Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 503 ayat untuk (51-19) Korban (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15) (Mzm 27:1) (jerusalem: Aman dalam perlindungan Allah) Doa permohonan ini berisikan kepercayaan yang sebulat-bulatnya. Dengan mengandalkan Tuhan semata-mata, Maz 27:1-6, pemazmur mohon perlindungan Allah terhadap orang yang menuduhnya dengan tidak semena-mena, Maz 27:7-13. Tinggal dalam bait Allah, dalam perlindungan Tuhan merupakan kebahagiaan tertinggi, Maz 27:4. Nyanyian ini agaknya dibawakan oleh dua kelompok penyanyi bergiliran, Maz 27:1-6,7-13, sesamanya korban pembakaran nazar dipersembahkan, Maz 27:6.
(0.15) (Mzm 40:1) (jerusalem: Syukur dan doa) Mazmur ini terdiri atas dua bagian yang berbeda sekali dan aselinya mungkin dua sajak tersendiri yang dipersatukan melalui Maz 40:13. bagian pertama Maz 40:2-12 berupa doa syukur atas pertolongan yang sudah diterima sehingga mengenai masa yang lampau. Bagian kedua, Maz 40:13-17, mengenai masa depan dan berupa ratapan yang mohon dibebaskan dari dosa, hukuman dan musuh. Bagian kedua ini mirip dengan Maz 70. Mungkin sekali mazmur ini dipakai sebagai iringan korban syukur, Maz 40:6,10,11.
(0.15) (Mzm 116:1) (jerusalem: Terluput dari belenggu maut) Ini nyanyian syukur mengiringi korban syukur yang dipersembahkan untuk membayar nazar, Maz 116:12-14,17-19. Tuhan telah mengabulkan doa minta tolong, Maz 116:1-2, dari seseorang yang terancam bahaya maut (sakit?), Maz 116:3-4 dan yang sudah putus asa, Maz 116:10-11. Namun dalam keadaan itupun ia tetap percaya pada Tuhan dan begitulah ia dibebaskan dari bahaya, Maz 116:5-9,15-16. Dalam terjemahan Yunani dan Latin mazmur ini dengan kurang tepat dibagikan menjadi dua (Maz 114:1-115:18)
(0.15) (Yes 29:1) (jerusalem) Nubuat ini rupanya diucapkan di masa sebelum Yerusalem dikepung pada th 701. Nama Ariel (yang merupakan lambang) tidak jelas artinya (bdk Yes 33:7+). Biasanya para ahli menghubungkan nama itu dengan kata har el atau ari eyl, ialah kata yang dipakai nabi Yehezkiel untuk menyebut bagian atas mezbah, tempat api dan pembakaran korban. Kalau demikian maka nama Ariel mengucapkan ciri kudus kota Yerusalem. Tafsir ini mungkin didukung oleh bagian akhir Yes 29:1 yang menyinggung ibadat yang secara teratur diselenggarakan dalam bait Allah di Yerusalem.
(0.15) (Yes 66:3) (jerusalem) Ayat ini menyejajarkan empat perbuatan agama halal dengan empat perbuatan agama haram (kafir): mempersembahkan manusia sebagai korban, menyembelih anjing, makan darah (dan daging) babi, memuja berhala. Bukan maksud keterangan ayat ini bahwa mempersembahkan lembu dsb tidak lebih baik dan lebih bernilai dari pada praktek-praktek kafir yang terkutuk. Memang dalam seluruh Perjanjian Lama tidak ada satu keteranganpun yang begitu saja dan secara menyeluruh mengutuk ibadat lahiriah. Maksud ayat ini yang sebenarnya ialah: mereka yang mempraktekkan ibadat yang halal juga mempraktekkan upacara-upacara kafir. Maka yang dikutuk ialah campuran agama yang agaknya laku di kalangan orang yang dicela dalam Yes 65:3-5 dan Yes 66:17.
(0.15) (Yeh 40:37) (jerusalem: Balai gerbangnya) Begitu terbaca dalam terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Tiang temboknya. Yeh 40:37 ini diteruskan dalam Yeh 40:47. Di antara kedua ayat ini diselipkan beberapa tambahan: Yeh 40:38-43 berkata mengenai sarana-sarana guna menyiapkan korban binatang: sarana-sarana itu terdapat di dekat pintu gerbang utara yang sudah dibicarakan dalam Yeh 40:35-37; Yeh 40:44-46 merupakan tambahan lain mengenai dua bilik di samping pintu gerbang utara dan pintu gerbang selatan.
(0.15) (Am 4:4) (jerusalem) Yang dikecam nabi bukannya pergi beribadat di tempat-tempat kudus yang ibadatnya tercemar oleh upacara-upacara kafir. Kecaman Amos mengenai mereka yang di satu pihak tidak mau mentaati kehendak Allah dan di pihak lain dengan ibadatnya memuji-muji Tuhan.
(0.15) (Yoh 13:10) (jerusalem: selain membasuh kakiNya) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini
(0.15) (Yoh 19:34) (jerusalem: darah dan air) Dalam sejumlah naskah urutan terbalik: air dan darah. Makna kejadian itu dijelaskan dengan dua kutipan dari Kitab Suci, Yoh 19:36 dst. Darah itu Ima 1:5; Kel 24:8 menyatakan bahwa kurban anak domba yang dipersembahkan demi keselamatan dunia, Yoh 6:51, benar-benar terjadi; air yang melambangkan Roh Kudus menyatakan bahwa korban itu subur secara rohani. Banyak pujangga gereja mengartikan air itu sebagai lambang Ekaristi. Kedua sakramen itu melambangkan Gereja, Hawa baru yang lahir dari Adam baru. Bdk Efe 5:23-32. Penafsiran itu tidak terlalu jauh dari maksud penginjil.
(0.15) (1Kor 4:13) (jerusalem: sampah dunia ... kotoran) Kedua kata itu juga dipakai sehubungan dengan orang yang dianggap sampah masyarakat dan yang menjadi korban kemarahan umum, jika ada bencana menimpa negeri. Paulus kerap kali berkata tentang kesusahan dan penganiayaan yang dialaminya dalam karya kerasulannya dan tentang caranya semua dapat diatasi berkat pertolongan Allah; 2Ko 4:7-12; 6:4-10; 11:23-33; 1Te 3:4; 2Ti 3:10-11. Menurut pandangan Paulus justru kelemahan rasul menyatakan kekuatan Dia yang mengutusnya, 2Ko 12:9-10; Fili 4:13. Memanglah kejayaan karya yang telah terlaksana tidak mungkin dihasilkan oleh karya utusan melulu, 2Ko 4:7+.
(0.15) (1Kor 5:8) (jerusalem: kemurnian dan kebenaran) Pada permulaan perayaan Paskah orang Yahudi mengeluarkan segala sesuatu yang beragi dari dalam rumahnya (Kel 12:15) lalu anak domba Paskah disembelih (Kel 12:6) dan orang mulai makan roti tidak beragi (Kel 12:18-20). Semuanya itu persiapan berupa lambang bagi misteri Kristen. Melalui korbanNya Kristus sebagai Anak Domba Paskah yang sesungguhnya melenyapkan ragi yang lama, ialah dosa, dan memungkinkan suatu hidup yang murni dan benar, yang dilambangkan oleh roti beragi. Boleh jadi perbandingan itu disarankan kepada Paulus oleh masa tahun liturgis yang berlangsung waktu menulis surat ini.
(0.15) (2Kor 5:14) (jerusalem: mati untuk semua) Kristus telah mati untuk semua, artinya: sebagai pengganti semua manusia. Sebagai kepala umat manusia Kristus mewakili semua. Tetapi apa yang dalam kematian Kristus itu bernilai bagi Allah ialah ketaatan kasih yang menyatakan diri dalam seluruh hidup Kristus demi orang lain, Rom 5:19+; Fili 2:8; bdk Luk 22:42 dsj; Yoh 15:13; Ibr 10:9-10. Orang beriman mengambil bagian dalam kematian Kristus itu melalui baptisan, Rom 6:3-6, tetapi kemudian wajib meneguhkan korban Kristus itu dalam hidup mereka, 2Ko 5:15; Rom 6:8-11.
(0.15) (Ibr 4:14) (jerusalem: semua langit) Untuk pertama kalinya disebutkan langit/sorga, di mana menurut pandangan Ibr Kristus menunaikan jabatanNya sebagai Imam Besar. Ia duduk di sebelah kanan Allah, Ibr 1:3; 8:1. Bersama dengan Allah Ia termasuk ke dalam hal-hal yang tidak tergoncangkan dan tetap: korbanNya dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya, 7:26-27, dan mendapat nilai sempurna dan kekal, Ibr 8:1-4+; Ibr 9:11-12, 23-24. Pokok pengharapan Kristen ialah penyelesaian keselamatan itu dalam Kota Sorgawi, Ibr 9:28; 12:22-24.
(0.15) (Ibr 9:15) (sh: Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi (Senin, 1 Mei 2000))
Keajaiban dan misteri anugerah Ilahi

Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara dari suatu perjanjian baru. Sebab hanya darah dan kematian-Nya yang telah berhasil mengerjakan apa yang tidak mampu dikerjakan oleh para imam dan korban persembahan di dalam perjanjian lama (14). Walaupun bukan suatu hal baru bagi Allah, bagi manusia merupakan perjanjian baru. Dalam sejarah manusia, perjanjian baru menggantikan dan melebihi perjanjian lama yang diberikan melalui perantaraan Musa. Transisi dari Musa kepada Yesus menandai transisi dari prinsip usaha manusia ke prinsip anugerah.

Ada 2 berkat yang diberikan oleh perjanjian baru. Pertama, membebaskan manusia dari penghukuman akibat pelanggaran hukum Allah. Ini tidak dapat dilakukan secara sempurna oleh persembahan korban hewan. Dengan demikian, perjanjian yang baru memberikan penawar racun ampuh bagi dosa manusia. Keampuhan berkat ini juga mengatasi dimensi waktu. Sebab mereka yang hidup sebelum Yesus namun percaya kepada janji Allah, akan menerima berkat yang sama. Kedua, perjanjian ini memberikan bagian yang kekal yang dijanjikan yaitu tanah surgawi. Ini diperuntukkan khusus kepada orang-orang yang sudah dipanggil. Melalui perjanjian ini, tujuan Illahi atas seluruh ciptaan dibawa kepada penggenapannya secara sempurna (lih. Why. 7:9). Apa yang membuat pengorbanan Kristus demikian sempurna dan ajaib? Bukankah perjanjian baru juga mempersembahkan korban tebusan dan penghapusan dosa bagi banyak orang (17-22)? Inilah keajaiban dan misteri anugerah Ilahi. Anak Allah yang seharusnya tidak mengalami kematian, harus mengalami kematian. Sebagai korban bagi sesama-Nya, bangkit, dan menyatukan manusia dengan diri-Nya sendiri, agar mereka dapat menikmati berkat yang kekal. Karena itu pula Ia hanya perlu menghadap Allah dan mempersembahkan diri-Nya satu kali. Ini juga bersesuaian dengan 'nasib' akhir manusia yaitu diadili oleh Hakim Agung setelah kematiannya. Setelah itu Ia akan datang kedua kalinya untuk menjemput umat-Nya dan membawanya kepada keselamatan kekal (28).

Renungkan: Tidak ada yang dapat dilakukan manusia untuk membalas anugerah-Nya ajaib dan penuh misteri. Namun hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah membuka 'misteri' kehidupan kita di hadapan-Nya dan menjalani hidup yang sesuai dengan keajaiban anugerah-Nya.

(0.14) (Kel 12:11) (ende)

Arti kata "Paskah" (hibr. "Pesah") tidak dapat ditentukan dengan pasti. Mungkin berasal dari "pasah" = berdjalan timpang, melontjati, melewati, melampaui. Ini keterangan tradisionil, paling banjak kemungkinannja benar. Tetapi djika kata ini berasallah dari bahasa Mesir, maka artinja ialah: peringatan, atau: pukulan.

Menurut banjak para ahli pesta ini sudah sebelumnja dirajakan sebagai perajaan musim semi diantara para gembala-perantau (nomade). Dipersembahkan korban-korban binatang untuk memohon kesuburan ternak, mungkin pada malam hari sebelum mereka berangkat mentjari padang-padang rumput (maka dari itu para peserta harus siap-siap akan bepergian). Binatang jang dikorbankan dimakan dengan roti para perantau jang tidak diragikan, dan dengan rempah-rempah (aj.8)(Kel 12:8). Mungkin Kel 5:1 dll. menundjukkan, bahwa perajaan ini dikenal oleh umat Israel.

Akan tetap karena sekarang dihubungkan dengan Pengungsian dari Mesir, perajaan ini mendapat arti jang baru sama sekali, Paskah Jahwe. Bahwa tjaranja makan tergesa-gesa, dan adanja darah, memperingatkan mereka akan malam pembebasan (lihat aj. 12-14)(Kel 12-14)

(0.14) (Kel 19:1) (full: PADANG GURUN SINAI. )

Nas : Kel 19:1

Pasal Kel 19:1-25 mencatat penetapan perjanjian Allah dengan bangsa Israel di Gunung Sinai. Perjanjian itu adalah perluasan dari perjanjian dengan Abraham dan keturunannya

(lihat cat. --> Kej 15:6;

lihat cat. --> Kej 15:18;

lihat cat. --> Kej 17:7;

lihat cat. --> Kej 22:18).

[atau ref. Kej 15:6,18; 17:7; 22:18]

  1. 1) Perjanjian ini berlandaskan perdamaian Israel sebelumnya dengan Allah dan persekutuan yang tak henti-hentinya dengan-Nya. Perjanjian ini merumuskan syarat-syarat yang dengannya Israel akan tetap menjadi milik Allah, terus tinggal di dalam berkat-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya bagi bangsa itu (lih. Kej 12:2-3; 26:4).
  2. 2) Allah bermaksud agar Israel menjadi bangsa yang unik, terpilih, dan terpisah untuk Allah demi maksud ini. Umat itu harus menanggapi dengan ketaatan dan rasa syukur kepada Allah serta berusaha memelihara perintah-perintah yang ada dan dengan mempersembahkan korban-korban yang ditentukan oleh perjanjian Allah. Sebagai akibat, mereka akan tetap menjadi umat Allah yang khusus (bd. Am 3:2; 9:7) -- kerajaan imam-imam yang kudus dan tidak bercacat

    (lihat cat. --> Kel 19:6;

    [atau ref. Kel 19:6]

    lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

(0.14) (1Taw 24:1) (full: ROMBONGAN-ROMBONGAN ANAK-ANAK HARUN. )

Nas : 1Taw 24:1

Pasal 1Taw 24:1-31 membahas penataan imam-imam. Tugas mereka terdiri atas mempersembahkan korban-korban yang dengannya umat dapat menghampiri Allah untuk menerima pengampunan dan memberikan ketaatan kepada kehendak-Nya; tugas itu berakhir dengan datangnya Yesus Kristus dan penetapan perjanjian yang baru dengan darah-Nya (lih. Ibr 3:1; 4:14-16; Ibr 7:23-25; 8:1-13;

lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

Secara ironis, pada zaman PB, para imam sudah demikian menyimpang dari kebenaran firman Allah sehingga merekalah yang menyebabkan penyaliban Yesus (Mat 27:1,6,20). Kini semua orang percaya harus menjadi keimaman yang kudus

(lihat cat. --> 1Pet 2:5).

[atau ref. 1Pet 2:5]

(0.14) (Ezr 3:2) (full: MEMBANGUN MEZBAH ALLAH ISRAEL. )

Nas : Ezr 3:2

Prioritas utama orang buangan yang pulang itu ialah membangun mezbah untuk Tuhan. Mezbah adalah pusat penyembahan Yahudi, karena di atasnya korban dan darah pendamaian karena dosa dipersembahkan kepada Allah

(lihat cat. --> Kel 27:1).

[atau ref. Kel 27:1]

  1. 1) Umat itu terdorong untuk membangun mezbah, setidak-tidaknya sebagian, karena bahaya dari "penduduk negeri" (ayat Ezr 3:3). Mereka mengetahui bahwa Allah akan melindungi mereka dari bahaya hanya apabila mereka menghampiri-Nya dalam iman dan ketaatan (lih. Kel 19:5; Kel 29:43; bd. Ibr 4:16).
  2. 2) Mereka juga memahami maksud pokok eksistensi mereka. Mereka harus mempersembahkan korban kepada Allah selaku "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:6). Hanya dengan memenuhi panggilan rohani ini mereka dapat menjadi umat sebagaimana dikehendaki Allah. Demikian pula, orang percaya kepada Kristus harus menjadi "imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, sehingga kamu dapat memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1Pet 2:9), dan untuk mempersembahkan "persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1Pet 2:5; lih. Ibr 13:10). Dengan kata lain, gereja selaku umat Allah zaman PB merupakan ahli waris dan penerus Israel.
(0.14) (Yoh 1:17) (full: KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN. )

Nas : Yoh 1:17

Bagi mereka yang berada di bawah hukum PL terdapat sekedar kasih karunia yang tampak dalam iman beberapa orang (Kej 5:24; 7:1; 15:6) dan di dalam janji pengampunan dosa (Kel 34:6-7; Im 5:17-18). Kini melalui Kristus, kasih karunia dan kebenaran tersedia dalam arti kata seluas-luasnya (Rom 5:17-21). Kebenaran kini tidak lagi terselubung oleh lambang-lambang (seperti dalam korban-korban). "Kasih karunia demi kasih karunia" (ayat Yoh 1:16) berarti bahwa pemberian kasih karunia dan kuasa secara terus-menerus disalurkan kepada orang percaya yang menanggapi kasih karunia yang diberikan kepada mereka. Kasih karunia merupakan kuasa, kehadiran, dan berkat Allah yang dialami oleh mereka yang menerima Kristus

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

Keselamatan tidak disebabkan oleh usaha kita untuk menaati hukum Taurat, tetapi oleh Roh Kudus dan kasih karunia Kristus yang datang ke dalam kehidupan kita untuk memperbaharui roh kita serta menciptakan kita kembali menurut gambar Kristus.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA