Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 421 - 440 dari 615 ayat untuk greek:41 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1768262195122) (3Yoh 1:7) (full: KARENA NAMA-NYA. )

Nas : 3Yoh 1:7

Ayat 3Yoh 1:5-8 menunjuk kepada para pemberita Injil Kristus yang berkeliling. Tugas dan hak istimewa umat Allah ialah menyumbang kepada kebutuhan dan pekerjaan misioner.

  1. 1) Menerima, mengutus, dan menyokong pekabar Injil harus dilaksanakan dengan cara yang layak di hadapan Allah (ayat 3Yoh 1:6; 1Kor 9:14; Fili 4:10-18). Jangan mereka diperlakukan sebagai pengemis, namun hendaknya diterima sebagai Tuhan sendiri (Mat 10:40) dan sebagai hamba-Nya yang membawa Injil ke seluruh dunia

    (lihat cat. --> Mat 28:19).

    [atau ref. Mat 28:19]

  2. 2) Pengutusan para misionaris dalam gereja mula-mula terdiri atas penyediaan dana bagi perjalanan mereka serta penyediaan makanan dan uang yang cukup untuk membiayai hidup yang memadai

    (lihat cat. --> Gal 6:6-10;

    lihat cat. --> Fili 4:16;

    [atau ref. Gal 6:6-10; Fili 4:16]

    dan Tit 3:13). Dengan menyokong para pekabar Injil, umat Allah ikut serta dalam menyebarluaskan kebenaran (ayat 3Yoh 1:8).
(0.1768262195122) (Yoh 3:11) (jerusalem: Yang kami ketahui) Kristus tidak berkata atas namaNya sendiri, Yoh 7:17-18; Ia hanya mengatakan apa yang telah dilihatNya pada Bapa, Yoh 1:18; Yoh 3:11; Yoh 8:38; bdk Yoh 8:24+; Ia menyampaikan firman dan ajaran Bapa, Yoh 3:34; Yoh 8:28; Yoh 12:49,50; Yoh 14:24; Yoh 17:8,14; bahkan Dia sendiri adalah Firman, Yoh 1:1,14. Dan Firman itu sungguh berdaya; olehNya segala sesuatu dijadikan, Yoh 1:1+; olehNya orang mati keluar dari kuburnya, Yoh 11:43,44; Yoh 5:28-29; olehNya manusia dihidupkan, Yoh 5:24; Yoh 6:63; Yoh 8:51; olehNya manusia dijadikan Anak Allah, Yoh 10:35; Yoh 1:12; berkat pemberian Roh Kudus yang merupakan prinsip kebakaan, Yoh 1:33+; Yoh 20:22. Dari pihak manusia hanya ada satu syarat saja, yakni: percaya kepada Firman, Yoh 1:12, tinggal dalam Firman, Yoh 8:31, menuruti Firman itu berupa rahasia, Yoh 2:20+, sukar ditangkap, Yoh 6:60; Yoh 7:36; untuk dapat menerimanya orang memerlukan kerendahan hati: dengan mendengar firman itu manusia menjadi terpecah belah, Yoh 7:43; Yoh 10:19; ada yang percaya Yoh 4:41; Yoh 7:40 dst., Yoh 7:46; Yoh 8:30, ada juga yang dengan rasa kecewa mengundurkan diri, Yoh 6:66, kendati "tanda-tanda" yang dikerjakan Yesus, Yoh 2:11+. Tetapi Firman yang mereka tolak itu akan menghukum mereka pada hari terakhir, Yoh 12:48
(0.1768262195122) (2Raj 17:24) (sh: Kekuatan yang mentransformasi (Sabtu, 8 Juli 2000))
Kekuatan yang mentransformasi

Kekuatan yang mentransformasi. Proses asimilasi menjadi seorang warga negara menuntut perubahan seluruh keberadaan individu dan memerlukan waktu yang sangat panjang dan sangat sulit. Jika demikian, maka usaha untuk menjadi bangsa pilihan Allah adalah proses yang mustahil. Hal ini terbukti dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah raja Asyur mengangkut orang dari Babel, Kuta, Awa, Hamat, dan Sefarwaim untuk menjadi penduduk kota-kota Samaria. Awal mula tinggal di kota-kota itu, mereka sudah menghadapi maut karena serangan singa-singa yang dilepaskan oleh TUHAN, karena mereka tidak mempunyai rasa takut akan TUHAN.

