(0.80) | (Ul 32:15) |
(sh: Hidup dengan Allah sejati (Minggu, 18 Juli 2004)) Hidup dengan Allah sejatiHukum sebab akibat merupakan hukum yang berlaku dalam Perjanjian Lama, misalnya jika kita taat (= hidup dengan Allah) maka Allah akan memberikan berkat. Tetapi bila kita memberontak atau meninggalkan Dia (= hidup tanpa Allah), akibatnya adalah malapetaka. Malapetaka terjadi atas bangsa Israel karena pemberontakannya seperti diceritakan dalam nyanyian Musa. Pemberontakan bangsa Israel dimulai ketika mereka meninggalkan Allah. Sehingga mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat, berbalik setia kepada ilah yang baru. Akibatnya adalah: Pertama, Allah cemburu dan sakit hati (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">15-17). Kedua, Allah menyembunyikan wajah-Nya dari bangsa Israel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">20). Dari hidup dalam naungan kasih Allah menjadi mengalami kehampaan hadirat-Nya betapa ngeri akibat dosa! Allah juga memberikan hukuman dalam bentuk: Pertama, Allah menyerahkan mereka kepada bangsa yang bebal (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">21). Kedua, Allah menimpakan api murka-Nya dan menimbunkan malapetaka (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">22-23). Ketiga, kelaparan serta penyakit akan menimpa hidup bangsa Israel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">21-24). Keempat, ladang tidak menghasilkan panen (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">31-33). Inilah hidup yang harus dijalani bangsa Israel ketika mereka hidup tanpa Allah. Ilah-ilah yang bukan Allah sejati menawarkan suatu hal yang terlihat lebih baik bila manusia mau hidup bersamanya. Tapi hidup bersama Allah sejati adalah hal terbaik yang bisa manusia dapatkan. Renungkan: Hidup bersama Allah bukan saja urusan nanti di surga, tetapi kepentingan kita sebagai milik-Nya di dunia ini. |
(0.79) | (Ul 4:26) |
(full: LANGIT DAN BUMI MENJADI SAKSI.
) Nas : Ul 4:26 Musa memberikan enam nubuat tentang sejarah Israel apabila mereka menjadi tidak taat dan tidak setia (ayat Ul 4:25-31);
|
(0.61) | (Ul 4:31) |
(ende) Allah setia kepada djandjiNja meskipun dipihak lain bangsa Israel mengingkari djandji itu. |
(0.57) | (Ul 32:40) |
(ende) Allah mengangkat sumpah terhadap umatNja. Achirnja Ia setia kepada djandji-djandji jang telah Ia sumpahkan dengan para leluhur. |
(0.56) | (Ul 32:6) |
(ende) Allah jang kudus dan setia adalah Pentjipta dan bapa bangsa Israil. Djalan-djalan bangsa Israil kerapkali bertentangan dengan asal-usul ini. (bdk.aj.15(Ula 32:15) dan Ula 32:18) |
(0.54) | (Ul 31:28) |
(ende) Kata-kata ini sesungguhnja merupakan persiapan akan pembatjaan sangsi-sangsi hukum. Tetapi sangsi-sangsi itu telah diuraikan didalam kitab dalam fas. 28(Ula 31:28). Disini penulis menggunakan rumusan itu untuk menghubungkan njanjian pada fasal orang+yang+setia+AND+book%3A5&tab=notes" ver="ende">32(Ula 32:1-52) dengan hukum Deuteronomium dan memberinja arti sebagai saksi terhadap bangsa Israil jang tidak setia. |