Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 184 ayat untuk Nilai (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35169375) (Rat 2:7) (full: MENYERAHKAN KE DALAM TANGAN SETERU. )

Nas : Rat 2:7

Tuhan menyerahkan umat-Nya yang murtad kepada musuh-musuh mereka untuk dibinasakan. Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, baik gereja maupun perseorangan yang berbalik kepada dosa dan berkanjang dalam keduniawian akan diserahkan kepada Iblis (1Kor 5:7). Cara hidup jalan dan nilai penuh dosa dari masyarakat fasik akan mendatangkan kebinasaan dan pembalasan atas semua orang yang meninggalkan Tuhan

(lihat cat. --> Mat 5:13).

[atau ref. Mat 5:13]

(0.35169375) (Yoh 12:25) (full: TIDAK MENCINTAI NYAWANYA DI DUNIA INI. )

Nas : Yoh 12:25

Membenci hidup sendiri menunjukkan sikap yang menilai hal-hal sorgawi lebih penting daripada hal-hal di dunia ini. Mereka yang mengikuti Kristus kurang mementingkan kesenangan, filsafat, sukses, nilai, tujuan atau cara dunia. Mereka akan memperoleh "hidup kekal" karena mereka tidak begitu mengindahkan dunia ini sehingga mereka akan bersedia mengorbankannya demi Tuhan (Mat 16:24-25; Mr 8:34-35).

(0.35169375) (1Kor 14:5) (full: AKU SUKA, SUPAYA KAMU SEMUA BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH. )

Nas : 1Kor 14:5

Keinginan Paulus di sini menunjuk kepada hal berkata-kata dengan bahasa roh dalam ibadah pribadi kepada Allah. Bahasa roh yang sedemikian jelas mempunyai nilai bagi penyembahan dan doa pribadi tiap orang Kristen (ayat 1Kor 14:2,4). Paulus menambahkan bahwa bahasa roh yang asli yang disertai dengan penafsirannya dalam perhimpunan jemaat akan membangun jemaat tersebut, sama seperti bernubuat. Bahasa roh tanpa penafsiran tidak akan berguna bagi jemaat (ayat 1Kor 14:7-9).

(0.35169375) (Mat 9:16) (jerusalem) Baju tua, kantong kulit tua ialah agama Yahudi, sejauh di dalamnya ada unsur-unsur tata penyelamatan yang sudah usang dan ketinggalan zaman. Kain yang belum susut, anggur yang baru melambangkan semangat baru dari Kerajaan Allah. Kesalehan tambahan sebagaimana dilakukan oleh murid Yohanes dan orang Farisi hanya menurunkan nilai tata penyelamatan lama, oleh karena mereka dengan jalan itu mau memperbaharuinya. Dengan menolak tambahan dan tambalan, Yesus mau menciptakan sesuatu yang baru benar-benar dengan meningkatkan semangat hukum Taurat sendiri, bdk Mat 5:17 dst.
(0.35169375) (1Tes 4:1) (jerusalem: dalam Tuhan Yesus) Paulus berkata "dalam Tuhan", 1Te 4;1, atau "atas nama (demi) Tuhan", 1Te 4:2, dan lagi "dengan firman Tuhan", 1Te 4:15, atau "dalam nama Tuhan", 2Te 3:6,12. Pengajaran Paulus di bidang akhlak yang lazim suatu nilai baru oleh karena dihubungkan dengan Kristus, Kol 3:18+; bdk Fili 4:8-9
(0.35169375) (Ibr 4:14) (jerusalem: semua langit) Untuk pertama kalinya disebutkan langit/sorga, di mana menurut pandangan Ibr Kristus menunaikan jabatanNya sebagai Imam Besar. Ia duduk di sebelah kanan Allah, Ibr 1:3; 8:1. Bersama dengan Allah Ia termasuk ke dalam hal-hal yang tidak tergoncangkan dan tetap: korbanNya dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya, 7:26-27, dan mendapat nilai sempurna dan kekal, Ibr 8:1-4+; Ibr 9:11-12, 23-24. Pokok pengharapan Kristen ialah penyelesaian keselamatan itu dalam Kota Sorgawi, Ibr 9:28; 12:22-24.
(0.35169375) (1Raj 18:1) (sh: Obaja alat Tuhan di tengah-tengah serigala (Kamis, 2 Maret 2000))
Obaja alat Tuhan di tengah-tengah serigala

Obaja alat Tuhan di tengah-tengah serigala. Seorang Kristen yang bekerja di suatu lembaga dimana nilai-nilai 'religius' dan nilai-nilai moralnya tidak dijunjung tinggi, akan menghadapi dilema yang sulit, yaitu ikut arus atau melawan arus? Bila tidak ikut arus, maka konsekuensi pribadi secara langsung dan segera seperti kehilangan pendapatan, pekerjaan, dikucilkan, bahkan dibunuh, akan terjadi. Itulah sebabnya banyak Kristen yang akhirnya ikut arus atau menarik diri dari masyarakat. Kedua sikap ini tidak dapat dipertanggungjawabkan secara iman Kristen. Seharusnya Kristen tetap melawan arus dan tetap berusaha untuk menggarami lingkungannya.

Obaja hidup di suatu masyarakat dimana raja dan rakyatnya menyembah berhala. Tidak hanya itu, para nabi Allah dibunuh oleh Izebel, sang permaisuri. Ahab sendiri hanya mementingkan kekuatan militernya yang tampak dari tindakannya mencari rumput bagi kuda dan bagal (ayat 5). Bahkan dalam situasi kelaparan yang demikian parah, Ahab tidak merasa perlu mencari Allah. Malahan ia mencari rumput sendiri bagi kekuatan militernya. Dengan kata lain mata rohani Ahab sudah menjadi buta. Bencana alam yang begitu hebat (ayat 2) tidak menyadarkan dia. Berbeda dengan Obaja yang tetap takut akan Tuhan dalam situasi seperti ini, berarti ia tidak ikut menyembah berhala. Ia tidak hanya menyelamatkan 100 nabi dari pembunuhan namun juga menyembunyikan dan memberi mereka makan dan minum setiap hari. Itu merupakan suatu tindakan yang berbahaya. Obaja adalah seorang yang berani melawan arus dan ia pun berhasil dalam kariernya dengan menjadi kepala istana.

Orang seperti Obaja inilah yang dipakai Allah sebagai alat-Nya. Tidak hanya sebagai penyelamat 100 nabi, namun juga sebagai perantara antara Elia dan Ahab. Coba bayangkan, jika tidak ada orang seperti Obaja, bagaimana Elia dapat meminta Ahab untuk menemuinya. Seandainya Elia langsung ke istana, ia pasti dibunuh oleh Izebel. Seandainya Elia menemui orang lain yang tidak takut akan Tuhan, maka ia pun pasti dibunuh oleh orang tersebut dengan tujuan mendapatkan pujian dari Ahab dan Izebel.

Renungkan: Negara kita memerlukan "Obaja-obaja" yang mempunyai kemampuan intelektual, beriman teguh, dan berani melawan arus. Orang-orang yang demikian diperlukan agar bangsa kita mempunyai kesempatan untuk kembali kepada Allah.

(0.35169375) (Yer 17:19) (sh: Terbaik di antara yang baik (Selasa, 26 September 2000))
Terbaik di antara yang baik

Terbaik di antara yang baik. Bila dibandingkan dengan dosa-dosa lain yang dilakukan oleh Yehuda, mengapa Allah memerintahkan Yeremia memfokuskan khotbahnya pada masalah pengudusan hari Sabat? Sudah pasti penyembahan berhala yang dilakukan oleh bangsa Yehuda jauh lebih buruk dibandingkan dengan membawa barang-barang pada hari Sabat. Juga sudah pasti bahwa masalah kebobrokan moral bangsa Yehuda jauh lebih serius dibandingkan dengan melakukan suatu pekerjaan di hari Sabat. Namun khotbah Yeremia tentang pengudusan hari Sabat dan janji berkat yang akan Allah berikan kepada bangsa Yehuda jika mereka taat kepada Allah (24-26), merupakan sebuah ujian. Jika bangsa Yehuda memprioritaskan Allah pada hari Sabat, mereka juga akan memprioritaskan Allah di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegagalan mereka untuk memuliakan dan menghormati Allah pada hari yang sudah ditetapkan, merupakan bukti bahwa seluruh nilai-nilai yang mereka pegang adalah nilai-nilai yang tidak berdasarkan pada kebenaran Allah.

Kristen masa kini pun harus memberikan prioritas pertama untuk beribadah ke gereja pada hari Minggu serta menguduskannya dan untuk mempunyai waktu bersekutu dengan-Nya secara pribadi melalui doa dan perenungan firman-Nya. Ketika kita memberikan prioritas pertama bagi Allah, maka bidang-bidang lain akan mengikutinya.

Namun mengkhususkan dan menguduskan hari Minggu bukanlah keputusan yang mudah dan sepele bagi Kristen yang hidup di kota besar, terlebih bagi mereka yang sudah menikah dan berkeluarga. Hari Senin hingga Jumat mereka disibukkan urusan pekerjaan dan kantor hingga larut malam. Hari Sabtu biasanya digunakan untuk ke bengkel, atau memperbaiki peralatan atau perabotan rumah yang rusak. Satu-satunya hari yang tersisa bagi keluarga untuk berkumpul dan bercengkerama hanyalah hari Minggu. Kristen di kota besar sering diperhadapkan pada pilihan yang sulit yaitu memilih yang terbaik dari yang baik.

Renungkan: Berkumpul bersama keluarga maupun menguduskan hari Minggu adalah kewajiban dan pelayanan yang harus ditunaikan dengan sungguh. Karena itu tidak ada pilihan lain selain mengurangi aktivitas di hari biasa untuk berkumpul bersama keluarga sehingga dapat memprioritaskan Allah di hari Sabat-Nya.

(0.33158004166667) (Hak 2:10) (full: BANGKITLAH ... ANGKATAN YANG LAIN. )

Nas : Hak 2:10

Pola lingkaran kemerosotan rohani dan pembaharuan dimulai dengan kematian angkatan tua yang menaklukkan tanah perjanjian dan munculnya angkatan orang Israel yang baru. Pola yang tercermin dalam Hakim-Hakim berputar sekitar proses berikut:

  1. (1) angkatan yang baru menyimpang dari komitmen benar yang dibuat orang-tua mereka dan meninggalkan hubungan pribadi dengan Tuhan (ayat Hak 2:10);
  2. (2) hal ini mengakibatkan penyesuaian diri dengan gaya hidup dan nilai-nilai kebudayaan sekitar dan mengakibatkan kemurtadan umum (ayat Hak 2:11-13);
  3. (3) hukuman Allah menimpa Israel dalam bentuk penindasan dan perbudakan oleh salah satu musuh mereka (ayat Hak 2:14-15);
  4. (4) setelah itu bangsa Israel berseru kepada Allah dalam penderitaan mereka dan bertobat dari kemurtadan mereka (ayat Hak 2:15,18);
  5. (5) Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah (ayat Hak 2:16,18).
(0.33158004166667) (Yoh 15:20) (full: MEREKA JUGA AKAN MENGANIAYA KAMU. )

Nas : Yoh 15:20

Para pengikut Kristus akan dibenci, dianiaya, dan ditolak demi nama-Nya selama hidup di dunia ini. Dunia merupakan musuh Kristus dan para pengikut-Nya sepanjang sejarah.

  1. 1) Orang percaya yang sejati harus sadar bahwa dunia ini -- termasuk semua organisasi keagamaan dan gereja yang palsu -- akan selalu menentang Allah dan prinsip-prinsip kerajaan-Nya; dengan demikian dunia akan tetap merupakan musuh dan penganiaya orang percaya yang setia hingga akhir zaman (Yak 4:4;

    lihat cat. --> Mat 5:10).

    [atau ref. Mat 5:10]

  2. 2) Alasan orang percaya menderita dalam dunia ialah karena pada dasarnya mereka berbeda dengan dunia ini (ayat Yoh 15:19). Nilai-nilai, standar-standar dan tujuan orang percaya bertentangan dengan cara-cara yang tidak benar dari masyarakat yang bobrok. Orang percaya menolak untuk berkompromi dengan patokan orang fasik dan sebagai gantinya menetapkan pikiran pada "perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (Kol 3:2).
(0.33158004166667) (Ibr 13:13) (full: KARENA ITU MARILAH KITA PERGI KEPADA-NYA. )

Nas : Ibr 13:13

Menjadi pengikut Kristus berarti pergi di "luar perkemahan". Bagi orang-orang Kristen Yahudi yang menerima surat ini, perkemahan tersebut melambangkan agama Yahudi. Bagi kita perkemahan itu dunia dengan semua kenikmatan dosa, nilai-nilai yang tidak kudus dan sasaran-sasaran yang bersifat sementara. Kita harus ikut menanggung kehinaan Kristus agar dapat mengikut Dia, berbagi rasa dengan Dia, menjadi sahabat-Nya, manunggal dengan-Nya, dan menyatakan kepada dunia keputusan kita untuk tunduk kepada patokan-patokan dan maksud-maksud-Nya. Dengan pergi ke luar pintu gerbang, kita menjadi orang-orang asing di bumi (ayat Ibr 13:14; 11:13). Sekalipun demikian kita bukan tanpa kota karena kita mencari kota yang akan datang, kota yang "mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah" (Ibr 11:10,14,16; 13:14).

(0.33158004166667) (Yak 4:4) (full: PERSAHABATAN DENGAN DUNIA ADALAH PERMUSUHAN DENGAN ALLAH! )

Nas : Yak 4:4

"Persahabatan dengan dunia" merupakan perzinaan rohani, yaitu ketidaksetiaan kepada Allah dan janji komitmen kita kepada-Nya (1Yoh 2:15-17; bd. Yes 54:5; Yer 3:20). Hal ini meliputi merangkul dosa, nilai-nilai, dan kesenangan jahat dari dunia ini

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA).

Allah tidak akan menerima persahabatan seperti itu (Mat 6:24) karena Dia adalah Allah yang cemburu (Kel 20:5; Ul 5:9).

Salah satu contoh persahabatan seperti itu adalah ikut serta dalam kumpulan yang ada unsur sihirnya yang menuntut sumpah agama yang tidak alkitabiah dan merupakan pasangan dengan orang tidak percaya. Keduanya dilarang oleh Firman Allah (Mat 5:33-37; 2Kor 6:14). Orang percaya tidak mungkin menjadi anggota dari kelompok-kelompok seperti itu tanpa mengurangi tuntutan doktrin Kristen (2Pet 3:16), standar saleh, pemisahan dari dunia (2Kor 6:17-18) dan kesetiaan kepada Kristus (Mat 6:24).

(0.33158004166667) (1Ptr 3:3) (full: PERHIASANMU IALAH MANUSIA BATINIAH. )

Nas : 1Pet 3:3-4

Perhiasan yang terlalu mencolok atau mahal bertentangan dengan sikap kesederhanaan yang diinginkan Allah dari seorang istri Kristen

(lihat cat. --> 1Tim 2:9).

[atau ref. 1Tim 2:9]

  1. 1) Yang dinilai tinggi oleh Allah di dalam diri seorang istri Kristen ialah sikap yang lemah lembut dan tenang (bd. Mat 11:29; 21:5) yang berusaha untuk memuliakan Dia dengan menyerahkan dirinya untuk menolong suami dan keluarganya mencapai kehendak Allah dalam hidup mereka.
    1. (a) Kata sifat "lembut" menggambarkan suatu sikap sederhana yang terungkap dalam kerendahan hati yang halus dan kepedulian terhadap orang lain (bd. Mat 5:5; 2Kor 10:1; Gal 5:23).
    2. (b) Kata sifat "tenteram" menunjuk kepada suatu sikap yang tidak riuh dan tidak menimbulkan keributan. Dengan kata lain, Allah menyatakan bahwa kecantikan yang sejati adalah soal sifat dan bukan hiasan.
  2. 2) Istri-istri Kristen harus tetap setia kepada Kristus dan Firman-Nya di dalam dunia yang dipengaruhi oleh materialisme, gaya-gaya manipulasi, pengutamaan diri, perhatian berlebihan terhadap seks, dan menganggap rendah nilai-nilai rumah tangga dan keluarga.
(0.33158004166667) (2Sam 7:18) (sh: Generasi penerus. (Selasa, 24 Februari 1998))
Generasi penerus.

Generasi penerus.
Anak-anak dalam keluarga merupakan generasi keluarga, bangsa dan negara. Keberhasilan pembangunan dan kejayaan sebuah bangsa, terletak pada bagaimana generasi penerusnya dipersiapkan. Tawuran, pemakaian dan peredaran obat terlarang, mabuk minuman keras, pornografi, serta hal-hal lain yang mengarah pada pelanggaran hukum dan moral, meracuni hidup generasi muda sekarang. Hura-hura, pesta, ngeceng di Mal seolah menjadi trend gaya konsumtif para ABG. Demikian juga hidup bebas, terutama pergaulan sex. Semua pengaruh buruk bagi generasi muda dapat dihindari apabila di dalam keluarga senantiasa ada keterbukaan, ada kasih dan campur tangan Allah.

Jaminan hari esok. Daud mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas keluarganya. Setiap orang tua berharap agar anak-anaknya berhasil dalam pendidikan maupun pekerjaan, hidup dalam damai sejahtera dan rukun. Jaminan utama ialah nilai-nilai rohani yang terwujud karena Allah yang menjadi sumber keceriaan keluarga dan dambaan utama, sehingga seluruh keluarga kenal Tuhan, penjamin sejahtera kehidupan; bukan deposito dan cadangan harta lain.

Renungkan: Dalam arti tertentu kondisi hubungan orangtua dengan Tuhan tercermin dalam kondisi rohani anak-anak mereka.

(0.33158004166667) (2Sam 8:1) (sh: Kepastian. (Rabu, 25 Februari 1998))
Kepastian.

Kepastian.
Hari ini kita akan membaca kisah kesuksesan Daud yang gilang gemilang. Kemenangan demi kemenangan bagai bayangan, yang mengikuti derap langkah pasukan Daud di medan perang. Turun temurun orang Israel menceritakan kisah heroik figur nenek moyang kebanggaan mereka. Akan tetapi di balik cerita ini kitab Samuel ingin memberikan kesaksian iman tentang langkah kehidupan orang yang diberkati Tuhan. Bagi orang percaya, Tuhanlah penjamin kepastian akan keberhasilan hidupnya. Bila ada keberhasilan dalam upaya dan kerja kita Tuhanlah yang memberikannya bagi kita.

Budi yang luhur. Setiap suku memiliki kisah tentang figur nenek moyangnya yang hebat dan berbudi luhur. Mungkin kita pun memiliki tokoh yang kita kagumi: kepribadiannya, pemikirannya, ataupun keuletannya. Dalam dunia anak-anak sekarang ini ada kura-kura ninja, power ranger, atau satria baja hitam dll. Hal yang patut dicermati ialah sampai di mana nilai-nilai luhur kejujuran, keadilan, kebenaran dari tokoh-tokoh idola itu dipanuti. Semua figur yang dijadikan panutan haruslah diuji. Di atas tokoh panutan seperti Daud, Kristus yang sudah menebus kita dengan nyawa-Nyalah, satu-satunya panutan terpercaya.

Renungkan: Harapan generasi mendatang hanyalah bila keluarga berharap dan memandang kepada Yesus sepenuh hati.

(0.33158004166667) (Ayb 1:1) (sh: Imam bagi keluarga (Minggu, 17 Agustus 2003))
Imam bagi keluarga

Imam bagi keluarga. Pola hidup konsumtif dan hura-hura sudah menjadi bagian dalam kehidupan generasi muda zaman ini. Biasanya rentetan pola hidup semacam ini adalah semakin menjamurnya pengguna narkoba, seks bebas, dlsb. Dalam kondisi demikian, nilai-nilai moral menjadi amburadul. Bagaimana keadaan keluarga, masyarakat, dan bangsa di masa depan jika generasi muda bertindak amoral?

Kehidupan keluarga Ayub merupakan cerminan bagi keluarga kebanyakan yang hidup dalam kecukupan secara finansial (ayat 3-4). Terlepas dari kehidupan anak-anak Ayub, kita perlu belajar dari Ayub. Ayub peka terhadap segala kemungkinan yang dapat membawa anak-anaknya menjauh dari Tuhan. Itu sebabnya setiap kali anak-anaknya menyelesaikan suatu hajatan, Ayub memanggil dan menguduskan mereka melalui persembahan kurban bakaran kepada Allah (ayat 5). Hati yang sensitif memungkinkan Ayub bersikap sebagai pelindung dan imam bagi mereka.

Kalau saja setiap orang tua Kristen masa kini mau memekakan diri mereka terhadap godaan dahsyat yang setiap saat dapat menghantam kehidupan keluarga dan anak-anaknya. Kalau saja para ayah menyediakan waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan bersama anak-anak mereka setiap hari. Keluarga Kristen akan menjadi benteng iman yang berakhlak teguh.

Renungkan: Kepekaan rohani adalah syarat penting bagi orang tua untuk mengarahkan keluarga pada kehidupan yang benar dan menghindarkan mereka dari kehidupan amoral.


Bacaan untuk Minggu ke-11 sesudah Pentakosta

Yesaya 55:1-3; Roma 8:31-39; Matius 14:13-21; Mazmur 78:14-20,23-29

Lagu KJ 335

(0.33158004166667) (Kis 13:26) (sh: Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui (Senin, 21 Juni 1999))
Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui

Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui. Perjumpaan Tuhan Yesus dengan para murid setelah kebangkitan-Nya telah membuat hidup para murid berubah secara radikal. Mereka tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tidak lagi menikmati anugerah keselamatan untuk diri sendiri, tetapi mereka memberitakan keselamatan itu ke seluruh dunia. Dalam rangka mengemban tugas kesaksian itulah mereka kini berani menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Tantangan. Paulus dan Barnabas sebagai saksi Kristus memberitakan bahwa Allah menganugerahkan keselamatan di hadapan orang-orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Padahal orang Yahudi memegang prinsip bahwa hanya dengan melakukan hukum Taurat orang akan selamat. Mereka tidak keberatan orang-orang kafir masuk dalam persekutuan; asalkan terlebih dahulu melakukan sunat dan upacara-upacara agama lainnya. Sejak dulu hingga sekarang, dunia memang cenderung mengutamakan penampilan lahiriah daripada menghayati dan hidup sesuai dengan nilai-nilai hidup Allah. Kesalehan diukur dari seberapa banyak kewajiban agama yang dijalankan. Padahal melalui sikap hati yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi Allah akan lahir perilaku yang berharga di hadapan Allah dan umat-Nya.

Doa: Tuhan Yesus, ajar kami untuk memiliki sikap Kristiani sejati.

(0.30457572916667) (Yer 10:1) (sh: Bodoh sekaligus sombong (Rabu, 13 September 2000))
Bodoh sekaligus sombong

Bodoh sekaligus sombong. Perbandingan menyolok antara Allah dan berhala dipaparkan oleh Yeremia. Berhala terbuat dari bahan dasar kayu, sesuatu yang fana dan akan lapuk karena alam dan waktu. Ia ada karena inisiatif manusia yang membuatnya. Ia dibentuk dan diperindah oleh karena akal budi manusia. Ia tidak dapat menopang dirinya sendiri dan bertahan terhadap goncangan jika tidak diperkuat oleh paku dan palu. Ia juga tidak mempunyai kekuatan untuk menggerakkan dirinya sendiri jika tidak digerakkan oleh manusia apalagi mendatangkan berkat bagi manusia dan melindunginya, karena ia tidak pernah hidup. Berhala tidak pernah mempunyai nilai jika tidak diberi oleh manusia. Manusialah pencipta, sumber keberadaan, dan penopang berhala.

