah Tuhan meneranginya!

(0.85) (Yeh 36:22) (sh: Dilarang Ge-eR (Rabu, 14 November 2001))
Dilarang Ge-eR

Dilarang Ge-eR. Merasa layak menerima sesuatu kadang diperlukan. Orang minder tak pernah merasa berhak mendapatkan apa-apa -- ini tidak sehat. Sayangnya, ada pula orang yang terlalu merasa diri layak. Siapa yang suka mengajak makan orang yang selalu merasa dirinya harus ditraktir?

Bagian kedua pasal layulah+ia+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">36 ini memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai motivasi Allah untuk kembali memberikan pengharapan kepada bangsa Israel: bukan karena Israel pada dirinya sendiri layak mendapatkan pemulihan, tidak pula karena Israel telah berbuat baik, tetapi semata-mata karena Allah ingin menguduskan nama-Nya kembali.

Ketika bangsa Israel dihukum, maka Allah dianggap tidak menepati perjanjian-Nya dengan Daud. Sikap ingkar janji bertentangan dengan kekudusan Allah karena di dalam kekudusan hanya ada kesempurnaan, kebaikan, dan kesetiaan. Ini menjelaskan mengapa cemoohan bangsa-bangsa kafir merupakan pencemaran nama Allah yang kudus.

Kini Allah ingin menunjukkan bahwa diri-Nya tetap kudus. Ia menghukum bangsa Israel dan seakan-akan mengingkari janji- Nya, justru karena Ia kudus. Namun demikian, Ia tidak mungkin diam ketika bangsa-bangsa lain salah menafsirkan hukuman Allah sebagai tanda ketidaksempurnaan-Nya. Ia kembali menyelamatkan Israel dengan kekuasaan-Nya. Nama Yahweh harus ditinggikan oleh segala bangsa!

Keselamatan yang diberikan kepada bangsa Israel menyeluruh sifatnya: bukan hanya secara fisik dengan pemulihan ekonomi, sosial, politis, budaya, tetapi juga pemulihan hati atau religi (ayat 25-27). Tanpa pemulihan dari dalam, pemulihan dari luar akan segera sirna kembali. Ini berarti ketaatan dan kemampuan menuruti kehendak Allah pun merupakan suatu anugerah. Bangsa Israel harus merasa malu akan dosa mereka dan bersyukur pada Tuhan yang tidak pernah melalaikan perjanjian-Nya.

Renungkan: Kehidupan orang percaya berasal dari anugerah dan ditopang sepenuhnya oleh anugerah. Ketika kita mulai merasa mampu mengasihi Dia dengan kekuatan kita sendiri, bukalah Roma 11:36!



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA