Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk membalasnya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 139:21) (full: MEMBENCI ORANG-ORANG YANG MEMBENCI ENGKAU. )

Nas : Mazm 139:21

Setelah merenungkan kasih Allah yang besar bagi dirinya, pemazmur membalasnya dengan kasih dan kesetiaan yang besar kepada Tuhan. Kemarahannya dibangkitkan terhadap orang yang menentang dan menghujat nama Allah yang ajaib. Karena sangat setuju dengan Allah dan kepentingan-Nya, ia demikian manunggal dengan Tuhan sehingga membenci apa yang dibenci Allah dan mengasihi apa yang dikasihi Allah

(lihat cat. --> Ibr 1:9).

[atau ref. Ibr 1:9]

Ia merasa sedih dan tertekan oleh semua kejahatan dan kebejatan di sekitarnya (lih. 2Pet 2:7-8). Juga kita yang telah sungguh-sungguh mengalami keselamatan, kasih, dan kebaikan Tuhan seharusnya tidak menemukan kasih akan dunia ini dan cara-caranya di dalam diri kita (lih. 1Yoh 2:15-16).

(0.80) (2Sam 13:23) (sh: Dendam. (Senin, 29 Juni 1998))
Dendam.

Dendam.
Dendam Absalom, saudara kandung Tamar, terus membara. Perbuatan Amnon memperkosa Tamar tidak dapat diterima oleh Absalom. Dendam ini telah tersimpan dua tahun lamanya. Setelah sekian lama, datanglah kesempatan baik untuk menuntaskan dendam lama. Amnon dan saudara-saudaranya, para anak raja, berkumpul untuk bersukacita karena Absalom mengadakan pengguntingan bulu domba. Saat itu dianggap saat yang tepat untuk melampiaskan dendam. Pembunuhan menjadi puncak dendam.

Takut. Setelah dendam terbalaskan, hati puas seketika. Rasa malu yang diakibatkan oleh Amnon telah terbayar. Orang yang begitu dibenci sekarang telah mati di tangannya. Sukacita datang. Tetapi sukacita ini tidak bertahan lama. Muncullah rasa takut. Absalom takut atas perbuatannya sendiri menghabisi nyawa saudara ayahnya, Amnon.Takut karena telah melakukan dosa membunuh. Takut siapa tahu saudara Amnon akan mendendam dan membalasnya juga. Dendam dan pembalasan tidak pernah menghasilkan sukacita, melainkan rasa takut dan dosa.

Renungkan: Tuhan Yesus bukan saja menyelamatkan kita dari kuasa dosa yang kita buat, tetapi juga dari luka pahit kemarahan dan kebencian terhadap orang yang jahat terhadap kita.

Doakan: Orang yang sedang mendendam orang lain.

(0.80) (2Sam 22:21) (sh: Perjanjian dan Peraturan. (Sabtu, 18 Juli 1998))
Perjanjian dan Peraturan.

Perjanjian dan Peraturan.
Sepintas kita mendapat kesan Daud sedang membanggakan kesalehannya. Seolah kebenaran dan kesuciannya itu membuat Tuhan membalasnya dengan kebajikan dan pertolongan. Tetapi kita tahu jelas bahwa Daud adalah seorang berdosa juga. Daud amat memahami bahwa Tuhan tidak sekadar memberikan janji tetapi juga memberikan peraturan. Perjanjian dan peraturan itu bagai dua sisi dari sebuah mata uang. Tidak dapat dipisahkan. Siapa yang setia dan taat kepada peraturan Tuhan, akan mewarisi kegenapan janji-janji Tuhan.

"Pelita Israel". Pelita yang bersinar betapa besar perannya, di dalam gelap. Perjalanan hidup Daud sering bagai berjalan dalam gelap. Persoalan dan tantangan sering bagai awan gelap yang membuatnya tak mampu melangkah. Hanya karena Tuhanlah ia dapat terus melangkah, membedakan arah. Menarik jika kita amati saksama pasal 21:17, di situ Daud disebut "Pelita Israel". Ya, ia mampu menjadi pelita karena disinari oleh Tuhan Sang Pelita Sejati.

Renungkan: Hendaknya tekad Anda memenuhi tugas-tugas Anda sedemikian murni hingga Anda menolak dari tindakan Anda semua hal lain kecuali kemuliaan Allah dan keselamatan orang lain (Angela Merici).

Doa: Tuhan, tolonglah agar aku mampu terus menyala dalam kondisi apa pun.

(0.70) (Ibr 7:1) (sh: Imamat Melkisedek (Sabtu, 29 Oktober 2005))
Imamat Melkisedek

Imamat Melkisedek Pada umumnya, seseorang yang memberkati orang lain lebih tinggi posisinya daripada orang yang diberkati (ayat 7). Penulis Ibrani memakai kebenaran ini untuk menunjukkan posisi Tuhan Yesus sebagai Anak Allah lebih tinggi daripada Abraham, bapa leluhur Israel dan keimaman suku Lewi.

