(0.33520905660377) | (Za 1:1) |
(jerusalem) ZAKHARIA Kitab Zakharia terdiri dari dua bagian yang jelas berbeda: Za 1-8 dan 9-14. Sesudah pendahuluan yang bertanggalkan bulan Oktober-Nopember thn. 520, jadi dua bulan sesudah nubuat pertama nabi Hagai, kitab Zakharia mengisahkan delapan penglihatan nabi yang terjadi pada bulan Pebruari thn. 519, Za 1:7-6:8. Lalu menyusul cerita mengenai pemahkotaan simbolis Zerubabel (Nama Zerubabel diganti para penyadur kitab dengan nama imam besar Yosua sesudah pudar harapan yang diletakkan pada diri Zerubabel dan sesudah kaum imam memperoleh seluruh kekuasaan), Za 6:9-15. Bab 7 melayangkan pandangan ke masa lampau bangsa Israel, sedangkan bab 8 membicarakan keselamatan yang akan datang di zaman Mesias. Kedua nubuat ini, Za 7-8, bertitik-tolak dari sebuah persoalan mengenai puasa yang diajukan pada bulan Nopember thn. 518. Bagian pertama kitab Za 1-8, yang teliti ditanggalkan dan yang pemikirannya tetap sama, pasti berasal dari nabi Zakharia sendiri. Namun demikian di dalamnya terdapat bekas-bekas penyaduran, entah nabi sendiri entah oleh nabi sendiri entah oleh murid-murid nya. Misalnya nubuat mengenai bangsa-bangsa lain, Za 8:20-23, ditambah pada Za 8:18-19 yang sebenarnya merupakan kata penutup bagian pertama kitab. Sebagaimana Hagai demikianpun nabi Zakharia memusatkan perhatiannya pada pembangunan Bait Suci. Namun perhatiannya lebih luas, sebab mencakup pembangunan rohani seluruh bangsa. Zakharia mengemukakan tuntutan-tuntutan di bidang kesusilaan dan ketahiran. Pengharapan akan akhir zaman juga lebih tampak. Pembangunan rohani bangsa harus memulai sebuah zaman kebahagiaan. Dalam zaman itu kaum imam, yang dalam kitab ini diwakili Yosua, akan memperoleh kemuliaan, Za 3:1-7. Akan tetapi pemerintahan akan berada di tangan" Sang Tunas", Za 3:8. Istilah ini adalah gelar Mesias. Dalam Za 6:12 istilah ini diterapkan pada diri Zerubabel. Kedua orang yang diurapi, Za 4:14, akan memerintah dalam permufakatan sempurna, Za 6:13. Dengan cara demikian Zakharia menghidupkan kembali pengharapan akan Mesias-Raja dari zaman dahulu. Tetapi ia menggabungkan dengannya pandangan Yehezkiel mengenai peranan para imam di masa depan. Pengaruh Yehezkiel sangat terasa dalam kitab Zakharia, a.l. dalam disukai penglihatan, dalam kecenderungannya ke apokaliptik, dalam perhatian yang diberikan kepada soal tahir dan najis. Ciri-ciri ini beserta peranan yang dipegang malaikat- malaikat dalam kitab Zakharia menyiapkan kitab Daniel. Bagian kedua kitab Za 9-14, yang mempunyai judul tersendiri, Za 9:1, berlainan sama sekali dari bagian pertama. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian yang tidak bertanggal dan tidak disebut nama pengarangnya. Dalam bagian kedua ini tidak ada sepatah katapun mengenai Zakharia, Yosua, Zerubabel maupun mengenai pembangunan Bait Suci. Gaya bahasa bagian ini berlainan dan sering memanfaatkan kitab-kitab terdahulu, terutama kitab Yeremia dan Yehezkiel. Latar belakang historis bagian ini bukan latar belakang bagian pertama. Asyur dan Mesir menjadi lambang segala penindas. Bagian kedua ini mungkin sekali dikarang menjelang akhir abad ke-4 seb. Mas., sesudah Aleksander Agung merebut daerah Palestina. Walaupun baru-baru ini ahli Kitab sekali lagi berusaha membuktikan, bahwa bagian kedua kitab Zakharia merupakan sebuah kesatuan, namun harus disetujui, bahwa bagian ini terdiri dari sejumlah bagian yang berbeda-beda satu sama lain. Ada dua bagian yang masing- masing mempunyai judulnya sendiri, yaitu 9-11 dan 12-14. Bagian pertama seluruhnya berupa sajak. Hampir seluruh bagian kedua ditulis dalam prosa. Berhubungan dengan itu para ahli Kitab Suci berbicara mengenai Zakharia kedua dan ketiga (Deutero dan Trito-Zakharia). Tetapi sebenarnya kedua bagian ini merupakan dua kumpulan yang majemuk. Bagian pertama, Za 9-11, mungkin memanfaatkan sajak-sajak kuno yang diciptakan di zaman sebelum perbuangan ke Babel. Sulit ditentukan peristiwa-peristiwa mana yang tersinggung. Usaha menghubungkan Za 9:1-8 dengan kemenangan Aleksander nampaknya paling berdasar. Bagian kedua, Za 12-14, dengan istilah yang lazim dalam apokaliptik menggambarkan percobaan-percobaan dan kemuliaan yang akan dialami Yerusalem menjelang akhir zaman. Tetapi nada eskatologis muncul juga dalam bagian pertama tadi, Za 9-11. Beberapa tema tertentu tampil dalam kedua bagian kitab Zakharia itu, Za 9-14, seperti mis. tema mengenai "para gembala" umat, Za 10:2-3; 11:4-14; 13:7-9. Bagian kedua kitab Zakharia penting terutama karena ajarannya tentang Mesias, walaupun ajaran itu kurang seragam: wangsa Daud akan dipulihkan, 12 passim; seorang raja yang rendah hati dan suka damai diharapkan, Za 9:9-10; ada nubuat yang tidak jelas artinya mengenai seorang "yang ditikam", Za 12;10; dinantikan suatu teokrasi yang disatu pihak tidak segan menjalankan peperangan, Za 10:3- 11:3, dan di lain pihak berpusatkan ibadat, 14, sebagaimana yang diharapkan nabi Yehezkiel. Ciri-ciri Mesias yang dikemukakan Zakharia ini bersatu-padu dalam diri Kristus. Perjanjian Baru sering mengutip bagian kedua kitab Zakharia atau setidak-tidaknya menyinggungnya, mis, Mat 21:4-5; 27:9(Zakharia disatukan dengan Yeremia); Za 26:31=Mrk 14:27; Yoh 19:37. |
(0.33520905660377) | (Mat 24:15) | (jerusalem: Pembinasa Keji) Rupanya dalam Kitab Daniel (Dan 9:27) kata ini berarti: sebuah berhala yang ditempatkan raja Antiokhus dalam Bait Allah di Yerusalem (dalam th. 168 seb. Mas.; bdk 1Ma 1:54). Yesus mengetrapkan nubuat itu pada pengepungan dan perebutan kota suci dan Bait Allah oleh tentara Roma, bdk Luk 21:20. |
(0.33520905660377) | (Yoh 4:20) | (jerusalem: gunung ini) Ialah gunung Garizim. Di sana orang-orang Samaria telah membangun sebuah Bait Allah sebagai saingan bait Allah di Yerusalem. Yohanes Hirkanus telah membongkarnya dalam th.129 seb.Mas |
(0.29628571698113) | (Yer 30:1) |
(ende) Kedua fasal ini merupakan suatu kesatuan tersendiri, jang memperbintjangkan masa depan umat Jahwe (baik Israil maupun Juda) jakni pemulihan nasibnja jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan. Disana sini salah satu ajat merupakan tambahan. Beberapa ahli berpendapat, bahwa nubuat2 ini diutjap Jeremia antara th.621 dan 609, djadi waktu pembaharuan agama jang dilaksanakan radja Josjijahu, jang meluaskan kekuasaannja djuga atas bekas keradjaan Israil (sedjak 721 dalam pembuangan). Pembaharuan agama itu mendjadi dasar pengharapan jang ketara dalam fasal2 ini. Menurut ahli2 itu semua jang mengenai Juda kemudian ditambahkan. Ahli2 lain berpendapat - kiranja dengan lebih tepat djuga - bahwa nubuat2 ini diutjapkan Jeremia sesudah pembuangan Juda jang pertama (th. 598). Meskipun Jeremia biasanja mengantjam sadja,tapi ia toh menaruh harapan djuga dan kepastian mengenai masa depan jang bahagia (Yer 29:10-14). Pengharapan itu tidak diutjapkan didepan umum, tapi ditulis (Yer 30:1) dan dimaklumkan kepada beberapa orang sadja. |
(0.29628571698113) | (Mzm 48:1) | (jerusalem: Sion, kota Allah) "Nyanyian Sion", bdk Maz 46+, ini memuliakan gunung Sion, bdk Maz 2:6+, kediaman raja Israel dan jantung Kota Suci, Maz 48:9. Mungkin Maz 48:5 menyinggung serangan atas Yerusalem yang pada th 735 seb Mas dilancarkan kerajaan Israel bersama kerajaan Siria, tetapi dipukul mundur; Maz 48:6 barangkali berpikir kepada raja Sanherib yang pada th 701 seb Mas tergopoh-gopoh terpaksa menghentikan pengepungan Yerusalem. Maz 48:8 mungkin ingat akan armada raja Yosafat yang hancur berantakan di teluk Akaba, 1Ra 22:49; 2Ta 20:37; bdk Yeh 27:25 dst. Kota Yerusalem adalah kesukaan semua orang Yahudi sejati sebagai jantung agama dan pusat bangsa mereka. |
(0.29628571698113) | (Yer 25:1) | (jerusalem) Bagian ini meringkaskan seluruh karya Yeremia sejak ia dipanggil menjadi nabi dan sekaligus bagian ini menubuatkan bahaya yang mengancam dari pihak Babel (orang Kasdim). Bahaya itu membuat segala ancaman yang diucapkan Yeremia dahulu menjadi kena lagi. Mungkin bagian ini menyarikan, bdk Yer 25:13, isi kitab gulungan yang didiktekan Yeremia kepada Barukh pada th 605, bdk Yer 36:2, dan yang kemudian sekali lagi ditulis dengan ditambahkan bahan baru, Yer 36:32; lihat Pengantar. Dalam bagian ini naskah Ibrani dan terjemahan Yunani sangat berbeda satu sama lain. Beberapa bagian dan ayat agaknya tidak termasuk naskah aseli. |
(0.29628571698113) | (Yer 49:1) | (jerusalem: bani Amon) Wilayah bangsa Amon di daerah di seberang sungai Yordan dan di sini utara wilayah bangsa Moab. Ibu kotanya bernama Raba, Yer 49:2, atau Rabat-Amon. Sekarang kota itu disebut Aman. Waktu bangsa Israel memasuki negeri Kanaan wilayah itu diberikan kepada suku Gad, bdk Bil 32; Yos 13:24-28. Tetapi bangsa Amon sesudah th 734 dan sekali lagi pada th 721 telah merebut daerah itu dengan memperkosa hak bangsa Israel. Dewa utara bangsa Amon ialah Milkom. Memang dalam naskah Ibrani tertulis, baik dalam Yer 49:1 maupun dalam Yer 49:3, malkam, artinya: raja mereka. Tetapi dalam terjemahan-terjemahan kuno terbaca: Milkom; bdk 1Ra 11:5,7,33; 2Ra 23:13. |
(0.29628571698113) | (Yeh 1:1) |
(jerusalem) YEHEZKIEL Berbeda dengan kitab Yeremia, kitab Yehezkiel tampaknya sebuah kitab yang tersusun rapih. Sesudah pendahuluan, Yeh 1-3, yang berisikan kisah mengenai panggilan Yehezkiel untuk menjadi nabi, Yehezkiel dapat dibagi atas 4 bagian yang jelas, yaitu: 1. Bab 4-24 hampir seluruhnya berisikan tuduhan-tuduhan dan ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada orang-orang Israel dan diucapkan nabi sebelum kota Yerusalem dikepung. 2. Bab 25-32 memuat nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain. Dalam bab-bab ini nabi berkata, bahwa hukuman Allah akan menimpa juga bangsa-bangsa yang bersekongkol dengan membujuk umat yang tidak setia. 3. Bab 33-39 berisikan nubuat-nubuat dsb. yang dibawakan nabi selama kota Yerusalem dikepung dan sesudahnya. Nabi menghibur bangsanya dan menjanjikan kepada saudara-saudara sebangsanya suatu masa depan yang lebih cemerlang. 4. Bab 40-48 menggambarkan tata-negara dan agama jemaat di negeri Palestina kelak. Tetapi susunan logis ini menutupi sejumlah besar kekurang. Banyak bagian kitab-Yehezkiel terulang-ulang, seperti Yeh 3;17-21 = 33;7-9; 18:25-29 = 33:17- 20, dll. Beberapa kali dikatakan, bahwa yehezkiel dilarang untuk berbicara, Yeh 3:26; 24:27; 33:22 tetapi catatan-catatan ini terpisah satu dari yang lain dengan wejangan-wejangan. Bagian yang mengisahkan penglihatan kereta ilahi, Yeh 1;4-3:15, disela kisah mengenai penglihatan sebuah gulungan-kitab, Yeh 2:1- 3:9. Gambar kedosaan Yerusalem, Yeh 11;1-21,melanjutkan 8 dan memutuskan kisah mengenai berangkatnya kereta ilahi yang mulai dalam Yeh 10:22 lalu diteruskan dalam Yeh 11:22. Tanggal-tanggal yang disebut dalam Yeh 26-33 tidak berurutan. Sukar diterima, bahwa semua kekurangan tsb berasal dari seorang pengarang yang langsung menulis seluruh kitab itu. Jauh lebih masuk akal, kalau dikatakan, bahwa kekurangan-kekurangan ini berasal dari sejumlah murid nabi yang mengerjakan tulisan-tulisannya atau tradisi lisan dengan mempersatukan dan melengkapinya. Maka kiranya dapat disimpulkan, bahwa kitab Yehezkiel mengalami hal-ihwal sama seperti kitab-kitab nabi lainnya. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa para murid Yehezkiel berpegang teguh pada gagasan-gagasan, dan pada umumnya malahan pada perkataan-perkataan gurunya. Hal ini terbukti oleh kesamaan gaya bahasa dan ajaran kitab Yehezkiel. Tangan para penyusun tampak sekali dalam bagian terakhir kitab Yehezkiel, Yeh 40-48. Tetapi pada pokoknya bagian inipun berasal dari Yehezkiel sendiri. Menurut penyelidikan ilmiah dewaa ini, Yehezkiel hanya menunaikan tugasnya sebagai nabi di tengah-tengah kaum buangan di Babel melulu, antara thn. 593 dan 571. Inilah tanggal-tanggal patokan yang disebut kitabnya, Yeh 1:2 dan 29:17. Kalau demikian orang tentu merasa heran sedikit tentang nubuat-nubuat yang terdapat dalam bagian pertama kitab ini dan yang nampaknya ditujukan kepada para penduduk Yerusalem, sedangkan juga Yehezkiel sendiri kadang-kadang nampaknya bertempat tinggal di kota tsb (hal ini paling jelas dari Yeh 11:13). Kesulitanl ini membawa orang kepada sebuah kesimpulan berupa hipotesa mengenai tugas-tugas Yehezkiel. Menurut hipotesa itu, Yehezkiel tinggal di Palestina dan berkarya di sana sampai saat musnahnya kota Yerusalem di thn. 587. Baru pada tahun itulah ia menggabungkan diri dengan kaum buangan di Babel. Penglihatan tentang gulungan-kitab, yang dikisahkan dalam Yeh 2:1-3:9, menurut hipotesa ini tidak lain kecuali cerita mengenai panggilan Yehezkiel di Palestina. Penglihatan mengenai kereta ilahi, Yeh 1:4-28 serta Yeh 3:10-15, berpautan dengan kedatangan nabi ke Babel. Tetapi dengan ditempatkan penglihatan mengenai kereta ilahi itu pada awal kitab dirubah arah pandangan seluruh kitab dan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu. Hipotesa mengenai tugas-rangkap nabi tsb memang memecahkan beberapa kesulitan, namun sekaligus menimbulkan kesulitan-kesulitan baru. Seandainya hipotesa ini diteruma, maka perlu teks kitab Yehezkiel dirubah sekali. Harus diterima pula, bahwa selama tugasnya di Palestina, Yehezkiel biasanya tinggal di luar kota Yerusalem, sebab ia "diangkat" ke sana oleh Roh, Yeh 8:3. Selain itu aneh sekali, mengapa Yehezkiel maupun Yeremia sama sekali tidak berkata apa-apa tentang rekannya, padahal, menurut hipotesa tsb, mereka berdua berkarya di kota yang sama dan pada waktu yang sama. Di lain pihak kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pandangan tradisionil tidak perlu dilebih-lebihkan. Sebab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan nabi terhadap penduduk kota Yerusalem sudah tentu dimaksudkan sebagai sebuah pengajaran yang ditujukan kepada kaum buangan; bila dikatakan, bahwa Yehezkiel berada di kota suci, Yerusalem, maka dengan jelas ditegaskan pula, bahwa ia diangkat ke sana "dalam penglihatan", Yeh 8:3, dan bahwa ia dibawa kembali ke Babel" dalam penglihatan", Yeh 11:24. Memang hipotesa mengenai tugas rangkap nabi dewasa ini didukung oleh sejumlah kecil ahli saja. Bagaimanapun juga dari dalam kitabnya Yehezkiel tampil sebagai seorang tokoh besar. Ia adalah seorang imam, Yeh 1:3. Sebagian besar perhatiannya berpusat pada Bait Suci, yang pada waktu hidupnya dicemarkan dengan upacara-upacara kafir, Yeh 8, dan ditinggalkan oleh kemuliaan Tuhan, Yeh 10. Tetapi Yehezkiel berbicara pula mengenai bait Suci di masa depan. Ia membuat rencana terperinci mengenai bentuk bangunan bait Suci itu, Yeh 40-42, yang akan didiami Allah lagi, Yeh 43. Yehezkiel menjunjung tinggi hukum Taurat. Maka dalam membentangkan sejarah ketidak-setiaan umat Israel, Yeh 20, berulang kali ia melontarkan tuduhan berupa ulangan ini: "mereka telah melanggar kekudusan hati SabatKu". Yehezkiel merasa jijik terhadap segala sesuatu yang najis menurut hukum Taurat, Yeh 4:14, dan dengan saksama ia memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, Yeh 45:1-6. Selaku imam Yehezkiel memecahkan soal-soal hukum dan masalah-masalah moril yang diajukan kepadanya, sehingga ajarannya sering bernada kasuistik, Yeh 18. Gagasan-gagasan Yehezkiel serta kosa-kata yang dipakainya berdekatan nadanya dengan Hukum Kekudusan, Im 17-26. Tidak dapat ditentukan sejauh mana Yehezkiel mengambil inspirasi dari Hukum Kekudusan itu atau sejauh mana Hukum tsb bergantung pada Yehezkiel. Memang kesamaan antara Yehezkiel dan Hukum Kekudusan yang paling menyolok justru terdapat dalam bagian-bagian Yehezkiel yang berasal dari tangan penyusun kitab tsb. Dengan tenang hanya dapat disimpulkan, bahwa kedua karya tsb terpelihara dalam lingkungan-lingkungan yang sangat berdekatan pemikirannya karya Yehezkiel termasuk "tradisi para Imam", seperti karya Yeremia berpautan dengan "tradisi kitab Ulangan". Selain seorang imam, Yehezkiel juga seorang nabi yang berbuat. Lebih banyak dari pada nabi-nabi lainnya ia melakukan perbuatan-perbuatan yang berupa lambang. Ia memainkan pengepungan Yerusalem, Yeh 4:1-5:4, keberangkatan kaum buangan ke Babel, Yeh 12:1-7, raja Babel di persimpangan jalan, Yeh 21:19 dst, dan pemersatuan Yehuda dan Israel, Yeh 37:15 dst. Sama seperti nabi Hosea dan Yeremia, demikianpun Yehezkiel sampai dalam percobaan pribadi yang menurut kehendak Allah mendatanginya menjadi sebuah lambang bagi Israel, Yeh 24:24. Hanya perbuatan-perbuatan Yehezkiel yang berupa lambang itu jauh lebih berbelit- belit dari pada perbuatan-perbuatan sederhana dan bersahaja yang dilakukan pendahulu-pendahulunya. Namun Yehezkiel terutama seorang pelihat. Meskipun kitab Yehezkiel sebenarnya hanya berisikan empat buah penglihatan, namun penglihatan-penglihatan itu diceritakan dengan panjang-lebar, Yeh 1-3; 8-11; 37; 40-48. Penglihatan- penglihatan itu membuka sebuah dunia gaib: empat binatang yang terpasang pada kereta Tuhan; tarian keagamaan dalam Bait Suci yang penuh dengan macam-macam hewan dan berhala; tulang-tulang yang bertaburan di sebuah lembah, lalu hidup kembali; Bait Allah di masa mendatang yang seolah-olah digariskan pada papan gambar seorang ahli bangun-bangunan dan yang dari padanya mengalirlah sebuah sungai gaib di daerah yang gaib pula. Daya khayal itupun menghasilkan gambar- gambar berupa lambang yang dilukiskan Yehezkiel: dua perempuan bersaudara, Oholiba, Yeh 23; kota Tirus yang bagaikan kapal karam, Yeh 27; sang buaya yang melambangkan Firaun, Yeh 29 dan 32; pohon raksasa yang mengibaratkan Firaun, Yeh 31, dan turunnya Firaun ke dalam dunia orang mati, Yeh 32. Berbeda dengan daya khayal yang kuat itu dan mungkin sebagai tebusannya seolah-olah gambar yang hebat-hebat ini mematikan daya pengungkapannya, maka gaya bahasa Yehezkiel adalah lemah, bertele-tele tanpa semangat. Gaya bahasanya terasa luar biasa miskin dan kurus dibandingkan dengan gaya bahasa Yesaya yang murni padat berisi atau dengan gaya bahasa Yeremia yang hangat mengharukan hati. Daya seni Yehezkiel terletak dalam ukuran gambar-gambar timbulnya yang seolah- olah menciptakan suasana rasa segan yang suci di hadapan Allah yang rahasia. Walaupuanl dalam banyak hal menyerupai nabi-nabi yang terdahulu, namun Yehezkiel membuka jalan yang baru. Ajarannyapun khas dan agak baru. Ciri khas yang paling menonjol ialah: Yehezkiel memutuskan hubungan dengan masa lampau bangsanya. Sepintas lalu ia memang menyinggung janji-janji Allah kepada para bapa bangsa serta Perjanjian yang diadakan di gunung Sinai. Akan tetapi, menurut Yehezkiel, bila Allah masih sampai sekarang melindungi dan menyelamatkan umatNya yang berdosa sejak awal-mula itu, Yeh 16:3 dst, maka sebabnya bukanlah karena Allah mau memenuhi janji-janjiNya, melainkan karena Allah membela NamaNya yang kudus, Yeh 20; bila Allah terpaksa mengganti perjanjian lama dengan sebuah perjanjian, Yeh 16:60; 37:26 dst, maka maksudNya bukanlah untuk mengganjar umatNya yang bertobat. Perjanjian baru itu adalah sebuah karunia kerelaan Allah belaka, sebuah karunia yang mendahului bertobatnya umat Israel, Yeh 16:62-63. Ajaran Yehezkiel mengenai Mesias kurang menonjol. Bagi Yehezkiel Mesiasbukanlah seorang raja yang jaya. Ia tentu saja menubuatkan seorang Daud yang baru, tetapi Daud yang baru itu hanya seorang "gembala" bangsanya, Yeh 34:23; 37:24, bukan seorang raja melainkan seorang "pangeran" saja, Yeh 34L24 (terj: raja). Dalam pandangan nabi mengenai teokrasi di masa mendatang tidak ada tempat lagi bagi seorang raja, Yeh 45:7. Yehezkiel meninggalkan juga ajaran trardisionil mengenai kesetia-kawanan dalam hukuman. Sebaliknya, ia mengemukakan prinsip, bahwa masing-masing orang dibalas sesuai dengan perbuatan-perbuatan pribadinya, Yeh 18; bdk Yeh 33. Pemecahan masalah pembalasan ini hanya sementara, sebab sering tidak sesuai dengan kenyataan. Namun lambat lain ajaran Yehezkiel itu akan mencetuskan gagasan baru tentang pembalasan di alam baka. Meskipun Yehezkiel seorang imam yang sangat cinta Bait Suci, namun ia menolak pendapat, bahwa Allah terikat pada Bait Suci. Dalam hal ini Yehezkiel sependapat dengan nabi Yeremia. Dalam diri Yehezkiel bersatu-padulah pandangan para nabi dan pandangan para imam yang dahulu sering kali bertentangan satu sama lain. Upacara-upacara yang terus dipertahankan mendapat nilainya dari semangat yang menjiwainya. Seluruh ajaran Yehezkiel berpusatkan pembaharuan batiniah. Manusia harus membuat bagi dirinya sebuah hati yang baru dan suatu roh yang baru, Yeh 18:31, atau lebih tepat, Allah sendiri akan memberi manusia "Hati yang lain", yakni "hati yang baru" dan "roh yang baru", Yeh 11;19; 36:26. Ajaran nabi mengenai karunia Allah yang mendahului bertobatnya manusia dan mengenai hati baru yang dikurniakan TUhan merintis jalan menuju teologi tentang kasih-karunia yang diperkembangkan Yohanes dan Paulus. Begitulah Yehezkiel merohanikan segala hal keagamaan. Dan justru itulah sumbangan khas yang disampaikannya. Kalau ia kadang-kadang disebut "bapa agama Yahudi", orang berpikir kepada ketelitiannya dalam memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, sehingga serta-merta orang berpikir kepada orang Farisi juga. Tetapi pendekatan itu sungguh tidak tepat. Sama seperti nabi Yeremia, demikianpun nabi Yehezkiel dengan caranya sendiri menjadi pangkal suatu aliran kerohanian yang murni. Aliran itu tetap mengalir dalam agama Yahudi dan bermuara dalam Perjanjian Baru. Yesuslah Gembala yang baik, yang dinubuatkan Yehezkiel. Dan Iapun memulai ibadat rohani yang dianjurkan Yehezkiel. Dilihat dari segi lain, Yehezkiel menjadi juga bapak aliran apokaliptik. Penglihatan-penglihatan hebat yang dialami Yehezkiel mendahului penglihatan- penglihatan nabi Daniel dan tidak mengherankan, bahwa pengaruhnya sering terasa pula dalam kitab Wahyu, karangan Yohanes. |
(0.29330790566038) | (Ezr 6:14) |
(ende) Pembangunan Bait Allah sudah lama selesai waktu Artaxerxes naik tachta (th. 465). Mungkin nama ini ditambahkan oleh sebab Artaxerxes mengidjinkan kepada Nehemia untuk membangun tembok Jerusjalem jang dekat pada pelataran Bait Allah (Neh 3:29-31), sedang seorang radja, jang djuga bernama Artaxerxes (I? II? III?) menjerahkan perabot Bait Allah dan membiajai ongkos ibadat (Ezr 7:19-25). Ada agak banjak ahli jang mentjoret nama Artaxerxes dari ajat Ezr 6:14. |
(0.29330790566038) | (Yes 10:5) |
(ende) Lagu ini kiranja menjerang radja Asjur Sanherib jang menjerbu di Juda th. 701. |
(0.29330790566038) | (Yeh 11:2) |
(ende) Pemimpin2 politik di Jerusjalem menaruh kepertjajaan jang sia2 bahwa mereka lekas akan dibebaskan dari kuasa Babel. Di Jerusjalem mereka merasa dirinja terlindung seperti dading dalam kuali terlindung terhadap api. Ungkapan itu merupakan sebangsa pepatah. Pengepungan Jerusjalem th.597 jang tak membinasakan kota itu, mendjadi buktinja kerusakan2 lekas akan diperbaiki. Tapi makna naskah hibrani sesungguhnja agak gelap. tafsir lain, djustru kebalikannja dari jang tadi, mungkin juga. |
(0.29330790566038) | (Dan 9:26) |
(ende) Ajat2 ini mengenai djaman Antiochos IV dan tidak membentangkan masa bahagia pada masa depan. |
(0.29330790566038) | (1Tes 2:1) |
(full: KEDATANGAN KAMI DI ANTARAMU.
) Nas : 1Tes 2:1 Dalam pasal 1Tes 2:1-20 Paulus mempertahankan kelakuannya sementara dia ada di Tesalonika. Paulus telah difitnah oleh musuh-musuhnya serta dituduh tidak bersikap tulus dalam memberitakan Injil. |
(0.29330790566038) | (1Tes 5:4) |
(full: KAMU, SAUDARA-SAUDARA, KAMU TIDAK HIDUP DI DALAM KEGELAPAN.
) Nas : 1Tes 5:4 Orang percaya tidak hidup di dalam dosa dan pemberontakan. Mereka adalah anak-anak siang yang mendahului malam dan tidak akan mengalami malam murka Allah yang telah ditetapkan (ayat 1Tes 5:8-9; lihat art. KEANGKATAN GEREJA). |
(0.29330790566038) | (1Tes 5:17) |
(full: TETAPLAH BERDOA.
) Nas : 1Tes 5:17 Berdoa artinya tetap tinggal di hadapan Bapa, senantiasa berseru mendambakan kasih karunia dan berkat-Nya. "Tetaplah" tidak berarti terus-menerus mengucapkan doa yang formal. Sebaliknya, yang dimaksudkan ialah berulang-ulang menaikkan bermacam-macam doa pada segala kesempatan sepanjang hari (Luk 18:1; Rom 12:12; Ef 6:18; Kol 4:2). |
(0.29330790566038) | (2Tes 2:8) |
(full: TUHAN YESUS AKAN MEMBUNUHNYA.
) Nas : 2Tes 2:8 Setelah Iblis dan manusia durhaka itu mengerjakan penipuan dan kejahatan mereka (ayat 2Tes 2:9-10), mereka akan dikalahkan oleh kedatangan Kristus ke bumi pada akhir masa kesengsaraan (lihat cat. --> Wahy 19:20). [atau ref. Wahy 19:20] |
(0.29330790566038) | (2Tes 3:3) |
(full: MEMELIHARA KAMU TERHADAP YANG JAHAT.
) Nas : 2Tes 3:3 Apabila orang percaya berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka bisa yakin bahwa Allah akan melindungi mereka dari Iblis. Allah akan menguatkan mereka untuk menghadapi semua pencobaan (1Kor 10:13; Ibr 2:18) dan melindungi mereka dari kuasa roh jahat (lihat cat. --> Ef 6:12). [atau ref. Ef 6:12] |
(0.29330790566038) | (2Tes 3:12) |
(full: TETAP TENANG MELAKUKAN PEKERJAANNYA.
) Nas : 2Tes 3:12 Orang Kristen tidak boleh menjadi pemalas, tetapi harus bekerja keras mencari nafkah bagi diri mereka sekeluarga dan mempunyai cukup untuk menolong orang lain yang memerlukannya (1Kor 16:1; 2Kor 8:1-15; Ef 4:28). |
(0.29330790566038) | (2Raj 23:29) | (jerusalem: melawan raja Asyur) Terjemahan ini kiranya kurang tepat. Sebaik-baiknya diterjemahkan: menuju raja Asyur. Sebab Firaun Nekho (atau:Nekhao)(th 609-595 seb Mas) maju perang untuk menolong raja Asyur. Oleh orang Media dan orang Babel raja Asyur sudah diusir dari Babel dan Haran. Raja Yosia berusaha mencegah tentara Mesir menggabungkan diri dengan orang Asyur. Sebab Yosia mengharapkan bahwa kerajaan Yehuda akan beruntung, jika kerajaan Asyur musnah. |
(0.29330790566038) | (Ezr 4:2) | (jerusalem: Zerubabel serta para kepala kaum) Dalam terjemahan Yunani terbaca: Zerubabel, Yesua serta para kepala kaum |