(1.00) | (Yes 5:7) |
(ende: djeritan) ialah dari orang jang ditindas. |
(0.68) | (Hos 5:11) |
(endetn: penindas memperkosa, musuh) diperbaiki dengan bersandar pada terdjemahan Junani. Tertulis: "ditindas", "diperkosa", suatu kata edjekan. |
(0.52) | (Hak 3:14) |
(ende) Sebenarnja hanja satu suku sadja jang ditindas. Tetapi "bila satu anggota menderita, maka seluruh badan menderita". Dibidang keagamaan semua suku adalah satu bangsa sadja. |
(0.52) | (Yeh 36:5) |
(ende: tjemburuanKu) Allah tjemburu oleh sebab Israil adalah milikNja jang karib, sehingga Tuhan tidak dapat membiarkan itu ditindas bangsa2 lain. |
(0.52) | (Yeh 39:7) |
(ende) Allah tidak membiarkan namaNja ditjemarkan, jakni dengan membiarkan umatNja ditindas, sehingga kaum kafir bersangka Jahwe tidak kuasa dan mampu. |
(0.48) | (Kej 15:13) |
(full: SUATU NEGERI, YANG BUKAN KEPUNYAAN MEREKA.
) Nas : Kej 15:13 Allah memberi tahu Abram bahwa keturunannya akan pergi ke Mesir dan ditindas selama 400 tahun. Angka ini adalah angka yang dibulatkan dari 430 tahun masa penindasan bangsa Israel (bd. Kel 12:40). |
(0.48) | (Kel 2:12) |
(full: DIBUNUHNYA ORANG MESIR ITU.
) Nas : Kel 2:12 Kesediaan Musa untuk memihak kepada umat Allah dan membela orang Ibrani yang sedang ditindas menunjukkan imannya kepada Allah. Musa menolak kesenangan-kesenangan dosa yang tidak kekal demi kehormatan menderita bagi Allah dan dengan umat Allah (bd. Kis 7:23-29; Ibr 11:24-29). |
(0.36) | (Kej 29:31) |
(full: TUHAN MELIHAT, BAHWA LEA TIDAK DICINTAI.
) Nas : Kej 29:31 Allah mengizinkan Lea mempunyai anak. Dari Lea lahirlah Yehuda, dan dari keturunan Yehuda lahirlah Kristus (Mat 1:3,16). Sering kali Allah berada di pihak orang yang ditindas atau diperlakukan tidak adil (bd. Mazm 9:19; 22:25; Luk 4:18). Ketidakadilan tidak dapat diterima oleh Allah, khususnya antara umat perjanjian-Nya (lihat cat. --> Kol 3:25). [atau ref. Kol 3:25] |
(0.36) | (Kel 1:1) |
(full:
) Penulis : Musa Tema : Penebusan Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 SM Latar Belakang Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah. Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.
Tujuan Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB. Survai Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.
Ciri-ciri Khas Lima ciri utama menandai Keluaran.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah
Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru. |
(0.36) | (Kel 5:1) |
(full: BEGINILAH FIRMAN TUHAN, ALLAH ISRAEL.
) Nas : Kel 5:1 Kisah peristiwa keluaran pada dasarnya merupakan pertentangan di antara dua kekuatan: Tuhan dan Firaun, yang dalam agama Mesir dianggap sebagai penjelmaan dewa matahari Ra. Firaun meragukan kuasa Allah Israel (ayat Kel 5:2); oleh karena telah memperbudak Israel, Firaun menganggap dirinya lebih berkuasa daripada Allah Israel. Kesepuluh tulah merupakan cara Tuhan untuk menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Ia lebih berkuasa daripada semua dewa Mesir. Sungai Nil, matahari, dan katak, misalnya, merupakan dewa-dewa Mesir. |
(0.36) | (Mzm 37:6) |
(full: MEMUNCULKAN KEBENARANMU SEPERTI TERANG.
) Nas : Mazm 37:6 Orang benar yang ditindas oleh dosa di dalam dunia ini dijanjikan:
|
(0.36) | (Hak 2:1) |
(ende) Malaekat Jahwe itu sama sadja dengan Jahwe menampakkan diri-Nja. Maksud tjatatan ini ialah: menerangkan mengapa Israil tak berhasil menduduki Kena'an seluruhnja (fasal yang+ditindas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">1)(Hak 1) dan itu mendjadi djuga sebangsa perumusan adjaran jang terkandung dalam seluruh kitab Hakim2, jakni-Israil dianiaja dan ditindas terus, karena tak setia pada Jahwe, makanja Iapun tak setia pada Israel. |
(0.36) | (Mzm 129:1) |
(ende) Umat Israil sedjak awal-mula dianiaja dan ditindas musuh2 (Maz 129:1-3). Tetapi Jahwepun selalu menolong (Maz 129:4). Maka dari itu umat pertjaja dan berharap, bahwa demikianpun akan terdjadi pada masa depan (Maz 129:5-8). |
(0.35) | (Mzm 124:1) |
(sh: Ditindas namun tak binasa (Sabtu, 4 September 1999)) Ditindas namun tak binasaDitindas namun tak binasa. Sungguh luar biasa, karena anugerah Tuhan maka kita berada dalam perlindungan-Nya. Ia tidak mau milik-Nya rusak binasa. Pengalaman membuktikan bahwa ketika kita hidup dalam ancaman kebinasaan, kita tetap mengalami pertolongan tangan Tuhan tepat pada waktu-Nya. Sepanjang sejarah, manusia beriman tak henti-hentinya mengalami kemelut. Walaupun kita sadar akan keadaan ini, masih sering kita hanyut terbawa arus kemelut karena kecerobohan sendiri. Allah pemilik hidup ini, tak membiarkan buah tangan-Nya binasa begitu saja (ayat 1). Pemazmur yakin akan peranan tangan Tuhan yang ajaib itu. Ia memuji Tuhan karena pertolongan yang ajaib itu berasal dari Tuhan, Pencipta langit dan bumi (ayat 6-8). "Pertolongan TUHAN". Penyataan "TUHAN" ingin menegaskan kedaulatan TUHAN sebagai Allah Israel yang telah mengikat perjanjian dengan umat-Nya Israel. Allah yang berdaulat bukan saja memberikan pertolongan tetapi menyatakan diri sebagai pemilik tunggal kehidupan umat-Nya. Totalitas keberadaan umat adalah dalam tangan-Nya, tidak dibiarkannya seorang pun atau kuasa mana pun merebut umat-Nya dari tangan-Nya. TUHAN menjamin keselamatan umat-Nya. Doa: Tuhan, umat-Mu mengakui dan percaya akan perlindungan kekal-Mu sehari lepas sehari. Terima kasih Tuhan. |
(0.33) | (2Raj 4:1) |
(full: SEORANG DARI ISTERI-ISTERI PARA NABI.
) Nas : 2Raj 4:1 Perbuatan-perbuatan ajaib Elisa yang tercatat dalam pasal 2Raj 4:1-44 menyajikan kebenaran-kebenaran rohani dalam tindakan yang dramatis. Kisah janda dengan dua orang anaknya menyatakan bahwa Allah memperdulikan umat-Nya yang setia yang ada dalam kesulitan dan memerlukan pertolongan. Janda dan kedua anaknya itu mewakili umat Allah yang ditinggalkkan dan ditindas. Dalam PL dan PB, belas kasihan dan perhatian kepada mereka yang berkekurangan adalah tanda-tanda iman sejati kepada Allah dan kesalehan yang benar (Kel 22:22-24; Ul 10:18; 14:29; Ayub 29:12; Yak 1:27; lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT). |
(0.32) | (Hak 3:7) |
(sh: Tidak jera (Minggu, 5 Oktober 1997)) Tidak jeraTidak jera Ketergantungan kepada pemimpin. Selama hakim yang dibangkitkan Tuhan masih hidup, negeri dalam keadaan aman. Tetapi apabila hakim itu meninggal, bencana kembali menimpa mereka. Mengapa demikian? Karena mereka berbuat jahat lagi. Ketaatan mereka kepada Allah, jelas semu saja. Mereka sangat bergantung pada manusia, mereka tidak mengikut dan menaati Allah dari hati mereka sendiri. Mereka butuh pengaruh dari seorang manusia yang kelihatan. Jelaslah keimanan mereka tidak murni. Memang harus diakui betapa besar arti pemimpin dan betapa penting peran yang dijalankannya. Tuhan dapat berbuat banyak hal besar melalui pemimpin yang baik. Namun betapa pun pentingnya arti seorang pemimpin, ketergantungan dan kesetiaan kita tanpa pamrih hanya boleh diarahkan kepada Satu Pemimpin saja, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Renungkan: Serahkanlah hati sepenuhnya kepada-Nya, maka semua godaan dan kecenderungan untuk bergantung pada manusia akan teratasi. Doa: Terima kasih Tuhan Yesus,Kau telah mengutus Roh Kudus untuk menolong kami setiap saat. |
(0.32) | (Mzm 125:1) |
(ende) Pengarang mengadjak orang2 mursjid untuk pertjaja pada Jahwe, jang tetap akan melindunginja (Maz 125:1-2), walaupun sekarang umat ditindas (pendjadjahan orang2 asing?) (Maz 125:3). ia minta, agar Jahwe menolong orang2 mursjid (Maz 125:4), tetapi menghukum orang2 sebangsanja jang murtad (Maz 125:5). |
(0.32) | (Mzm 125:1) | (jerusalem: Aman dalam lindungan TUHAN) Sajak ini berupa penyataan kepercayaan pada Tuhan. Pemazmur mengajak umat supaya menjadikan Tuhan andalannya, sebab Ia tetap melindungi mereka, sama seperti Kota Suci dilindungi gunung-gunung, Maz 125:1-2, meskipun sekarang umat ditindas orang asing, Maz 125:3. Pesajak meminta supaya Tuhan tetap melindungi orang benar dan menghukum orang fasik, Maz 125:4-5; bdk Maz 5:11+; Maz 52+ |
(0.32) | (Mzm 129:1) | (jerusalem: Terluput dari kesesakan) Doa kepercayaan ini menyatakan bahwa umat Israel sejak awal mula dianiaya dan ditindas musuh-musuhnya, Maz 129:1-3, tetapi juga selalu ditolong Tuhan, Maz 129:4. Karena itu pemazmur yakin bahwa demikianpun akan terjadi di masa mendatang, padahal musuh akan jatuh binasa, Maz 129:5-8. |
(0.31) | (Ams 24:16) |
(full: ORANG BENAR ... BANGUN KEMBALI.
) Nas : Ams 24:16 Apabila kesengsaraan, pencobaan, dan kemalangan terjadi dalam hidup orang benar, mereka akan bangun kembali karena kasih karunia Allah mengangkat mereka (lihat cat. --> Ams 24:10 sebelumnya). [atau ref. Ams 24:10] Allah tidak menjamin hidup tanpa kesukaran, tetapi Dia menjanjikan akan memelihara kita apa pun yang terjadi. "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa" (2Kor 4:8-9; lihat cat. --> 2Kor 4:7). [atau ref. 2Kor 4:7] |