Dalam peraturan Hukum Taurat, keturunan suku Lewi berhak memungut persepuluhan dari saudaranya, yakni sepuluh suku Israel keturunan Yakub (Bil. 18:21). Hal ini bukan menunjukkan suku Lewi lebih tinggi posisinya dari suku-suku lainnya. Ini adalah pengaturan dari Allah bagi Israel untuk menjalankan tata ibadah bagi-Nya. Abraham (leluhur Israel) ternyata diberkati oleh Melkisedek dan Abraham membalasnya dengan memberikan persepuluhan kepada Melkisedek (Ibr. 7:1-2). Hal ini menunjukkan bahwa status Melkisedek lebih tinggi daripada Abraham dan Melkisedek adalah imam yang diperkenan Allah untuk mewakili seluruh Israel (Abraham dan keturunannya). Jadi, imamat Melkisedek melampaui imamat Lewi. Siapakah Melkisedek? Ia disebut imam Allah yang Mahatinggi. Latar belakangnya yang tidak memiliki orangtua dan tidak mempunyai silsilah menjadikannya representasi Yesus sebagai Anak Allah (ayat 3). Jadi, Melkisedek melambangkan imamat Sang Anak Allah yang melebihi imamat Harun dan suku Lewi (lih. 6:20).

Merujuk pada Ibr. ps 5:10 yang menyatakan bahwa Yesus datang untuk menjadi imam besar bagi umat Allah menurut imamat Melkisedek, maka imamat Yesus lebih penting dan lebih utama daripada imamat Lewi karena status Yesus sebagai Anak Allah dan karena kualitas keimamatan-Nya. Yesus adalah perantara kita dengan Allah, yang dilakukan-Nya satu kali di kayu salib dan untuk selamanya. Dengan demikian, kita tidak perlu lagi ragu untuk menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya jalan menuju Allah Bapa. Hidup dan karya-Nya telah membuktikan hal tersebut.

Doaku: Ya Tuhan, aku percaya bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya jalan kepada Allah Bapa.

(0.60) (Mat 6:1) (sh: Tuhan menolak "sandiwara" rohani (Minggu, 9 Januari 2005))
Tuhan menolak "sandiwara" rohani

Tuhan menolak "sandiwara" rohani. Penyiar teve itu tampil meyakinkan. Berstelan dasi dan jas, ia menyampaikan berita dengan mantap. Siapa sangka bahwa sebenarnya ia memakai baju, dasi, dan jas pinjaman. Dan … hanya bercelana pendek. Ia ternyata salah seorang teknisi teve yang terpaksa menggantikan penyiar yang jatuh sakit.

Tuhan Yesus memberi peringatan keras terhadap kerohanian yang mirip dengan kisah tadi. Ia tidak ingin kerohanian para murid-Nya hanya untuk menimbulkan kesan positif orang banyak (ayat 1, 5), padahal keadaan hidup sebenarnya lain (baca: munafik) dan tidak sungguh terarah ke Tuhan. Godaan untuk bersandiwara rohani waktu itu memang sangat besar di kalangan orang Yahudi yang legalistis. Legalisme adalah sikap mementingkan pelaksanaan aturan-aturan dalam agama. Boleh jadi sikap itu bertujuan menyenangkan hati Allah, tetapi ujung-ujungnya bermuara pada mencari pujian manusia. Para murid Yesus tidak boleh berbuat benar, hidup saleh, memberi sedekah, dan berdoa agar dipuji orang. Sebaliknya, kerohanian yang sejati adalah yang ditujukan kepada Allah semata. Orang yang mencari pujian manusia tidak akan mendapat perkenan Allah dari kehidupan ibadahnya sebab motivasinya untuk beroleh pujian manusia telah terpenuhi.

Orang Kristen masa kini pun perlu hati-hati tentang hidup kerohaniannya. Kita perlu memeriksa diri jangan sampai kita bergereja dan melakukan kegiatan gerejawi supaya dipuji orang. Atau, menjadikan kegiatan ibadah kita seperti doa sebagai cara untuk memaksakan kehendak kita kepada Allah (ayat 7). Kita perlu belajar memiliki hidup ibadah yang utuh dan bertujuan hanya menyukakan hati Allah, Bapa kita di surga. Meski banyak kegiatan ibadah kita yang tak dapat tidak akan diketahui orang, kita perlu menjaga agar motivasi kita murni, yaitu untuk kemuliaan dan perkenan Tuhan semata.

Ingat: Bapa di surga melihat ke hati. Ia tahu entah ibadah kita sekadar pameran atau tulus untuk memuliakan Dia.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA