(0.69808693430657) | (Ibr 11:6) |
(full: PERCAYA BAHWA ALLAH ADA.
) Nas : Ibr 11:6 Ayat ini menggambarkan berbagai keyakinan yang merupakan sebagian dari iman yang menyelamatkan.
|
(0.69772153284672) | (Ibr 3:1) |
(sh: Yesus Pengantara Agung (Kamis, 21 Juli 2005)) Yesus Pengantara AgungYesus Pengantara Agung Di dalam Perjanjian Lama, Musa adalah salah seorang hamba Allah yang paling besar. Allah memakai dia sebagai nabi yang menyampaikan Hukum Taurat kepada umat Israel. Melalui Musa, Allah membimbing umat-Nya masuk ke dalam persekutuan dan ibadah yang intim dengan-Nya. Akan tetapi, Musa adalah manusia biasa yang terbatas dan berdosa. Pada masa Perjanjian Baru, Yesus adalah utusan (Rasul) Allah untuk membimbing umat-Nya ke dalam persekutuan intim dengan-Nya. Yesus juga Pengantara Agung (Imam Besar) umat Tuhan kepada Allah. Yesus lebih besar daripada Musa. Yesus memiliki dua jabatan besar Perjanjian Lama (Imam Besar) dan Perjanjian Baru (Rasul) (ayat 1-2). Dua ilustrasi digunakan untuk memperlihatkan kebesaran Yesus dibandingkan Musa. Pertama, Yesus adalah ahli bangunan yang membangun umat Allah (rumah Allah). Sedangkan Musa hanyalah bagian dari bangunan itu (ayat 3-4). Kedua, Yesus adalah Anak yang mengepalai rumah Allah, Musa hanyalah pelayan yang setia. Jadi, sebenarnya Musa melayani Tuhan Yesus sebagaimana seorang pelayan rumah melayani Anak pemilik rumah itu (ayat 5-6). Bagian firman Tuhan ini penting bagi para pembaca pertama surat Ibrani ini. Mereka mendapat godaan untuk meninggalkan Yesus dan kembali kepada kepercayaan agama Yahudi yang mementingkan pelaksanaan ritual dan moral Hukum Taurat. Dengan menempatkan status Musa sebagai pelayan dan Yesus sebagai Anak, para pembaca surat Ibrani justru semakin diteguhkan untuk setia kepada Yesus. Bagi kita umat Tuhan masa kini, hal ini semakin meneguhkan keyakinan kita akan kesatuan Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Juga semakin memantapkan iman kita hanya tertuju pada Yesus sebagai Anak Allah. Camkan: Jangan sampai Anda mementingkan ritual dan ajaran moral kristiani, namun tidak sepenuhnya mengimani dan menaati Yesus, Sang Anak Allah. |
(0.69772153284672) | (Ibr 9:1) |
(sh: Yang terutama dalam hidup (Sabtu, 29 April 2000)) Yang terutama dalam hidupYang terutama dalam hidup. Kemah pertemuan yang dibangun Musa adalah sebuah kemah yang dirancang oleh Allah sendiri. Tidak ada satu katedral atau gedung gereja yang termegah sekalipun yang dapat menandinginya. Semua yang ada dalam kemah pertemuan itu tidak diadakan dan diletakkan secara serampangan. Semuanya mempunyai makna dan kepentingan yang berhubungan dengan yang terpenting dalam kehidupan bangsa Israel, yaitu hubungan pribadi mereka dengan Allah. Kita bisa melihat bahwa rancangan kemah pertemuan memiliki tujuan menggambarkan tahapan-tahapan untuk menghadap ke hadirat Allah (ayat 7-10). Seorang Israel dapat masuk sampai ruangan paling luar dari kemah pertemuan untuk memberikan persembahan mereka kepada para imam. Seorang imam biasa dapat masuk hingga ruang depan yaitu ruang kudus. Sedangkan yang dapat masuk ke ruang Maha Kudus tempat dimana Allah berkenan hadir, hanya seorang Imam Besar. Itupun hanya sekali dalam setahun. Tahapan-tahapan ini menyatakan suatu makna yang dalam.Walaupun bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan, mereka tidak terbebas dari dosa. Bahkan seorang Imam Besar pun tidak dapat masuk ke ruang Maha Kudus tanpa membawa darah persembahan (ayat 7), sebagai lambang penyucian dosa yang sementara bagi dirinya maupun bangsa Israel. Karena tahun depan jika ia akan masuk lagi ke ruang Maha Kudus ia harus membawa lagi darah sebagai persembahan. Melalui Kristus, sebagai Imam Besar, kita dapat langsung menghadap Allah kapan saja. Setiap saat kita dapat mengarahkan hati kita kepada Allah dan dengan penuh keyakinan kita tahu bahwa pada saat itu juga Allah memberikan perhatian kepada kita secara penuh dan segera.Sungguh ini merupakan hak istimewa yang kita miliki, yaitu kita dapat bergegas datang kepada-Nya dan yakin bahwa Ia akan menyambut kita dengan hangatnya. Renungkan: Karena itu yang terpenting di dalam hidup kita, adalah persekutuan pribadi dengan Allah. Membangun persekutuan pribadi dengan Allah haruslah merupakan pusat dari seluruh aktifitas hidup kita, seperti rancangan kemah pertemuan yang berpusat pada hubungan dengan Allah. |
(0.69552476885645) | (Ibr 4:1) |
(full: DIANGGAP KETINGGALAN ... PERHENTIAN-NYA.
) Nas : Ibr 4:1 Berhenti bertekun dalam iman dan ketaatan kepada Yesus mengakibatkan kegagalan untuk mencapai perhentian kekal di sorga sebagaimana dijanjikan (bd. Ibr 11:16; 12:22-24).
|
(0.69552476885645) | (Ibr 10:19) |
(full: KITA SEKARANG PENUH KEBERANIAN.
) Nas : Ibr 10:19 Bertentangan dengan orang Israel yang tak dapat menghampiri Allah dengan leluasa, maka Kristus dengan mempersembahkan nyawa-Nya sebagai kurban yang sempurna, telah membuka jalan ke hadapan Allah dan takhta kasih karunia. Oleh karena itu, sebagai orang-orang percaya kita dengan penuh syukur dapat senantiasa menghampiri Allah di dalam doa. |
(0.69552476885645) | (Ibr 1:3) | (jerusalem: cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah) Kedua ungkapan ini berasal dari teologia mengenai Hikmat dan Firman, Wis 7:25-27, sebagaimana berkembang di Aleksandria. Terungkap di dalamnya bahwa Bapa dan Anak adalah sama menurut hakekatNya, meskipun ada dua Diri yang berbeda. Anak adalah "cahaya" atau "pantulan" dari kemuliaan Allah yang bercahaya (bdk Kel 24:6), "terang dari terang". Iapun "gambar", bdk Kol 1:15+, wujud Bapa dan juga seolah-olah teraan tepat, sebagaimana ditinggalkan sebuah cap, bdk Yoh 14:9. |
(0.69552476885645) | (Ibr 8:7) |
(sh: Semua hanya Anugerah-Nya (Jumat, 28 April 2000)) Semua hanya Anugerah-NyaSemua hanya Anugerah-Nya. Anugerah keselamatan Allah bagi kita adalah seumpama seorang Ibu yang akan memberikan hadiah kepada anaknya jika ia dapat melukis dengan bagus. Ketika anaknya sedang berusaha keras untuk melukis dengan bagus, sang Ibu menyadari bahwa anaknya tidak mungkin dapat melukis bagus, karena ia memang tidak memiliki bakat. Karena kasihnya, sang Ibu membimbing anaknya dengan penuh kesabaran sampai lukisan itu selesai, dan memberikan hadiah bagi anaknya. Sesungguhnya anaknya tidak layak menerima hadiah karena hasil lukisannya tidak sebagus yang diharapkan Ibunya, namun itulah "anugerah bagi anaknya". Walau tidak sempurna, cerita di atas dapat menggambarkan betapa besar anugerah-Nya kepada manusia seperti yang diungkapkan dalam firman Tuhan hari ini. Dalam perjanjian yang lama ada dua pihak yang berperan, yaitu manusia yang harus memenuhi hukum Taurat dan Allah yang akan memberikan pahala-Nya jika mereka mampu memenuhinya. Namun Allah melihat bahwa manusia tidak mampu memenuhi bagiannya. Karena itu Allah membuat perjanjian yang baru. Di dalam perjanjian ini hanya ada satu pihak yang berperan yaitu Allah. Kondisi yang tertera dalam perjanjian itu, tidak satu pun menuntut manusia untuk melakukannya (ayat 10-12). Syarat perjanjian itu hanya diumumkan dan Allah yang akan mengerjakan semuanya. Karena itulah perjanjian-Nya tidak akan pernah gagal dan umat-Nya tidak akan pernah ditolak-Nya lagi. Anugerah apa yang terdapat di dalam perjanjian-Nya yang baru? Allah akan menuliskan hukum-Nya di dalam hati manusia (ayat 10). Allah akan memberikan hidup baru, sehingga manusia dapat melakukan tuntutan hukum Taurat. Yohanes menggambarkannya dengan istilah lahir baru. Allah akan memampukan kita untuk mempunyai hubungan dengan Allah secara pribadi, tanpa kita melakukan segala macam peraturan dan upacara agama (ayat 11). Allah akan memberikan pengampunan dosa (ayat 12). Renungkan: Manusia yang sudah menerima hidup baru masih bisa mengalami kegagalan dalam menaati hukum-Nya. Dalam perjanjian baru ada selalu pengampunan-Nya. Karena itulah janji pengampunan-Nya diberitakan setelah janji pembaharuan hidup. Semua sudah tersedia dan sudah dikerjakan buat kita, akankah kita menyia-nyiakan hidup yang dipenuhi dengan anugerah-Nya? |
(0.69552476885645) | (Ibr 11:17) |
(sh: Kesaksian iman adalah sebuah model kehidupan (Sabtu, 6 Mei 2000)) Kesaksian iman adalah sebuah model kehidupanKesaksian iman adalah sebuah model kehidupan. Iman kristen tidak pernah menjamin kehidupan kristen terbebas dari penderitaan ataupun ujian. Kehidupan para saksi iman kita adalah buktinya (35-38). Sejarah gereja juga sudah membuktikan bahwa banyak Kristen yang sudah secara rela dan sadar memilih untuk menderita bahkan mati karena pilihan iman mereka. Namun karena iman juga, mereka semua akhirnya keluar sebagai pemenang dan menerima kemuliaan dari Allah. Abraham, karena imannya, memberikan anaknya sebagai persembahan kepada Allah ketika Ia menuntutnya. Peristiwa ini merupakan ujian iman yang sangat berat. Ujian yang meminta Abraham untuk menyerahkan keinginan dan apa yang sangat ia cintai kepada Allah. Hanya iman yang 'unik' yang memampukan Abraham memenuhi permintaan Allah dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Apa itu iman yang 'unik'? Di dalam kitab Kejadian dikisahkan bahwa ketika Abraham akan naik ke gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak, ia justru berkata kepada bujangnya bahwa ia dan Ishak akan kembali (Kej. 22:5). Abraham begitu yakin bahwa Allah yang telah menjanjikan kepadanya keturunan melalui Ishak, pasti juga akan mampu membangkitkan Ishak dari kematian. Iman yang meyakini bahwa Allah di atas segala ketidakmungkinan. Iman yang tidak mati atau goyah ketika diperhadapkan kepada 'musuh' manusia terbesar sekalipun yaitu kematian. Kehidupan Musa pun mendemonstrasikan iman yang luar biasa. Karena iman, Musa rela meninggalkan segala masa depan yang gemilang. Ia adalah calon pengganti Firaun raja Mesir yang agung. Musa rela mengidentifikasikan dirinya dengan umat Allah. Musa rela hidup dalam penderitaan, dalam ketidakpastian, dan dalam perjuangan yang berat untuk menuju tanah perjanjian yang telah disediakan Allah bagi umat-Nya. Karena iman, Musa memilih janji Allah yang belum kelihatan daripada janji Firaun yang sudah jelas terlihat. Renungkan: Kedua pahlawan iman kita memperlihatkan keyakinannya bahwa janji Allah adalah yang terbaik dan bahwa Ia mampu merealisasikannya. Mereka pun yakin akan kepastian hubungan yang akrab dan intim dengan Allah. Inilah yang membuat mereka mempunyai iman yang luar biasa. Inilah juga yang akan memampukan Kristen mempunyai iman yang luar biasa. |
(0.69424927007299) | (Ibr 5:13) |
(ende) Maksud ajat ini dalam keseluruhan tjukup terang, hanja ungkapan-ungkapan masing-masing agak kabur. Dapat disadur: "belum tjukup terlatih atau matang untuk mengerti lebih dalam dan menikmati kebenaran dan isi sabda Allah. |
(0.69424927007299) | (Ibr 6:1) |
(ende: Perbuatan-perbuatan mati) ialah jang dilakukan dalam keadaan mati karena dosa, sebelum dibenarkan oleh Allah dalam permandian dan mempunjai hidup abadi. Sebab itu perbuatan-perbuatan itu biarpun baik, tidak berguna untuk hidup abadi. |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:2) |
(ende: Kaki pelita) jaitu kaki emas bertjabang 7 dengan 7 pelita. |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:8) |
(ende) Ruangan jang Mahakudus disini berarti surga tempat Allah bersemajam. Surga itu masih tertutup bagi umat manusia selama "kemah lama", jaitu ibadat dan hukum Perdjandjian Lama, masih ada dan berlaku. |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:11) |
(ende: Harta-harta keselamatan kita) warisan kita jang abadi. |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:12) |
(ende: Dengan membawa darahNja sendiri) Maksudnja: untuk mempersembahkan darah jang dikurbankanNja disalib kepada BapaNja. Dan dengan itu dibukaNja djalan kepada tachta Allah bagi kita. |
(0.69424927007299) | (Ibr 10:12) |
(ende: Tetap duduk) Duduk, tetapi tetap djuga melandjutkan pengurbananNja disalib sebagai "leiturgos" didalam kemah Allah disurga. Ia tunggu sampai hasil pengurbananNja penuh. Bdl. Ibr 7:24-25; 9-24 dan Rom 8:34. |
(0.69424927007299) | (Ibr 5:14) |
(full: MEMBEDAKAN YANG BAIK DARIPADA YANG JAHAT.
) Nas : Ibr 5:14 Mereka yang lemah dan tidak dewasa imannya tidak memiliki kepekaan dan kebijaksanaan rohani mengenai apa yang baik dan apa yang jahat dalam hidup ini, dan apa yang memuliakan Allah dan yang tidak memuliakan Allah. Sebaliknya, orang-orang percaya yang dewasa imannya telah melatih indera mereka untuk membedakan dengan teliti antara yang baik dan yang jahat dengan senantiasa mempraktikkan kebenaran dan ketaatan. Setelah belajar untuk mengasihi keadilan dan membenci kefasikan (lihat cat. --> Ibr 1:9), [atau ref. Ibr 1:9] setelah pikirannya dibaharui menurut prinsip-prinsip kebenaran (Rom 12:1-2), dan setelah mendapat kemampuan dari Roh Kudus untuk melihat berbagai hal dari segi pandangan Allah, mereka menjadi mampu untuk menerima makanan yang keras dari Firman Allah dan bertumbuh mencapai kepenuhan Kristus (bd. Ef 4:13). |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:4) |
(full: TABUT PERJANJIAN.
) Nas : Ibr 9:4 Tabut perjanjian merupakan sebuah peti kudus yang berisi sebuah buli-buli manna (suatu peringatan akan pemeliharaan Allah), tongkat Harun (suatu peringatan akan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib) dan kedua loh batu yang bertuliskan Sepuluh Firman (suatu peringatan akan pentingnya hukum-hukum Allah sebagai patokan kekudusan bagi umat-Nya). Tutup tabut ini adalah sebuah lempengan emas yang disebut tutup pendamaian atau takhta kasih karunia yang menyatakan kemurahan Allah yang menebus melalui darah yang tertumpah (lihat cat. --> Ibr 9:5 berikut). [atau ref. Ibr 9:5] |
(0.69424927007299) | (Ibr 13:17) |
(full: TAATILAH PEMIMPIN-PEMIMPINMU.
) Nas : Ibr 13:17 Ketaatan dan kesetiaan kepada para pemimpin, gembala, dan guru Kristen harus dilandaskan pada ketaatan yang lebih tinggi kepada Allah. Kesetiaan orang percaya dalam urutan ke bawah adalah sebagai berikut:
|
(0.69424927007299) | (Ibr 6:18) | (jerusalem: dua kenyataan yang tidak berubah-ubah) Yaitu janji dan sumpah Allah "yang tidak berdusta", Tit 1:2; 2Ti 2:13; Ibr 10:23; 11:11. |
(0.69424927007299) | (Ibr 9:12) | (jerusalem: Ia telah masuk) Ialah kenaikan Kristus yang bangkit ke sorga melalui segala tingkat sorga, Ibr 4:14+, (ialah "Tempat Kudus" di dalam kemah sorgawi, Ibr 9:11) sampai di hadirat Allah di "Tempat Mahakudus", Ibr 9:12. |