Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 6761 - 6780 dari 13112 ayat untuk yang [Pencarian Tepat] (0.012 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.30579008333333) (Mzm 119:1) (full: HIDUPNYA TIDAK BERCELA. )

Nas : Mazm 119:1-176

Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk firman Allah yang tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran, keadilan, dan teguran. Firman Allah disajikan sebagai penghiburan, perlindungan, harta, patokan hidup, kebahagiaan hati dan jiwa, dan sumber jawaban segala kebutuhan.

  1. 1) Pemazmur mengungkapkan kasih yang mendalam bagi Allah dengan membaca, merenungkan, dan mendoakan Firman-Nya. Ia mengajarkan bahwa kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran hanya bila kasih akan Firman itu bertumbuh dalam diri kita.
  2. 2) Mazmur ini disebut sebagai akrostik abjad karena ke-22 baitnya (atau alinea) yang terdiri dari delapan ayat masing-masing cocok dengan ke-22 huruf abjad Ibrani. Setiap ayat dari setiap alinea dimulai dengan huruf yang dipakai untuk bait itu.
(0.30579008333333) (Mat 3:2) (full: BERTOBATLAH. )

Nas : Mat 3:2

Makna dasar dari pertobatan (Yun. _metanoeo_) adalah "berbalik". Yang dimaksudkan adalah berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Kristus, dan melalui Dia kepada Allah (Yoh 14:1,6; Kis 8:22; 26:18; 1Pet 2:25).

  1. 1) Keputusan untuk berbalik dari dosa kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, tetapi juga sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa -- dari kekuasaan Iblis (Ef 2:2) kepada kekuasaan Kristus dan Firman-Nya (Kis 26:18).
  2. 2) Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang berdosa, yang dimungkinkan oleh kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kis 11:21;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  3. 3) Definisi iman yang menyelamatkan sebagai "sekedar percaya" kepada Kristus sebagai Juruselamat sama sekali tidak memadai apabila dihadapkan dengan tuntutan Kristus untuk bertobat. Menjelaskan iman yang menyelamatkan dalam suatu cara yang tidak mengharuskan seseorang meninggalkan dosa adalah memutarbalikkan secara membahayakan ajaran Alkitab tentang penebusan. Iman yang menyertakan pertobatan adalah syarat untuk memperoleh keselamatan (bd. Mr 1:15; Luk 13:3,5; Kis 2:38; 3:19; 11:21).
  4. 4) Pertobatan merupakan pesan pokok para nabi PL (Yer 7:3; Yeh 18:30; Yoel 2:12-14; Mal 3:7), Yohanes Pembaptis (Mat 3:2), Yesus Kristus (Mat 4:17; 18:3; Luk 5:32) dan orang Kristen PB (Kis 2:38; 8:22; 11:18; 2Pet 3:9). Pemberitaan pertobatan harus senantiasa mendampingi berita Injil (Luk 24:47).
(0.30579008333333) (Mat 7:16) (full: DARI BUAHNYALAH KAMU AKAN MENGENAL MEREKA. )

Nas : Mat 7:16

Guru-guru palsu yang secara lahiriah tampaknya saleh, tetapi di dalam hati adalah "serigala yang buas" (ayat Mat 7:15), kadang-kadang dapat dikenal dari "buah" mereka. Buah guru palsu itu adalah sifat-sifat buruk yang nyata dalam kehidupan para pengikut mereka (lih. 1Yoh 4:5-6), seperti yang tertulis di bawah ini:

  1. 1) Mereka akan mengaku diri mereka sebagai orang Kristen, tetapi mereka lebih setia kepada tokoh-tokoh mereka daripada Firman Allah (ayat Mat 7:21). Mereka menyembah makhluk ciptaan dan bukan Penciptanya (bd. Rom 1:25).
  2. 2) Mereka lebih mengutamakan kepentingan mereka sendiri daripada kemuliaan dan kehormatan Allah. Ajaran mereka akan berpusat pada diri mereka dan bukan kepada Allah (ayat Mat 7:21-23;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 2Tim 4:3]

  3. 3) Mereka akan menerima ajaran dan tradisi manusia, bahkan yang bertentangan dengan Firman Allah (ayat Mat 7:24-27; 1Yoh 4:6).
  4. 4) Mereka akan mencari dan menanggapi pengalaman religius dan penyataan adikodrati sebagai kekuasaan yang mengesahkan kebenaran (ayat Mat 7:22-23), dan bukan memantapkan dirinya di dalam seluruh ajaran Firman Allah.
  5. 5) Mereka tidak mau menerima ajaran yang sehat, tetapi akan mencari guru-guru yang menawarkan keselamatan dengan "jalan lebar" yang tidak benar itu (ayat Mat 7:13-14,23;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 2Tim 4:3]

(0.30579008333333) (Mat 24:14) (full: INJIL KERAJAAN ... KESUDAHANNYA. )

Nas : Mat 24:14

Kesudahan zaman ini baru tiba setelah "Injil Kerajaan" telah diberitakan secukupnya di seluruh dunia.

  1. 1) Yang dimaksud dengan "Injil Kerajaan" ini ialah Injil rasuli yang diberitakan dalam kuasa dan kebenaran Roh Kudus dan disertai tanda-tanda utama Injil itu

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH).

  2. 2) Hanya Allah yang mengetahui apabila tugas ini telah dilaksanakan sesuai dengan maksud-Nya. Tugas orang percaya ialah dengan setia dan terus-menerus memberitakan Injil kepada "semua bangsa" hingga Tuhan kembali untuk membawa gereja-Nya ke sorga

    (lihat cat. --> Mat 28:19;

    lihat cat. --> Mat 28:20;

    lihat cat. --> Yoh 14:3 dan

    lihat cat. --> 1Tes 4:13).

    [atau ref. Mat 28:19-20; Yoh 14:3; 1Tes 4:13]

  3. 3) Banyak penafsir beranggapan bahwa istilah "kesudahan" menunjuk kepada saat "orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit" dan mereka yang setia akan bertemu dengan Tuhan di awan-awan (1Tes 4:16-17;

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

    Kristus lebih merinci hal-hal mengenai kedatangan-Nya yang tak terduga untuk menjemput jemaat yang setia dalam ayat Mat 24:37-44.
(0.30579008333333) (Yoh 1:12) (full: MENERIMA ... PERCAYA. )

Nas : Yoh 1:12

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bagaimana iman yang menyelamatkan adalah baik suatu tindakan tunggal maupun suatu sikap yang berlangsung seumur hidup.

  1. 1) Untuk menjadi anak Allah, seseorang perlu "menerima" (Yun. _elabon_ dari kata _lambano_) Kristus. Bentuk masa lampau ini menunjukkan suatu tindakan tertentu dari iman.
  2. 2) Setelah tindakan iman tersebut, masih harus ada tindakan percaya yang berkesinambungan. Kata "percaya" (Yun. _pisteuousin_ dari _pisteuo_) merupakan bentuk partisip masa kini, yang menunjukkan tindakan berkesinambungan dan perlunya ketekunan dalam hal percaya. Supaya seorang menerima keselamatan yang sempurna, iman sejati harus berlangsung terus-menerus setelah tindakan pertama, yaitu menerima Kristus (Mat 10:22; 24:12-13; Kol 1:21-23; Ibr 3:6,12-15).
(0.30579008333333) (Yoh 14:16) (full: AKU AKAN MINTA KEPADA BAPA. )

Nas : Yoh 14:16

Yesus akan meminta kepada Bapa untuk memberi sang Penghibur hanya kepada mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Dia dan menaati Firman-Nya. Dalam ayat Yoh 14:15 Yesus menggunakan bentuk masa kini ("jikalau kamu mengasihi Aku"), yang menekankan sikap mengasihi dan taat yang berkesinambungan.

(0.30579008333333) (Kis 7:44) (full: MENURUT CONTOH. )

Nas : Kis 7:44

(Dalam versi Inggris NIV, kata "contoh" diterjemahkan "pola".) Allah selalu memiliki suatu pola ilahi yang harus diikuti oleh umat-Nya.

  1. 1) Allah mempunyai suatu pola bagi Musa yang berlaku sebagai patokan sepanjang perjanjian yang lama.
    1. (a) Dalam pasal Kel 12:1-51 Allah memberikan Musa petunjuk khusus untuk upacara Paskah di Mesir yang kemudian menjadi pola untuk diikuti semua angkatan Israel.
    2. (b) Dalam pasal Kel 20:1-26 Allah memberikan Musa Sepuluh Hukum sebagai pola dan patokan moral untuk semua angkatan berikutnya.
    3. (c) Dalam pasal Kel 25:1-40, Allah menugaskan Musa untuk membuat suatu kemah suci yang merupakan gambaran dan bayangan tentang hal-hal sorgawi serta penebusan yang direncanakan oleh Allah melalui Tuhan Yesus Kristus di dunia ini. Musa dengan teliti membuat kemah suci dan isinya tepat "menurut contoh" yang ditunjukkan Allah (Kel 25:9,40; bd. Ibr 8:1-5).
  2. 2) Sama seperti Allah mempunyai pola bagi Kemah Suci dalam perjanjian lama, Dia juga mempunyai pola bagi gereja-Nya dalam perjanjian baru. Para rasul PB tidak memutuskan sewenang-wenang bagaimana gereja akan dibentuk. Yang menetapkan pola rasuli bagi gereja adalah Allah Bapa dan Allah Anak lewat apa yang dicatat Roh Kudus dalam Injil-Injil, Kisah Para Rasul, surat-surat kiriman dan surat-surat kepada ketujuh gereja (pasal Wahy 2:1-3:22).
  3. 3) Sayangnya, setelah zaman rasuli, gereja mulai meninggalkan penyataan ilahi itu dan mengubah pola sorgawi Allah serta dari segi kebudayaan dan organisasi menyesuaikan diri menurut gagasan duniawi dan manusiawi. Hal ini telah mengakibatkan berlipatgandanya pola ciptaan manusia ke dalam gereja.
  4. 4) Jikalau gereja Yesus Kristus akan kembali mengalami rencana kuasa dan kehadiran Allah sepenuhnya, ia harus berbalik dari jalannya sendiri dan menganut pola rasuli PB sebagai patokan Allah untuk gereja-Nya selama-lamanya.
(0.30579008333333) (1Tim 3:3) (full: BUKAN PEMINUM. )

Nas : 1Tim 3:3

Frasa ini (Yun. _me paroinon_, dari _me_, berarti "tidak" dan _paroinos_, kata majemuk yang berarti "pada, dengan, dekat anggur") yang diterjemahkan harfiah "tidak dekat atau dengan anggur," "tidak bersama dengan anggur". Di sini Alkitab menuntut bahwa seorang penilik jemaat tidak boleh "duduk di samping anggur" atau "dengan anggur". Dengan kata lain, ia tidak boleh minum anggur yang memabukkan, tergoda atau terbujuk olehnya, atau "makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk" (Mat 24:49).

  1. 1) Pertarakan total dari anggur yang difermentasi merupakan peraturan bagi para hakim dan raja dalam PL (Ams 31:4-7). Peraturan ini juga berlaku bagi semua orang yang mencari pengabdian tingkat tertinggi kepada Allah (Im 10:8-11; Bil 6:1-5; Hak 13:4-7; 1Sam 1:14-15; Yer 35:2-6; lih. Ams 23:31;

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA

    di mana akhirnya peraturan ini berlaku bagi seluruh umat Allah; bd. Bil 6:3 dst).
  2. 2) Mereka yang menjadi pemimpin jemaat Kristus tak mungkin mempunyai standar yang lebih rendah. Apalagi, semua orang percaya dalam gereja disebut sebagai imamat yang rajani (1Pet 2:9; Wahy 1:6) dan dengan demikian harus hidup sesuai dengan standar Allah yang tertinggi

    (lihat cat. --> Yoh 2:3;

    lihat cat. --> Ef 5:18;

    lihat cat. --> 1Tes 5:6;

    lihat cat. --> Tit 2:2;

    [atau ref. Yoh 2:3; Ef 5:18; 1Tes 5:6; Tit 2:2]

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).

(0.30579008333333) (Ul 7:6) (jerusalem: engkaulah yang dipilih) Sama seperti dalam bangsa ditegaskan di sini bahwa Israel adalah bangsa terpilih. Allah telah pergi "mengambil bagiNya sebuah bangsa" dan mencarinya dengan jalan mujizat, Ula 4:34; bdk Ula 4:20; 26:7-8. Alasan-alasan mengapa Israel dipilih Allah dibentangkan dalam Ula 7:7-8; kasih dan kesetiaan Allah kepada janji-janji yang dengan cuma-cuma diberitakanNya kepada bapa leluhur, bdk Ula 4:37; 8:18; 9:5; 10:15. Pilihan itu ditegaskan dengan sebuah perjanjian, Ula 7:9; 5:2-3, yang menjadikan Israel suatu umat yang kudus, Ula 7:6 dan Ula 26:19. Teologi yang begitu jelas terungkap dalam kitab Ulangan meresap ke dalam seluruh Perjanjian Lama. Israel adalah sebuah bangsa tersendiri, Bil 23:9, umat Allah, Hak 5:13, bangsa yang kudus bagi Allah, Kel 19:6+, yang masuk perjanjian dengan Allah, Kel 19:1+, dan menjadi anakNya, Ula 1:31; 14:1; 32:6; Kel 4:22; Hos 11:1; Yes 63:16; Yer 31:9; Mal 2:10-11; Wis 18:13, bangsa yang menjadi milik Imanuel, artinya "Allah menyertai kami" Yes 8:8,10. Pilihan itu menjadikan Israel sebuah bangsa terpisah dari bangsa-bangsa lain. Tetapi para nabi menubuatkan bahwa semua bangsa akan mengakui Tuhan dan bahwa keselamatan teruntuk bagi seluruh umat manusia, Yes 49:6; 45:14+; Zak 14:16. Itulah zaman Mesias yang dimulai dengan kedatangan Yesus.
(0.30579008333333) (Ayb 19:25) (jerusalem: Penebusku) Mengenai Allah sebagai Penebus (go'el) bdk Maz 19:14+. Istilah dari hukum Ibrani ini, bdk Bil 35:19+, kerap kali dipakai sehubungan dengan Allah. Penyelamat umatNya dan yang membalas kelaliman yang ditimpakan kepada orang lemah. Para rabi Yahudi juga menyebut Mesias sebagai penebus,- Ayub dicaci-maki dan dinyatakan bersalah oleh sahabat-sahabatnya sendiri. Maka ia mengharapkan seorang penebus dan pembalas/pembela, yang tidak lain kiranya kecuali Allah sendiri atau mungkin seorang penengah sorgawi yang akan membela Ayub dan memperdamaikannya dengan Allah, bdk Ayu 16:18+. Namun demikian habis lenyap kebahagiaan Ayub menurut keyakinannya sendiri dan tinggal saja ajalnya. Maka Allah hanya akan tampil sebagai Penebus/Pembalas/Pembela sesudah Ayub meninggal. Tetapi Ayub tetap berharap bahwa ia sendiripun akan menyaksikan pembalasan, melihat Allah bertindak sebagai Penebus. Dalam Ayu 14:10-14 Ayub sudah membayangkan kemungkinan bahwa untuk sementara waktu dapat bersembunyi di dunia orang mati. Berdasarkan kehangatan kepercayaan pada Allah sekarang Ayub mengungkapkan keyakinan bahwa untuk sementara waktu boleh kembali ke dunia ini buat menyaksikan pembalasan dari Allah yang memang dapat menaikkan orang dari dunia orang mati, bdk 1Sa 2:6; 1Ra 17:17-24; Yeh 37. Kepercayaan Ayub sebentar keluar dari kurungan hidup yang fana ini karena keinginannya akan keadilan supaya ditegakkan bahkan dalam keadaan yang tidak berpengaruhnya lagi. Kepercayaan itulah yang menjadi suatu pendahuluan bagi kepercayaan yang kebangkitan badan, bdk 2Ma 7:9+
(0.30579008333333) (Kis 7:38) (jerusalem: sidang jemaah) Kata Yunani "Ekklesia" ini menjadi Gereja dalam peristilahan kita, bdk Kis 5:11+; Mat 16:18+. Dalam Ula 4:10; bdk Kis 18:16; 4:10; 23:29, kata itu berarti: jemaat di gurun yang sedang berkumpul, bdk Kel 12:16; Ima 23:3; Bil 29:1. Gereja, ialah umat orang-orang kudus yang baru, Kis 9:13+, menjadi pewaris umat yang lama itu
(0.30579008333333) (1Ptr 3:19) (jerusalem) Ayat ini barangkali menyinggung turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati (Yunani: Hades), bdk Mat 16:18+, pada waktu yang berlangsung antara wafatNya dan kebangkitanNya, Mat 12:40; Kis 2:24,31; Rom 10:7; Efe 4:9; Ibr 13:20; "dalam roh" Yesus turun ke sana, bdk Luk 23:46, atau kiranya dengan lebih tepat "menurut Roh". Rom 1:4+, sedangkan "dagingNya" mati di salib, Rom 8:3 dst. Roh-roh yang di dalam penjara "yang kepadanya Yesus" memberitakan Injil (harafiah: memberitakan: yakni keselamatan), ialah menurut sementara ahli roh-roh jahat yang terbelenggu (seperti dikatakan dalam buku apokrip Henokh). Ada sementara ahli yang memperbaiki teks 1Petrus, sehingga bukan Kristus melainkan Henokh memberitakan kabarnya. Dengan memberitakan kabarNya Kristus menaklukkan roh-roh itu kepada diriNya sebagai Tuhan (Kirios), 1Pe 3:22; bdk Efe 1:21 dst; Fili 2:8-10, sementara penaklukan terakhir masih dinantikan, 1Ko 15:24 dst. Sementara ahli lain berpendapat bahwa "roh-roh" itu ialah roh-roh orang mati, yang waktu air bah dihukum, tetapi berkat kesabaran Allah toh dipanggil untuk hidup, bdk 1Pe 4:6. Dalam Mat 27:52 dst terdapat suatu pikiran yang serupa tentang "orang-orang kudus" yang dibebaskan oleh Kristus pada waktu antara wafatNya dan kebangkitanNya, "orang-orang" itu ialah orang-orang benar yang menantikan Kristus, bdk Ibr 11:39 dst; Ibr 12:23, untuk bersama denganNya masuk ke dalam "Kota Suci" di akhir zaman. Turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati itu termasuk ke dalam syahadat para rasul.
(0.30579008333333) (Kej 10:1) (sh: Dua jalur (Kamis, 13 Februari 2003))
Dua jalur

Dua jalur. Bagian ini kelanjutan dari keturunan Nuh. Perintah Allah untuk beranak cucu dan bertambah banyak terus dipenuhi. Silsilah yang disusun berdasarkan ketiga anak Nuh ini bukan silsilah yang sifatnya rasial, etnis, linguistik, atau teritorial, melainkan politis. Silsilah ini menunjukkan jaringan-jaringan hubungan pada waktu itu.

Pertama-tama keluarga Yafet sangat kurang dibahas (ayat 2-5). Kita bisa mengasumsikan bahwa tradisi yang ada pada waktu itu tidak memiliki banyak informasi tentang garis keturunan ini.

Kedua adalah keluarga Ham (ayat 6-20). Kanaan memiliki blok yang cukup besar di sini (ayat 15-19). Ada satu tokoh lagi yang perlu diperhatikan di sini, yaitu Nimrod (ayat 8-12). Nimrod adalah orang yang gagah perkasa. Kita memperhatikan bahwa setelah muncul nama ini dalam pasal 6, Allah kemudian menghukum bumi dengan air bah. Kemungkinan nama Nimrod berarti pemberontak. Bagian firman ini tetap menunjukkan bahwa dalam garis keturunan Ham terdapat para pemberontak, bukan orang gagah perkasa dalam pengertian positif, tetapi justru negatif. Sebagaimana telah kita lihat kemarin, penulis kitab Kejadian menaruh minat besar terhadap Kanaan yang dikaitkan dengan Ham. Silsilah ini lebih menunjukkan siapa kawan dan lawan dari bangsa Israel.

Ketiga adalah Sem yang langsung terkait dengan Abraham (ayat 21-31). Namun demikian, tidak ada perhatian khusus diberikan kepada bangsa Israel. Silsilah di sini hanya mengurutkan nama keluarga. Nanti baru pada 11:10-29 dinyatakan kekhususan dari keturunan Sem. Di sini kita berjumpa dengan nama Eber -- yang nanti akan menjadi kata Ibrani.

Sampai di sini perintah Allah untuk beranak cucu di pasal 1 terlihatlah perwujudannya. Namun, manusia harus tetap memilih dalam kehidupannya di lajur mana ia ingin hidup.

Renungkan: Meskipun hidup penuh nuansa abu-abu, Anda bisa memilih: menjadi pemberontak atau penurut di hadapan Allah!

(0.30579008333333) (Kej 11:1) (sh: Bahasa (Jumat, 14 Februari 2003))
Bahasa

Bahasa. Hidup manusia yang berdosa makin berbudaya. Bahasa akhirnya menjadi beragam -- bukan karena berkat, tetapi karena kutukan. Bagian terakhir masa "prasejarah" dunia ini seperti pantulan cermin dari pasal 1. Di awal kitab Kejadian, dunia diciptakan dari kacau menjadi teratur. Di pasal 11 kita melihat keadaan ini terbalik. Kalau di pasal 1 terjadi kekacauan secara fisik, maka di pasal 11 muncullah kekacauan moral.Kembali manusia membuat sebuah kota seperti Kain membuat kota. Hanya, kali ini besar- besaran dengan tujuan ada nama yang mereka miliki. Nama itu adalah sebuah nama yang akan membuat mereka terus diingat. Selain itu juga tidak ingin terserak. Mengapa? Mungkin mereka takut jika tidak saling mengenal, antara generasi-generasi berikutnya akan saling membunuh memperebutkan tanah. Mungkin sekali juga mereka bersatu untuk melawan alam: sulit untuk hidup di alam yang liar dengan banyak binatang buas jika tidak bersatu padu.

Ada alasan lain membuat Allah harus turun mengacaukan mereka. Mereka ingin menjadi otonom, ingin menjadi independen, lepas dari Allah, menentukan jati diri mereka sendiri. Seperti Adam dan Hawa, mereka tidak ingin tunduk kepada Allah. Maka, Allah membuat pluralitas -- bahasa mereka dikacaukan. Namun, di dalam kekacauan itu, Allah masih terus memelihara garis keturunan yang diperkenan-Nya. Sem akan melahirkan Arpakhsad. Elam, anak tertua Sem, tidak terlalu digubris. Yang penting memang adalah garis keturunan Arpakhsad karena nanti ialah yang akan menjadi nenek moyang dari baba-bapa leluhur -- suatu garis keturunan mulia yang akan melahirkan Yesus, Sang Mesias!

Renungkan: Banyak bahasa dalam dunia ini, namun bahasa ketaatan kepada Allah tetap yang terpenting. Mesias telah mengirim Roh Kudus untuk mempersatukan: bahasa Pentakosta, bahasa kasih, bahasa ketaatan!

(0.30579008333333) (Kej 14:17) (sh: Keberhasilanku adalah anugerah Allah (Jumat, 30 April 2004))
Keberhasilanku adalah anugerah Allah

Keberhasilanku adalah anugerah Allah. Keberhasilan bisa membuat orang lupa diri dan sombong. Mudah sekali untuk merasa bahwa semua keberhasilan adalah kerja keras, kemampuan dan ketrampilan diri sendiri. Dapat dipastikan bahwa tujuan akhir dari semua itu adalah bahwa kemuliaan hanya untuk diri sendiri. Tak tersisa sedikitpun untuk orang lain, apalagi Tuhan.

Tidak demikian dengan Abram. Keberhasilan yang dia raih seluruhnya dipersembahkan kepada Tuhan. Melalui persembahan persepuluhan kepada imam Allah yang Mahatinggi, Melkisedek ((ayat 18-20), Abram membuktikan bahwa dirinya adalah seorang beriman yang mengembalikan segala hormat dan pujian kepada Allah yang diyakininya sudah memberikan kemenangan. Sikap terpuji Abram lainnya, adalah dia tak pernah melupakan kerja sama orang-orang di sekitarnya yang dia anggap juga sebagai rekan-rekan seperjuangan. Abram memastikan bahwa mereka mendapatkan pahala masing-masing sesuai dengan hak mereka yang menang perang (ayat 24b).

Namun, Abram tidak memberikan kesempatan godaan untuk orang berdosa bermegah atas orang benar. Ia menolak untuk menerima ucapan terimakasih Raja Sodom, seakan-akan perbuatan Abram itu adalah jasa untuk Sodom (ayat 22-24a). Abram bertindak oleh dorongan Allah untuk menyelamatkan Lot, oleh karena itu ia tidak merasa perlu menerima hadiah dari raja Sodom.

"Godaan" yang ditawarkan kepada Abram masih sering kita jumpai di masa sekarang ini. Celakanya, banyak orang Kristen yang meresponi positif hal demikian. Hati-hati menyikapi keberhasilan kita. Sebab itu bisa menjadi sumber kesombongan. Kita merasa berhak mendapatkan pujian, hormat, dan upah. Tanpa sadar kita telah terjual ke dalam perbudakan harta dan tahta.

Untuk direnungkan: Jangan pernah mau pelayananmu diukur oleh uang dan harta. Jangan pernah mau menerima kemuliaan pelayanan yang hanya milik Tuhan saja!

(0.30579008333333) (Kel 2:1) (sh: Penyiapan sang pembebas Israel (Selasa, 29 Maret 2005))
Penyiapan sang pembebas Israel

Penyiapan sang pembebas Israel
Kondisi mustahil yang dialami Israel di pasal 1 kini dialami oleh bayi dari pasangan suku Lewi (ayat 1-3). Secara manusiawi, bayi yang baru dilahirkan tersebut pasti akan mati. Ia hanya ditempatkan di sebuah keranjang yang terbuat dari dedaunan dan dibuang ke Sungai Nil yang besar dan dalam. Tak dinyana, puteri Firaun menemukan bayi orang Israel di keranjang itu (ayat 5-6). Seharusnya ia tahu adanya perintah dari ayahnya untuk membunuh bayi laki-laki Israel, tetapi kini ia menjadi alat Tuhan menyelamatkan Musa. Bahkan ia membuka kesempatan untuk Musa mendapatkan pendidikan kepemimpinan dalam istana Firaun. Musa masuk di sarang musuh. Inilah pemeliharaan Tuhan bagi Musa dan Israel. Rencana Tuhan mengalahkan siasat jahat Firaun.

Yang lebih mengherankan lagi secara fisik Musa dibesarkan di istana Firaun, tetapi puteri Firaun menyerahkan Musa untuk dirawat oleh inang penyusu yang ternyata ibunya sendiri (ayat 7-9). Akibatnya hubungan batin Musa dengan keluarganya tetap terpelihara. Oleh karena itu, walaupun setelah besar ia adalah pangeran Mesir, hati Musa berpaut kepada bangsanya sendiri. Hal itu terungkap ketika ia membunuh seorang Mesir yang sedang menyiksa seorang Ibrani (ayat 11-12). Hanya saja sifat dan tindakan patriotik Musa saat itu belum dapat dipakai Tuhan untuk membebaskan umat-Nya dari Mesir. Ada penggemblengan yang harus dilalui Musa di Padang Midian, yaitu Kawah Candradimukanya Musa. Musa disiapkan Tuhan menjadi pemimpin melalui belajar dipimpin Tuhan (ayat 15b-22).

Tuhan menyiapkan hamba-hamba-Nya melalui banyak cara dan tahapan. Anugerah Tuhan tidak saja menyelamatkan dan memelihara, tetapi juga membentuk karakter kita agar layak dipakai-Nya. Pembentukan Tuhan itu terjadi melalui proses belajar, menanti, menaati, dsb. Yang penting bagaimanapun Tuhan memproses kita, kita harus siap menerima dan responsif terhadap semua cara pembentukan-Nya.

Doaku: Tuhan, bentuk dan persiapkan aku jadi laskar-Mu.

(0.30579008333333) (Kel 4:18) (sh: Harus dikuduskan dulu! (Sabtu, 2 April 2005))
Harus dikuduskan dulu!

Harus dikuduskan dulu!
Seseorang yang mau dipakai Tuhan sebagai alat-Nya, tidak cukup hanya menyatakan kesediaan dan ketaatan. Ia harus menyesuaikan diri dengan panggilan kudus tersebut. Tanpa kekudusan tak seorang pun layak dipakai Tuhan.

Akhirnya, Musa taat pada pengutusan Allah. Dia memutuskan kembali ke Mesir. Suatu keputusan yang tidak mudah, namun dengan jaminan Tuhan Musa pulang (ayat 4:19). Atas izin mertuanya, Yitro ia membawa keluarganya pulang ke Mesir (ayat 18). Musa harus mempersiapkan umat Israel untuk keluar dari Mesir dengan menyatakan firman-Nya disertai tanda-tanda mukjizat (ayat 28-31). Kemudian Musa harus menghadap Firaun untuk pembebasan umat Israel. Tanda mukjizat pun akan menyertai Musa, baik yang sudah diberikan Tuhan sebelumnya maupun tulah kematian anak sulung Firaun kelak. Hukuman Tuhan jelas dan adil. Kalau Firaun menahan anak sulung Tuhan (Israel), maka Tuhan akan membunuh anak sulung Firaun (ayat 22-23). Dengan cara demikian kuasa Tuhan didemonstrasikan di hadapan orang yang menolak taat.

Mengapa tiba-tiba Tuhan mau membunuh Musa? Musa melalaikan sunat sebagai tanda perjanjian Abraham. Sunat merupakan tanda seseorang adalah umat perjanjian (lihat Kej. 17:9-14). Musa tentu sudah disunat, namun rupanya anaknya belum. Musa sebagai orang tua yang beriman bertangung jawab menyunatkan anaknya. Artinya, komitmen Musa untuk melayani Tuhan harus disertai dengan komitmen mengkuduskan diri dan keluarganya.

Sunat dapat dibandingkan dengan baptisan kudus. Seseorang memberi diri dibaptis sebagai pengakuan diri sudah menjadi anak Tuhan. Namun, yang jauh lebih penting bukan tanda melainkan kehidupan yang menunjukkan buah-buah pertobatan. Bagi hamba Tuhan, hal ini sangat penting. Pelayanan Anda dimulai dengan hidup kudus yang nyata di hadapan orang lain.

Camkan: Pelayanan kudus hanya dapat dilakukan oleh mereka yang hidupnya kudus.

(0.30579008333333) (Kel 10:1) (sh: Siapa mempermainkan siapa? (Senin, 11 April 2005))
Siapa mempermainkan siapa?

Siapa mempermainkan siapa?
Telah tujuh kali tulah menimpa Mesir, namun Firaun berkeras hati tidak mau bertobat. Tulah-tulah dahsyat masih akan menimpa mereka. Salah satu tujuan Tuhan adalah supaya kelak peristiwa mukjizat ini diceritakan umat Israel turun temurun sehingga nama Tuhan dipermuliakan (ayat 2).

Bencana belalang yang akan menimpa Mesir sangat dahsyat dan melebihi bencana-bencana sebelumnya. Bencana belalang ini akan mendatangkan bencana lain seperti kelaparan sebab akan menghabiskan segala tumbuhan dan pepohonan (ayat 5,12,15). Secara kumulatif tulah-tulah ini semakin memporakporandakan berbagai sendi kehidupan Mesir. Para pegawai Firaun sudah menyadari bahwa mereka tidak dapat melawan tangan TUHAN. Mereka sadar mereka pasti binasa (ayat 7). Namun, Firaun tetap mengeraskan hati (ayat 10-11).

Apakah Firaun sedang mempermainkan Tuhan? Dalam tulah-tulah sebelumnya sikap Firaun terlihat seperti bertobat ketika tulah dinyatakan, tetapi begitu tulah diangkat ia mengeraskan hati. Sikap yang sama ditunjukkan dalam menghadapi tulah belalang ini (ayat 16-20). Sebenarnya Tuhan tetap berdaulat. Ia yang mengendalikan hati Firaun. Tujuan Tuhan adalah hendak mempertontonkan kuasa dahsyat-Nya yang tidak dapat ditandingi oleh ilah-ilah lain. Dengan demikian Firaun akan dipaksa tunduk dan mengakui kedaulatan Tuhan.

Tuhan tidak dapat dipermainkan manusia karena Dia mahakuasa dan berdaulat atas seluruh hidup manusia. Orang yang terus menerus mengeraskan hati terhadap teguran dan peringatan Tuhan dan yang mengira bisa mengelakkan konsekuensi penolakannya suatu saat akan tidak bisa lagi bertobat. Ini juga peringatan keras buat kita yang telah menerima anugerah-Nya yang melimpah, agar kita jangan bermain-main lagi dengan dosa. Jangan tunggu sampai hajaran keras harus Tuhan timpakan kepada kita supaya bertobat.

Camkan: Tidak seorang pun dapat luput dari hukuman Tuhan bila mengabaikan kesabaran-Nya yang menuntun pada pertobatan.

(0.30579008333333) (Kel 15:1) (sh: Pujian bagi Sang Pahlawan Perang (Selasa, 6 September 2005))
Pujian bagi Sang Pahlawan Perang

Pujian bagi Sang Pahlawan Perang Banyak pencipta dan penyanyi lagu rohani menyebutkan sumber inspirasi utama mereka adalah Tuhan Yesus. Hal ini biasanya mereka ungkapkan pada kata pengantar album mereka. Ungkapan rasa syukur tersebut dituliskan sebagai bentuk terima kasih mereka atas pertolongan-Nya.

Musa dan umat Israel menuliskan pujian syukur mereka dalam bentuk nyanyian. Pujian syukur itu mereka tuliskan setelah Tuhan melepaskan mereka dari kejaran Firaun dan tentaranya (ayat 14:15-31). Tuhan adalah Sang Pahlawan Perang yang perkasa (ayat 15:2-3). Perbuatan Allah nyata, Ia menghancurkan kekuatan Firaun dan pasukannya dengan menenggelamkan mereka di Laut Teberau (ayat 4-10). Di tangan Allah, laut yang menurut kepercayaan kuno dipandang sebagai kekuatan pengacau yang dahsyat ternyata dimanfaatkan Allah untuk mengalahkan para musuh-Nya. Kuasa Allah jauh lebih dahsyat daripada kuasa allah-allah sesembahan bangsa-bangsa lain (ayat 11).

Pujian ini tidak berhenti pada perayaan kemenangan Allah pada saat itu, tetapi memandang kepada perbuatan Allah di masa depan, ketika Ia akan mengantar umat Israel menuju Tanah Perjanjian (ayat 13-17). Arak-arakan Israel yang dipimpin oleh Sang Pahlawan Perang itu akan membuat gentar para musuh yang wilayahnya dilalui. Semua pendu-duk Kanaan akan gemetar ketakutan. Allah sendiri yang akan membawa umat-Nya ke gunung-Nya yang kudus, supaya mereka menetap di sana dan mengabdi kepada Dia, Sang Raja Kekal (ayat 18).

Kristus adalah Sang Pahlawan Perang yang sudah mengalahkan kuasa maut melalui kebangkitan-Nya dari kema-tian. Dia kini sedang mengantar umat-Nya mengarungi padang gurun kehidupan ini menuju Surga yang mulia. Dengan Kristus beserta kita, seharusnya kita tidak takut lagi terhadap musuh-musuh kita dan segala kesulitan hidup.

Responsku: Masalah, kesulitan, dan penderitaan tidak akan menyurutkanku untuk memuji Dia!

(0.30579008333333) (Kel 20:18) (sh: Gentar akan Tuhan (Sabtu, 24 September 2005))
Gentar akan Tuhan

Gentar akan Tuhan Pernah merasa takut dan gentar? Terhadap apa dan mengapa timbul perasaan demikian? Biasanya manusia takut terhadap sesuatu yang membahayakan dirinya atau terhadap seseorang yang jauh lebih berkuasa daripadanya. Jika Allah melalui tindakan-Nya membebaskan Israel dari perbudakan Mesir terbukti baik adanya, mengapa kini Israel takut dan gentar?

Allah yang baik itu juga adalah Allah yang dahsyat meng-gentarkan. Penyataan kedahsyatan Allah itu datang melalui gejala-gejala alam yang mematikan (ayat 18). Penyataan ini terjadi sesudah Allah memberi sepuluh hukum-Nya kepada umat perjanjian-Nya. Ini untuk menegaskan bahwa Allah menuntut umat tidak bermain-main dengan kasih, perjanjian, dan hukum-hukum-Nya. Memang Israel sudah menguduskan diri mereka sesuai perintah Tuhan sebelum Tuhan menyatakan diri-Nya di hadapan mereka (ayat 19:10-15). Namun, pengudusan itu harus terus-menerus dilakukan dan bukan hanya secara ritual atau lahiriah semata melainkan dalam seluruh aspek hidup mereka.

Dalam peristiwa ini Israel tidak tahan dan meminta Musa saja mewakili mereka (ayat 20:19). Memang tidak ada orang yang mampu menghampiri hadirat Tuhan karena dosa-dosanya. Namun, di dalam Tuhan Yesus orang beriman dimungkinkan untuk mendekat ke hadirat Allah sebab dosa-dosanya telah ditutupi oleh korban keselamatan-Nya secara sempurna (Ibr. 12:18, 19, 24). Dalam hidup sehari-hari kini kita menghayati setiap perjalanan di hadapan hadirat-Nya. Kita sekaligus menghayati rasa akrab dari kasih-Nya dan rasa gentar ka-rena kedahsyatan-Nya. Kepekaan akan sifat-sifat Allah itu membangkitkan sikap hidup yang bersuasana tunduk dan menyembah Dia senantiasa.

Ingat: Orang yang belum mengalami pembaruan hidup gentar dan menghindar dari Allah. Orang yang sedang mengalami pembaruan dari-Nya gentar dan hormat dalam dekapan kasih-Nya.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.29 detik
dipersembahkan oleh YLSA