(0.31) | (Luk 10:42) | (jerusalem: tetapi hanya satu saja yang perlu) Naskah-naskah dalam bagian kalimat ini cukup kacau-balau. Terjemahan ini mengikuti beberapa naskah tertentu. Ada lain naskah yang berbunyi: tetapi hanya sedikit saja yang perlu. Tetapi yang paling baik kiranya naskah-naskah yang berbunyi sebagai berikut: tetapi hanya sedikit saja yang perlu, bahkan hanya satu saja. Kalau demikian maka Yesus beralih dari keperluan untuk perjamuan (hanya sedikit) kepada satu-satunya yang perlu (hanya satu saja). Begitu makna ungkapan itu jauh lebih jelas. |
(0.31) | (Luk 16:21) | (jerusalem: orang kaya itu) Sejumlah naskah menambah: tetapi tidak ada seorangpun yang memberikannya, bdk Luk 16:16. |
(0.31) | (Rm 12:19) | (jerusalem: murka Allah) Harafiah: murka, tetapi yang dimaksudkan tentunya murka Allah satu-satunya yang berhak membalas dosa. |
(0.31) | (1Kor 7:28) | (jerusalem: kesusahan badani) Yang dimaksudkan bukanlah kesusahan yang disebabkan hawa nafsu, 1Ko 7:2,9, tetapi kesusahan hidup perkawinan. |
(0.31) | (1Kor 7:39) | (jerusalem: asal orang itu adalah seorang yang percaya) Harafiah: asal dalam Tuhan. Tetapi maksudnya bahwa perempuan itu kawin dengan seorang Kristen. |
(0.31) | (2Kor 11:17) | (jerusalem: firman Tuhan) Harafiah: (menurut) Tuhan. Ini dapat berarti: (menurut) firman Tuhan, tetapi juga dapat mempunyai arti lain |
(0.31) | (Gal 3:27) | (jerusalem: yang dibaptis dalam Kristus) Iman dan baptisan tidak saling bertentangan tetapi saling mengandaikan, bdk Rom 6:4+. |
(0.31) | (Why 10:10) | (jerusalem) Kitab itu manis kedengarannya oleh karena menubuatkan kemenangan Gereja, tetapi juga pahit karena memberitahukan penderitaannya, Wah 11:1-13. |
(0.30) | (1Kor 15:27) | (jerusalem: tetapi kalau dikatakan) Harafiah: tetapi kalau ia mengatakan. Kurang jelas siapa yang mengatakannya. Ada yang mengerti: Kitab Suci (begitu kiranya terjemahan: dikatakan - oleh Allah atau Kitab Suci?). Tetapi dapat juga dimengerti: Kristus mengatakan. Kalau demikian, maka setelah segala sesuatunya sudah ditaklukkan di bawah kakiNya Kristus memberikan pertanggungan jawab tentang tugas yang telah ditunaikanNya. |
(0.29) | (Rm 3:25) |
(full: DARAH-NYA.
) Nas : Rom 3:25 PB menekankan beberapa kebenaran mengenai kematian Kristus.
|
(0.29) | (Rm 4:5) |
(full: IMANNYA DIPERHITUNGKAN MENJADI KEBENARAN.
) Nas : Rom 4:5 Iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran. Iman yang menyelamatkan dari orang Kristen dianggap sama dengan kebenaran berhubungan dengan efeknya.
|
(0.29) | (2Kor 3:17) |
(full: ROH ... DI SITU ADA KEMERDEKAAN.
) Nas : 2Kor 3:17 Kemerdekaan yang datang melalui Kristus (Gal 5:1) pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (ayat 2Kor 3:7-9; Rom 6:6,14; 8:2; Ef 4:22-24; Kol 3:9-10) dan seluruh kuasa Iblis (Kis 26:18; Kol 1:13; 1Pet 5:8).
|
(0.29) | (1Ptr 2:21) |
(full: KRISTUSPUN TELAH MENDERITA ... MENGIKUTI JEJAK-NYA.
) Nas : 1Pet 2:21 Kemuliaan dan kehormatan tertinggi yang dapat dialami seorang percaya ialah menderita bagi Kristus dan Injil (lihat cat. --> Mat 5:10). [atau ref. Mat 5:10] Dalam penderitaan, orang percaya mengikuti teladan Kristus dan para rasul (Yes 53:1-12; Mat 16:21; 20:28; Ibr 5:8; lihat cat. --> Kis 9:16). [atau ref. Kis 9:16]
|
(0.29) | (Kej 6:5) | (jerusalem) Bagian kitab Kejadian ini menyatukan dua ceritera sejalan mengenai peristiwa yang sama. Ceritera pertama berasal dari tradisi Yahwista. Ia bergaya bahasa hidup dan berwarna-warni dan merangkum Kej 6:5-8; 7:1-5,7-10 (berupa saduran), Kej 6:12,16,17,22; 8:2-3,6-12,13,20-22. Ceritera lain berasal dari tradisi Para Imam. Bahasa dan rumusannya lebih tepat dan lebih dipikirkan masak-masak, tetapi gaya bahasanya kurang menarik. Ia merangkum Kej 6:9-22; 7:6-11,13-16,18-21,24; 8:1-2,3-5,13,14-19; 9:1-17. Penyadur yang menyatukan kedua ceritera itu mempertahankan corak khas masing-masing ceritera. ia sama sekali tidak berusaha menghilangkan beberapa perbedaan antara kedua tradisi tsb. Ada juga terpelihara beberapa ceritera mengenai air bah yang berasal dari Babel. Ceritera-ceritera itu menunjukkan berbagai persamaan yang menyolok dengan kisah yang tercantum dalam Alkitab. Ceritera Alkitab tidak bergantung pada ceritera-ceritera Babel secara langsung, namun bersumber pada tradisi asli itu berupa sebuah kemenangan akan satu atau beberapa banjir dahsyat yang pernah melanda lembah sungai Tigris dan Efrat. Lama kelamaan banjir itu dalam tradisi diperbesar sampai menjadi air bah yang melanda seluruh bumi. Hanya ceritera Kitab Suci memperkaya kisah rakyat aseli itu dengan ajaran mengenai keadilan dan kerahiman Allah dan dengan ajaran mengenai kedosaan manusia serta keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada orang benar (bdk Ibr 11:7). Air bah merupakan penghakiman Allah dan mengibaratkan penghakiman di akhir zaman, Luk 17:26 dst; Mat 24:37 dst, sama seperti keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada Nuh menjadi lambang keselamatan yang diperoleh manusia melalui baptisan, 1Pe 3:20-21. |
(0.29) | (Kel 33:20) | (jerusalem: tidak tahan memandang wajahKu) Antara kekudusan Allah dan ketidak-layakan manusia ada jurang, bdk Ima 17:1+, begitu rupa sehingga manusia pasti mati seandainya melihat Allah, Kel 19:21; Ima 16:2; Bil 4:20; bdk Kel 6:25+, atau hanya mendengarNya saja, Kel 20:19; Ula 5:24-26 bdk Kel 18:16. Itulah sebabnya mengapa Musa, Kel 3:6, dan nabi Elia, 1Ra 19:13, dan bahkan serafim, Yer 6:2, menutup mukanya di hadapan Tuhan. Orang kaget kalau terus hidup, meskipun melihat Allah, Kej 32:30; Ula 5:24, ataupun merasa takut (keagamaan). Hak 6:22-23; 13:22; Yes 6:5. "Memandang Allah" adalah sebuah karunia istimewa yang oleh Allah dianugerahkan, Kel 24:11, kepada Musa sebagai "sahabat Allah", Kel 33:11; Bil 12:7-8; Ula 34:10, dan kepada nabi Elia, 1Ra 19:11. Musa dan Elia nanti akan menyaksikan Yesus yang dimuliakan, ialah sebuah penampakan Allah dalam Perjanjian Baru, Maz 17:3 dsj. Dalam tradisi Kristen selanjutnya Musa dan Elia (bersama dengan Paulus, 2Ko 12:1 dst) tetap dianggap sebagai teladan unggul dari pengalaman mistik. Dalam Perjanjian Baru kemuliaan Allah. bdk Kel 33:18 dan Kel 24:16+, menyatakan diri melalui Yesus Kristus, Yoh 1:14+; Yoh 11:40; bdk 2Ko 4:4,6. Tetapi hanya Yesus sajalah yang melihat Manusia barulah melihat Allah berhadapan muka dalam kebahagiaan sorgawi, Mat 5:8; 1Yo 3:2; 1Ko 13:12 |
(0.29) | (Mzm 33:1) | (jerusalem: Puji-pujian kepada Allah Israel) Jumlah ayat kidung pujian ini genap jumlah huruf (220 dalam abjad Ibrani bdk Maz 103+; Maz 33:9-10. Jalan pikiran lagu ini kurang berurutan. Sesudah pembukaan yang berupa ajakan dan memuji firman Tuhan serta karya ciptaanNya pada umumnya, Maz 33:1-6, kidung ini meluhurkan Allah Pencipta, Maz 33:6-9, serta penyelenggaraanNya yang tahu segala sesuatunya, Maz 33:10-19, sehingga orang dapat mengandalkan Tuhan, Maz 33:20-22. |
(0.29) | (Ul 34:1) |
(sh: Lukisan hidup (Kamis, 22 Juli 2004)) Lukisan hidupPerikop ini berbicara tentang kematian Musa. Mungkin kita pernah mendengar pepatah yaitu "Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan hutang". Bagaimana dengan Musa? Kenangan dan pengaruh macam apa yang ia tinggalkan sesudah kematiannya? Tuhan tidak mengizinkan Musa memasuki tanah perjanjian karena ia gagal mempercayai Tuhan (Bil 20:12). Tuhan masih mengizinkan Musa naik ke atas gunung Nebo dan melihat negeri perjanjian itu (ayat 1-4). Musa mati dalam keadaan mata yang belum kabur dan kekuatan yang belum hilang (ayat 5-8). Ia meninggal dalam usia 120 tahun. Bangsa Israel berkabung atas kematiannya selama 30 hari. Ini adalah peringatan kematian yang panjang, karena biasanya hanya selama 7 hari. Hal ini membuktikan bahwa Musa adalah seorang nabi Tuhan yang agung yang pernah hidup di Israel. Namun demikian, sekaligus kita diingatkan bahwa bukan Musa dan Taurat dapat membawa orang masuk ke dalam perhentian kekal. Hanya sang Pemimpin hidup sejati, sang Hidup itu sendiri yang dapat menuntun kita masuk ke tanah perjanjian kekal. Ialah Yesus Kristus, dan Injil-Nya yang berkuasa mengubah hidup. Hidup Musa seperti goresan di atas kanvas yang menghasilkan sebuah lukisan indah. Dari penggembala domba Allah menjadikannya pemimpin umat dan penyampai perjanjian dan hukum Allah. Semua yang ia sampaikan tentang kepemilikan Allah atas Israel bukan teori, tetapi penghayatan hidupnya sendiri. Ia dan Pentateukh (lima kitab Musa) seolah menjadi satu, sebab Allah sungguh hidup di dalamnya. Tidak inginkah kita juga menjadi manifestasi kebenaran dan kemuliaan-Nya dalam tiap goresan hidup kita hari lepas hari? Hidup kita bagaikan lukisan, musik, karya seni indah yang berpotensi mempengaruhi banyak orang dan kelak memainkan peran dalam liturgi yang memuliakan Allah. Firman dan Roh-Nya akan membentuk kita kepada kualitas hidup demikian. Tekadku: Aku rindu hidupku menjadi lukisan karya Allah yang indah, supaya melalui hidupku orang menemukan Allah. |
(0.29) | (Mzm 85:1) |
(sh: Kemarin, kini, kelak (Rabu, 28 September 2005)) Kemarin, kini, kelakDoa dalam mazmur ini mungkin dipanjatkan dalam era pasca pembuangan. Era itu masa kesulitan. Mereka harus membangun di atas puing-puing kehancuran, akibat dari ketidaksetiaan mereka terhadap Tuhan. Memang mereka sudah kembali dari pembuangan, namun Bait Allah seolah hampa hadirat-Nya. Tanah masih belum memberi hasil, juga kedamaian seolah masih jauh dari pengalaman nyata mereka. Realitas mereka waktu itu menyatakan bahwa sesudah pemulihan awal itu mereka masih memerlukan pemulihan lanjutan dari Allah. Pada situasi demikian umat mengingat kembali bahwa Allah adalah pemulih, pengampun yang di masa lalu telah reda dari murka-Nya (ayat 2-4). Pemazmur juga mengacu kepada sabda pelihat yang menatap ke depan (ayat 9), yang menyatakan bahwa syalom akan terwujud dalam pengalaman nyata mereka (ayat 10-14). Dalam kepedihan pertobatan, timbul ingatan akan kasih setia Tuhan, juga kecermatan menatap penuh hasrat ke saat ketika syalom diwujudkan Allah di bumi ini. Dalam kaitan dengan dua keyakinan itulah pemazmur menaikkan permohonannya agar Allah memulihkan mereka dan meniadakan murka-Nya atas mereka (ayat 5-8). Kegagalan dengan segala akibat pahitnya, juga kebutuh-an akan pemulihan Allah yang berkesinambungan bukan saja pengalaman umat Perjanjian Lama, tetapi juga kita kini. Tokoh-tokoh Kristen seperti Thomas a Kempis, Oliver Cromwell menarik pelajaran penting dari mazmur ini. Se-perti mereka, kita patut secara serius menghayati pertobatan dan kerinduan akan terwujudnya kesetiaan dan pemerintahan Allah yang dulu pernah Ia nyatakan dan yang kelak akan Ia genapkan, menjadi pengalaman nyata kita kini. Renungkan: Kemarin, kini, dan kelak Allah tidak berubah dalam kesetiaan-Nya dan pasti merampungkan rencana-rencana kekal-Nya. Sepanjang masa kehidupan kita bisa menjadi bermakna dan bertujuan bila kita menghayati kebenaran ini. |
(0.29) | (Mzm 91:1) |
(sh: Siapa tempat perlindungan Anda? (Rabu, 5 Oktober 2005)) Siapa tempat perlindungan Anda?Apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika Anda membaca kata-kata berlindung dan bernaung? Mungkin Anda membayangkan sebuah tempat yang menjanjikan kedamaian dan keamanan. Pemazmur mengatakan bahwa hal itu hanya ditemukan di dalam satu Pribadi, yaitu Tuhan Allah! Pemazmur menghubungkan perlindungan bukan dengan tempat atau dengan keadaan melainkan dengan pribadi Allah sendiri, satu-satunya jaminan bagi umat-Nya untuk menghadapi segala kesulitan dan keadaan yang mengerikan (ayat 3-4)! Tuhan berjanji bahwa Ia tidak akan membiarkan umat-Nya terjerat dalam kesulitan tanpa jalan keluar dan binasa dalam penyakit. Sekalipun tubuh kita dapat dikalahkan oleh penyakit, tetapi jiwa kita aman dalam lindungan-Nya. Ia melindungi umat-Nya dari kuasa si jahat, dan membebaskan mereka dari ketakutan terhadap bahaya (ayat 5-8). Umat-Nya tidak perlu takut karena kesetiaan-Nya adalah jaminan bagi mereka bagaikan perisai dan pagar tembok yang kokoh (ayat 4,9). Tuhan tidak menjanjikan kekebalan terhadap kesulitan dan kesesakan. Ia berjanji, "Aku akan menyertai dia dalam kesesakan" (ayat 15). Bagi siapakah janji itu diberikan? Pertama, bagi orang yang mengenal nama Tuhan dan yang menjadikan-Nya sebagai tempat perlindungan dan kubu pertahanannya (ayat 2). Kedua, bagi orang yang senantiasa hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, yang senantiasa berseru kepada-Nya, dan yang menjaga komunikasinya dengan Tuhan pada setiap saat. Banyak kekuatiran dan ketakutan muncul ketika kita ber-sikeras untuk memperjuangkan keinginan dan rencana kita. Hanya ketika kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Allah supaya Ia menggenapi rencana-Nya dalam setiap aspek dan waktu hidup kita maka kita menemukan kedamaian dan keamanan sejati. Renungkan: Ketika badai kehidupan menerpa hidup dan diri Anda, siapakah pelindung Anda? |
(0.29) | (Yes 6:1) |
(sh: Sampai berapa lama, ya Tuhan? (Minggu, 12 Oktober 2003)) Sampai berapa lama, ya Tuhan?Kita bertanya-tanya mengapa pengutusan Yesaya baru dimunculkan di pasal 6? Kita tidak mengetahui jawabannya dengan pasti. Yang kita bisa simpulkan adalah bahwa berita kenabian yang disampaikan Yesaya adalah berita dengan otoritas Ilahi. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dalam pasal ini. Pertama, melihat kepada visi surgawi (ayat 1-4). Jika kita hanya terjebak kepada fenomena yang kelihatan di dunia ini, kita akan jatuh kepada sikap menyerah dan bingung. Visi surgawi yang dilihat Yesaya menunjukkan bahwa Yahweh adalah Raja yang agung dan kudus, mulia dan indah, bahkan para serafim senantiasa memuji-muji Allah yang suci. Hidup kita haruslah seimbang: bukan hanya melihat kebobrokan dunia, namun juga melihat pengharapan Ilahi. Kedua, kita tidak dapat juga melarikan diri dari dunia dan hidup hanya melihat "ke atas" (ayat 5-8). Yesaya dipanggil untuk masuk ke dalam dunia yang bobrok dan menyampaikan pesan Ilahi. Ia memahami keadaan dunia dan bergumul di sana. Namun, pergumulannya adalah berdasarkan penugasan dari Allah sendiri. Ketiga, ketika bangsa Yehuda tidak dapat lagi mendengarkan suara Allah, Allah memberikan penghakiman dengan membuat mata, telinga dan hati mereka kehilangan fungsinya (ayat 9-13). Sampai berapa lama? Sampai para pembuat kejahatan itu mendapatkan ganjaran yang setimpal. Ini adalah sebuah penghiburan sejati. Renungkan: Tuhan adalah Raja yang sejati. Hiduplah beribadah kepada Dia, bukan hanya di gereja, tetapi dalam seluruh hidup Anda. Selamat hari Minggu!
Bilangan 11:24-30; Yakobus 5:1-6; Markus 9:38-48; Lagu KJ 224 |