Siapa Allah? Tidak ada yang menyamai-Nya dalam hal kebesaran dan keperkasaan-Nya (6). Dialah Allah yang hidup (10), sumber dari segala sesuatu yang pernah ada, yang ada, dan yang akan ada (12). Dialah yang mengatur seluruh alam semesta ini (13). Kebesaran dan kemuliaan Allah disimpulkan dalam ayat 12 yaitu: dengan kekuatan-Nya Ia menjadikan langit dan bumi, dengan kebijaksanaan-Nya ia menegakkan dunia dan dengan akal budi-Nya Ia membentangkan langit. Apakah berhala mempunyai kekuatan, kebijaksanaan, dan akal budi seperti Allah?

Manusia yang menyembah berhala adalah manusia bodoh sekaligus sombong. Ia bodoh karena menggantungkan hidupnya pada sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan apa pun. Ia sombong karena yakin bahwa hasil ciptaannya memiliki kekuatan luar biasa. Manusia zaman sekarang juga banyak yang sombong dan bodoh walaupun berhala yang disembahnya berbeda bentuknya. Mereka telah menciptakan uang, pekerjaan, jabatan, dunia usaha, ideologi, sistem ekonomi, bahkan agama bagi kepentingan mereka. Mereka yang memberi dan menentukan nilai-nilai semua itu. Namun anehnya kini mereka justru mendewakan dan menggantungkan hidupnya pada apa yang mereka telah ciptakan sendiri. Bahkan yang sangat ironis adalah mereka tega menindas, memeras, melukai, bahkan melenyapkan sesamanya demi berhala-berhala zaman modern ini.

Renungkan: Periksalah kehidupan Anda, adakah Anda juga termasuk barisan orang yang sombong dan bodoh karena mempunyai berhala dan menggantungkan hidup kepada kekuatannya.

(0.29307814583333) (Yeh 14:12) (ende)

Adjaran jang terpendam dalam bagian ini penting sekali Perdjandjian Lama dan merupakan suatu kemadjuan besar. Pertanggungan djawab Kolektip diganti dengan pertanggungan djawab pribadi dan perseorangan. Akan ganti masjarakat (keluarga, suku, bangsa) tampillah diri manusia; kepribadian manusia sendiri dihargai sebagai unsur jang memutuskan. Adjaran itu lalu djuga penting berkenaan dengan perkembangan selandjutnja. Kenjataan didunia ini kan sangat berlawanan dengan adjaran tsb. bila orang membataskan pandangannja pada dunia ini; banjak orang harus menderita karena kesalahan orang lain. Untuk lalu mempertahankan adjaran perihal pertanggungandjawab pribadi itu orang harus mentjari diluar dunia ini, untuk mendapat keseimbangan. Derita (tanpa salah) didunia ini tidak boleh hanja berharga negatip sadja, tapi haruslah ada nilai positip padanja untuk nasib manusia jang terachir jang njata tidak terdapat didunia ini sehingga harus didunia lain.

(0.29307814583333) (Kej 1:22) (full: ALLAH MEMBERKATI SEMUANYA. )

Nas : Kej 1:22

Allah memberkati semua makhluk hidup dan menyatakan bahwa alam dan hewan itu baik adanya (ayat Kej 1:12,21-22).

  1. 1) Allah senang sekali dengan karya-Nya dan menghargainya. Demikian pula, orang percaya seharusnya menganggap alam dan keindahannya dan hewannya sebagai baik, untuk dinikmati, dan bernilai tinggi.
  2. 2) Sekalipun alam kini tercemar dosa, ia masih memiliki nilai yang tinggi sebagai ungkapan kemuliaan Allah dan kasih-Nya kepada manusia (bd. Mazm 19:2). Orang percaya harus berdoa agar ciptaan dibebaskan dari perbudakan kepada dosa dan kebinasaan (Rom 8:21; Wahy 21:1).


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA