Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 15477 ayat untuk orang yang mendengar (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.54) (Mrk 8:34) (sh: Harga mengikut Yesus (Kamis, 20 Maret 2003))
Harga mengikut Yesus

Dalam perikop ini, Yesus memanggil banyak orang dan murid-murid- Nya untuk mendekat. Ia ingin sebanyak mungkin orang mendengar apa yang akan dikatakan-Nya. Ia berbicara mengenai penyangkalan diri ketika orang-orang ingin mengikut Dia. Ia sungguh adalah Mesias, dan mengikut Dia berarti mengikut Allah yang mengutus- Nya. Adalah kepentingan orang-orang yang mendengar pada waktu itu untuk taat kepada Allah dan kepada Mesias yang diutus Allah. Namun, Mesias yang datang adalah Mesias yang harus menderita dan Mesias yang menuntut orang-orang untuk juga menderita bersama Dia.

Menyangkal diri dan memikul salib menunjukkan panggilan untuk mengarahkan hidup dari diri kepada Allah. Yang penting adalah kehendak Allah. Bahkan, jikalau harus mati sekalipun, sebagaimana digambarkan dengan perjalanan memikul salib ke tempat pemakuan, itu adalah syarat yang harus ditempuh. Tujuan akhirnya adalah mengikut Yesus, masuk dalam hubungan pribadi dengan Dia secara utuh -- "bukan Aku, melainkan Kristus".

Mereka yang menolak untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah adalah mereka yang akan kehilangan banyak hal. Mereka juga akan menerima hukuman kekal dari Anak Manusia yang akan datang menjadi Hakim untuk kedua kalinya.

Di antara orang yang mendengar, dikatakan bahwa mereka akan melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa. Ini mengacu ke peristiwa pemuliaan Yesus di atas gunung dalam bagian selanjutnya. Peristiwa itu adalah kecapan awal dari Kerajaan Allah yang datang secara penuh di akhir zaman. Harga yang dibayar akan diganti kemuliaan!

Renungkan: Hari ini, sangkal keinginan dan dosa Anda yang bertentangan dengan firman Allah. Kita sedang dibawa menuju kemuliaan!

(0.53) (Pkh 1:1) (jerusalem)

KITAB PENGKHOTBAH

PENGANTAR

Kitab kecil ini berjudul: "Perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem", Peng 1:1. ADapun kata Ibrani "Qohelet" (yang diterjemahkan sebagai: Pengkhotbah), bdk Peng 1:2 dan 12; 7:27; 12:8-10, bukanlah nama diri, tetapi sebuah kata benda yang kadang-kadang memakai kata sandang. Bentuk kata Ibrani memberi kesan seolah-olah mengenai wanita, tetapi ternyata tidak demikian halnya keterangan yang agaknya paling tepat, maka nama itu adalah nama jabatan. Ini menunjuk seseorang yang berbicara di muka jemaat (Ibraninya: Yunaninya: ekklesia). Karena itu sejak Luter, kata "qohelet" itu biasanya diterjemahkan dengan: Pengkhotbah. Pengkhotbah itu dikatakan "anak Daud, raja di Yerusalem", bdk Ams 1:12. Meskipun namanya tidak di sebut, namun "anak Daud" itu pasti disamakan dengan raja Salomo. Kitab Pengkhotbah sendiri jelas menyarankannya, Ams 1:16 (bdk 1Raj 3:12; 4:29-30; 10:7), Ams 2:7-9(bdk 1Raj 3:13, 10:23). Tetapi tidak dapat disangkal juga bahwa hanya sebagai suatu sarana kesusasteraan belaka bahwa Salomo dikemukakan sebagai pengarang kitab ini. Penulis yang sebenarnya menggunakan nama orang bijak yang termasyhur di Israel untuk menyajikan buah pikirannya sendiri. Gaya bahasa dan ajaran kitab (yang nanti akan dibicarakan) tidak mengizinkan Pengkhotbah ditanggalkan di masa sebelum pembuangan. Ada semenatara ahli menyangka bahwa Pengkhotbah tidak dikarang oleh seorang penulis saja, bahkan dikatakan bahwa Pengkhotbat adalah buah tangan dua, tiga, empat, malahan delapan orang penulis yang berbeda-beda. Tetapi dewasa in para ahli semakin mencegah diri dari memotong-motong kitab itu dengan cara demikian. Sebab ahli-ahli yang suka memotong-motong itu tidak menghiraukan jenis sastera dan pemikiran Pengkhotbah. Memang pendapat mereka tidak dapat ditertahankan mengingat kesatuan dalam gaya bahasa dan perbendaharaan kata kitab. Hanya jelas bahwa kitab Pengkhotbah diterbitkan oleh seorang murid yang menambah ayat-ayat penutup, Ams 12:9-14.

Sebagaimana halnya dengan kitab-kitab kebijaksanaan lainnya, misalnya kitab Ayub, kitab Bin Sirakh dan khususnya kitab Amsal, yang semuanya merupakan karya serba majemuk, demikianpun halnya dengan Pengkhotbah. Pemikiran hilir mudik, diulang dan dibetulkan. Tidak ada suatu urusan jelas. Hanya ada satu pikiran saja, yang disoroti dari pelbagai segi. Pikiran pokok itu ialah: Sia-sia belaka semua hal yang merepotkan manusia. Pikiran itu terungkap pada awal dan pada akhir kitab, Ams 1:2 dan 12:8. Segala-galanya memperdaya dan mengelabui: ilmu, kekayaan, asmara, bahkan hidup sendiri. Hidup itu hanya serentetan perbuatan sia-sia yang tidak bermakna, Ams 3:1-11; itu berakhir dengan masa tua, Ams 12:1-7, dan kematian yang mendatangi baik orang bijak maupun orang bodoh, yang kaya dan yang miskin, binatang dan manusia, Ams 3:17-20.

Masalah yang menggelisahkan si Pengkhotbah sama dengan yang menyibukkan Ayub, yakni: Apakah yang baik dan yang jahat mendapat balasannya di bumi? Dan sama seperti Ayub, demikianpun si Pengkhotbah menjawab: Tidak. Sebuah pengalaman ternyata tidak sesuai dengan apa yang lazim diajarkan, Ams 7:25-8:14.

Hanya ada perbedaan ini: Si Pengkhotbah adalah seorang yang sehat-walafiat. Maka ia tidak mempersoalkan, seperti Ayub, mengapa orang harus menderita. Si Pengkhotbah hanya mengkonstatir: Kebahagiaan sia-sia belaka, lalu ia menghibur diri dengan menikmati cukup kesenangan yang dapat diperoleh dari kehidupan ini, Ams 3:12-13; 8:15; 9:7-9. Tetapi lebih tepat dikatakan. Si Pengkhotbah berusaha menghibur dirinya, sebab hatinya tetap terus tidak merasa puas. Masalah yang menggelisahkan dia ialah: Apakah ada kehidupan di alam baka? Tetapi si Pengkhotbah tidak menduga pemecahannya, Ams 3:21; 9:10; 12:7. Namun demikian si Pengkhotbah adalah seorang percaya. ia memang dibingungkan oleh jalannya peristiwa dan hal-ihwal kehidupan manusia sebagaimana diatur dan dibimbing oleh Allah. Tetapi ia menegaskan bahwa Allah tidak perlu memberi pertanggungan jawab, Ams 3:11, 14;7:13. Maka manusia harus menerima saja, baik percoabaan maupun sukacita yang diberikan allah, Ams 7:16, dan ia harus dengan takwa menepati perintah-perintah Tuhan dan takut akan Allah, Ams 5:6; 8:12-13.

Jelaskan bahwa ajaran itu sama sekali tidak seimbang. Akan tetapi, dari membagi-bagikan unsur-unsurnya pada pelbagai pengarang, yang bertentangan satu sama lain dan saling mengoreksi, tidaklah lebih tepat mencari dasar ketidak- seimbangan itu dalam pemikiran yang tidak menentu, karena menghadapi masalah yang dahsyat dan tidak tahu pemecahannya? Baik si Pengkhotbah maupun Ayub tidak sanggup memecahkan masalah yang mereka kemukakan. Pemecahannya hanya dapat diberikan oleh keyakinan tentang pembalasan di alam baka (bdk Pengantar umum).

Kitab Pengkhotbah merupakan karya peralihan. Keyakinan kokoh-kuat dari tradisi sudah tergoncang sampai akar-akarnya, tetapi penggantinya belum ada. Ada yang berkata bahwa di masa peralihan itu pemikiran Ibrani terpengaruh dari luar dan khususnya Pengkhotbah terkena pengaruh asing itu. Kerap kali ada ahli yang mendekatkanPengkhitbah pada pemikiran filsafat Stoa, Epikurus atau pengikut- pengikut Antistenes (Sinisi), yang dapat dikenal si Pengkhotbah melalui kebudayaan Yunani di Mesir. tetapi pengaruh Yunani semacam itu tidak dapat diterima. Alam pikiran Pengkhotbah memang terlalu berbeda dengan alam pikiran filsafat Yunani. Ahli-ahli lain berpendapat bahwa ada kesamaan antara Pengkhotbat dengan beberapa karangan yang berasal dari Mesir, misalnya dengan "Dialog seseorang yang putus asa dengan dirinya" atau "Nyanyian-nyanyian Pemetik kecapi", dan khususnya dengan beberapa karangan yang berasal dari kalangan para bijaksana di Mesopotamia dan dengan "Sajak Pahlwan Gilgamesy". Tidak dapat disangkal bahwa ada kesamaan. Tetapi tidak mungkin menunjukkan pengaruh langsung dari karya-karya tersebut. Kesamaannya terletak dalam pokok pemikiran, yang memang sudah lama ada dan menjadi milik bersama seluruh orang bijaksana di dunia Timur. Si Pengkhotbah secara pribadi memikirkan dan merenungkan warisan dari masa yang lampau itu, sebagaimana juga dikatakan oleh penerbit karyanya, Ams 12:9.

Si Pengkhotbah ternyata seorang Yahudi dari Palestina. Ia barangkali bertempat tinggal di Yerusalem. Ia menulis dalam bahasa Ibrani sebagaimana yang dipakai dikemudian hari. Bahasa Ibraninya bercampur dengan unsur-unsur bahasa Aram dan ia menggunakan dua kata dari bahasa Persia. Semuanya itu menyatakan bahwa kitab Pengkhotbah ditulis agak lama sesudah masa pembuangan, tetapi sebelum abad ke-2 sem. Mas. Dalam abad ke-2 itu Pengkhotbah sudah dimanfaatkan oleh Bin Sirakh. Berdasarkan paleografi maka kepingan-kepingan kitab Pengkhotbah yang ditemukan dalam gua-gua di Qumran dapat ditanggalkan di sekitar tahun 150 seb. Mas. Maka sebaik-baiknya dikatakan bahwa Pengkhotbah dikarang selama abad ke-3 seb. Mas. Di mana itu Palestina berada di bawah pemerintahan wangsa Ptolomeus (Mesir) dan terpengaruh oleh aliran humanisme, tetapi belum mengenal semangat kepercayaan dan pengharapan yang menggalakkan bangsa Yahudi di zaman para Makabe.

Kitab Pengkhotbah hanya mencermikan satu tahap saja dari perkembangan agama Israel. Ia tidak boleh dinilai lepas dari apa yang mendahului atau yang menyusul tahap itu. Dengan menekankan bahwa pemikiran-pemikiran dari masa yang lampau tidak mencukupi dan memaksa orang menghadapi masalah-masalah hidup manusia, Pengkhotbah membuka jalan untuk wahyu yang baru dan lebih lengkap. Kitab itu mengajar orang, bahwa tidak boleh terikat pada harta-benda dunia ini. Dengan menyangkal bahwa orang kaya benar-benar bahagia Pengkhotbah menyiapkan dunia untuk mendengarkan "Berbahagialah orang miskin", Luk 6:20.

(0.52) (Hab 3:16) (jerusalem) Ini bagian penutup doa Habakuk.
(0.52) (Yoh 5:28) (jerusalem: mendengar suaraNya) Ini mengenai kebangkitannya orang-orang mati pada hari terakhir, bdk Mat 22:29-32.
(0.51) (Mat 27:3) (full: MENYESALLAH (YUDAS). )

Nas : Mat 27:3

Yudas mendengar bahwa perbuatannya yang berdosa akan menyebabkan kematian Yesus. Demikian pula, perbuatan kita pastilah ada pengaruhnya pada orang lain, entah bagi kebaikan atau bagi keburukan. Banyak hal yang mulai terjadi oleh karena tindakan kita tidak dapat dihentikan sehingga akibatnya yang merusak dan buruk menimpa kita dan banyak orang lain. Sangatlah penting untuk menjauhi semua perbuatan dan rencana yang mungkin mengakibatkan hal-hal yang merugikan.

(0.51) (Yes 45:20) (sh: Ajakan Allah (Jumat, 12 Februari 1999))
Ajakan Allah

Tiada allah lain yang seperti Allah Israel, yang tidak putus-putus memanggil orang-orang untuk berhimpun dan datang kepada-Nya. Bangsa-bangsa yang meletakkan harapannya pada patung kayu dan berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan adalah bangsa yang tidak berpengetahuan (20). Semua orang yang bangkit terhadap Dia mendapat malu (24). Pada akhirnya semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Nya dan bersumpah setia dalam segala bahasa sambil berkata: keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan (23, 24) Allah mengajak kita kembali kepada-Nya.

Yang berpaling, yang selamat. Keselamatan bagi bangsa-bangsa adalah rencana sentral Allah bagi dunia. Semua orang yang mendengar, berpaling dan mengakui Allah yang benar, ada di dalam Yesus Kristus. Firman Tuhan, selain telah menyatakannya dengan jelas, juga memiliki kekuatan yang pasti. Pada akhir zaman nanti, di hadapan takhta kemuliaan Allah semua makhluk akan mengakui bahwa Allahlah satu-satunya Tuhan dan Penebus. Alangkah sedihnya bila pengakuan itu keluar karena terpaksa padahal belum selamat. Alangkah bahagianya bila Anda termasuk yang mengaku dalam kesukaan keselamatan-Nya.

Doa: Jadikan kami pemberita kebenaran ini, supaya banyak orang boleh mendengar dan diselamatkan.

(0.51) (Why 6:11) (full: SAUDARA-SAUDARA ... YANG AKAN DIBUNUH. )

Nas : Wahy 6:11

Beberapa orang akan diberikan peluang untuk diselamatkan selama masa kesengsaraan itu, yaitu mereka yang ada di bumi yang tidak pernah mendengar atau mengerti Injil secukupnya. Tetapi, mereka yang telah mendengar Injil sebelum keangkatan gereja, namun tetap hidup dalam dosa tidak akan diberikan kesempatan lagi untuk menerima keselamatan setelah gereja diangkat dari dunia

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Allah akan mendatangkan kesesatan atas mereka, sehingga mereka tidak akan pernah bisa percaya lagi

(lihat cat. --> 2Tes 2:10;

lihat cat. --> 2Tes 2:11;

lihat cat. --> 2Tes 2:12).

[atau ref. 2Tes 2:10-12]

(0.51) (Luk 13:16) (full: PEREMPUAN INI ... DIIKAT OLEH IBLIS. )

Nas : Luk 13:16

Ketika seseorang tidak lagi mendengar keluh kesah orang yang menderita, maka itu merupakan suatu dosa yang menjijikan dalam pandangan Yesus (ayat Luk 13:11-14). Yesus mengajar bahwa manusia dipenjarakan oleh dosa, sakit penyakit, dan kematian. Mereka mengalami kesusahan dan sangat memerlukan pertolongan (ayat Luk 13:11,16; Mat 4:23; Kis 26:18). Dewasa ini kita mudah sekali menjadi tidak peka terhadap kesengsaraan dan penderitaan dunia karena media hiburan gemar mempertunjukkan kedursilaan dan kekerasan demi kesenangan belaka. Murid yang sejati akan menjadi seperti Guru mereka; dapat melihat berbagai kesukaran hidup dan mendengar rintihan makhluk ciptaan (Luk 10:33-37; Rom 8:22;

lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).

(0.51) (Kis 19:2) (full: SUDAHKAH KAMU MENERIMA ROH KUDUS? )

Nas : Kis 19:2

Perhatikan fakta-fakta berikut tentang pertanyaan Paulus:

  1. 1) Pertanyaan Paulus ini menunjukkan dengan tegas bahwa ia menganggap para murid di Efesus itu orang Kristen yang sungguh lahir baru yang belum dipenuhi oleh Roh Kudus.
  2. 2) Pertanyaan Paulus di sini menunjuk kepada baptisan dalam Roh Kudus untuk kuasa dan pelayanan, sama seperti yang terjadi pada hari Pentakosta (bd. Kis 1:8; 2:4). Ini tidak bisa menunjuk kepada kehadiran Roh yang mendiami orang percaya, karena Paulus pasti mengetahui bahwa semua orang percaya mempunyai Roh Kudus yang tinggal dalam mereka dari saat mereka beriman, bertobat, dan dilahirkan baru (Rom 8:9).
  3. 3) Terjemahan harfiah dari pertanyaan Paulus ini adalah, "Setelah percaya, sudahkah kamu menerima Roh Kudus?" "Setelah percaya" (Yun. _pisteusantes_, dari pisteuo) adalah partisip aorist, yang biasa menunjuk kegiatan yang terjadi sebelum kegiatan dalam kata kerja utama (dalam hal ini, "menerima"). Dengan demikian, kita dapat menerjemahkannya, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus setelah kamu percaya?" Terjemahan ini sangat cocok dengan konteks karena hal itulah yang terjadi pada para murid di Efesus ini.
    1. (a) Mereka sudah percaya pada Kristus sebelum Paulus berjumpa dengan mereka (ayat Kis 19:1-2).
    2. (b) Mereka kemudian mendengar Paulus dan percaya semua yang dikatakannya kepada mereka tentang Kristus dan Roh Kudus (ayat Kis 19:4).
    3. (c) Paulus menganggap kepercayaan mereka dalam Kristus itu sungguh dan memadai, karena dia membaptis mereka dalam nama Tuhan Yesus (ayat Kis 19:5).
    4. (d) Pada saat itulah, setelah percaya dan menerima baptisan air, Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan "turunlah Roh Kudus atas mereka" (ayat Kis 19:6). Jadi, di antara saat mereka percaya pada Kristus dengan kedatangan Roh Kudus atas mereka terdapat suatu selang waktu. Pertanyaan Paulus menunjukkan dengan jelas bahwa dia menganggap adalah mungkin orang "percaya" pada Kristus tanpa mengalami baptisan dalam Roh Kudus. Bagian ini sangat menentukan sebagai bukti bahwa orang bisa menjadi orang Kristen tanpa mengalami kepenuhan Roh

      (lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

(0.51) (Kej 16:11) (jerusalem: TUHAN telah mendengar) Nama Ismael (Ibraninya: Isyma'el) berarti: Semoga Allah mendengar atau: Allah telah mendengar.
(0.50) (Mat 5:21) (jerusalem: Kamu telah mendengar) Yaitu melalui pengajaran tradisionil yang secara lisan disampaikan, terutama dalam rumah-rumah ibadat(sinagoga)
(0.49) (Kis 21:22) (jerusalem) Var: jadi bagaimana sekarang? Tentu orang banyak berkumpul sebab akan mendengar bahwa engkau telah datang ke mari.
(0.49) (Mal 2:14) (full: ISTERI MASA MUDAMU. )

Nas : Mal 2:14

Banyak laki-laki tidak setia kepada istri yang mereka nikahi ketika masih muda. Mereka berusaha untuk menceraikan istri mereka, hanya karena ingin menikah dengan orang lain. Tuhan membenci perbuatan yang mementingkan diri ini dengan menyatakan bahwa Dialah yang mempersatukan suami dengan istri (ayat Mal 2:15). Karena dosa ini Allah meninggalkan orang-orang berdosa itu serta menolak untuk mendengar doa mereka (ayat Mal 2:13-14).

(0.49) (Mat 11:20) (sh: Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat. (Selasa, 20 Januari 1998))
Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.

Demikianlah dikatakan Yesus tentang kota-kota Betsaida, Khorazim, dan Kapernaum, yang telah menikmati banyak mukjizat Tuhan Yesus. Mereka senang menerima berkat Tuhan, tetapi tidak mau menerima sumber berkat itu sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengecam dengan pedas, "Celakalah kamu, celakalah kamu, kota yang harus diturunkan ke neraka". Hukuman Sodom akan lebih ringan daripada orang-orang yang menolak Tuhan Yesus.

Air sejuk bagi orang yang haus di padang pasir. Yesus membeberkan keberadaan kota-kota itu, agar mereka menyadari dan mengenali dirinya serta tahu apa dan siapa yang dibutuhkannya. Seseorang yang belum menyadari dirinya mengidap kanker ganas tidak akan pernah sungguh-sungguh mencari dokter. Ketika sinar rontgen membuktikan, barulah ia segera mencari pertolongan. Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi orang yang akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yang telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan Yesus. Jadilah murid-murid yang mau taat belajar dan rela memikul kuk yang dipasang untuk kita.

Doa: Jauhkanlah kami dari hati yang senantiasa mencari berkat. Tolonglah agar bergantung pada sumber berkat itu sendiri, Amin.

(0.49) (Rm 15:20) (full: TIDAK MELAKUKANNYA ... DI MANA NAMA KRISTUS TELAH DIKENAL ORANG. )

Nas : Rom 15:20

Kebijaksanaan pelayanan Paulus berorientasi misioner. Dia telah memutuskan untuk mengarahkan kegiatannya ke wilayah-wilayah di mana Injil belum diberitakan dengan seluas-luasnya, dengan demikian memberikan kesempatan kepada mereka yang belum mendengar untuk menerima Kristus (ayat Rom 15:21).

(0.49) (Yer 39:11) (full: YEREMIA. )

Nas : Yer 39:11

Nebukadnezar niscaya pernah mendengar tentang nasihat Yeremia untuk tunduk kepada Babel, dan orang Babel memperlakukan dia dengan baik hati ketika mereka merebut Yerusalem. Ia diserahkan kepada perlindungan Gedalya, gubernur yang diangkat. Setelah dibebaskan, rupanya dengan tak sengaja Yeremia ditangkap lagi lalu dirantai, serta menantikan pengangkutan ke Babel; sekali lagi dia dibebaskan (Yer 40:1-6).

(0.49) (Ams 1:1) (sh: Perbedaan pengetahuan dan hikmat (Sabtu, 15 November 2003))
Perbedaan pengetahuan dan hikmat

Pengetahuan diidentikkan dengan informasi yang tepat, sedangkan hikmat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan informasi yang tepat itu pada waktu dan cara yang tepat. Di kitab Amsal, Raja Salomo tidak membedakan keduanya; istilah pengetahuan dan hikmat dipakai silih berganti untuk mewakili makna yang sama yakni bijaksana. Hikmat berawal dari kemampuan untuk melihat dan mendengarkan. Pada waktu Salomo diangkat menjadi raja, ia berdoa, “… berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham …” (ayat 1Raj. 3:9). Kata “paham” di sini berasal dari akar kata “mendengar”, tetapi bukan asal mendengar, melainkan mendengarkan dengan penuh perhatian. Orang yang bodoh—tidak berhikmat—tidak bersedia mendengarkan siapa pun termasuk Tuhan. Orang yang tidak mendengarkan Tuhan, Sang Sumber hikmat, adalah orang yang tidak takut kepada Tuhan. Ada orang yang kaya namun bodoh dan ada orang yang berpendidikan tinggi tetapi bodoh; ternyata, kaya dan cerdas tidak sama dengan bijaksana. Hikmat tidak diperoleh lewat kekayaan atau kecerdasan; hikmat didapatkan dari takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang dipimpin oleh Tuhan; setiap langkah yang diambilnya merupakan hasil tuntunan Tuhan dan Tuhan tidak akan membiarkannya tersesat.Orang yang bijak adalah orang yang “tahu diri”—ia menyadari keterbatasannya; itu sebabnya ia bersedia menerima didikan baik dari Tuhan maupun sesamanya. Sebaliknya, orang bodoh adalah orang yang “tidak tahu diri”—ia tidak menyadari keterbatasannya dan menganggap diri mengetahui segalanya.

Renungkan: Dalam mengambil keputusan, jangan cepat-cepat berkata, ya atau tidak. Jawablah dengan, tunggu!—menunggu kehendak dan pimpinan Tuhan. Inilah awal dari hikmat.

(0.49) (Yoh 12:39) (full: MEREKA TIDAK DAPAT PERCAYA. )

Nas : Yoh 12:39

Orang banyak itu tidak dapat percaya karena keputusan-keputusan mereka terhadap Yesus membuat Allah mengeraskan hati mereka. Injil tidak pernah diam saja menghadapi seorang yang menolak untuk mendengar, bertobat dan percaya. Rasul Paulus mengatakan bahwa bangsa Israel "dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka" (Rom 11:20; bd. Mazm 95:8; Ibr 3:8). Sekalipun demikian pengerasan hati ini tidak permanen untuk setiap orang dalam bangsa itu. Setiap orang yang percaya akan menerima hidup kekal (ayat Yoh 12:44-50). Sebenarnya, banyak orang Israel percaya setelah hari Pentakosta (Kis 2:41).

(0.49) (Kis 10:46) (full: MENDENGAR ORANG-ORANG ITU BERKATA-KATA DALAM BAHASA ROH. )

Nas : Kis 10:46

Petrus dan kawan-kawannya memandang berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan mengenai baptisan dalam Roh Kudus. Yaitu, sama seperti Allah mengesahkan perbuatan-Nya pada hari Pentakosta dengan tanda bahasa roh (Kis 2:4), Dia menyebabkan orang bukan Yahudi di rumah Kornelius berkata-kata dengan bahasa roh sebagai tanda yang meyakinkan kepada Petrus dan orang percaya Yahudi lain

(lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.49) (1Ptr 4:6) (full: JUGA KEPADA ORANG-ORANG MATI. )

Nas : 1Pet 4:6

Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA