(0.15678586666667) | (1Kor 12:29) |
(full: ADAKAH MEREKA SEMUA ... BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH?
) Nas : 1Kor 12:29-30 Dalam pertanyaan retoris Paulus ini tersirat suatu jawaban negatif. Konteks dari pasal 1Kor 12:1-31 menunjukkan bahwa Paulus sedang menunjuk kepada penggunaan karunia berkata-kata dalam bahasa roh dan pasangannya, yaitu karunia menafsirkan bahasa roh, dalam kebaktian ibadah. Dia tidak berusaha membatasi pemakaian bahasa roh dalam doa dan pujian yang ditujukan kepada Allah secara pribadi (bd. 1Kor 14:5). Kebanyakan orang percaya yang telah dibaptis dalam Roh Kudus merasa mudah untuk berdoa dalam bahasa roh waktu mereka menyerahkan diri kepada Roh. Pada hari Pentakosta (Kis 2:4), di Kaisarea (Kis 10:44-46) dan di Efesus (Kis 19:2-6), semua orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus berkata-kata dalam bahasa roh sebagai suatu tanda bahwa mereka telah menerima kepenuhan Roh itu (lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH). |
(0.15678586666667) | (1Kor 14:1) |
(full: USAHAKANLAH DIRIMU MEMPEROLEH KARUNIA-KARUNIA ROH.
) Nas : 1Kor 14:1 Orang percaya yang mempunyai kasih yang sejati bagi orang lain dalam tubuh Kristus harus merindukan karunia rohani supaya sanggup menolong, menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang membutuhkan (bd. 1Kor 12:17). Mereka tidak akan dengan pasif menunggu Allah mengaruniakan karunia Roh (1Kor 12:7-10). Sebaliknya, mereka harus merindukan dengan sungguh-sungguh, berusaha, dan berdoa memohon karunia itu, khususnya yang bersifat mendorong, menghibur, dan menguatkan (ayat 1Kor 14:3,13,19,26). |
(0.15678586666667) | (1Kor 14:18) |
(full: AKU BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
) Nas : 1Kor 14:18 Paulus menganggap karunia bahasa roh sebagai suatu bagian yang penting dari kehidupan rohaninya, yang sering diwarnai dengan doa, nyanyian, pujian, dan pengucapan syukur dengan bahasa roh. Dia berbicara dengan penuh hormat dan rasa syukur bagi penyataan Roh ini. Beberapa orang telah menafsirkan ayat ini dengan pengertian bahwa Paulus mengetahui lebih banyak bahasa yang dikenal manusia daripada orang Korintus. Akan tetapi, penafsiran ini salah, karena kata "lebih" (Yun. _mallon_) bukan kata sifat yang menerangkan kata benda "bahasa roh", melainkan suatu kata keterangan perbandingan yang menerangkan kata kerja "berkata-kata". Demikianlah, Paulus tidak mengatakan "Aku berkata-kata dengan lebih banyak bahasa", tetapi sebaliknya, "Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih (yaitu, lebih sering) daripada kamu semua". |
(0.15678586666667) | (2Kor 3:3) |
(full: DITULIS ... PADA LOH-LOH DAGING, YAITU DI DALAM HATI MANUSIA.
) Nas : 2Kor 3:3 Di bawah perjanjian baru yang diteguhkan dengan darah Kristus (Mat 26:28), Roh Kudus menuliskan hukum Allah, bukan pada loh-loh batu seperti di gunung Sinai (Kel 31:18), melainkan pada "loh-loh ... hati manusia" (lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU). Orang percaya memiliki hukum Allah dalam hati mereka, dan melalui kuasa Roh mereka sanggup menaatinya (lihat cat. --> Yer 31:33; lihat cat. --> Yeh 11:19). [atau ref. Yer 31:33; Yeh 11:19] Hukum yang ada di dalam batin ini terdiri atas kasih kepada Allah dan kepada orang lain (bd. Mat 22:34-40; Rom 13:8-10). |
(0.15678586666667) | (Gal 1:15) |
(full: IA, YANG TELAH MEMILIH AKU
) Nas : Gal 1:15 (versi Inggris NIV -- "memisahkan"). Walaupun Paulus terutama menunjuk kepada pelayanannya sebagai rasul, dalam satu arti setiap orang percaya telah dipilih (dipisahkan) oleh kasih karunia supaya Allah dapat menyatakan Putra-Nya melalui mereka. Kita sudah dipisahkan dari dosa dan zaman yang jahat ini (lihat cat. --> Gal 1:4), [atau ref. Gal 1:4] supaya kita dapat hidup dalam persekutuan dengan Allah dan bersaksi bagi Yesus Kristus di depan dunia ini. Dipisahkan berarti dipersatukan dengan Allah, untuk Allah dan dekat Allah -- hidup dalam iman dan ketaatan demi kemuliaan-Nya dan penyataan Putra-Nya (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA). |
(0.15678586666667) | (Gal 2:5) |
(full: SESAATPUN KAMI TIDAK MAU MUNDUR DAN TUNDUK KEPADA MEREKA.
) Nas : Gal 2:5 Paulus bersikap toleran dan sabar terhadap banyak hal (bd. 1Kor 13:4-7), tetapi tegar dalam hal "kebenaran Injil". Penyataan yang diterimanya dari Kristus (Gal 1:12) adalah satu-satunya Injil yang memiliki kuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya (Rom 1:16). Paulus memahami bahwa Injil ini sama sekali tidak boleh berkompromi demi kedamaian, kesatuan atau pendapat mutakhir. Kemuliaan Kristus dan keselamatan orang yang terhilang itu dipertaruhkan. Dewasa ini, kalau kita meniadakan satu bagian dari Injil menurut penyataan PB, kita mulai merusakkan satu-satunya amanat yang menyelamatkan kita dari kebinasaan abadi (bd. Mat 18:6). |
(0.15678586666667) | (Gal 6:6) |
(full: MEMBAGI SEGALA SESUATU.
) Nas : Gal 6:6-10 Kewajiban semua orang yang diajarkan Firman Allah ialah membantu menyediakan tunjangan materi bagi mereka yang mengajar (1Kor 9:14; 1Tim 5:18). Mereka yang layak disokong adalah para gembala, pekerja, guru, penginjil dan misionaris yang setia (1Kor 9:14; 3Yoh 1:6-8). Menolak memberikan sokongan, jikalau kita mampu, berarti menabur dalam daging serta menuai kehancuran (ayat Gal 6:7-9). Memberi kepada mereka yang melayani Firman termasuk perbuatan baik terhadap mereka yang menjadi anggota keluarga orang beriman (ayat Gal 6:10); "apabila sudah datang waktunya kita akan menuai" (ayat Gal 6:9), baik pahala (Mat 10:41-42) maupun "hidup yang kekal" (ayat Gal 6:8). |
(0.15678586666667) | (Ef 6:11) |
(full: MELAWAN TIPU MUSLIHAT IBLIS.
) Nas : Ef 6:11 Orang Kristen terlibat di dalam suatu peperangan rohani melawan kejahatan. Peperangan rohani ini digambarkan sebagai peperangan iman (2Kor 10:4; 1Tim 1:18-19; 6:12) yang berlangsung hingga mereka memasuki hidup kekal (2Tim 4:7-8; lihat cat. --> Gal 5:17). [atau ref. Gal 5:17]
|
(0.15678586666667) | (Ef 6:17) |
(full: PEDANG ROH.
) Nas : Ef 6:17 "Pedang Roh" adalah senjata orang percaya untuk menyerang dalam peperangan melawan kuasa kejahatan. Iblis akan berusaha sedapat-dapatnya untuk merobohkan atau menghancurkan keyakinan orang Kristen akan pedang itu, yaitu "firman Allah". Gereja harus mempertahankan Alkitab yang terilhamkan terhadap aneka pernyataan bahwa Alkitab bukan Firman Allah dalam segala hal yang diajarkannya. Meninggalkan sikap Kristus dan para rasul terhadap Firman Allah yang diilhamkan berarti menghancurkan kuasanya untuk menegur atau membetulkan, untuk menebus, menyembuhkan, mengusir setan, dan mengatasi segala kejahatan. Menyangkal bahwa kebenaran Alkitab dapat diandalkan dalam segala yang diajarkannya berarti menyerahkan diri kepada Iblis (bd. lihat cat. --> 2Pet 1:21; [atau ref. 2Pet 1:21] lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB). |
(0.15678586666667) | (Kol 3:5) |
(full: KESERAKAHAN, YANG SAMA DENGAN PENYEMBAHAN BERHALA.
) Nas : Kol 3:5 Apakah penyembahan berhala itu ?
|
(0.15678586666667) | (Kol 4:6) |
(full: KATA-KATAMU ... PENUH KASIH.
) Nas : Kol 4:6 Tutur kata seorang percaya seharusnya menyenangkan, menarik, baik hati, dan sangat ramah. Perkataan itu harus merupakan hasil dari pekerjaan kasih karunia Allah di dalam hati kita dan kita mengucapkan kebenaran dengan kasih (Ef 4:15). "Jangan hambar" mungkin berarti percakapan yang sopan, dan ditandai oleh kesucian bukan kemesuman (bd. Ef 4:29). Bagaimanapun juga, tutur kata yang sopan tidak mengesampingkan kata-kata yang keras dan tegas, bila perlu, untuk menentang orang-orang percaya palsu yang adalah seteru salib (lih. Mat 23:1-39; Kis 15:1-2; Gal 1:9). |
(0.15678586666667) | (1Tes 3:3) |
(full: KESUSAHAN-KESUSAHAN.
) Nas : 1Tes 3:3 Para pengikut Kristus tidak boleh menganggap kesulitan dan penganiayaan sebagai hal yang asing dalam kehidupan Kristen.
|
(0.15678586666667) | (1Tes 5:1) |
(full: ZAMAN DAN MASA.
) Nas : 1Tes 5:1 Setelah membicarakan kedatangan Kristus untuk mengangkat para pengikut-Nya (1Tes 4:13-18), Paulus kini membahas penghakiman terakhir oleh Allah atas semua orang yang menolak keselamatan Kristus pada hari-hari terakhir, yaitu saat mengerikan yang disebut "hari Tuhan" (ayat 1Tes 5:2). Pengangkatan orang percaya (1Tes 4:17) harus terjadi secara serentak dengan permulaan "hari Tuhan" supaya kedatangan Kristus menjadi dekat dan tidak disangka-sangka, sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus sendiri (lihat cat. --> Mat 24:42). lihat cat. --> Mat 24:44). [atau ref. Mat 24:42,44] |
(0.15678586666667) | (1Tim 1:5) |
(full: TUJUAN NASIHAT ITU.
) Nas : 1Tim 1:5 Tujuan utama dari semua pengarahan dalam Firman Allah bukanlah pengetahuan mengenai Alkitab, melainkan perubahan moral dalam batin yang terungkap dalam kasih, kesucian hati, hati nurani yang murni, dan iman yang tidak munafik (lihat cat. --> Kis 24:16 [atau ref. Kis 24:16] mengenai hati nurani yang murni; lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN). Dua fakta penting harus diingat mengenai kebenaran ini.
|
(0.15678586666667) | (1Tim 4:1) |
(full: ADA ORANG YANG AKAN MURTAD.
) Nas : 1Tim 4:1 Roh Kudus dengan jelas telah menyatakan bahwa di waktu kemudian akan muncul kemurtadan dari iman pribadi terhadap Kristus (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI) dan kebenaran Alkitab (bd. 2Tes 2:3; Yud 1:3-4).
|
(0.15678586666667) | (1Tim 5:20) |
(full: KAUTEGOR DI DEPAN SEMUA ORANG.
) Nas : 1Tim 5:20 Firman Allah memberi berbagai prinsip dan pedoman berkaitan dengan pelaksanaan disiplin terhadap penatua atau gembala (ayat 1Tim 5:20-22). Karena para penatua yang saleh perlu sekali bagi gereja, tindakan-tindakan berikut harus diambil bila seorang gembala atau pekerja gereja berbuat dosa dan dosa itu telah dibuktikan (ayat 1Tim 5:19).
|
(0.15678586666667) | (Tit 1:9) |
(full: BERPEGANG KEPADA PERKATAAN YANG BENAR.
) Nas : Tit 1:9 Para penatua bukan saja harus memenuhi standar yang terdaftar dalam ayat Tit 1:6-8, tetapi mereka juga harus berpegang teguh pada kesaksian rasuli yang mula-mula mengenai karya keselamatan Yesus Kristus, mengasihinya, memahaminya serta mengorbankan hidup untuknya. Pengabdian semacam ini penting karena dua alasan.
|
(0.15678586666667) | (Tit 1:15) |
(full: BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
) Nas : Tit 1:15 Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15; 1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati. Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian secara upacara keagamaan saja. |
(0.15678586666667) | (Tit 2:11) |
(full: KASIH KARUNIA ALLAH.
) Nas : Tit 2:11 Ayat Tit 2:11-14 menjelaskan sifat dan tujuan kasih karunia keselamatan Allah. Menurut Paulus, kasih karunia yang menyelamatkan
|
(0.15678586666667) | (Ibr 1:4) |
(full: JAUH LEBIH TINGGI DARI PADA MALAIKAT-MALAIKAT.
) Nas : Ibr 1:4 Sebagaimana halnya Yesus lebih tinggi daripada nabi-nabi karena Dia adalah Putra Allah, demikian pula Dia lebih tinggi daripada para malaikat karena alasan yang sama (ayat Ibr 1:4-14). Malaikat telah memainkan peranan penting dalam penyampaian perjanjian yang lama (Ul 33:2; Kis 7:53; Gal 3:19). Penulis surat ini, ketika menulis kepada orang-orang percaya Ibrani, menekankan keunggulan Kristus atas para malaikat dengan mengutip dari PL. Untuk lebih banyak keterangan tentang malaikat, lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN. |