Ada yang memahami Siapa di balik serangan singa-singa itu, namun dengan pemahaman yang salah. Karena itu usulan yang diajukan pun malahan akan menyebabkan kehidupan rohani mereka semakin bobrok dan amburadul. Ia mengira bahwa mengenal hukum beribadah kepada Allah adalah sama dengan takut akan Tuhan dan akan menghasilkan berkat Allah (26). Raja Asyur pun menyetujuinya sehingga ia memerintahkan agar seorang imam dikirim ke Samaria untuk mengajarkan hukum beribadah. Yang penting bagi mereka menjalankan ritual agama berdasarkan sistem tata ibadah yang dianut bangsa Yahudi. Implikasi dari konsep ini adalah bukan Allah sebagai Pribadi yang disembah, dihormati, dan dijunjung tinggi namun sistem yang diyakini sebagai allah sehingga dihormati dan ditaati. Akibatnya mereka dengan gampang melakukan sinkretisme (33-34a, 41).

Merekalah orang-orang Samaria yang berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi bahwa mereka pun bagian dari umat Allah karena mereka telah menyembah TUHAN dengan tata ibadah yang sama. Namun, pernyataan ini ditolak tidak hanya oleh bangsa Yahudi, Allah sendiri pun tidak mengakui keberadaan mereka sebagai umat pilihan Allah.

Renungkan: Kekuatan yang mentransformasi manusia menjadi umat pilihan-Nya tidak terletak pada sistem ibadah, tempat beribadah, dan atau usaha manusia melainkan pada karya anugerah Allah (36a) dan tuntutan agar hidupnya berpadanan sebagai umat pilihan-Nya (36b-37). Kristen sebagai umat pilihan-Nya tidak dapat dilenyapkan dengan melarang mereka beribadah dan membakar gedung gereja. Sebab kekuatan yang mentransformasikan manusia terletak pada Pribadi Yesus Kristus.

(0.1768262195122) (1Taw 2:1) (sh: Ketaatan yang istimewa (Rabu, 23 Januari 2002))
Ketaatan yang istimewa

Ketaatan yang istimewa. Setelah mengingatkan bangsa Israel tentang asal-usul mereka, penulis Tawarikh menjabarkan suku-suku Israel (ayat 2:1-9:1a) secara panjang-lebar. Ia menempatkan Yehuda di urutan pertama karena Daud berada dalam garis keturunan ini dan karena Ruben telah kehilangan hak sulungnya (ayat 5:1-2). Penulis Tawarikh mengajak para pembacanya untuk menegakkan takhta Daud kembali.

Silsilah Yehuda dimulai dengan anak-anak Yehuda (ayat 2:3-9) yang dikelompokkan menurut ibu-ibu mereka. Er dan Onan mati karena berbuat jahat di hadapan Tuhan (ayat 3, Kej. 38:7-10). Ahar, keturunan Karmi dan Zerah (lih. Yos. 7:1), mati karena tidak setia. Sebaliknya, keturunan Peres beranak-cucu dan diberkati sebagai tanda Allah berkenan pada kesetiaan dan ketaatan mereka. Tidak ada cacat yang dicatat pada garis keturunan ini karena nantinya akan menuju kepada Daud, raja agung Israel.

Keturunan Ram lalu dijabarkan (ayat 10-17). Fokusnya adalah pada silsilah dinasti Daud, bukan pada urutan kelahiran. Isai, ayah Daud, adalah keturunan Ram. Kemudian, keturunan Kaleb dijabarkan (ayat 18-24, dieja Khelubai dalam ayat 9). Kaleb adalah nenek moyang Bezaleel (ayat 20) yang mengawasi pembangunan Kemah Suci (Kel. 31:1-5). Penulis Tawarikh melihat hubungan yang sangat erat antara takhta Daud dengan ibadah Bait Allah.

Kemudian anak-anak Yerahmeel didaftarkan (ayat 25-33 dan 34-41). Elisama menjadi fokus perhatian (ayat 41) karena leluhurnya adalah seorang Mesir (ayat 34). Apakah dia dan keturunannya juga bagian umat Allah? Penulis Tawarikh menunjukkan bahwa ia dan keturunannya sah sebagai bangsa Israel yang bersaudara dekat dengan dinasti Daud. Keturunan Kaleb untuk kedua kalinya dicatat (ayat 42-55). Ada 2 penekanan di sini: [1] Penyebutan Zif, Maresa, dan Hebron, wilayah-wilayah di luar komunitas pascapembuangan, memberikan harapan pemulihan wilayah bangsa Israel, [2] Penyebutan keturunan gundik (ayat 46,48) dan keturunan Keni, orang non-Israel yang masuk ke suku Yehuda, meyakinkan bahwa mereka pun termasuk umat Allah yang dihormati setelah masa pembuangan.

Renungkan: Anda harus taat karena Anda istimewa, bukan hanya istimewa karena taat. Dalam ketaatan, Anda akan diberkati Allah dan menjalani proses penyempurnaan dalam kehendak-Nya.

(0.1768262195122) (Yeh 40:38) (sh: Bilik-bilik di pelataran dalam (Kamis, 22 November 2001))
Bilik-bilik di pelataran dalam

Bilik-bilik di pelataran dalam. Tur keliling Bait Suci untuk sementara terhenti di pintu gerbang dalam sebelah utara. Di sini Yehezkiel melihat bilik- bilik dan perabotan yang ada di dalamnya. Ayat 38-43 membicarakan tentang ruangan untuk menyembelih dan membersihkan kurban bakaran. Ayat 44-46 membicarakan ruangan- ruangan untuk para imam yang bertugas di Bait Suci dan di mezbah. Ditegaskan bahwa hanya imam-imam keturunan Lewi dari bani Zadok (keturunan Harun) yang boleh masuk ke tempat kudus untuk menyelenggarakan upacara kurban. Hal ini menegaskan ulang Taurat Musa, bahwa hanya mereka yang ditetapkan oleh Allah, yakni Harun dan keturunannya, yang boleh menjadi imam sebagai pengantara antara umat dengan Allah. Pelataran dalam berbentuk bujur sangkar berukuran 100 x 100 hasta. Di sini terdapat mezbah (ayat 47). Ketiga pasang pintu gerbang di timur, utara, dan selatan terbuka ke dalam menuju ke satu titik, yaitu mezbah. Berhadapan dengan mezbah, di sebelah barat, adalah Bait Suci. Bait Suci terdiri 3 bagian: bagian depan, disebut "balai" (ayat 48-49); bagian tengah, "ruang besar" (ayat 41:1-2); bagian belakang, "ruang dalam," yang oleh malaikat pengantar Yehezkiel disebut sebagai "tempat mahakudus" (ayat 3-4). Konstruksi ini serupa dengan konstruksi Bait Suci Salomo.

Memang tidak dijelaskan makna ukuran maupun pembagian ruangan Bait Suci. Namun, mengacu pada pemahaman Kemah Suci yang dibangun oleh Musa (Kel. 24), kita dapat melihat bahwa Bait Suci akan menjadi pusat ibadah, karena di sana ada ruang mahakudus, tempat Allah bersemayam sebagai raja atas Israel. Letak ruang mahakudus yang terlindung oleh ruang besar dan balai menunjukkan bahwa ruang itu tidak dapat sembarangan dimasuki. Mezbah di depan Bait Suci menunjukkan perlunya persembahan kurban, suatu pengantara untuk dapat masuk atau mendekati Bait Suci. Allah begitu kudus dan menuntut semua yang hendak menghampiri-Nya untuk memelihara kekudusan diri.

Renungkan: Bersyukurlah karena di dalam Kristus kita boleh menghampiri Allah yang kudus. Ia telah membuka jalan dengan mempersembahkan kurban yang sempurna, yaitu diri-Nya sendiri, dan menjadi Imam Besar sebagai pengantara kita (Ibr. 8:1,2; 10:19-21).

(0.1768262195122) (Yoh 6:41) (sh: Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran (Jumat, 11 Januari 2002))
Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran

Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran. Pemimpin-pemimpin agama merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia berasal dari surga (ayat 41-42). Mereka mengenal keluarga-Nya. Bagaimana mungkin Ia menyatakan bahwa Ia berasal dari surga? Tetapi, Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Ia tidak berasal dari dunia ini. Yesus diutus oleh dan datang dari Allah (ayat 44,50-51,57-58). Ia menyapa Allah sebagai Bapa-Nya (ayat 44-46,57). Sulit sekali bagi pemimpin-pemimpin agama untuk menerima asal Yesus dari surga sebagai suatu fakta. Pemimpin-pemimpin agama juga tidak dapat menerima pernyataan Yesus bahwa Allah adalah Bapa-Nya, sementara mereka mengenal orang tua-Nya.

Di samping ini, pemimpin-pemimpin agama juga merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus bahwa kematian-Nya akan membawa efek bagi seluruh dunia (ayat 52). Kelihatan bahwa mereka memahami ucapan Yesus bukan sebagai pernyataan kanibalisme. Bukan ini yang menjadi keberatan mereka. Pemimpin-pemimpin agama tidak dapat menerima kematian Yesus yang berdampak terhadap seluruh dunia sebagai sebuah fakta (ayat 51). Sulit bagi mereka membayangkan kematian Yesus yang mereka kenal membawa akibat yang luar biasa terhadap dunia. Tidak mungkin dalam pemahaman mereka kematian Yesus akan mengakibatkan keselamatan terhadap mereka yang menerima-Nya (ayat 53-54,56-58). Dalam bagian ini, tindakan menerima-Nya diungkapkan dalam metafora makan dan minum. Melalui persekutuan yang erat dan intim sekali dengan Yesus, orang menerima hidup Yesus dalam hidupnya.

Inilah dua hal yang merupakan ganjalan bagi pemimpin-pemimpin agama di Galilea untuk menerima dan percaya kepada Yesus. Mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus adalah Allah. Bagi mereka Yesus adalah manusia biasa saja. Mereka juga tidak dapat menerima bahwa kematian Yesus memiliki dampak terhadap seluruh dunia. Dua kebenaran sangat penting tentang Yesus telah mereka tolak.

Renungkan: Meski Yesus telah menyatakan kesaksian-Nya dengan tegas dan jelas, Ia tetap tidak diterima. Jangan mengharapkan bahwa kesaksian kita akan selalu diterima. Penolakan akan tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kesaksian.

(0.1768262195122) (Yoh 9:13) (sh: Iman yang tumbuh dalam tekanan (Senin, 21 Januari 2002))
Iman yang tumbuh dalam tekanan

Iman yang tumbuh dalam tekanan. Menarik sekali melihat perkembangan pengenalan orang buta tentang Tuhan Yesus. Ketika tetangga-tetangganya bertanya bagaimana ia menjadi celik, ia hanya mengenal nama Yesus (ayat 11). Namun, ia sama sekali tidak tahu di mana Yesus berada (ayat 12). Kelihatannya ia tidak begitu mempedulikan Yesus yang menyembuhkannya. Namun, saat ia diperiksa oleh pemimpin-pemimpin agama, ia menjadi sadar bahwa Yesus bukanlah manusia biasa. Orang buta ini menyadari bahwa Yesus adalah seorang nabi (ayat 17). Ketika ia diperiksa untuk kedua kalinya, pengenalannya akan Yesus meningkat tajam. Orang buta ini menyatakan bahwa Yesus bukan orang berdosa (ayat 25). Yesus didengar Allah (ayat 31). Bahkan orang buta ini menegaskan bahwa Yesus datang dari Allah (ayat 33). Pernyataannya ini membuat ia dibuang oleh pemimpin-pemimpin agama (ayat 34).

Namun, Yesus tidak membuangnya. Yesus mencarinya (ayat 35). Yesus menyatakan diri kepadanya dan mengundangnya untuk percaya kepada-Nya. Orang buta ini percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan (ayat 38). Ia tidak hanya percaya, namun juga menyembah Yesus. Ia tidak mempedulikan para pemimpin agama. Di depan mereka ia menyembah Yesus (ayat 41). Tentulah perbuatan ini mengejutkan pemimpin-pemimpin agama. Bukankah hanya Allah yang patut disembah? Mengapa orang buta ini menyembah Yesus? Mengapa Yesus tidak melarang orang buta ini untuk menyembah-Nya? Semuanya ini mengungkapkan satu hal kepada kita. Orang buta tersebut menyadari bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, sehingga ia tidak segan-segan untuk menyembah-Nya.

Jika kita melihat perkembangan pengenalan orang buta ini akan Yesus, kita kagum sekali. Ia mengenal Yesus bukan dari kesaksian murid-murid Yesus atau Tuhan Yesus sendiri. Pengenalannya akan Tuhan Yesus berkembang karena tekanan pihak-pihak yang ingin menganiaya Tuhan Yesus. Melalui interogasi yang berusaha memojokkannya dan juga menjerat Tuhan Yesus, orang buta ini semakin mengenal Yesus. Dengan perkataan lain, kesulitan hidup yang dialami orang buta membawanya ke pengenalan akan Yesus.

Renungkan: Iman sejati selalu tumbuh. Iman kepada Yesus akan membawa orang percaya menyembah-Nya. Iman melahirkan ibadah.

(0.16671336585366) (Kej 27:19) (full: KATA YAKUB KEPADA AYAHNYA. )

Nas : Kej 27:19

Jikalau saja Yakub mempercayai Allah dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dia akan memperoleh berkat tersebut pada saatnya Tuhan. Akan tetapi, dia menipu dua kali untuk memperoleh berkat itu dengan caranya sendiri (ayat Kej 27:19-20).

  1. 1) Dia memperoleh apa yang diinginkannya, tetapi harganya sangat mahal. Dia harus lari menyelamatkan diri dan meninggalkan harta milik serta kesenangan hidup di rumahnya. Ia sendiri ditipu (Kej 29:20-25; 31:7; Kej 37:32-36) dan hidup bertahun-tahun dalam pengasingan (Kej 31:41). Sepanjang hidupnya ia mengalami kemalangan demi kemalangan sampai akhirnya ia mengatakan, "Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya" (Kej 47:9).
  2. 2) Semua tindakan dan pengalaman Yakub harus dipikirkan oleh semua orang yang mengemukakan fakta-fakta yang tidak benar dan menipu orang lain dalam pekerjaan Kerajaan Allah. Keberhasilan rohani hendaknya dicapai dengan cara-cara yang benar, bukan melalui manipulasi dan penipuan.
(0.16671336585366) (Ul 4:1) (full: UNTUK DILAKUKAN, SUPAYA KAMU HIDUP. )

Nas : Ul 4:1

Hidup, berkat, dan mewarisi tanah Kanaan tergantung pada hubungan Israel dengan Allah (ayat Ul 4:1,6,15-26,40). Janji-janji Allah terkait, bagi setiap angkatan, dengan berpegang teguh kepada Tuhan (ayat Ul 4:4), menghormati Dia (ayat Ul 4:10), mengajar anak-anak kita jalan-jalan Tuhan (ayat Ul 4:9-10), dan mencari Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (ayat Ul 4:29) dalam iman dan kasih yang sejati (Ul 5:29; 6:5;

lihat cat. --> Ul 5:29;

lihat cat. --> Ul 6:5;

lihat cat. --> Yoh 14:21;

lihat cat. --> Rom 1:5;

lihat cat. --> Gal 5:6;

[atau ref. Yoh 14:21; Rom 1:5; Gal 5:6; Ul 5:29-6:6]

bd. Hab 2:4; Am 5:4).

(0.16671336585366) (1Raj 18:43) (full: KATA ELIA ... SAMPAI TUJUH KALI. )

Nas : 1Raj 18:43

Angka tujuh dalam Alkitab melambangkan sesuatu yang sempurna dan utuh. Dalam pasal ini Elia mengadakan doa syafaat sempurna dengan tiga aspek:

  1. (1) ia bersyafaat untuk memulihkan mezbah dan kehormatan Allah di negeri itu (ayat 1Raj 18:21,24,30-39);
  2. (2) ia bersyafaat dengan mengadakan peperangan rohani melawan agama palsu dan bidat Baalisme dan Asyera (ayat 1Raj 18:19,27,40); dan
  3. (3) ia bersyafaat dengan Allah melalui doa yang amat sungguh-sungguh dan gigih agar hujan dicurahkan (ayat 1Raj 18:41-46). Karena PL membandingkan pencurahan Roh dengan pencurahan hujan (mis. Hos 6:1-3; Yoel 2:23-29), konfrontasi Elia dengan Baalisme melukiskan tiga jenis syafaat utama yang harus merupakan ciri doa-doa umat Allah:
  4. (1) syafaat untuk pemulihan kehormatan dan kemuliaan Allah serta kebangunan rohani umat Allah;
  5. (2) syafaat yang mencakup peperangan rohani melawan benteng-benteng roh-roh jahat; dan
  6. (3) syafaat untuk mengakhiri masa kekeringan rohani melalui pencurahan Roh Allah dan kebangunan rohani

    (lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.16671336585366) (2Raj 2:23) (full: MENCEMOOHKAN DIA. )

Nas : 2Raj 2:23

Ada yang beranggapan bahwa anak-anak yang mencemoohkan Elisa merupakan gerombolan yang terorganisasi untuk menentang pelayanannya. Sekalipun kata Ibrani _na'ar_ dipakai sebagai kata umum untuk "anak laki-laki" dan sering kali juga mengacu kepada pemuda jika dipakai sendiri (bd. Kej 22:5; 41:12), istilah yang dipakai di sini adalah na'arim qatanim (anak laki-laki yang masih kecil). Para pemuda pastilah sedang sibuk di ladang. Tetapi sebagaimana masih terjadi hingga kini, orang asing yang memasuki sebuah desa menarik perhatian sekelompok anak-anak kecil. Mereka mungkin mendengar orang-tua mereka mencemoohkan berita bahwa Elia terangkat ke sorga. Mungkin mereka mengatakan, "Jikalau Elisa yang mengatakan hal itu, biarlah dia menunjuk bagaimana hal itu terjadi. Biarkanlah dia naik, si botak tua itu." Pencemoohan terhadap nabi itu menunjukkan sikap menghina Tuhan sendiri (bd. Yeh 16:8; Kis 5:4).

(0.16671336585366) (2Raj 17:24) (full: MENYURUH MEREKA DIAM DI KOTA-KOTA SAMARIA. )

Nas : 2Raj 17:24

Raja Asyur mendatangkan tawanan asing untuk tinggal "di kota-kota Samaria" (yaitu seluruh wilayah kerajaan utara) supaya menghancurkan perasaan nasionalisme yang masih ketinggalan. Kawin campur di antara orang Israel yang tidak diangkut ke Asyur dan orang-orang asing yang dibawa ke wilayah Israel menghasilkan orang yang disebut "orang Samaria." Hasilnya ialah suatu campuran tradisi agama dan budaya asing dengan kebiasaan dan iman Ibrani (ayat 2Raj 17:29-33). Akan tetapi, pada zaman PB banyak orang Samaria telah meninggalkan cara-cara kafir mereka dan mengembangkan iman yang semata-mata dilandaskan pada Pentateukh (kelima kitab pertama Alkitab). Yesus bersaksi kepada seorang perempuan Samaria, berbicara tentang kurang lengkapnya tradisi Samaria (Yoh 4:4-26). Di kemudian hari banyak orang Samaria menjadi orang percaya di dalam Kristus melalui pelayanan Filipus (Kis 8:5-25).

(0.16671336585366) (2Raj 22:19) (full: ENGKAU MERENDAHKAN DIRI. )

Nas : 2Raj 22:19

Yosia berkenan kepada Allah karena ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Merendahkan diri di hadapan Allah adalah syarat utama untuk mengalami pembaharuan dan menerima kasih karunia Allah. Merendahkan diri mencakup:

  1. (1) percaya bahwa hukuman Allah atas kita itu tepat dan adil, sesuai dengan apa yang patut kita terima (ayat 2Raj 22:13);
  2. (2) sadar bahwa kita, tanpa kasih karunia-Nya, menjadi tawanan dosa dan kejahatan sehingga kita bergantung kepada-Nya untuk segala yang baik (bd. Ams 3:7; Rom 12:3; 1Kor 1:4);
  3. (3) merasa sedih dan menyesal di hadapan Allah karena keadaan rohani kita malang (Mazm 51:19; bd. Im 26:40-41; Bil 12:3; 2Taw 12:5-6; Ams 22:4);
  4. (4) takut akan Firman Allah dengan kesungguhan hati yang mendalam (ayat 2Raj 22:11; 2Taw 34:18-19).
(0.16671336585366) (Neh 4:1) (full: SANBALAT ... MENGOLOK-OLOKKAN ORANG YAHUDI. )

Nas : Neh 4:1

Musuh-musuh kaum sisa yang sedikit jumlahnya itu menentang pembangunan kembali tembok Yerusalem. Nehemia dan umatnya menghadapi cemoohan (ayat Neh 4:1-6), ancaman kekuatan (ayat Neh 4:7-9), patah semangat (ayat Neh 4:10), dan ketakutan (ayat Neh 4:11-13). Pasal ini menunjukkan bagaimana perlawanan terhadap pekerjaan Allah dapat diatasi.

  1. 1) Cemoohan diatasi dengan doa dan keteguhan hati (ayat Neh 4:4-6).
  2. 2) Ancaman kekuatan diatasi dengan doa dan keamanan yang diatur dengan bijaksana (ayat Neh 4:7-9; lih. Mr 14:38; Ef 6:18).
  3. 3) Patah semangat dan ketakutan diatasi melalui iman para pemimpin yang saleh, dorongan mereka dan kesiapan mereka untuk melawan musuh (ayat Neh 4:12-18;

    lihat cat. --> Ef 6:11).

    [atau ref. Ef 6:11]

(0.16671336585366) (Ayb 1:20) (full: SUJUDLAH IA DAN MENYEMBAH. )

Nas : Ayub 1:20

Ayub menanggapi semua musibah yang menimpa dirinya dengan kesedihan yang sangat, tetapi juga dengan kerendahan hati yang tunduk kepada Allah dan terus menyembah Dia di tengah-tengah kesukaran yang hebat (ayat Ayub 1:21; 2:10).

  1. 1) Reaksi Ayub kemudian hari terhadap musibah selanjutnya terdiri atas keragu-raguan, kemarahan, dan perasaan diasingkan dari Allah (Ayub 7:11). Namun pada saat-saat yang suram ini dan iman yang goyah, ia tidak berbalik melawan Allah, tetapi dengan terus terang mengungkapkan protes dan perasaannya kepada-Nya.
  2. 2) Kitab Ayub menunjukkan bagaimana orang percaya yang setia hendaknya menghadapi musibah di dalam hidup ini. Sekalipun kita mengalami penderitaan hebat dan kesengsaraan yang tidak dapat dipahami, kita harus berdoa memohon kasih karunia untuk menerima apa yang Allah izinkan menimpa kita dan memohon penyataan dan pemahaman mengenai maknanya. Allah akan menangani perasaan dan keluhan kita yang kacau jikalau diarahkan kepada-Nya -- bukan dengan sikap memberontak, melainkan dengan kepercayaan sungguh-sungguh kepada-Nya sebagai Allah yang pengasih.
  3. 3) Kitab ini menyatakan bahwa Allah menerima pertanyaan Ayub (pasal Ayub 38:1-41:34) dan pada akhirnya memuji dia karena mengatakan yang "benar tentang Aku" (Ayub 42:7).
(0.16671336585366) (Ayb 4:1) (full: BERBICARALAH ELIFAS, ORANG TEMAN. )

Nas : Ayub 4:1

Pasal Ayub 4:1-21 mengawali yang pertama dari tiga rangkaian utama dialog Elifas, Bildad, dan Zofar dengan Ayub. Ketika membaca dialog ini, perhatikan yang berikut:

  1. 1) Sekalipun perkataan ketiga teman Ayub tercatat dalam Alkitab, belum tentu semua yang mereka katakan itu benar. Roh Kudus mencatat kata-kata mereka, tetapi tidak mengilhaminya. Pada akhir kitab ini, Allah sendiri menyatakan bahwa sebagian besar dari apa yang mereka katakan itu tidak benar (Ayub 42:7-8).
  2. 2) Beberapa pernyataan mereka memang benar dan dinyatakan kembali di dalam PB (mis. sebagian ucapan Elifas dalam Ayub 5:13 terdapat dalam 1Kor 3:19).
  3. 3) Teologi dan pandangan mendasar para penasihat ini salah. Mereka percaya
    1. (a) bahwa orang yang sungguh benar akan senantiasa makmur sedangkan orang berdosa selalu menderita, dan
    2. (b) sebaliknya, kemiskinan dan penderitaan senantiasa menunjukkan keadaan berdosa, sedangkan kemakmuran dan keberhasilan menunjukkan kebenaran. Allah kemudian menyatakan bahwa sikap ini salah dan pandangan yang mereka kemukakan ini "tidak benar tentang Aku" (Ayub 42:7-9).
(0.16671336585366) (Ayb 10:16) (full: SEPERTI SINGA ENGKAU AKAN MEMBURU AKU. )

Nas : Ayub 10:16

Karena Ayub sedang menderita kesengsaraan hebat, ia merasa Allah memusuhinya. PB memberikan penyataan yang lebih lengkap mengenai kesulitan, sehingga orang percaya dapat bersukacita dalam penderitaan.

  1. 1) Paulus menulis kepada jemaat Korintus, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat sehingga kami putus asa juga akan hidup kami" (2Kor 1:8). Namun dalam kesulitannya rasul Paulus memuji Allah karena kehadiran dan Roh-Nya menyertai dirinya untuk menghibur (2Kor 1:3-4,22). Akan tetapi, kemuliaan utama dari penderitaan Paulus ialah bahwa pada batas tertentu ia mengambil bagian dalam "kesengsaraan Kristus" (2Kor 1:5; bd. 2Kor 4:10; Fili 3:10; Kol 1:24; 1Pet 4:13).
  2. 2) Semua orang kudus Allah yang ternama telah mengalami kebenaran alkitabiah itu bahwa menjadi satu dengan Allah dan kerajaan-Nya serta berkomitmen kepada jalan-jalan dan standar-standar-Nya belum tentu berarti bebas dari penderitaan di dunia ini, melainkan bebas untuk menderita di dunia ini bersama Kristus (lih. Ibr 13:12-13; Yak 5:10-11; 1Pet 2:21; 4:1).
(0.16671336585366) (Ayb 35:6) (full: JIKALAU ENGKAU BERBUAT DOSA, APA YANG AKAN KAULAKUKAN TERHADAP DIA? )

Nas : Ayub 35:6

Elihu percaya bahwa Allah demikian jauh dari kita (ayat Ayub 35:5) sehingga dosa atau kebenaran kita tidak mempengaruhi Dia.

  1. 1) Pemahaman Elihu itu salah. Alkitab menyatakan bahwa Allah bukan tanpa perasaan; hati-Nya bisa terluka apabila manusia menolak kasih-Nya. Ketika mereka berbalik melawan Dia dan berbuat dosa, Ia sangat berduka (Kej 6:6; Mazm 78:40; Luk 19:41-44; Ef 4:30).
  2. 2) Pada pihak lain, ketika umat Allah mengikut Dia dengan kasih, ketaatan, dan kesetiaan yang sungguh-sungguh, Dia sangat senang (2Kor 9:7). Allah memperhatikan umat-Nya dengan perasaan yang mendalam, mengumpulkan mereka dalam rangkulan-Nya bagaikan seorang gembala (Yes 40:11) dan mengasihi mereka dengan kelembutan yang melebihi seorang ibu (Yes 49:15). Perhatikan ungkapan menakjubkan tentang kasih Allah yang tak kunjung putus sebagaimana dicatat Yesaya: "Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala" (Yes 63:9; bd. Yes 53:1-12; Ibr 4:14-15).
(0.16671336585366) (Yeh 8:1) (full: KEKUASAAN TUHAN ALLAH )

Nas : Yeh 8:1

(versi Inggris NIV -- tangan Tuhan yang berdaulat). Yehezkiel mengalami sebuah kunjungan yang mempesonakan dari kehadiran dan kuasa Allah pada saat ia diangkut ke Yerusalem "dalam penglihatan-penglihatan ilahi" (ayat Yeh 8:3; bd. 2Kor 12:1-4). Orang percaya PB juga mengalami kehadiran dan kuasa Allah ketika dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 4:29-31) dan menerima berbagai penglihatan dan mimpi (Kis 2:16-18). Orang percaya dewasa ini harus meminta, mencari dan mengetuk agar Roh Kudus datang atas mereka dengan kuasa (Luk 11:5-13) dan mencurahkan karunia-karunia rohani-Nya sehingga mereka dapat bersaksi bagi Kristus (Kis 1:8; 2:4,16-18). Dengan demikian, firman Allah akan keluar dari rumah Allah dan memasuki dunia dengan penuh keberanian, kuasa mukjizat serta penuh keyakinan (Kis 2:1-12,37-41; 1Tes 1:5; Ibr 2:4).

(0.16671336585366) (Dan 7:3) (full: EMPAT BINATANG BESAR. )

Nas : Dan 7:3

Beberapa penulis modern beranggapan bahwa binatang-binatang ini melambangkan bangsa-bangsa yang ada pada akhir zaman. Sekalipun demikian, sebagian besar penafsir Alkitab menganggap penglihatan ini sejajar dengan mimpi Nebukadnezar dalam pasal Dan 2:1-49

(lihat cat. --> Dan 2:37-38;

lihat cat. --> Dan 2:39;

lihat cat. --> Dan 2:40;

(lihat cat. --> Dan 2:41-43)

[atau ref. Dan 2:37-43]

tetapi untuk mengungkapkan sifat kebinatangan, yaitu sifat batin kerajaan-kerajaan ini.

  1. 1) Singa, lambang kekuasaan raja, melambangkan kerajaan Neo-Babilonia. Rajawali, raja burung, mungkin secara khusus melambangkan kuasa Raja Nebukadnezar, dan pencabutan sayap-sayap melambangkan apa yang terjadi dalam pasal Dan 4:1-37.
  2. 2) Beruang yang berdiri pada sisinya yang sebelah melambangkan Media-Persia, dengan Persia menguasai Media. Ketiga tulang rusuk di dalam mulutnya melambangkan penaklukan Babel, Lidia, dan Mesir.
  3. 3) Macan tutul, binatang yang kuat dan gesit, dengan empat sayap, melambangkan kerajaan Yunaninya Aleksander dan perluasan kerajaannya yang pesat. Keempat kepala merupakan empat kerajaan yang muncul dari kerajaannya ketika ia wafat karena dibagi di antara empat panglimanya: Lisimakhus (yang mengambil Trakhia dan Bitinia), Casandra (yang mengambil Yunani dan Makedonia), Seleukus (yang mengambil Babel dan Asyur), dan Ptolemeus (yang mengambil Palestina, Mesir, dan Arab).
  4. 4) Binatang keempat, yang menakutkan dan dahsyat, dengan gigi besi, melambangkan Roma, sebagaimana halnya sisa penglihatan tentang patung, termasuk sepuluh jari kaki.


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA