Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 467 ayat untuk memberikan keadilan AND book:[1 TO 39] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.34) (Ams 17:8) (full: SUAPAN. )

Nas : Ams 17:8

Suapan kadang-kadang akan menghasilkan keberhasilan dan kekayaan sementara. Akan tetapi, menyuap adalah dosa; karena itu suap dilarang keras dalam Alkitab sebab menghalangi terwujudnya keadilan (ayat Ams 17:23; Ams 15:27; 1Sam 12:3; Yes 1:23; 1Tim 6:10).

(0.34) (Yes 3:14) (full: BARANG RAMPASAN DARI ORANG YANG TERTINDAS. )

Nas : Yes 3:14

Allah membenci penganiayaan orang yang kurang beruntung di dalam masyarakat. Di dalam gereja Allah juga meminta pertanggungjawaban para anggota tentang perlakuan terhadap sesamanya

(lihat cat. --> Kol 3:25).

[atau ref. Kol 3:25]

Allah menuntut agar kita menunjukkan kasih, keadilan, dan belas kasihan dalam hubungan kita dengan sesama manusia.

(0.34) (Yes 56:1) (full: TAATILAH HUKUM ... SEBENTAR LAGI AKAN DATANG KESELAMATAN. )

Nas : Yes 56:1-2

Keadilan dan kebenaran merupakan buah keselamatan, terkait langsung dengan pengaruh Kerajaan Allah; hal-hal itu tidak dapat dipisahkan.

(0.34) (Yer 5:1) (full: YANG MENCARI KEBENARAN. )

Nas : Yer 5:1-9

Keburukan Yehuda telah mencapai tingkatan sedemikian hingga sedikit orang saja dijumpai yang masih mengasihi kebenaran dan keadilan Allah. Bangsa itu bersalah; karena itu, Allah memutuskan untuk mendatangkan hukuman atas umat-Nya yang tidak setia.

(0.34) (Yer 21:11) (full: KELUARGA RAJA YEHUDA. )

Nas : Yer 21:11-14

Yeremia bernubuat kepada keluarga raja Yehuda bahwa Allah mengharapkan mereka menjalankan keadilan atas bangsa itu. Tetapi karena mereka mendukung dosa dan tidak melakukan apa-apa bagi orang tertindas, maka murka Allah akan menyala-nyala terhadap mereka bagaikan api.

(0.34) (Dan 4:27) (full: LEPASKANLAH DIRI TUANKU DARIPADA DOSA DENGAN MELAKUKAN KEADILAN. )

Nas : Dan 4:27

Kenyataan bahwa Daniel meminta raja untuk bertobat menunjukkan bahwa hukuman Allah yang hebat itu dapat dielakkan. Jikalau Nebukadnezar meninggalkan dosanya dan berpaling kepada gaya hidup yang benar, berbaik hati kepada orang miskin dan melarat yang ditindasnya, Allah tidak akan melaksanakan apa yang dinyatakan-Nya di dalam mimpi itu.

(0.34) (Hos 4:9) (full: SEPERTI NASIB RAKYAT, DEMIKIANLAH NASIB IMAM. )

Nas : Hos 4:9

Daripada menuntun umat itu di jalan kebenaran dan keadilan, para imam mengikuti umat itu, sambil memberitakan hal-hal yang ingin mereka dengar dan tidak lagi menegur dosa-dosa mereka. Karena itu Allah akan menghukum baik para pemimpin rohani maupun umat itu karena kefasikan mereka.

(0.34) (1Raj 3:28) (jerusalem: keadilan) Di kawasan timur dahulu orang menganggap sebagai ciri utama seorang raja bahwa ia adil. Demikianpun halnya pada bangsa Israel. Maz 72:1-2; Ams 16:12; 25:5; 29:14; Yes 9:6. Karena itu Salomo sudah meminta ciri itu dari pada Tuhan, 1Ra 3:9. allahpun mengaruniakannya, 1Ra 3:11-12, dan dalam ceritera ini Salomo memakai cirinya itu.
(0.34) (Mzm 51:14) (jerusalem: hutang darah) Apa yang dimaksud kurang jelas. Kiranya ungkapan itu tidak mengenai pembunuhan atas diri Uria yang dilakukan Daud, 2Sa 12:9. Mungkin dimaksudkan kematian mendadak yang menimpa orang berdosa sebagai hukuman dari Allah yang bertindak sebagai "penuntut darah", bdk Maz 9:13+
(0.34) (Mzm 58:1) (jerusalem: Terhadap pembesar yang lalim) Dengan nada yang mengingatkan nada para nabi dahulu pemazmur mengecam para hakim yang korup, Maz 58:2-6, lalu memohon, supaya mereka dihukum Allah dengan selayaknya, Maz 58:7-10. Hukuman itu menggembirakan hati orang benar oleh karena keadilan Tuhan yang melindungi orang tertindas menjadi nyata, Maz 58:10-11.
(0.34) (Mzm 65:5) (jerusalem: perbuatan-perbuatan yang dahsyat) Ialah apa yang dikerjakan Tuhan untuk memberi kesuburan tanah dan panen. Begitulah Allah mengabulkan permohonan umat. Ini menyatakan keadilan Allah, oleh sebab mewujudkan janji dan perjanjian yang diikat dengan umat. Semuanya itupun mewujudkan keselamatan umat
(0.34) (Yes 26:7) (jerusalem) Bagian ini berupa mazmur. Penghakiman Allah terlaksana menurut keadilan, Yes 26:7-10, dan menjamin umatNya dibebaskan dan dimuliakan, Yes 26:11-15; pencobaan sekarang menyiapkan pemulihan kelak, Yes 26:16-19. Sakit beranak, Yes 26:17, menjadi kiasan yang lazim untuk menggambarkan pencobaan menjelang kedatangan Mesias, bdk Mat 24:8; Mar 13:8; Yoh 16:20-22.
(0.34) (Yes 29:15) (jerusalem) Yes 29:15-16 sebaik-baiknya dihubungkan dengan Yes 29:17-24 menjadi satu nubuat. Allah yang tahu segala-galanya menyelami rancangan yang buruk, Yes 29:15-16. Maka Ia akan meluputkan orang lemah dan sengsara dari penindasannya, lalu menegakkan keadilan, Yes 29:17-21. Yes 29:22-24 mungkin suatu tambahan. Nabi Yesaya memang tidak biasa berkata tentang "keturunan Yakub" atau mengingat masa yang lampau, seperti Abraham.
(0.34) (Yes 45:8) (jerusalem: Hai langit) Ayat ini berupa doa. Apa yang didoakan ialah pertama-tama pembebasan umat Israel, "keadilan" yang segera akan dikerjakan Koresy tetapi yang sebenarnya ciptaan Allah (dari atas, langit), bdk Yes 41:2+
(0.34) (Am 3:2) (jerusalem: Kukenal) Kata "mengenal" dalam bahasa Alkitab berarti: memilih, mengasihi, bdk Kej 18:19; Ula 9:24; Wis 10:5; Yer 1:5; Hos 13:4. Mengenai kepilihan umat Israel bdk Ula 7:6+. Menurut pandangan nabi Amos pilihan itu tidak memberi umat Israel hak istimewa, Ams 9:7. Sebaliknya pilihan itu menurut kesetiaan dan keadilan dan membebaskan pertanggunganjawab khusus.
(0.34) (Mi 6:6) (jerusalem) Seorang benar menanggapi keluhan Tuhan terhadap umatNya. Ini menekankan bahwa dalam pandangan nabi agama mempunyai ciri pribadi. Orang benar itu mengusulkan mempersembahkan korban, sesuai atau tidak dengan hukum. Tetapi usul itu ditolak oleh nabi, Mik 6:8. Nabi mengganti korban dengan sikap keagamaan yang batiniah. Tuntutannya sudah "diberitahukan kepada manusia", yaitu keadilan (Amos Amo 5:21+), kebaikan dan kasih setia (Hos 2:18+) serta kerendahan hati (Yes 7:9+; Yes 30:15+).
(0.34) (Kej 18:16) (sh: Ujian bagi rasa keadilan Abraham (Kamis, 6 Mei 2004))
Ujian bagi rasa keadilan Abraham

Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang lain ikut menikmatinya secara limpah.

Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksud-Nya hendak menghancurkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan hukuman atas orang berdosa.

Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14). Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Sekarang apakah yang seharusnya dilakukan Abraham dengan pengetahuan seperti itu?

Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">23-25). Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.

Saat di mana nama Tuhan kita dipertaruhkan oleh kelemahan saudara-saudara kita, apa yang akan kita perbuat? Apakah kita akan berdiam diri atau akan menyatakan keprihatinan kita? Mungkin kita perlu dalam kasih dan demi kemuliaan Allah menegur saudara kita!

Untuk dilakukan: Jaga dirimu, agar jangan sampai oleh perbuatanmu nama Tuhan dipermalukan. Tegur dalam kasih sau-daramu yang sedang jatuh!

(0.34) (Mzm 75:1) (sh: Keadilan Allah sumber harapan kita (Jumat, 22 April 2005))
Keadilan Allah sumber harapan kita


Mengeluh, mencurahkan gejolak hati saat mengalami kesulitan hidup (pasal memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">74), adalah wajar. Memuji Tuhan, bersaksi tentang kebesaran-Nya dalam situasi hidup sulit yang sama, wajarkah? Bila Anda menjawab tidak, bersiaplah untuk berubah sesudah merenungkan Mazmur ini!

Situasi dan kondisi boleh sama sukar dan muskil, namun orang beriman bisa maju lebih daripada sekadar bersikap jujur mencurahkan isi hati di hadapan Tuhan. Doa adalah perjumpaan riil dengan Allah. Selain mengakui keberadaan diri secara jujur, doa juga menjumpai dan mengakui keberadaan Allah secara jujur. Bila itu terjadi, firman yang Allah ucapkan akan terdengar ulang secara baru (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3). Prinsip kebenaran dan penghakiman Allah atas orang berdosa dan kenyataan bahwa Allah tak akan membiarkan dunia yang dikasihi-Nya diluluhlantakkan oleh para pelaku kejahatan, bukan lagi teori. Dalam perjumpaan nyata dengan Allah, kebenaran itu akan menjadi kenyataan seturut waktu Allah (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3a). Dari perjumpaan itu, mengalirlah syukur dan kesaksian akan kedahsyatan Allah dan keajaiban karya-karya-Nya (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2).

Sumber harapan kita bukan beberapa aspek diri dan sifat Allah, tetapi keseluruhan-Nya. Kita cenderung hanya menekankan sifat pemurah dan kasih Allah. Padahal Allah menyatakan banyak lagi sifat diri-Nya yang harus kita kenali dan imani penuh. Apabila kita hanya mengimani kebaikan-Nya dan tidak percaya pada keadilan dan penghakiman-Nya, bagaimana kita beroleh penghiburan dan pengharapan menghadapi berbagai kejahatan dalam hidup ini? PeMazmur mampu bersyukur dan bersaksi kendati kesulitan masih menekannya, sebab ia menatap kepada kedaulatan dan keadilan Allah. Kekuatan sejahat sedahsyat apa pun, tunduk ke bawah perintah Allah (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-8). Kejahatan merajalela segila apa pun, pasti harus menenggak cawan murka Allah (ayat memberikan+keadilan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">9).

Renungkan: Perhitungkan Allah sepenuh yang Ia nyatakan dalam firman-Nya, baru Anda dapat memperlakukan kondisi hidup macam apa pun sebagai seorang pemenang.

(0.34) (Ams 3:27) (sh: Wujudkanlah kebaikan dan keadilan! (Minggu, 25 Juli 1999))
Wujudkanlah kebaikan dan keadilan!

Kebaikan dan keadilan merupakan hak yang didambakan umat manusia. Namun, hal itu sering menjadi sesuatu yang sulit diraih. Nampaknya, hak ini hanya dimiliki oleh golongan orang atau sistem tertentu. Dalam zaman yang serba modern ini, kerinduan orang untuk diperlakukan baik dan adil semakin jauh jangkauannya. Zaman sekarang ini lebih sering kita jumpai sikap tidak peduli terhadap orang lain. Orang sudah terpola hidup demi kepentingan dan keuntungan diri sendiri. Sikap demikian inilah yang menghancurkan kesempatan bagi sesama untuk menikmati sentuhan kebaikan dan keadilan. Bagaimana mengubahnya? Yaitu dengan jalan menyadari bahwa manusia akan menjadi manusia sejati bila selalu memperhitungkan fakta bahwa ia adalah bagian dari sesamanya, sehingga tidak semena-mena.

Sikap terhadap ketidakadilan. Perlakuan tidak adil, merugikan sesama, dan menguntungkan diri sendiri, tidak pernah dilakukan secara tidak sadar. Bila ada yang mengatakan: "tanpa sadar telah merugikan Anda ..." itu sekadar alasan membenarkan diri sendiri. Kita masih hidup di dunia, belum di sorga. Kita adalah manusia biasa, bukan malaikat, yang rentan dengan keinginan melakukan perbuatan dosa, yang melakukan dosa karena telah berlaku tidak adil terhadap sesama, atau melakukan dosa karena diperlakukan tidak adil. Strategi busuk seperti ini sudah sering dilakukan oleh komunitas yang berusaha merugikan pihak tertentu dan menguntungkan pihak lainnya.

Berkat Allah selalu menyertai orang benar. Tuhan Allah mengutuk mereka yang melakukan praktek "penyimpangan", karena segala sesuatu yang dihasilkan adalah hasil duniawi yang sifatnya semu dan hanya akan dinikmati sesaat. Sebaliknya, Allah memberkati mereka yang benar, jujur, dan bijaksana. Serahkanlah segala kekuatiran dan kecemasan kita, karena Allah pasti menuntun kita dengan kesabaran agar jangan jatuh dalam godaan itu. Tetaplah setia kepada-Nya, Ia akan memberkati kita!

Renungkan: Ketidakbenaran hanya dapat dikalahkan oleh integritas dalam ketaatan pada firman Tuhan.

(0.34) (Ams 28:1) (sh: Tidak taat hukum, doanya terhalang? (Sabtu, 4 November 2000))
Tidak taat hukum, doanya terhalang?

Apakah benar bahwa melakukan hukum dan didengarnya doa berkaitan erat? Benar, bila pengertian hukum adalah hukum keadilan yang seiring dengan keadilan Tuhan, bukan hukum buatan manusia yang sewaktu-waktu dapat berubah. Hukum ini berlaku bagi siapa pun, tidak pandang bulu, tidak pandang status sosial, ekonomi, dan pendidikan. Namun tidak berarti sebaliknya bila seorang telah menaati hukum maka doanya pasti dikabulkan. Ini tidak dapat dibenarkan.

Pada umumnya kita mengetahui bagaimana menjadi pelaku hukum, namun ternyata masih banyak ditemui: penguasa yang tidak menegakkan hukum (2), penindasan terhadap orang lemah (3, 15), orang yang mengabaikan hukum (4, 7, 9), orang jahat yang tidak mau mengerti hukum (5), orang yang memperbanyak hartanya dengan makan riba orang lain (8), orang yang menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat (10), dan orang yang menyembunyikan pelanggarannya (13). Apakah hal-hal ini juga ditemui di kalangan Kristen? Tanpa kita sadari, banyak Kristen berdoa bagi sesama namun tidak menaati hukum keadilan. Marilah kita merenungkan beberapa peristiwa yang sering terjadi di sekitar kita. Ketika seorang warga jemaat dalam keadaan kritis, tidak mampu dan membutuhkan bantuan pengobatan, namun ia terpaksa harus menunggu keputusan rapat majelis yang bertele-tele. Koster gereja mengeluh karena perlakuan para aktivis gereja berlawanan dengan slogan kekristenan yakni "kasih". Tetangga sekitar rumah mulai membicarakan Kristen yang pura-pura lupa mengembalikan barang yang dipinjamnya. Rekan satu perusahaan terpaksa mengadukan Kristen yang seringkali merugikan perusahaan karena memanipulasi waktu dan uang demi keperluan pribadi. Rekan satu perguruan tinggi merasa dirugikan karena Kristen telah mencuri topik skripsinya dengan pendekatan `khusus' kepada dosen pembimbingnya. Orang tua yang menyuap kepala sekolah agar anaknya naik kelas. Dan masih banyak lagi lainnya.

Renungkan: Berdoa bukan sekadar rangkaian kata-kata, tetapi ungkapan iman yang terwujud nyata dalam tindakan sehari-hari bagi sesama. Mungkinkah kita tetap berseru bagi terciptanya keadilan dan kebenaran, sementara kita sendiri termasuk pelaku ketidakbenaran dan ketidakadilan?



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA