Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 78 ayat untuk (64-11) Orang AND book:60 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.95) (1Ptr 1:8) (full: BELUM PERNAH MELIHAT DIA, NAMUN KAMU MENGASIHI-NYA. )

Nas : 1Pet 1:8

Allah memandang iman orang percaya dewasa ini lebih besar daripada iman mereka yang dahulu melihat dan mendengar Yesus sendiri, pun setelah Dia bangkit. Orang percaya sekarang, sekalipun belum pernah melihat-Nya, mengasihi dan percaya kepada-Nya. Menurut Yesus, ada berkat khusus bagi "mereka yang tidak melihat, namun percaya" (Yoh 20:29). Apabila kita hidup dengan iman, Allah mengaruniakan sukacita kepada kita (Mazm 16:11; Yoh 16:24; Rom 15:13; Gal 5:22).

(0.95) (1Ptr 3:15) (full: KUDUSKANLAH KRISTUS DI DALAM HATIMU SEBAGAI TUHAN. )

Nas : 1Pet 3:15

Petrus meminta suatu penghormatan batiniah dan pengabdian kepada Kristus sebagai Tuhan yang selalu siap-sedia untuk berbicara bagi-Nya dan menjelaskan Injil kepada orang lain (bd. Yes 8:13). Demikianlah, kita harus mengenal Firman Allah dan kebenaran-Nya untuk bersaksi dengan benar bagi Kristus dan menuntun orang lain kepada-Nya (bd. Yoh 4:4-26).

(0.95) (1Ptr 1:2) (jerusalem) Perhatikanlah bahwa ketiga diri ilahi disebut, bdk 2Ko 13:13+. Dalam ayat-ayat yang menyusul dikatakan lebih lanjut tentang Bapa, 1Pe 1:3-5, Anak, 1Pe 1:6-7, dan Roh Kudus, 1Pe 1:10-12. 1Pe 1:2 ini menyinggung upacara pengikatan perjanjian, Kel 24;6-8: Umat berjanji akan menaati perintah-perintah Allah (1Pe 1:7) dan untuk meneguhkan perjanjian itu Musa memerciki umat dengan darah korban-korban (1Pe 1:8). Mengenai pemakaian nas Keluaran ini oleh orang-orang Kristen, bdk Ibr 9:18 dst; Mat 26:28.
(0.95) (1Ptr 1:15) (jerusalem: kudus) Manusia perlu menuruti kekudusan Allah (Ima 19:15). Yesus menegaskan bahwa dengan mengasihi sesama manusia orang mengikuti teladan Allah, membedakan diri dengan orang yang tidak mengenal Allah, lalu menjadi anak Allah (Mat 5:43-48) dsj. Tetapi dari manakah kekuatan yang diperlukan? Tradisi rasuli membalikkan urutan tsb: oleh karena menjadi anak Allah (1Pe 1:14-16; 1Yo 3:2-10; Efe 5:1 dst). Sebab Allah adalah kasih, 1Yo 4:8, dan menjadi pokok pangkal perbuatan-perbuatan kita. Menurut pandangan Paulus mengikuti teladan Allah berarti memulihkan ciptaan, Kol 3:10-13; Efe 4:24.
(0.95) (1Ptr 2:21) (jerusalem: mengikuti jejakNya) "Karunia" untuk menanggung ketidak-adilan, 1Pe 2:19-20, bersumberkan teladan Kristus, bdk Yoh 13:15; 1Ko 11:1; Fili 2:5; 2Te 3:7+. 1Pe 2:21-25 yang menyinggung Yes 53 mungkin berasal dari salah satu nyanyian. Orang-orang Kristen yang dianiaya perlu ingat akan Yesus yang disalibkan oleh karena dosa kita, 1Pe 3:18; Kis 2:23; dll, dan yang meskipun tidak bersalah dengan sabar menderita, Luk 23:41; Yoh 8:46; 2Ko 5:21; Ibr 4:15.
(0.95) (1Ptr 3:18) (jerusalem) Dalam bagian ini terdapat berbagai unsur dari syahadat iman: kematian Kristus, 1Pe 3:18; turunnya ke dalam dunia orang mati, 1Pe 3:19; kebangkitanNya, 1Pe 3:21; dudukNya di sebelah kanan Allah, 1Pe 3:22; penghakiman orang yang hidup dan yang mati, 1Pe 4:5.
(0.95) (1Ptr 5:1) (jerusalem: penatua) Yang dimaksudkan benar-benar penatua, pemimpin jemaat, bdk Tit 1:5+. Tetapi Petrus di sini sekaligus menggunakan kata itu dengan arti aslinya (yang tua umur) dan memperlawankan dengan "orang-orang muda", 1Pe 5:5
(0.95) (1Ptr 1:19) (full: DARAH YANG MAHAL, YAITU DARAH KRISTUS. )

Nas : 1Pet 1:19

Alkitab dengan jelas mengemukakan kematian Kristus sebagai korban yang memperoleh penebusan orang percaya, yaitu pembebasan dari perbudakan dosa (bd. Ef 1:7;

lihat cat. --> Ibr 9:14).

[atau ref. Ibr 9:14]

(0.95) (1Ptr 1:9) (jerusalem: keselamatan jiwamu) Jiwamu ialah kamu sendiri, 1Pe 1:22; 2:11; bdk 1Ko 15:44+. Di tengah-tengah berbagai-bagai kesusahan, 1Pe 1:6, orang Kristen karena percaya kepada Kristus dan mengasihiNya mempunyai kepastian yang menggembirakan, bahwa Allah menyimpan keselamatan bagi mereka.
(0.95) (1Ptr 4:19) (jerusalem: Pencipta yang setia) Di sini Allah sebagai Pencipta dikatakan setia, 1Ko 1:9+. Sebagai Pencipta Allah mahakuasa dan menguasai segala kejadian. Pada Allah Pencipta itu orang Kristen yang dianiaya dapat mendasarkan, Maz 31:6; Luk 23:46, pengharapan yang tidak tergoncangkan.
(0.94) (1Ptr 1:2) (full: RENCANA ALLAH. )

Nas : 1Pet 1:2

Rencana ilahi (versi Inggris NIV -- "foreknowledge" -- pengetahuan dari semula) harus dimengerti sebagai kasih dan tujuan abadi Allah bagi umat-Nya, gereja

(lihat cat. --> Rom 8:29).

[atau ref. Rom 8:29]

"Yang dipilih" ialah himpunan orang percaya sejati, yang dipilih selaras dengan ketetapan Allah untuk menebus gereja-Nya dengan darah Yesus Kristus oleh karya pengudusan Roh Kudus

(lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

Setiap orang percaya harus berpartisipasi dalam pemilihan mereka dengan bertekun menjadikan panggilan dan pemilihan mereka makin teguh

(lihat cat. --> 2Pet 1:5;

lihat cat. --> 2Pet 1:10).

[atau ref. 2Pet 1:5,10]

(0.94) (1Ptr 1:12) (full: DIBERITAKAN ... OLEH ROH KUDUS. )

Nas : 1Pet 1:12

Roh yang mengilhami para nabi PL (ayat 1Pet 1:11) juga telah mengilhami kebenaran Injil; demikianlah, berita itu berasal dari Allah dan bukan manusia. Pada hari Pentakosta, Roh yang sama yang mengilhami kebenaran Injil itu mulai memberikan kuasa kepada semua orang percaya untuk menyampaikan berita itu (Kis 1:8; 2:4).

(0.94) (1Ptr 2:9) (full: BANGSA YANG KUDUS. )

Nas : 1Pet 2:9

Orang percaya dipisahkan dari dunia supaya menjadi milik Allah sepenuhnya (bd. Kis 20:28; Tit 2:14) dan memberitakan Injil keselamatan demi kemuliaan dan kebesaran-Nya

(lihat cat. --> Kel 19:6;

lihat cat. --> Yes 42:1).

[atau ref. Kel 19:6; Yes 42:1]

(0.94) (1Ptr 2:21) (full: KRISTUSPUN TELAH MENDERITA ... MENGIKUTI JEJAK-NYA. )

Nas : 1Pet 2:21

Kemuliaan dan kehormatan tertinggi yang dapat dialami seorang percaya ialah menderita bagi Kristus dan Injil

(lihat cat. --> Mat 5:10).

[atau ref. Mat 5:10]

Dalam penderitaan, orang percaya mengikuti teladan Kristus dan para rasul (Yes 53:1-12; Mat 16:21; 20:28; Ibr 5:8;

lihat cat. --> Kis 9:16).

[atau ref. Kis 9:16]

  1. 1) Orang Kristen harus bersedia untuk menderita (1Pet 4:1; 2Kor 11:23-29), yaitu turut dalam penderitaan Kristus (1Pet 4:13; 2Kor 1:5; Fili 3:10) dan menantikan penderitaan sebagai bagian dari pelayanannya (2Kor 4:10-12; bd. 1Kor 11:1).
  2. 2) Menderita bagi Kristus disebut sebagai menderita "karena kehendak Allah" (1Pet 4:19), "karena nama-Ku" (Kis 9:16), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "menderita karena kebenaran" (1Pet 3:14) dan "menderita karena Kerajaan itu" (2Tes 1:5).
  3. 3) Menderita bagi Kristus adalah suatu cara untuk mencapai kedewasaan rohani (Ibr 2:10), memperoleh berkat Allah (1Pet 4:14), dan membagikan hidup kepada orang lain (2Kor 4:10-12). Turut menderita bersama Kristus adalah prasyarat untuk dapat dimuliakan bersama Kristus (Rom 8:17) dan memperoleh kemuliaan abadi (Rom 8:18). Dalam pengertian ini penderitaan dianggap sebagai karunia Allah yang indah (ayat 1Pet 2:19; Fili 1:29).
  4. 4) Dalam hal hidup untuk Kristus dan Injil, penderitaan jangan dicari, tetapi orang percaya harus bersedia mengalaminya sebagai akibat dari pengabdian kepada Kristus.
(0.94) (1Ptr 2:4) (sh: Pribadi kudus jemaat kudus (Minggu, 11 Juli 1999))
Pribadi kudus jemaat kudus

Dalam perikop ini, umat Kristen digambarkan sebagai batu hidup. Panggilan Kristen bukanlah ajakan untuk menjadi pengikut, tetapi peserta. Kita harus berhenti menonton dan masuk dalam karya dan rencana Allah. Sedemikian penting peran serta kita, sehingga disebut "batu yang hidup bagi pembangunan suatu rumah rohani". Hal penting lainnya yaitu bahwa pembangunan suatu rumah rohani hanya dapat dibangun oleh jemaat yang kudus secara komunitas dan pribadi.

Allah, Arsitek Agung. Orang percaya yang kudus secara pribadi dan juga jemaat yang kudus dibangun oleh Allah. Allah adalah Arsiteknya. Ia tahu persis batu mana yang disusun pada bagian atas, samping, tengah, dan bawah. Setiap orang percaya akan diletakkan pada bagian yang tepat dalam rencana dan karya Allah, sesuai dengan panggilan dan talenta masing-masing. Proses pembangunan itu tidak mudah, karena menuntut kesediaan menyangkal diri. Ada batu yang sebelum diletakkan harus diperhalus, dipotong lebih dahulu. Demikian pula proses Allah dalam menempatkan setiap individu Kristen dalam rencana-Nya. Mulai dengan perendahan dan penderitaan, berakhir dengan kemuliaan dan kesempurnaan.

Peran gereja masa kini. Sentuhan tangan Allah menciptakan suatu komunitas (kumpulan) umat yang rajani, bangsa yang kudus dan kepunyaan Allah. Gereja terdiri dari orang-orang berbagai suku, bangsa, tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi adalah wujud agung karya Allah. Ke satuan umat dalam kepelbagaian ini merupakan keunikan yang harus dijaga dan dikembangkan keindahannya. Apa yang harus gereja lakukan? Panggilan Gereja adalah melayani, bahkan Gereja sendiri adalah pelayanan! Gereja adalah tangan-tangan Kristus untuk mencari, menjangkau dan melayani Tuhan. Tetap setia pada tugas panggilan adalah cara yang tepat apabila Gereja ingin menjaga karya agung Allah.

Doa: Ya Tuhan Yesus, ingatkanlah gereja-Mu untuk selalu setia pada tugas panggilan pelayanan yang telah Engkau embankan.

(0.94) (1Ptr 3:8) (sh: Menderita karena kebenaran (Rabu, 20 Oktober 2004))
Menderita karena kebenaran

Tidak ada seorang pun yang ingin hidup susah. Tetapi, seringkali penderitaan memang tidak dapat dihindari. Ketika hal ini terjadi maka nasihat Petrus dalam bagian ini patut diperhatikan.

Dalam nas ini, Petrus secara khusus mengingatkan jemaat untuk memelihara hidup mereka di dalam kasih dan perdamaian dengan semua orang sekalipun jemaat tidak diperlakukan dengan baik oleh mereka (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">8-9), karena memang itulah yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">10-12). Memang orang yang berbuat baik tidak seharusnya menderita (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">13). Akan tetapi, Petrus mengingatkan jemaat bahwa sekalipun mereka telah melakukan apa yang benar dan baik sesuai dengan kehendak Allah, namun tetap harus mengalami penderitaan, maka hal ini bukanlah hukuman dari Allah, melainkan sebuah kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk memurnikan iman mereka (band. Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">1:7-9). Lalu bagaimana jemaat harus bersikap menghadapi penderitaan itu? Pertama, jemaat harus berbahagia dan bukan takut atau gentar (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">14). Mengapa? Sebab jika jemaat menderita karena kebenaran dan bukan karena telah berbuat kejahatan, maka penderitaan ini merupakan suatu pengorbanan yang diperkenan Allah. Bukankah tidak ada hal yang lebih indah selain hidup dalam perkenan Allah? Kedua, jemaat harus tunduk kepada otoritas Kristus sebagai Tuhan yang "memegang" hidupnya bahkan menguasai kehidupan semua orang sehingga jemaat dapat memercayakan diri ke dalam tangan-Nya. Ketiga, jemaat harus siap memberi jawaban kepada semua orang tentang pengharapan iman Kristen yakni pekerjaan yang sedang Allah genapi dalam hidup umat-Nya melalui penderitaan.

Ada suatu janji Tuhan yang indah bagi umat-Nya yang sedang mengalami penderitaan yaitu Dia yang telah berkenan mengizinkan kita mengalami penderitaan tidak akan pernah berhenti menopang, memberi kekuatan dan menghibur kita. Allah yang mengizinkan anak-anak-Nya menderita, tidak hanya menonton, tetapi turut menanggung penderitaan itu.

Renungkan: Jika Tuhan menghendaki kita menderita karena berbuat sesuai firman-Nya, bagaimana respons kita?

(0.94) (1Ptr 5:8) (sh: Anugerah Allah dalam penderitaan (Selasa, 26 Oktober 2004))
Anugerah Allah dalam penderitaan

Seseorang yang sedang menderita biasanya merasa bahwa ia sendirian, menganggap tidak ada seorang pun yang dapat menolongnya. Ia menjauhkan diri dari persekutuan dengan Tuhan dan sesama. Kondisi seperti ini sangatlah berbahaya bagi hidup orang percaya karena ia merupakan "makanan empuk" bagi Iblis.

Ketika kita sedang mengalami penderitaan, itulah saatnya kita harus lebih waspada dan siaga terhadap serangan Iblis. Karena Iblis akan menyerang kita ibarat singa sedang mengincar dan siap menerkam serta memangsa kita ketika kita lengah (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">8). Bisa terbayangkan betapa bahayanya kondisi ini. Bila kondisi kita seperti demikian, maka hidup kita dapat diumpamakan seperti dalam sebuah pertandingan tinju yaitu kita atau Iblis yang kalah (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">9). Iblis menginginkan orang percaya yang sedang menderita menyangkali Tuhan, meragukan janji firman-Nya, dan tidak lagi menaati perintah Tuhan. Firman ini menegaskan bahwa peperangan rohani boleh dahsyat, iman boleh menerima serangan sengit, tetapi tidak ada alasan bagi kita untuk kalah. Kita dapat kuat dalam iman karena yang kita hadapi juga dihadapi oleh semua orang beriman (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">9b, bdk. 1Kor. 10:13). Kita boleh lemah, tetapi iman tidak boleh lemah, sebab iman tidak bertumpu pada sumber-sumber kodrati, tetapi pada Allah dalam Yesus Kristus (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">10-11,12b).

Petrus bukan sekadar menasihati kita untuk menjadikan anugerah Tuhan sebagai perisai tatkala penderitaan menghadang, tetapi ia juga menerapkannya. Hal ini dibuktikannya saat ia mati sebagai martir karena imannya tak tergoyahkan kepada Tuhan (menurut cerita tradisi di kalangan orang percaya zaman gereja mula-mula ia disalibkan dalam posisi tubuh terbalik). Sudahkah Anda menang atas penderitaan dengan iman yang tak goyah? Banyak kesaksian mengokohkan ajaran firman bahwa justru penderitaan bukan melemahkan, tetapi menguatkan dan memurnikan iman. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan hal ini dalam pengalaman hidup anak-anak-Nya.

Renungkan: Tidak ada zona damai dan aman dalam dunia ini, kecuali dalam lindungan anugerah Tuhan.

(0.94) (1Ptr 4:7) (full: KESUDAHAN SEGALA SESUATU SUDAH DEKAT. )

Nas : 1Pet 4:7

Kita harus memandang kehidupan kita dari sudut kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat (bd. Ibr 10:25; Yak 5:8-9; 1Yoh 2:18). Bagi Petrus, kenyataan ini menuntut komitmen sebagai berikut:

  1. (1) berdoa kepada Allah dengan giat setiap hari

    (lihat cat. --> Kis 10:9;

    lihat cat. --> Kis 12:5;

    lihat cat. --> Kol 4:2;

    lihat cat. --> Kol 4:12);

    [atau ref. Kis 10:9; 12:5; Kol 4:2; 4:12]

  2. (2) saling mengasihi dengan sungguh-sungguh dari hati (ayat 1Pet 4:8; bd. 1Pet 1:22; Mat 22:37-39; 1Tes 4:9-10; 2Pet 1:7);
  3. (3) memberi tumpangan dan bersikap ramah terhadap mereka yang membutuhkan bantuan (ayat 1Pet 4:9);
  4. (4) melayani sesama orang percaya dengan menggunakan karunia rohani yang diberikan Roh (ayat 1Pet 4:10;

    lihat art. KARUNIA ROHANI BAGI ORANG PERCAYA);

  5. (5) bersaksi tentang Kristus dan melayani Allah dengan kuasa Roh (ayat 1Pet 4:11; Kis 1:5-8);
  6. (6) memuji Tuhan (ayat 1Pet 4:11); dan
  7. (7) tetap setia kepada Kristus di tengah-tengah pencobaan (ayat 1Pet 4:12-19).
(0.94) (1Ptr 2:4) (sh: Diselamatkan untuk memberkati (Sabtu, 16 Oktober 2004))
Diselamatkan untuk memberkati

Tujuan orang Kristen diselamatkan ada dua. Pertama, agar kita bisa menjadi "alat di tangan" Tuhan untuk membangun gereja-Nya. Kedua, agar Tuhan dapat menggunakan kita untuk menjadi berkat bagi dunia ini. Kedua tugas ini berjalan bersama-sama di dalam diri setiap anak Tuhan.

Petrus menggunakan dua ilustrasi untuk menggambarkan kedua tugas kristiani tersebut. Pertama, ilustrasi batu hidup menunjuk kepada tugas pembangunan tubuh Kristus yaitu Gereja sebagai tugas kristiani pertama (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">5). Sebagaimana Kristus sudah menjadi batu penjuru bagi bangunan "rumah rohani" demikian juga, setiap anak Tuhan harus menjadi "batu hidup" untuk pembangunannya. Dengan demikian, Kristus adalah dasar persekutuan anak-anak Tuhan yang menjadi pengikat mereka menjadi satu. Persekutuan anak-anak Tuhan ini disebut juga imamat yang rajani. Istilah imamat yang rajani menunjuk kepada fungsi imam atau "jembatan" antara manusia dan Tuhan. Hal ini berarti setiap anak Tuhan adalah imam bagi sesamanya dan alat bagi orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan Yesus. Kedua, ilustrasi bangsa yang kudus untuk mengungkapkan tugas kristiani kedua (ayat Orang+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">9). Istilah bangsa yang kudus diambil dari Perjanjian Lama dan menunjuk kepada Israel yang dipilih Tuhan untuk menjadi bangsa yang dikhususkan (Kel. 19:6). Tujuannya adalah supaya Israel menjadi teladan sebuah bangsa yang hidup seturut dengan firman Tuhan, dan sekaligus menjadi saluran berkat bagi bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang sejati. Umat Tuhan pada masa kini bagaikan bangsa Israel rohani yang dikhususkan Tuhan untuk memberkati dunia ini.

Kita dipanggil untuk menjadi saksi hidup kudus dalam bentuk persekutuan imamat yang rajani (tugas pertama), dan untuk membawa setiap orang yang belum percaya bertemu dengan Tuhan Yesus dan memperoleh keselamatan (tugas kedua).

Yang kulakukan: Aku akan hidup kudus supaya dapat menjadi teladan di keluarga, pekerjaan, dan lingkunganku. Aku siap membawa mereka dan memperkenalkan Kristus kepada mereka.

(0.94) (1Ptr 1:17) (full: DIA YANG ... MENGHAKIMI. )

Nas : 1Pet 1:17

Lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA.



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA