(1.00) | (Nah 3:8) |
(endetn) Ditinggalkan: "air mengelilinginja". |
(0.99) | (Nah 2:8) |
(full: AIRNYA MENGALIR KE LUAR.
) Nas : Nah 2:8 Beberapa penafsir melihat suatu gambar yang jelas di sini tentang orang-orang yang melarikan diri dari kota, bagaikan air yang mengalir ke luar dari kolam. |
(0.99) | (Nah 2:8) |
(ende: Berhentilah....) Itu dikatakan kepada pelari dari kota. Karena penduduknja lari, maka Ninive serupa dengan kolam jang airnja meretas keluar. |
(0.98) | (Nah 3:8) |
(full: ADAKAH ENGKAU LEBIH BAIK DARI TEBE.
) Nas : Nah 3:8 Jikalau Niniwe mengira mereka tidak bisa dikalahkan, mereka perlu ingat bagaimana Allah telah merobohkan kota-kota besar yang lain, seperti Tebe dari Mesir, yang ditaklukkan oleh pasukan Asyur pada tahun 663 SM. |
(0.98) | (Nah 1:5) | (jerusalem: menjadi sunyi sepi) Dalam naskah Ibrani tertulis: mengangkat (diri). Dalam menggambarkan murka Allah pesajak memakai unsur-unsur dari dongeng kuno mengenai kejadian dunia (ALlah pencipta mengalahkan naga air, bdk Ayu 7:12+) dan unsur-unsur dari kitab mengenai sejarah umat Israel dahulu (peristiwa di Laut Teberau dan di gunung Sinai). Bdk Maz 114:3-8; Yes 51:10, dll. |
(0.97) | (Nah 1:8) | (jerusalem: menyeberangkan mereka) Ini tidak ada dalam naskah Ibrani. Secara harafiah dapat diterjemahkan: waktu banjir menelan. Ini barangkali menyinggung Nuh yang selamat dari air bah. Nama Nuh dan nama Nahum berarti: penghiburan (bdk Kej 5:29) |
(0.96) | (Nah 3:1) |
(sh: Surga yang sunyi (Rabu, 18 Desember 2002)) Surga yang sunyi
Surga yang sunyi. Menyaksikan itu semua, Habakuk berteriak, "Kekerasan!" Di mana Allah? Di mana keadilan? Mengapa Allah diam saja? Allah ternyata tidak berpangku tangan (ayat 5-11). Ketika mulut-Nya terbuka, bangsa-bangsa tercengang. Yahweh meminta Habakuk "melihat" dan "memperhatikan" keajaiban, suatu respons terhadap kejahatan yang "diperlihatkan" kepada Habakuk. Orang-orang Kasdim (Babel) akan datang seperti teror, menjadi alat Tuhan menghantam kelaliman. Orang-orang yang sombong akan menerima upahnya. Waktu berlalu dan pukulan Allah telah lewat. Surga kembali sunyi. Habakuk pun berteriak lagi (ayat 12-17). Harapannya sirna. Dalam kesunyian, Ia meminta Allah berbicara dan bertindak. Namun, respons Allah di luar dugaannya. Kekerasan dibalas dengan kekerasan yang lebih dahsyat! Bagaimana mungkin Allah menyapu Yoyakim dengan Kasdim yang begitu laknat? Bukankah Allah itu adil dan kudus, yang bebas dari hutang darah, bebas dari noda hitam? Namun, Allah berdiam diri (ayat 13). Manusia tak berdaya seperti ikan-ikan yang siap dipotong. Sebaliknya, Babel bersukacita.
Renungkan: |
(0.96) | (Nah 3:1) |
(sh: Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga! (Selasa, 17 Desember 2002)) Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Setinggi-tingginya langit ... toh akan jatuh juga!
Renungkan: |
(0.96) | (Nah 1:15) |
(full: BERITA DAMAI SEJAHTERA
) Nas : Nah 1:15 (versi Inggris NIV -- kabar baik). Ayat ini mirip dengan Yes 52:7 (lihat cat. --> Yes 52:7 di situ). [atau ref. Yes 52:7]
|
(0.95) | (Nah 2:1) |
(sh: Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini (Senin, 16 Desember 2002)) Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini
Ia juga berkarya melalui peristiwa seperti ini. Kini berita-berita di berbagai media penuh dengan ulasan mengenai perang, kehancuran atau kejayaan suatu bangsa, negara atau daerah, dan berbagai pernik perpolitikan internasional dan ataupun kondisi sosial-politik bangsa kita. Segala manuver politik, ketakutan, amarah, ketidakpastian, krisis, plus berbagai analisa sebab-akibat yang rasional seakan-akan tidak menyisakan lagi tempat bagi kehadiran dan peran Allah sebagai Tuhan atas sejarah. Namun, bagi orang percaya yang kini makin dalam situasi terdesak, berita Nahum meneguhkan prinsip iman dan seharusnya menjadi penghiburan yang menyegarkan. Allah tidak lepas tangan dari berbagai peristiwa sejarah. Ia lebih kuat dan akan melawan kekuatan dunia manapun, yang mungkin penindasannya terasa lebih riil bagi Kristen daripada kehadiran Allah.
Renungkan: |
(0.95) | (Nah 1:1) |
(sh: Pembalas tapi sabar?! (Minggu, 15 Desember 2002)) Pembalas tapi sabar?!
Pembalas tapi sabar?!
Renungkan: |