Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 9421 ayat untuk tidak mengakui (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.46) (Ibr 11:16) (full: ALLAH TIDAK MALU. )

Nas : Ibr 11:16

Mereka yang menghormati Allah dengan hidup sebagai "pendatang dan perantau" (1Pet 2:11) dan yang menginginkan suatu tanah air yang lebih baik akan mendapatkan kehormatan dari Allah ketika Ia bersedia disebut Allah mereka. Ia tidak akan malu untuk mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya sendiri (bd. Kel 3:6).

(0.44) (Mat 3:13) (sh: Menjadi serupa walaupun tidak sama (Minggu, 28 Desember 1997))
Menjadi serupa walaupun tidak sama

Yohanes baru saja menjelaskan bahwa baptisan yang Yesus akan berikan jauh lebih besar dari baptisan yang ia layankan (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">11). Tiba-tiba justru sesudah itu Yesus minta dibaptis olehnya. Kalau Dia tidak berdosa (berarti tidak perlu bertobat seperti yang disimbolkan dalam baptisan), mengapa Dia harus dibaptis? Dia dibaptis untuk "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">15). Dia jelas tidak berdosa, tetapi mengambil bagian dalam hal yang seharusnya dijalani dan dilakukan orang berdosa. Tindakan-Nya itu konsekuen dan serasi dengan tindakan-Nya menjelma menjadi manusia. Dia menjadi serupa dengan manusia dalam segala hal, walau Dia tetap adalah Yang Suci tanpa dosa!

Mewakili manusia. Tindakan yang Yesus lakukan itu secara terbatas telah juga dilakukan oleh para hamba Tuhan, nabi-nabi Perjanjian Lama. Tatkala Musa, Nehemia, Ezra, Daniel berdoa bagi umat Allah yang berdosa, mereka berdiri di hadapan Allah mewakili umat Israel. Mereka berdoa mengakui dosa-dosa umat. Hal yang sama dilakukan juga oleh para imam. Tentu saja ketika mereka mengakui dosa tersebut, mereka bukan saja mewakili umat mengakui dosa publik. Sebagai orang berdosa pun mereka sendiri bertobat dan mengakui dosa-dosa pribadi mereka. Itulah bedanya Yesus sang Hamba Allah dari hamba-hamba Allah lainnya. Ia mewakili manusia dalam kekudusan dan kesempurnaan-Nya. Ia dibaptiskan bukan karena perlu tetapi karena rela. Ia mengambil tempat manusia yang berdosa supaya ketidakberdosaan-Nya dapat memberikan kebebasan bagi manusia dari dosa.

Renungkan: Orang yang merasa diri benar hanya bisa melakukan tindakan agama yang seremonial saja. Tuhan Yesus yang sungguh benar tanpa dosa, sanggup membenarkan kita dari lubuk hati terdalam.

Doa: Agar sungguh menghayati arti baptisan yang kita terima dalam Yesus Kristus.

(0.44) (Rm 4:20) (ende: Memberi hormat kepada Allah)

Dalam bahasa Kitab Kudus itu berarti: mengakui bahwa Allah mahakuasa dan segala jang ada bergantung padaNja.

(0.44) (Ibr 2:13) (ende: Aku pertjaja kepadaNja.)

Barangkali Kristus hendak mengakui,bahwa Ia sebagai manusia bergantung pada Allah, sama seperti semua saudara-saudaraNja.

(0.44) (Neh 9:2) (full: MEMISAHKAN DIRI ... MENGAKU DOSA MEREKA. )

Nas : Neh 9:2

Tindakan-tindakan yang tercatat dalam pasal ini menunjukkan bahwa pertobatan umat itu amat mendalam dan tetap bertahan. Mereka terus mencari Allah dengan berpuasa dan merendahkan diri di hadapan-Nya, mengakui kemiskinan rohani mereka dan memisahkan diri dari segala yang tidak berkenan kepada-Nya (ayat Neh 9:1-3).

(0.44) (Mzm 32:2) (full: KESALAHANNYA TIDAK DIPERHITUNGKAN. )

Nas : Mazm 32:2

Rom 4:6-8 mengutip ayat Mazm 32:1-2 untuk menunjukkan bahwa Allah memperlakukan orang berdosa yang sungguh bertobat sebagai orang benar, bukan karena kebenaran itu telah diterima melalui perbuatan baik, tetapi sebaliknya diterima sebagai karunia ketika mereka mengakui dosa mereka dan percaya kepada Tuhan (bd. ayat Mazm 32:5).

(0.44) (Ams 28:13) (full: SIAPA MENYEMBUNYIKAN PELANGGARANNYA. )

Nas : Ams 28:13

Orang yang berusaha menyangkal dosanya atau berusaha menyembunyikan daripada mengakui, menyesali, dan meninggalkannya tidak akan berkembang secara rohani. Akan tetapi, pengampunan dan kemurahan Allah tersedia bagi semua yang datang kepada Allah dalam pertobatan yang sungguh-sungguh

(lihat cat. --> Mat 3:2).

[atau ref. Mat 3:2]

(0.44) (Yes 45:14) (full: HANYA DI TENGAH-TENGAHMU ADA ALLAH. )

Nas : Yes 45:14-17

Harinya akan tiba ketika semua bangsa akan mengakui bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah dan Israel tidak akan dipermalukan lagi

(lihat cat. --> Wahy 20:4).

[atau ref. Wahy 20:4]

(0.44) (Yes 45:23) (full: SEMUA ORANG AKAN BERTEKUK LUTUT. )

Nas : Yes 45:23

Paulus mengutip ayat ini dalam Rom 14:11 dan Fili 2:10-11 untuk menunjukkan bahwa sekalipun tidak semua orang akan berbalik kepada Tuhan dalam pertobatan sejati dalam hidup ini, pada suatu hari semua orang akan dengan sukarela atau terpaksa tunduk kepada Kristus dan mengakui Dia sebagai Tuhan.

(0.44) (Dan 4:9) (full: KEPALA ORANG-ORANG BERILMU. )

Nas : Dan 4:9

Orang berilmu (Aram -- hartumaya) sebenarnya mengacu kepada para juru tulis terpelajar yang menyalin dan memahami tulisan berbentuk baji yang paling kuno; beberapa di antara mereka memakai kalimat bertuah. Akan tetapi, raja mengakui bahwa pengetahuan dan kemampuan Daniel diberikan kepadanya secara adikodrati dan tidak diperolehnya dari hal-hal yang mungkin telah dibacanya dalam dongeng-dongeng kafir kuno.

(0.44) (Hos 5:15) (full: AKU AKAN PERGI PULANG KE TEMPAT-KU. )

Nas : Hos 5:15

Allah tidak akan mendengar doa Israel yang memohon pertolongan sampai mereka mengakui kesalahan mereka, menanggung hukuman mereka dan dengan sungguh-sungguh mencari pertolongan-Nya. Pasal berikut mencatat kata-kata nubuat yang akan didoakan oleh suatu angkatan masa depan yang bertobat (Hos 6:1-3).

(0.44) (1Raj 12:3) (jerusalem: segenap jemaah Israel) Seperti dalam nas-nas kuno lainnya, demikianpun di sini ungkapan "segenap Israel" berarti: suku-suku di bagian utara negeri, sehingga suku Yehuda tidak termasuk. Di Yerusalem suku Yehuda sudah menerima Rehabeam sebagai raja. Suku-suku lain berkumpul di Sikhem. Oleh raja Salomo suku Yehuda selalu diutamakan dari suku-suku lain itu. Maka mereka mengajukan tuntutannya dan minta jaminan sebelum mengakui Rehabeam sebagai rajanya. Kesulitan yang sudah lama tersembunyi sekarang tampil ke depan.
(0.44) (Ayb 14:4) (jerusalem: yang tahir dari yang najis) Ayub mengakui bahwa manusia pada pokoknya "najis" tidak pantas dan mampu menghadap Yang Kudus. Tetapi kenajisan dasari manusia dapat memaafkannya. Ayat ini meletakkan tekanan pada kenajisan lahiriah yang ada pada manusia sejak diperkandung, Ima 15:19 dst, dan dilahirkan, bdk Maz 51:7+. Tetapi kenajisan badanlah itu menyangkut kelemahan akhlak yang cenderung kepada yang jahat. Tafsiran Kristen pernah berpendapat bahwa ayat ini menyinggung dosa asal yang diwariskan melalui kelahiran. Bdk Rom 5:12+.
(0.44) (Luk 9:18) (jerusalem) Meskipun menurut Lukas Petrus tidak menyebut Yesus "Anak Allah", bdk Mat 16:16+, namun pengakuan Petrus atas nama kelompok para rasul ini sangat penting. Ia menjadi titik balik dalam karya Yesus. Orang banyak yang pandangannya tentang Yesus tersesat semakin menjauhkan diri dari padaNya, tetapi murid-muridNya untuk pertama kalinya dengan jelas mengakuiNya sebagai Mesias, Luk 2:26+. Selanjutnya Yesus mengarahkan usahaNya kepada kelompok orang beriman yang kecil itu untuk memurnikan kepercayaan mereka.
(0.42) (Luk 9:18) (sh: Bukan apa kata orang (Minggu, 1 Februari 2004))
Bukan apa kata orang

”Tetapi kamu, apa katamu, siapakah Aku ini?” Dengan pertanyaan ini Yesus mendesak para murid untuk memberikan jawaban berdasarkan keputusan pribadi dan keyakinan sendiri. Mengaku percaya tidak sama dengan mengulang rumusan-rumusan gereja sebagai dogma atau pengakuan iman. Mengakui berarti menjadikan isi kebenaran menjadi bagian hidup.

Dari sekian banyak murid yang ditanyakan tentang siapa Yesus sebenarnya, hanya Petrus yang menjawab dengan benar (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">20). Namun, di balik pengakuan yang menurut Yesus diajarkan oleh Roh Allah, tersimpan keinginan politik dalam diri Petrus yaitu bahwa Mesias akan melepaskan/membebaskan bangsa Israel (=Yahudi). Tampaknya Yesus membaca keinginan tersebut sehingga Ia melarang mereka mempublikasikan berita itu karena selain akan membuat pengharapan politis itu bertumbuh subur, itu akan membuat sulit para murid menerima bahwa Mesias harus menderita.

Hal menerima dan menolak berkaitan erat dengan konsep dan penghayatan praktis kita tentang Kristus. Artinya, ketika kita menerima dan mengakui Yesus Kristus adalah Mesias, kita pun harus menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus, Sang Mesias, Juruselamat yang kita imani itu harus menderita. Kita tidak hanya harus berani mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang mati tersalib, tetapi juga harus siap sedia memikul salib itu kembali.

Renungkan: Mengenal dan mengikut Yesus secara pribadi lebih dari sekadar menyetujui pandangan-pendangan dan ajaran-ajaran tentang Yesus.

(0.42) (2Raj 16:1) (sh: Ahas berpaling dari Tuhan (Sabtu, 2 Juli 2005))
Ahas berpaling dari Tuhan

Iman sejati selalu mengakui bahwa Tuhanlah sumber pertolongan satu-satunya dan bahwa Tuhan juga dapat menggunakan orang lain sebagai agen pertolongan-Nya. Orang yang memiliki iman seperti itu seharusnya tidak mengandalkan apa pun selain Tuhan.

Sayang sekali, Raja Ahas, putra Yotam, tidak memiliki iman seperti ayah dan leluhurnya (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">2). Raja Ahas hidup seperti para raja Israel yang menyembah berhala bahkan ia juga melakukan ritual jahat mereka (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">3-4). Namun, karena Ahas keturunan Daud, Tuhan tetap menyatakan anugerah-Nya. Tuhan melepaskan Ahas dari para musuh yang mengepung-nya (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">5). Bukannya mengakui pertolongan Tuhan dan menaikkan syukur kepada-Nya, Ahas justru menambah dosa, yaitu bersekutu dengan Asyur. Daftar dosa yang lain adalah mengambil harta milik Bait Allah untuk dijadikan upeti bagi raja Asyur (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">7-9); mendirikan mezbah kurban yang meniru bentuk mezbah di Damsyik, untuk mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa yang disembah orang-orang Asyur. Demi menyembah dewa-dewa Asyur ini, ia rela menyingkirkan mezbah ibadah kepada Tuhan (ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">10-14). Tindakan Ahas ini sangat jahat karena dengan sengaja menolak mengakui kedaulatan Tuhan atas dirinya maupun bangsanya. Dengan bersikap seperti itu ia telah menyangkali Tuhannya.

Banyak orang yang mengaku beriman, namun bertindak sebaliknya. Seperti Ahas, mereka menolak mengakui pertolongan Tuhan atas diri mereka. Mereka justru mengandalkan diri sendiri, orang lain, atau bahkan ilah-ilah dunia seperti harta dan kuasa. Pada akhirnya mereka akan menyingkirkan Tuhan sebagai Pemimpin hidup mereka dan berpaling menyembah Iblis. Tindakan mereka ini bukan hanya mendukacitakan hati Tuhan. Mereka juga dapat menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang hendak setia mengikut Tuhan.

Camkan: Barang siapa memilih untuk menyembah uang, harta dan takhta berarti ia telah menolak Tuhan.

(0.42) (Ayb 42:1) (sh: Wawasan yang baru (Rabu, 21 Agustus 2002))
Wawasan yang baru

Ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">3a dan 4 jelas bukan perkataan Ayub. Kelihatannya Ayub mengingat lagi kata-kata Yahweh dalam tidak+mengakui&tab=notes" ver="">38:2 dan 38:3b waktu akan memberikan jawaban kepada Yahweh. Peristiwa yang mengharukan ini menunjukkan bahwa pada akhirnya Ayub luluh di dalam sikap menyerangnya. Akhirnya Ayub puas. Yang menarik adalah, Ayub puas bukan karena telah mendapatkan jawaban, tetapi karena wawasan yang baru bahwa hak-hak manusia bukanlah yang terpenting di dalam desain Allah. Kehendak dan kedaulatan Allah, itulah yang terpenting.

Dalam jawaban pertamanya kepada Yahweh (ayat tidak+mengakui&tab=notes" vsf="TB" ver="">39:37-38), ia telah mengakui kehinaannya dan kesia-siaan untuk mengadili Allah. Kini ia mengulanginya lagi (ayat tidak+mengakui&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Dalam ayat tidak+mengakui&tab=notes" vsf="TB" ver="">3, mengulangi tidak+mengakui&tab=notes" ver="">38:2, ia kini mengakui bahwa ia telah berbicara dalam ketidaktahuan mengenai karya-karya ajaib yang sekarang telah disingkapkan Yahweh kepadanya. Karya-karya itu tetap melampaui pengertiannya. Dengan demikian, respons Ayub telah berubah, dari mengakui kehinaannya sampai menarik kasusnya - mengakui hal itu sebagai kekeliruan. Perlu dicatat bahwa sampai akhir kitab Ayub pun tidak disinggung mengenai kebersalahan atau ketidakber-salahan Ayub. Allah tidak melihat hak dan kedudukan manusia sebagai yang sentral.

Ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">4-5 berbicara mengenai dua model pengetahuan. Pertama adalah mendengar. Ini bisa berarti mendengar melalui telinga, semacam berita yang belum tentu kebenarannya. Kedua adalah melihat. Setelah Ayub melihat Allah, maka barulah ia memahami Dia. Ia masuk ke dalam wawasan baru, bukan sekadar menerima tradisi, tetapi mengalami penyingkapan-penyingkapan yang mencerahkan pikiran dan hatinya.

Ayat tidak+mengakui&tab=notes" ver="">6 menyatakan pertobatan Ayub. Ia mengubah pikirannya dan mencabut kasusnya. Ayub duduk dalam debu dan abu, menunjukkan kerendahan hati dan menghinakan diri sendiri karena ketidakmengertiannya.

Renungkan: Segala sesuatu ada waktunya. Badai pasti berlalu. Hidup berjalan terus. Lihatlah cakrawala baru dari Allah dan temukan keindahan dalam misteri Ilahi.

(0.42) (Ayb 33:9) (full: AKU BERSIH, AKU TIDAK MELAKUKAN PELANGGARAN. )

Nas : Ayub 33:9

Elihu secara tidak benar menyatakan bahwa Ayub mengakui memiliki kesempurnaan moral, yaitu bahwa dia "tanpa dosa" sepanjang hidupnya. Ayub tidak pernah mengatakan bahwa dirinya tanpa dosa (lih. Ayub 13:26), tetapi hanya bahwa dirinya telah mengikuti jalan-jalan Allah dengan segenap hati dan tidak pernah mengingat berbuat dosa yang serius sehingga pantas dihukum seberat itu (Ayub 27:5-6; 31:1-40).

(0.41) (Mat 16:16) (jerusalem: Anak Allah yang hidup) Bahwasanya Petrus (dan murid-murid lain) mengakui Yesus sebagai Mesias, diceritakan juga oleh Markus dan Lukas, tetapi Matius menambah bahwa Petrus juga mengakuiNya sebagai Anak Allah. Bdk Mat 14:33 dibandingkan dengan Mar 6:51 dst. Bdk Mat 4:3+.
(0.41) (Kel 13:1) (ende)

Ajat-ajat ini mempersiapkan ajat. tidak+mengakui&tab=notes" ver="ende">11-16 (Kel 13:11-16). Wadjib mengorbankan anak sulung tidak dari semula berhubungan dengan pesta Paskah. Maksudnja: mengakui Allah sebagai Tuhan segala sesuatu jang hidup, dan memohon berkatNja atas hidup didunia ini, pun pula meminta kesuburan. Dalam hal ini ada persamaannja dengan pesta-pesta roti-roti tidak beragi. Bahwa sementara itu orang teringat akan anak-anak sulung Mesir jang binasa, sedangkan anak-anak sulung Israel diselamatkan, tidak sukar difahami. (Lihat Kel 11:5 tjatatan; dan Bil 3:13; 8:17). Demikianlah peraturan ini dimasukkan dalam rangka perajaan Paskah.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA