| (0.11772591304348) | (Flp 3:1) |
(sh: Musuh Injil. (Jumat, 30 Oktober 1998)) Musuh Injil.Musuh Injil. Dulu, kini, kelak. Tiap orang memiliki tiga aspek waktu perjalanan hidup: dulu, kini, kelak. Seperti Paulus, mari kita tinggalkan yang di belakang! Serahkanlah kebaikan maupun kejahatan itu kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan! Marilah kita mengejar harta sorgawi yang Tuhan peruntukkan menjadi masa depan kekal kita (ayat 12-16). Mari kita jalani masa kini kita dengan kerinduan untuk mengenal Kristus, mengalami penuh kematian dan kuasa kebangkitan Kristus (ayat 10-11). Dengan kata lain, marilah kita jalani hidup yang sepenuhnya bersumber dan bergantung pada hidup dan karya penyelamatan Yesus Kristus. |
| (0.11772591304348) | (Flp 3:1) |
(sh: Maju di dalam iman (Kamis, 6 September 2012)) Maju di dalam imanJudul: Maju di dalam iman Mengapa Paulus mengungkapkan hal ini? Dia sedang memperingatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati terhadap "anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat yang palsu" (2). Orang-orang itu menekankan hidup keagamaannya secara lahiriah semata (4). Orang-orang yang demikian melakukan ibadahnya secara ritualistik dan legalistik. Mereka perlu diwaspadai karena ada di dalam jemaat dan berpotensi menyesatkan kerohanian jemaat. Dengan memakai kesaksian hidupnya, rasul Paulus menasihati jemaat Filipi. Dulu segala kemegahan lahiriah seperti itu dianggapnya keuntungan, tetapi sekarang tidak. Pengenalan akan Kristus itulah yang diingininya. Nasihat ini ditulisnya dari penjara. Sekiranya Paulus tetap mengingini kejayaan dan kemuliaannya dulu, dia tidak akan ada di penjara. Paulus dengan tegas menyatakan imannya dan terus mengarahkan pandangannya ke depan bahkan 'berlari untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus' (14). Sikap Paulus ini tidak mudah untuk diteladani. Bagi kita yang berada dalam keadaan aman dan nyaman, mengikut Kristus adalah mudah. Akan tetapi, kalau kita berada dalam keadaan seperti Paulus tentu lain ceritanya. Godaan untuk kembali kepada kejayaan hidup di masa lalu akan sangat besar. Ingat saja pengalaman bangsa Israel ketika keluar dari Mesir (Bil. 11:4-6). Ketika merasa bosan, mereka dengan mudah merindukan kemakmuran di Mesir. Oleh karena itu, kita perlu bertekad seperti Paulus, "melupakan apa yang telah ada di belakangku" agar dapat fokus ke depan! Sebagai pengikut-pengikut Kristus seharusnya kita juga memiliki kesungguhan dalam iman. Iman yang sejati akan terlihat dalam kerinduan untuk semakin mengenal Kristus dan bertumbuh di dalam-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.11772591304348) | (Flp 3:17) |
(sh: Reformasi hidup. (Sabtu, 31 Oktober 1998)) Reformasi hidup.Reformasi hidup. Warganegara sorga. Dengan suatu kepastian yang kokoh, Paulus memberitahukan, bahwa jemaat Filipi adalah warga sorga yang tinggal di dunia ini (ayat 20). Keadaan jasmani kita kini bersifat sementara saja, sebab kelak kita akan diberikan tubuh surgawi yang mulia (ayat 21). Kita akan luput dari pengaruh keduniawian dengan hawa nafsunya yang membinasakan, bila kita ingat kedua kebenaran tersebut. Hiduplah sebagai warganegara sorga, bukan dunia ini. Hiduplah dalam perspektif mengharapkan kemuliaan tubuh sorgawi kita kelak, yang terpancar dalam tubuh jasmani kita kini! Doa: Ya Tuhan, oleh pertolonganmu, jadikan hambamu teladan dalam seluruh hidupku. |
| (0.11772591304348) | (Flp 4:10) |
(sh: Menanggung segala perkara. (Selasa, 3 November 1998)) Menanggung segala perkara.Menanggung segala perkara. Ucapan terima kasih dan doa. Paulus memuji dan berterima kasih atas perbuatan jemaat di Filipi yang peduli, peka, dan rela memberi. Suatu sikap yang tidak mudah dilakukan di zaman ini. Hal yang perlu digarisbawahi dan diterapkan dalam hidup kekristenan sekarang ini adalah meneladani sikap jemaat Filipi, rela memberi dengan rasa syukur dan yakin penuh pada pemeliharaan Tuhan. Ini membuktikan bahwa di dalam jemaat itu tumbuh subur kasih dan persekutuan. Doa Paulus, "kiranya Tuhan memenuhi segala keperluan jemaat Filipi agar Ia selalu dimuliakan" (ayat 19). |
| (0.11772591304348) | (Kol 4:7) |
(sh: Jejaring kemitraan (Minggu, 25 April 2004)) Jejaring kemitraanJejaring kemitraan. Pengharapan Paulus bahwa semua anggota tubuh Kristus membentuk suatu jejaring kemitraan para pelayan Tuhan terungkap jelas dalam bagian terakhir suratnya ini. Pertama, Paulus mengirim Tikhikus dan Onesimus menjadi utusannya kepada gereja di Kolose. Kendati demikian, Paulus lebih memikirkan bagaimana mendorong pertumbuhan dan semangat kemitraan warga gereja ketimbang memikirkan kebutuhan dirinya sendiri. Paulus rela mengirimkan mitra yang demikian penting dan berarti, supaya gereja tidak saja tahu dari orang terdekat Paulus tentang keadaan Paulus tetapi juga supaya mampu memberi dukungan besar dari Paulus kepada gereja di Kolose (ayat 8). Onesimus yang juga dinilai sama oleh Paulus seperti Tikhikus, diutusnya untuk alasan dan tujuan yang sama (ayat 9). Kedua, perhatian dan dukungan yang Paulus ungkapkan tadi ternyata tidak saja berasal dari dirinya sendiri. Sekelompok mitra pelayanan Paulus lainnya juga berkirim salam dan dukungan moril kepada gereja di Kolose. Ketiga, di bagian terakhir Paulus kembali mengungkapkan bahwa perhatian utamanya ialah kemajuan gereja, kemajuan Injil, dan kemajuan hamba Tuhan. Semua nasihat dan harapan ini bukan omong kosong sebab berasal dari seorang hamba Tuhan yang menderita demi dan di dalam Kristus (ayat 19). Untuk dipraktikkan: Bangun lingkar perkawanan dan kemitraan Anda di lingkungan sekeliling Anda dengan tidak bertujuan menyenangkan diri tetapi membangun relasi para pelayan Kristus! |
| (0.11772591304348) | (1Tes 5:1) |
(sh: Hari Tuhan seperti pencuri. (Senin, 17 November 1997)) Hari Tuhan seperti pencuri.Hari Tuhan seperti pencuri. Bagaimana menanti kedatangan Tuhan? Bila tak seorang pun tahu saat Tuhan datang, apa sebaiknya sikap seorang Kristen? Berjaga dan sadar (ayat 6). Kewaspadaan adalah ungkapan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, bukan milik dunia. Di dalam Tuhan kerohanian kita telah dibangunkan. Karena itu sikap dan cara hidup seperti orang dunia yang perbuatannya dalam gelap kita tanggalkan. Sebaliknya seperti prajurit yang siap berperang melawan kejahatan, kita mengenakan baju zirah iman dan kasih, serta ketopong keselamatan (ayat 8, bdk. Ef. 6:13-20). Renungkan: Banyak orang masa kini menganggap Kristus segera akan datang. Kita harus menolak kecenderungan meramal tanpa harus menolak kesiagaan dan pengharapan berjumpa Tuhan! |
| (0.11772591304348) | (2Tes 1:1) |
(sh: Salam teologis (ayat 1-2). (Sabtu, 17 Oktober 1998)) Salam teologis (ayat 1-2).Salam teologis (ayat 1-2). Ucapan syukur. Ucapan syukur adalah ungkapan terima kasih umat yang ditujukan kepada kepada Allah dalam Tuhan Yesus Kristus karena telah mengaruniakan penebusan yaitu pengampunan dosa. Khusus bagi jemaat Tesalonika, Paulus lebih bersyukur lagi karena iman jemaat makin bertambah dan kasih persaudaraan kepada sesama seiman mereka makin kuat di tengah penderitaan yang mereka alami (ayat 3-4). Kualitas kehidupan jemaat itu bukan alasan, tetapi bukti bahwa di tengah mereka sungguh telah bekerja anugerah Allah yang ajaib (ayat 5). Renungkan: Gereja maupun bangsa akan bertahan dan keluar dari penderitan demi penderitaan, bila bertumbuh dan bergantung pada anugerah Allah sambil memupuk sikap syukur. |
| (0.11772591304348) | (2Tes 1:1) |
(sh: Teguh berdiri di tengah pencobaan (Minggu, 16 Mei 2004)) Teguh berdiri di tengah pencobaanTeguh berdiri di tengah pencobaan. Kristen di Indonesia boleh bersyukur bahwa peringatan akan 'natal berdarah' sampai tahun baru 2004, akhirnya tidak terbukti. Kita dapat merayakan Natal dengan tenang dan aman. Rupanya aniaya dan ancaman juga merupakan pengalaman jemaat di Tesalonika. Paulus merindukan jemaat Tesalonika yang didirikannya seperti bapa rindu anaknya dari jauh. Jemaat ini berkembang sendiri, sebab Paulus terpaksa menyingkir dari daerah itu karena ancaman orang Yahudi (Kis. 17.10). Ia senang mendengar bahwa jemaat itu teguh dalam penderitaan dan penganiayaan; meski dalam kesulitan dan kesusahan mereka saling mempedulikan (ayat 4). Bagi Paulus, mereka sama seperti dia, orang percaya yang teraniaya (ayat 6, 10). Mereka ini akan mendapatkan upah surgawi pada waktu akhir zaman tiba. Mereka yang menindas, yang tidak mau mengenal Allah, yang tidak taat kepada Injil, siapapun mereka, semua akan mendapat akhir yang menyedihkan, saat Yesus datang kembali. Nasib kekal orang akan ditentukan oleh sikap mereka terhadap Injil. Saat kedatangan-Nya tidak kita ketahui. Pada masa-masa penantian ini, orang percaya harus terus bertahan dan mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang disebabkan imannya kepada Yesus. Ketekunan menanti itu adalah ungkapan bahwa kita sungguh adalah milik-Nya sejati. Renungkan: Hanya ada satu cara untuk bertahan dan berdiri teguh dalam pencobaan: berdoa dan bersandar kepada Tuhan Yesus. |
| (0.11772591304348) | (2Tes 3:1) |
(sh: Mendoakan hamba Tuhan. (Rabu, 21 Oktober 1998)) Mendoakan hamba Tuhan.Mendoakan hamba Tuhan. Bertindak sesuai ajaran. Kekuatan rohani untuk menghadapi berbagai pencobaan dan kesulitan hidup adalah akibat Kristen melakukan ajaran kebenaran dalam Alkitab (ayat 4-5). Dulu, Paulus dan para rasul lain telah menyampaikan pesan-pesan mereka dalam urapan Roh Kudus. Kini pesan-pesan rasuli yang menjadi salah satu tiang penyangga Gereja Tuhan itu, kita temui dalam Alkitab. Jika gereja Tuhan masa kini ingin kokoh teguh menghadapi mayoritas orang yang makin memusuhi Injil, gereja harus mengenal kebenaran Alkitab dan menaatinya penuh. |
| (0.11772591304348) | (Ibr 5:11) |
(sh: Ada masalah (Jumat, 8 Oktober 1999)) Ada masalahAda masalah. Bila ada seorang yang badannya bertumbuh besar sedangkan kelakuannya masih seperti anak balita, kita tahu pasti ada masalah yang cukup serius dalam dirinya. Demikian juga dengan Kristen. Tujuan Kristen yang utama adalah kedewasaan dan teladan utamanya adalah Yesus Kristus (Ef. 4:13) -- yang telah "mencapai kesempurnaan" melalui penderitaan-Nya. Oleh karenanya, bertumbuh menuju kedewasaan merupakan suatu keharusan bagi kita (ayat 12). Jika ada Kristen yang tidak mau bertumbuh, pasti ada masalah (bdk. 1Kor. 14:20). Mendengar peringatan firman. Orang Ibrani terancam bahaya, yaitu berbalik dari iman yang menghidupkan kepada iman yang mematikan. Penulis surat kuatir mereka belum menyadari bahaya itu. Firman Tuhan tidak diberikan untuk menjawab semua pertanyaan kita secara teoretis mengenai kemungkinan terjadi kemurtadan dalam berbagai situasi; tetapi memberi peringatan secara praktis dan pribadi kepada setiap orang yang cenderung berhenti dalam perjalanan imannya. Kecenderungan ini sangat membahayakan. Sebaliknya, secara positif firman-Nya menghimbau kita semua dengan kasih yang mesra, untuk maju terus menuju kedewasaan dalam Kristus (ayat 6:9). Doa: Ya Yesus, jagalah langkahku tetap beriman mengiring-Mu. |
| (0.11772591304348) | (Ibr 6:9) |
(sh: Sauh bagi jiwa kita (Sabtu, 9 Oktober 1999)) Sauh bagi jiwa kitaSauh bagi jiwa kita. Jikalau saudara merasa kuatir atau gelisah mengenai apa yang dibaca dalam pasal 6:4-8 kemarin, maka firman Tuhan hari ini diberikan juga oleh Tuhan kepada Saudara! Peganglah sesuatu yang tidak dapat diubah atau digeser! Kalau memang janji keselamatan yang diberikan oleh Allah menjadi sauh kita, maka kita sepenuhnya selamat. Keselamatan memiliki dua dimensi: kini dan kelak. Dalam perjalanan hidup Kristen, masih banyak menghadapi tantangan dan pencobaan. Kita harus terus bertumbuh dan mengembangkan diri dalam kerja dan pelayanan kita Janji kepada Abraham dan kita. Setelah Allah memberi perintah kepada Abraham untuk jangan membunuh anaknya Ishak dan sebagai penggantinya menyediakan seekor domba jantan (Kej. 22:11-14), maka Allah memberi janji kepada hamba-Nya yang dikutip dalam ayat 14 ini, yang berarti bahwa keturunan Abraham akan menerima dan membagi berkat keselamatan. Supaya janji tersebut diperkuat dua kali lipat, Allah tidak hanya bersumpah, tetapi bersumpah demi diri-Nya sendiri, Allah yang kekal dan yang tidak mungkin berubah! Renungkan: Banyak orang berusaha mendapat jaminan bagi hidupnya, jangan cari di tempat lain. Sebab janji dan firman Allah dapat |
| (0.11772591304348) | (1Ptr 1:1) |
(sh: Dipanggil untuk taat dan kudus (Rabu, 7 Juli 1999)) Dipanggil untuk taat dan kudusDipanggil untuk taat dan kudus. Allah telah menyatakan rahmat-Nya yang besar melalui diri Putra-Nya, Yesus Kristus; sehingga orang-orang pendatang di Asia Kecil mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pengharapan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang dipanggil Allah untuk mengemban amanat agung-Nya. Mereka dipanggil sebagai umat yang akan menyatakan inti berita Injil yakni kasih Kristus kepada dunia sekitar mereka. Oleh karena itu mereka harus menjaga hidup mereka dalam ketaatan dan kekudusan. Sebagai umat-Nya, kita pun terpanggil untuk hidup taat dan kudus di hadapan-Nya, agar dunia merasakan keberadaan kita yang menyaksikan kasih-Nya. Harta sorgawi. Ada suatu pengharapan bagi umat-Nya yang dipanggil taat dan kudus, yakni tersedianya harta sorgawi yang tidak binasa, yang tidak cemar, dan tidak dapat layu. Pengharapan kekal inilah yang Allah janjikan bagi setiap orang yang hidup berkenan kepada-Nya, supaya tetap tekun dan sabar menghadapi kenyataan hidup di dunia ini yang memang penuh pergumulan. Penderitaan dan pergumulan yang kita alami saat ini memang tidak dapat dibandingkan dengan keindahan dan kekekalan harta sorgawi. Renungkan: Harta sorgawi akan menjadi milik abadi bagi setiap orang yang mau menjaga ketaatan dan kekudusan hidupnya, berkenan kepada-Nya. |
| (0.11772591304348) | (1Ptr 3:13) |
(sh: Menderita karena melakukan kebenaran (Jumat, 16 Juli 1999)) Menderita karena melakukan kebenaranMenderita karena melakukan kebenaran. Pada umumnya orang tidak berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik dan benar kepadanya. Tetapi tidak selalu demikian. Bisa terjadi sebaliknya. Perbuatan baik yang kita lakukan dibalas dengan perbuatan jahat sampai kita menderita. Petrus menegaskan, bila hal seperti ini kita alami, kita harus tetap melakukan yang benar. Penderitaan meski membuat fisik kita sakit, tetap akan membuat kita berbahagia; karena kita sedang melakukan kehendak Allah. Memandang kepada Kristus. Petrus menekankan, apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran, kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Ia sangat menderita karena dosa kita. Ia menderita meski Ia benar. Ia diperlakukan tidak adil meski Ia berlaku adil. Karena itu, kesediaan menderita ini pun seharusnya menjadi karakteristik Kristen. Dengan meneladani Kristus, kita lebih siap meninggalkan cara hidup lama yang dikuasai hawa nafsu dan siap menanggung derita karena berbuat baik. Pula kita siap berlaku benar meski kita harus menderita. Menguduskan Kristus di dalam hati sebagai Tuhan, adalah nasihat Petrus agar kita memiliki komitmen yang sungguh kepada Kristus. Siap sedia kapan pun dan di mana pun mempertanggungjawabkan iman kita di hadapan siapa saja. |
| (0.11772591304348) | (1Ptr 4:7) |
(sh: Waktunya sudah dekat (Sabtu, 17 Juli 1999)) Waktunya sudah dekatWaktunya sudah dekat. Waktu berjalan terus dan akan mengakhiri hidup manusia secara pribadi maupun dunia saat Yesus Kristus datang kembali. Apa yang harus Kristen lakukan dalam waktu yang singkat ini? Petrus menasihatkan, agar jemaat dan para pemimpin jemaat mengisi waktu yang ada menurut kehendak Allah. Isi dengan pelayanan dan perhatian. Pelayanan yang dilakukan Kristen bukan asal ada kemauan, asal ada kesempatan, tetapi dengan seluruh potensi, yang dikaruniakan kepada masing-masing berdasar pada kasih. Dengan demikian, baik jemaat maupun pemimpin jemaat dapat saling memberikan pelayanan dengan baik. Kasih karunia yang telah Allah berikan dalam jemaat pun dapat dipakai dengan penuh tanggung jawab. Tantangan Kristen. Kristen yang mengikuti jejak Yesus tak akan luput dari serangan dunia ini. Serangan kepada iman Kristen harus diterima dengan sukacita dan tidak malu; sebagai penguji kemurnian iman kepada Kristus. Penindasan terhadap iman Kristen tidak seharusnya menyebabkan kehancuran; justru semakin menguatkan komitmennya kepada Tuhan. Mengisi waktu dengan bijak, melayani dengan dedikasi dan kasih, tegar menghadapi tantangan iman, adalah nasihat yang perlu Kristen hayati dan turuti. |
| (0.11772591304348) | (1Yoh 4:1) |
(sh: Roh Kebenaran dan roh kesesatan (Minggu, 7 Desember 2003)) Roh Kebenaran dan roh kesesatanRoh Kebenaran dan roh kesesatan. Dalam renungan hari ini kita terus diingatkan bahwa di balik dua bentuk kategori manusia terdapat dua bentuk roh. Roh-roh tersebut mempengaruhi manusia. Pertama, roh kesesatan disebut juga roh antikristus (ayat 3). Kehadirannya tampak melalui kehadiran nabi-nabi palsu. Mereka giat mengajar kesesatan dan aktif mencari pengikut (ayat 3). Isi ajaran mereka adalah “Yesus bukan manusia”, karena bagi mereka kemanusiaan Yesus hanya bersifat sementara. Namun, mereka menerima Yesus sebagai Allah. Ajaran demikian tidak berasal dari Roh Kebenaran tapi dari roh kesesatan. Jemaat yang memiliki Roh Allah akan memberi respons positif terhadap perkataan Allah dan memberi memberi respons negatif terhadap perkataan nabi-nabi palsu. Kedua, Roh Kebenaran. Allah telah mengaruniakan Roh Kebenaran kepada kita sehingga kita yang percaya dan menerima Tuhan Yesus menerima kenyataan bahwa Yesus adalah manusia sejati (ayat 2). Bahkan kemanusiaan-Nya tidak hilang ketika Ia naik ke Surga. Di samping itu kata kerja ‘datang’ memberi indikasi bahwa Yesus tidak berasal dari dunia. Yesus diutus Bapa dari Surga menjadi manusia. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah manusia dan Allah. Roh Allah yang berdiam dalam diri orang percaya menolong membedakan kebenaran dan kesesatan. Sehingga orang percaya mendengar kebenaran dan menolak nabi-nabi palsu. Renungkan: Orang yang tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Kristus mudah sekali menyesatkan dan disesatkan. |
| (0.11772591304348) | (Why 8:1) |
(sh: Setengah jam yang menentukan (Minggu, 3 November 2002)) Setengah jam yang menentukan
Setengah jam yang menentukan. Sebenarnya bencana yang akan Allah timpakan atas bumi, bertujuan agar manusia siaga menghadapi Hari Tuhan. Kehancuran yang meliputi unsur-unsur alam di luar kontrol manusia, akan terjadi.
Renungkan: |
| (0.1040559826087) | (2Sam 11:2) |
(full: TAMPAK KEPADANYA ... SEORANG PEREMPUAN.
) Nas : 2Sam 11:2 Pasal 2Sam 11:1-24:25 mencatat kegagalan rohani yang serius dari Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya.
|
| (0.1040559826087) | (Mat 7:21) |
(full: MELAKUKAN KEHENDAK BAPA-KU.
) Nas : Mat 7:21 Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melaksanakan kehendak Bapa-Nya yang di sorga merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (bd. ayat Mat 7:22-27; 19:16-26; 25:31-46). Sekalipun demikian, ini tidak berarti bahwa kita dapat memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Hal ini benar karena berbagai alasan yang berikut:
|
| (0.1040559826087) | (Mat 10:28) |
(full: NERAKA.
) Nas : Mat 10:28 Kata yang diterjemahkan "neraka" (Yun. _geenna_; lihat cat. --> Yer 7:31) [atau ref. Yer 7:31] di dalam ayat ini menunjuk kepada suatu tempat penyiksaan abadi yang dipersiapkan bagi orang yang tidak percaya (bd. Mr 9:43,48). Alkitab mengajarkan bahwa hidup seseorang tidaklah berakhir pada saat kematian jasmani tetapi berlangsung terus, entah di hadapan Allah atau di tempat hukuman kekal. Perhatikan yang berikut tentang keadaan orang terhilang:
|
| (0.1040559826087) | (Mat 12:1) |
(full: SABAT.
) Nas : Mat 12:1 Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian) adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah Allah (Kel 20:10; Ul 15:14; lihat cat. --> Kel 20:8). [atau ref. Kel 20:8] Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.
|


