(0.02) | (Za 11:4) |
(ende) Tjeritera kiasan ini merupakan suatu perumpamaan, jang maknanja tidak amat terang. Ada pelbagai tafsiran. Rupa2nja perumpamaan itu menjindir keadaan Israil jang baru lalu, meskipun sukar sekali dapat dikatakan apa jang disindir. Nabi sendiri (wakil Allah) ditugaskan untuk menggembalakan domba2 Jahwe, Juda dan Israil, jang dianiaja oleh pembesar2nja (pembeli, pendjual, pedagang). Allah membiarkan keadaan itu karena kesalahan umat (Zak 11:6). Gembala jang baik (nabi) bertugas untuk memulihkan keadaan buruk itu dengan kebaikan (Si Manis) dan perdamaian (Si pengikat, kesatuan Israil dengan Juda). Tiga gembala jang buruk (siapa?) dilenjapkan. Tetapi umat tidak mau menerima anugerah2 itu (Zak 11:8). Nabi (Jahwe) lalu menghentikan kebaikan dan Israil dibiarkan lagi. Bangsa2 lain tidak dihalangi lagi untuk memusuhi Israil (Zak 11:10). Pembesar2 mulai memahami, bahwa mereka dapat menganiaja rakjat lagi (Zak 11:11). Gembala (nabi-Jahwe) dilepaskannja dengan upah jang bukan2, sehingga njatalah pembesar2 itu tidak menghargai pekerdjaannja (kebaikan Allah) semestinja (Zak 11:12). Allah toh menerima upah jang hina itu (Zak 11:13) dan putuslah segenap hubungan antara Allah dengan umat, hal mana njatalah dalam perpisahan kedua keradjaan (Zak 11:14). Nabi diangkat lagi, tetapi sekarang sebagai gembala jang buruk (bodoh) dan itu melambangkan seorang radja asing, jang akan menganiaja Israil jang telah menolak radjanja, Jahwe (Zak 11:15-16). Kisahnja berachir dengan antjaman lawan radja asing tadi, jang menganiaja Israil. |
(0.02) | (Kel 7:20) |
(full: DIPUKULKANNYA KEPADA AIR.
) Nas : Kel 7:20 Kesepuluh tulah ajaib terhadap Mesir (Kel 7:20; 8:2,16,21; Kel 9:3,9,18; 10:4,21; 11:5) mempunyai berbagai maksud.
|
(0.02) | (Ul 4:24) |
(full: API YANG MENGHANGUSKAN.
) Nas : Ul 4:24 Frasa yang deskriptif ini mengacu kepada kecemburuan kudus, kemarahan, dan hukuman Allah terhadap mereka yang meninggalkan firman dan jalan-jalan-Nya yang benar mengikut bentuk penyembahan berhala tertentu (ayat Ul 4:23; Ibr 12:25,29; bd. Yeh 1:13-14,27-28; Dan 7:9-10; Wahy 1:14-15; 19:11-12). |
(0.02) | (Yos 7:1) |
(full: AKHAN ... MURKA TUHAN.
) Nas : Yos 7:1-26 Dosa Akhan, dampaknya bagi Israel, dan hukuman keras atas Akhan dan keluarganya menyatakan berbagai prinsip hukuman ketika umat Allah berbuat dosa dengan terang-terangan.
|
(0.02) | (1Raj 19:5) |
(full: SEORANG MALAIKAT MENYENTUH DIA.
) Nas : 1Raj 19:5 Allah menghadapi Elia yang patah semangat dengan sikap yang penuh pengertian dan perhatian (bd. Ibr 4:14-15).
|
(0.02) | (Rm 1:24) |
(full: ALLAH MENYERAHKAN MEREKA.
) Nas : Rom 1:24 Tanda utama bahwa suatu masyarakat atau umat telah ditinggalkan Allah adalah bahwa mereka terjerumus dalam perbuatan dursila dan penyelewengan seksual.
|
(0.02) | (1Tes 2:4) |
(full: KAMI BERBICARA, BUKAN UNTUK MENYUKAKAN MANUSIA.
) Nas : 1Tes 2:4 Setiap pengkhotbah menghadapi pencobaan untuk menyenangkan orang, yaitu berusaha untuk diterima, dipuji, dan dimuliakan oleh orang lain (ayat 1Tes 2:6) dengan hanya memberitakan hal-hal yang tidak akan menyinggung.
|
(0.02) | (Ibr 2:1) |
(full: SUPAYA KITA JANGAN HANYUT DIBAWA ARUS.
) Nas : Ibr 2:1-3 Salah satu alasan penulis surat ini menegaskan keunggulan Putra Allah dan penyataan-Nya ialah untuk menekankan kepada orang-orang yang telah menerima keselamatan bahwa mereka harus dengan sungguh-sungguh menerima kesaksian dan ajaran asli dari Kristus dan para rasul. Oleh karena itu kita harus sangat memperhatikan Firman Allah, hubungan kita dengan Kristus, dan pimpinan Roh Kudus (Gal 5:16-25).
|
(0.02) | (Ibr 3:7) |
(full: SEPERTI YANG DIKATAKAN ROH KUDUS.
) Nas : Ibr 3:7 Bersama dengan penulis kitab-kitab PB lainnya, penulis surat Ibrani menganggap Alkitab dalam pengertian yang dasar dan sesungguh-sungguhnya sebagai perkataan Roh Kudus sendiri dan bukan sekadar ucapan manusia (bd. Ibr 9:8; 10:15; 2Tim 3:16; 2Pet 1:21; lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB). Ketika kita membaca Alkitab, janganlah kita berpikir bahwa kita hanya membaca pendapat Matius, Paulus, Petrus, Yohanes, dan lain-lain, melainkan perkataan Roh Kudus sendiri yang menyatakan kehendak Allah bagi gereja dan bagi kehidupan kita. |
(0.02) | (Bil 6:1) | (jerusalem) Seorang nazir ialah orang yang dikuduskan bagi Tuhan. Selama nazarnya berlaku si nazir tidak boleh memotong rambutnya, tidak boleh minum minuman keras dan tidak boleh mendekati mayat. Kewajiban pertama tsb menyatakan pengudusannya kepada Allah: ia membiarkan daya ilahi berkarya di dalam dirinya (bdk Kej 49:26; Ula 33:16, tempat Yusuf diberi gelar nazir); kewajiban kedua tsb menyatakan bahwa si nazir menolak hidup gampang (seperti kaum Rekhab menolaknya, Yer 35:5-8); kewajiban ketiga tsb menyatakan bahwa si nazir adalah milik khas Allah (bdk para imam, Ima 21:1-2,10-11; Ams 2:11-12; nazar untuk sementara waktu yang dijumpai dalam Kis 18:18; 21:23-26). Sedangkan anak dapat dibebani dengan kewajiban nazir oleh ibunya (tanpa jangka waktu yang ditentukan): Simson, Hak 13:5-7,14; 16:17, Samuel, 1Sa 1:11 (tidak ada larangan minum-minuman keras), Yohanes Pembaptis, Luk 1:15 (tidak ada larangan memotong rambut). |
(0.02) | (2Sam 24:1) | (jerusalem) Seluruh bab ini berpasang dengan 2Sa 21:1-14. |
(0.02) | (Im 13:1) |
(sh: Kekudusan yang memisahkan dan pengorbanan yang merekatkan (Minggu, 15 September 2002)) Kekudusan yang memisahkan dan pengorbanan yang merekatkanImamat 13-14 merupakan penjabaran peran para imam sebagai penyelidik kenajisan dan sekaligus proklamator pentahiran. Para imam harus mencermati dan menjatuhkan vonis bagi yang najis, dan memberitakan penerimaan atas apa yang telah dipulihkan. Tugas para imam ini menjadi penting, karena apa yang najis tidak dapat berada ditengah perkemahan Israel. Hal ini bukan disebabkan karena alasan kesehatan, namun karena alasan kesucian Tuhan. Apa yang najis harus terpisah dari Allah dan umatNya yang kudus, harus dimusnah kan ataupun dianggap mati dan terpisah dari komunitas kehidupan. Hal ini mengakibatkan dampak yang dalam, sehingga para penderita penyakit kulit yang dinyatakan najis akan berduka, meratap , merobek-robek pakaian, membiarkan rambut terurai serta menutup muka Mereka sambil berseru : “Najis-najis” (ayat 45). Namun demikian mereka yang terbuang ini, dapat diterima kembali jikalai mereka mengalami kesembuhan oleh anugerah Tuhan. Pada peristiwa kesembuhan ini para imam harus mengadakan upacara pentahiran yang melibatkan dua ekor merpati.. Yang seekor darahnya dialirkan untuk menyucikan, dan yang seekor dilepaskan sebagai pelambang pembebasan. Melalui kematian dan pembebasan ini mereka yang terasing dipersatukan dan yang dibuang kini dirangkul kembali. Kita yang lenyap oleh pandangan mata Allah yang suci ditemukan kembali oleh pengorbanan Kristus. Renungkan: Untuk menghargai kekudusan Allah dan mensyukuri penebusan Kristus, gereja harus berani mendisiplin yang berdosa, dan bersedia merangkul kembali mereka yang disalut pengorbanan Kristus. |
(0.02) | (Bil 21:1) |
(sh: Tujuan Allah (Jumat, 5 November 1999)) Tujuan AllahBetapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yang meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua orang yang menentang kehendak Allah adalah hukuman. Kini ular berbisa dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Penumpasan sampai binasa melambangkan murka Tuhan atas bangsa yang tak bermoral dan tak tahu berterimakasih. Allah adalah Allah atas sejarah, membenci dosa, dan tetap menyatakan kekudusan-Nya. Allah tidak hanya menghukum. Dosa akibat ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel kepada Allah harus dibayar dengan harga mahal: kematian. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat, berbalik dari dosa, dan percaya kepada Allah. Pertobatan mereka diterima Tuhan hanya ketika mereka memandang ular tembaga, tanpa mengusir ular-ular lain. Allah tidak main-main, tetapi bertindak tegas menghukum umat yang memberontak. Renungkan: Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh umat pilihan-Nya, apalagi disertai dengan sikap meremehkan dan tidak menyembah-Nya. |
(0.02) | (Hak 2:1) |
(sh: Perlu ditegur. (Kamis, 2 Oktober 1997)) Perlu ditegur.Kasih tidak akan membiarkan pihak orang yang dikasihi tenggelam dalam kesalahannya. Tuhan yang mengasihi umat-Nya tidak menghendaki umat-Nya hancur akibat ketidaktaatan mereka. Itu sebabnya Allah menegur mereka dengan keras. Bagaimana Allah menegur? Dengan memaparkan bagaimana Ia telah menggenapi apa yang telah dijanjikan-Nya kepada nenek moyang mereka. Dengan menegaskan kasih setia-Nya kepada mereka. Betapa jelas jadinya kebodohan dan kejahatan mereka di hadapan Allah. Tepatlah bila teguran itu membuat mereka menangis di hadapan Allah. Angkatan yang tidak mengenal Allah. Sesudah Yosua meninggal, Israel segera merosot menjadi bangsa yang tidak mengenal Allah. Kemerosotan itu terjadi karena dua hal. Pertama, kelengahan angkatan terdahulu dalam menerapkan membiarkan+begitu+saja&tab=notes" ver="">6:7">Ul. 6:7. Kedua, menganggap enteng sejarah kebebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Betapa menyedihkan bila hal yang sama terjadi pula pada generasi Kristen masa depan. Baiklah kita tidak mengabaikan pembinaan rohani anak-anak kita. Renungkan: Ukirkan sejarah keselamatan pada generasi masa muda kita, agar mereka ambil bagian di dalamnya. Doakan: Pembinaan generasi muda gereja kita. |
(0.02) | (Hak 8:4) |
(sh: Sepuluh kali nama Zebah dan Selmuna (Senin, 13 Oktober 1997)) Sepuluh kali nama Zebah dan Selmunadisebutkan dalam perikop ini. Keduanya adalah tokoh, yakni raja-raja Midian. Orang-orang Midian berkuasa atas Israel selama tujuh tahun, memeras dan menjadikan umat Tuhan sangat melarat (ayat membiarkan+begitu+saja&tab=notes" ver=""> Lisensi Tuhan agar melarat. Gara-garanya adalah ulah umat Israel sendiri. Mereka melakukan hal yang jahat di mata Tuhan dan serong kepada penyembahan berhala. Kekejian umat menyebabkan Allah murka. Ia memberikan lisensi atau izin kepada orang Midian untuk menindas habis-habisan orang Israel. Ini pelajaran rohani penting bagi kita. Allah dapat mengizinkan atau membiarkan kuasa musuh "menghantam" kita demi kebaikan. Hajaran Tuhan antara lain bertujuan untuk mengurangi arau melenyapkan semangat pementingan diri. Pemulihan dan pembebasan. Setelah Israel kembali kepada Tuhan dan meninggalkan berhala-berhala keji itu, hati Allah tertuju lagi kepada Israel. Di bawah perintah Gideon umat Tuhan kembali dipulihkan. Proses pemulihan memang memerlukan pengorbanan dan rasa sakit. Namun itu layak diterima sebab pasti akan menghasilkan kebaikan bagi umat Tuhan? Renungkan: Jangan takut pada rasa sakit, takutlah pada penyakit dosa yang merusak. |
(0.02) | (Hak 9:22) |
(sh: Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan. (Kamis, 16 Oktober 1997)) Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan.Bukankah orang suka menonton adegan berdarah, dendam kesumat, kekerasan dan sejenisnya? Kekuasaan manusia ada batasnya. Tiga tahun Abimelekh memerintah sebagai raja. Kemudian muncullah cerita perang yang panjang. Pembangunan ke arah masyarakat sejahtera, adil dan makmur tidak disebut sama sekali. Mungkin pembangunan itu ada, tetapi tidak seberapa. Agaknya yang perlu bagi dia adalah kekuasaan demi kekuasaan, tetapi kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ini peringatan telak bagi saya, Anda dan setiap penguasa. Untuk menopang kekuasaan, diperlukan ketulusan, kejujuran, hikmat ilahi, sistem yang baik. Pembalasan adalah hak Allah. Allah dapat membiarkan berlakunya hukum sebab-akibat terhadap penguasa dan rakyat. Bukan Allah yang jahat, tetapi dalam hal apa pun selalu ada akibat dari kejahatan. Itu dapat kita simak dengan gamblang dalam kisah Kain yang membunuh Habel. Kisah itu adalah bapa dari semua kisah pembunuhan, pembantaian, dan kekerasan lain. Allah yang membalas kejahatan Abimelekh yang tak menghormati ayahnya dan membunuh saudara-saudaranya, bukan pendendam. Allah bertindak adil, memberi yang setimpal dengan yang telah dipilih Abimelekh sendiri. |
(0.02) | (1Raj 14:21) |
(sh: Kehilangan kemuliaan Allah (Minggu, 15 Agustus 2004)) Kehilangan kemuliaan AllahSalah satu bentuk penghukuman Allah bagi manusia berdosa adalah kehilangan kemuliaan Allah dan perkenan Allah atas hidupnya. Hal itu terjadi dalam kisah Raja Rehabeam. Rehabeam adalah anak Salomo yang "membiarkan" kerajaan Yehuda berdosa. Kalau anak Salomo membawa dan mengakibatkan kerajaan Yehuda berdosa (ayat membiarkan+begitu+saja&tab=notes" ver="">22), bagaimana dengan kerajaan Israel? Adakah masa depan bagi bangsa Israel? Apa dosa-dosa kerajaan Yehuda? Ayat membiarkan+begitu+saja&tab=notes" ver="">23-24 menjelaskan adanya dosa penyembahan berhala dan ritual penyembahan berhala yang menjijikkan dengan mencampurkan dosa seksual ke dalam ibadah. Dosa ini menajiskan tanah perjanjian, sebab hadirat dan nama Allah ada di sana. Itu sebabnya Allah menghukum mereka. Hukuman Allah datang berupa penyerbuan Raja Sisak dari Mesir untuk merampas kekayaan Bait Allah yang dibangun dengan mewah dan megah oleh Salomo. Penyerbuan itu mengakibatkan semua kemewahan dan kemegahan Bait Allah maupun istana raja hilang. Hukuman Allah ini mengisyaratkan bahwa umat Israel kini telah kehilangan kemuliaan Allah . Perbuatan dosa yang kita lakukan mengakibatkan penghukuman Allah terjadi. Penghukuman Allah yang nyata adalah hilangnya kemuliaan dan perkenan Allah pada seseorang. Betapa dahsyat hukuman ketika Allah menarik diri dari orang yang berdosa. Renungkan: Berbuat dosa berarti kehilangan kemuliaan Allah sebab dosa memisahkan kita dari Allah (Roma 3:23). |
(0.02) | (Mzm 88:1) |
(sh: Dari dalam "dunia orang mati". (Rabu, 26 Agustus 1998)) Dari dalam "dunia orang mati".Ratapan yang dicurahkan pemazmur ini menunjukkan penderitaan berat tak bertara yang telah menekan jiwanya. Ia berseru-seru siang malam (ayat membiarkan+begitu+saja&tab=notes" ver="">88:1" context="true" vsf="TB">2) namun sampai akhir mazmur ini tidak terlihat tanda bahwa Allah menjawab doanya. Penderitaannya saat itu bertambah berat tatkala ia merenungkan apa yang dibayangkannya apabila ia mati dan masuk ke dalam dunia orang mati (ayat membiarkan+begitu+saja&tab=notes" vsf="TB" ver="">88:10-12" context="true" vsf="TB">11-13). Iman yang melihat dalam gelap. Pergumulan batin pemazmur luar biasa berat. Ini barangkali yang kerap dilukiskan oleh para bapak gereja zaman dulu sebagai pengalaman "jiwa dalam kegersangan gurun pasir". Tatkala teriakan tak beroleh jawab melainkan gema ulang teriakan itu sendiri. Tatkala Tuhan seolah bersembunyi dan membiarkan orang-Nya menderita sendiri. Tatkala jiwa penderita dibiarkan menjadi korban permainan kejam kuasa-kuasa yang ingin mencabik dan meluluhlantakkan jiwanya. Dalam situasi segelap itu, pemazmur belajar untuk melihat dalam gelap. Dalam situasi gurun pasir jiwa itu, imannya harus bersikap sepenuhnya sebagai iman. Yaitu beriman tidak kepada tanda dan gejala apa pun kecuali kepada Allah. Renungkan: "Apa yang kuderita hanya dimengerti oleh Seorang yang karena kasih dan kepentingan-Nya, hal menderita adalah kesukaan dan kemuliaan" (Isaac Jogues). |
(0.02) | (Mzm 112:1) |
(sh: Yang Tuhan lakukan (Selasa, 18 Mei 1999)) Yang Tuhan lakukanMazmur 111 yang dibaca kemarin, sangat erat kaitannya dengan Mazmur 112 ini. Kedua mazmur ini dipisahkan menurut kebiasaan pembacaan mazmur dalam kehidupan ibadah Israel. Jika dalam Mazmur 111 pemazmur menyaksikan bahwa orang yang takut akan Tuhan selalu merenungkan perbuatan Tuhan, maka dalam Mazmur 112 ini, pemazmur menekankan apa yang Tuhan lakukan terhadap orang yang takut akan Dia. Jaminan Allah bagi orang yang takut akan Dia. Banyak orang menganggap bahwa hidup sebagai orang yang takut akan Tuhan itu tidak populer, tidak membawa keuntungan dan tidak menyenangkan. Namun, pemazmur menyaksikan bahwa Tuhan berpihak kepada orang yang hidup dan takut akan Dia. Tuhan tidak pernah membiarkan hidup orang itu menderita dalam kegelapan. Jaminan pemeliharaan pasti dinyatakan. Hidup yang takut akan Tuhan adalah ciri rohani umat Kristiani yang mensyukuri sungguh-sungguh berkat Tuhan yang bekerja terus-menerus dalam kehidupannya. Renungkan: Bagaimanakah Anda menilai diri Anda sendiri? Bagaimanakah Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam kehidupan Anda? Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk dapat menilai diri kami secara benar sesuai dengan firman-Mu. |