Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 45 ayat untuk hari itu AND book:29 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yl 1:15) (ende)

Hari Jahwe ialah hari pengadilan dan hukuman. Joel menafsirkan bentjana belalang itu sebagai suatu pendahuluan hari Jahwe itu jang malahan sudah nampak dan bekerdja dalam bentjana itu. Nabi2 lainpun sering menafsirkan matjam2 gedjala sedemikian.

(0.96) (Yl 2:30) (jerusalem: mujizat-mujizat) mujizat-mujizat itu ialah pertanda penghakiman terakhir, Hari Tuhan bdk Yoe 1:15; 2:1-2; Ams 8:9+.
(0.96) (Yl 1:15) (jerusalem: pemusnahan) Kata Ibrani (syod) menyinggung nama Tuhan "syaddai" (Yang Mahakuasa), bdk Kej 17:1+. Tuhan belalang sebenarnya melambangkan "Hari Tuhan", suatu hari yang dahsyat, Yoe 2:1-2,11; Ams 5:18+, meskipun dalam rangka nubuat Yoel, Yoe 2:28-3:21, hari itu membawa kemenangan bagi umat Israel.
(0.95) (Yl 2:28) (jerusalem) Nubuat ini (dalam naskah Ibrani: Yoe 3:1-5) mengenai akhir zaman. Hari Tuhan, menurut Yoe 2:30-31. Pada hari itu roh ilahi akan di curahkan, bdk Yeh 36:27+. Menurut wejangan Petrus yang termaktub dalam Kis 2:16-21+, nubuat itu mulai digenapi pada hari raya Pentakosta.
(0.95) (Yl 2:1) (ende)

Bentjana belalang djuga menimpa Jerusjalem, jang diserang olehnja seperti oleh tentara musuh (Yoe 2:4-9). Gelap jang disebabkan oleh kawanan belalang mengingatkan "kegelapan hari Jahwe"(istilah biasa pada para nabi). Demikian lebih terang lagi, bahwa bentjana alam itu merupakan pendahuluan dan permulaan hari Jahwe.

(0.95) (Yl 3:1) (ende)

Hari pengadilan Jahwe menjelamatkan orang jang setia (Yoe 3:5) tetapi bangsa2 kafir jang memusuhi Israil dan karena itu djuga memusuhi Jahwe dihukum.

(0.95) (Yl 2:2) (jerusalem: hari... kelam pekat) Bdk Yoh 8:12+. Bila kawanan belalang mendekat matahari digelapkan, bdk Wah 9:2. "Fajar" itu mungkin mengibaratkan cepatnya kawanan belalang atau mungkin "fajar" itu menyinggung warna kawanan belalang yang kuning-kuningan karena disinari matahari dari atas
(0.95) (Yl 1:15) (full: HARI TUHAN. )

Nas : Yoel 1:15

"Hari Tuhan" merupakan tema utama kitab ini (bd. Yoel 2:1,11,31; Yoel 3:14); istilah ini bisa mengacu kepada

  1. (1) hukuman Allah saat itu atas umat-Nya atau atas bangsa-bangsa asing;
  2. (2) hukuman Allah yang terakhir atas semua kejahatan pada akhir zaman ini, yang mencakup Kesengsaraan Besar selama tujuh tahun dan kembalinya Kristus ke bumi untuk memerintah

    (lihat cat. --> 1Tes 5:2).

    [atau ref. 1Tes 5:2]

    Pada saat ini di dalam kitab Yoel, istilah ini terutama mengacu kepada hukuman Allah ketika itu, walaupun menjadi peringatan akan hari yang akan datang. Yoel berbicara lebih banyak tentang hari Tuhan yang terakhir itu dalam dua pasal selanjutnya.
(0.94) (Yl 3:1) (full: PADA HARI-HARI ITU. )

Nas : Yoel 3:1-21

Pasal ini membahas pemulihan Israel di masa depan dan hukuman Allah atas segala bangsa di dunia; hukuman ini akan mencakup perang besar di Harmagedon yang mendahului pemerintahan Kristus atas seluruh bumi

(lihat cat. --> Wahy 16:16).

[atau ref. Wahy 16:16]

(0.94) (Yl 2:28) (ende)

Bagian ini merupakan bagian jang paling penting dalam Kitab Joel. Dilukiskan masa depan; dan harapan Israil akan keselamatan kelak kentara sekali serta dikuatkan oleh nubuat ini. Digambarkan baik kebahagiaan djasmani maupun chususnja kebahagiaan rohani umat terpilih; dan hal itu mengandung djuga kebinasaan segala musuh umat itu, jang karenanja djuga mendjadi musuh Jahwe sendiri.

(0.94) (Yl 3:14) (jerusalem: penentuan) Kata Ibrani yang dipakai di sini berarti juga: papan pengirik (yang padanya dipasang barang tajam, misalnya batu), yang dipakai untuk mengirik gandum, bdk Yes 28:28; 41:15; Ams 1:3. Kalau diterjemahkan begitu maka lambang itu sesuai dengan musim menuai, Yoe 3:13, yang mengibaratkan Hari Tuhan. Kalau arti itu dipertahankan naskah Ibrani dapat diterjemahkan: lembah pengirik. Tetapi kata Ibrani yang sama berarti pula: keputusan penentuan yang memutuskan perkara.
(0.94) (Yl 3:9) (sh: Tuhan hadir di tengah umat-Nya (Senin, 22 November 2004))
Tuhan hadir di tengah umat-Nya

Setelah melewati pergumulan, bencana dan berbagai peristiwa yang memilukan, hal yang indah adalah mengetahui bahwa Allah ada di tengah-tengah umat-Nya. Ia mau menyatakan kasih dan kuasa-Nya.

Kehadiran Allah itu pertama-tama dinyatakan lewat tindakan menghancurkan bangsa-bangsa musuh yang selama ini mendatangkan malapetaka, kemiskinan, dan penindasan bagi umat Allah. Ini menyatakan bahwa tangan Tuhanlah yang akan membalas semua kekejaman yang telah mereka lakukan. Bentuk tindakan Allah menghukum bangsa-bangsa karena kejahatan mereka itu berupa: seruan perang kepada bangsa-bangsa, bukan saja kepada serdadu baik yang ahli, tetapi juga yang tidak terlatih, yakni para petani dan pekerja di ladang. Semua orang didesak agar bersiap menyambut kedatangan hari Tuhan yang berarti juga hari pembalasan Tuhan.

Persiapan menghadapi hari Tuhan digambarkan sama dengan menghadapi perang (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">10). Allah akan datang pada hari-Nya itu sebagai hakim, di mana bangsa-bangsa dituntut Tuhan atas kesalahan yang telah mereka lakukan (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">12). Kekuatan Tuhan pada hari Tuhan itu diibaratkan seperti singa yang mengaum siap melindungi umat-Nya (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">16). Pada waktu itu, tiada yang sanggup menghalangi kekuatan Tuhan, bahkan benda penerang pun menjadi tidak berguna (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">15). Saat Allah hadir, kehidupan umat-Nya akan merasakan sukacita dan berkat melimpah (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">18).

Menjadi umat Allah merupakan hak istimewa karena kita berada dalam perlindungan Allah yang berkuasa. Tak ada satu pun yang mampu "menyentuh" kita karena Dialah perisai kita. Meski pergumulan, penderitaan, penyakit, perusakan, pembunuhan, peperangan, permusuhan berdatangan seolah-olah menyerbu umat Allah, semuanya itu tidak dapat menghalangi kehadiran Allah untuk menjagai umat-Nya.

Renungkan: Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya sendirian. Ia selalu hadir menyatakan kasih dan perlindungan-Nya. Berkat dan kekuatan-Nya senantiasa tersedia bagi orang-orang yang mengandalkan Dia.

(0.93) (Yl 2:1) (sh: Hari Tuhan dan anugerah yang mengikutinya (Jumat, 19 November 2004))
Hari Tuhan dan anugerah yang mengikutinya

Murka Tuhan akibat dosa senantiasa disusul oleh berita anugerah, karena perjanjian kasih Allah tetap kekal dalam kehidupan umat-Nya.

Berbagai peristiwa yang terjadi dalam nas ini menunjukkan Hari Tuhan semakin dekat. Kehadiran-Nya digambarkan seperti pasukan yang kuat dan dahsyat. Kedatangan pasukan ini disertai bahaya dan malapetaka, membuat semua penduduk bumi gemetar karena menciptakan kekelaman yang belum pernah ada dalam sejarah (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">1-2). Bukan itu saja, kedatangannya melahap habis apa yang di depannya dan menyisakan kobaran api di belakangnya. Keindahan yang terdapat di depan berubah menjadi padang tandus yang mengerikan dan menimbulkan kehancuran (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">3-6). Tidak ada yang dapat menahan kedahsyatannya, semua orang merasakan dampaknya (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">7-9). Langit dan bumi bergetar, benda penerang pun tidak berguna (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">10).

Hari Tuhan adalah suatu hari yang dahsyat dan menakutkan. Tidak seorang pun yang dapat meluputkan diri dari padanya apabila ia tidak bertobat. Tuhan sendiri memimpin pasukan itu yakni bangsa-bangsa yang menjadi pelaku-pelaku firman-Nya (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">11). Tuhan menyampaikan seruan pertobatan menyusul berita hari Tuhan itu (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">12). Pertobatan yang diminta adalah pertobatan sungguh-sungguh semua bangsa, termasuk bayi yang menyusu, dan bukan sekadar ritus (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">13, 16). Harapan atas pertobatan itu adalah agar Tuhan menarik hukuman-Nya dan menggantinya dengan berkat (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">14). Seluruh bangsa harus datang dengan sungguh dan dengan hati yang tulus kepada Tuhan, mulai dari pelayan-pelayan Tuhan.

Di dalam tindakan Allah menghancurkan tidak saja terdapat pesan tentang amarah Allah atas dosa. Di dalamnya juga terpancar kasih-Nya yang ingin menghancurkan belenggu dosa dan membimbing umat memasuki kebebasan.

Renungkan: Peringatan Allah menggelegar bagai suara halilintar. Tugas orang percaya pada zaman yang jahat ini ialah meniupkan terompet perang Allah yang menghentak orang untuk bertobat. Jangan tiup suling sendu yang membuat orang terlena dalam dosa.

(0.93) (Yl 2:30) (full: MUJIZAT-MUJIZAT DI LANGIT. )

Nas : Yoel 2:30-31

Perwujudan sepenuhnya dari pencurahan Roh dan tawaran keselamatan kepada semua orang pada suatu hari akan disertai dengan tanda-tanda di langit akhir zaman dan "hari Tuhan" (bd. Mat 24:29-31). Pada saat itu, musuh-musuh Allah akan mengalami murka-Nya (bd. Wahy 6:12-17). Apabila diselidiki dari sudut nubuat alkitabiah, keadaan seluruh dunia menunjukkan bahwa saat terjadinya peristiwa-peristiwa masa depan ini sudah dekat

(lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

(0.93) (Yl 3:3) (full: MEMBUANG UNDI MENGENAI UMAT-KU. )

Nas : Yoel 3:3

Allah akan menghukum bangsa-bangsa karena kekejaman mereka dan karena mereka memperlakukan orang seolah-olah mereka itu barang yang diperdagangkan demi uang dan kesenangan. Kita harus waspada bagaimana memperlakukan orang lain, karena Allah akan meminta pertanggungjawaban pada hari penghakiman karena menganiaya orang lain

(lihat cat. --> Kol 3:25).

[atau ref. Kol 3:25]

(0.93) (Yl 2:1) (jerusalem) Bagian ini mengenai Hari Tuhan, Yoe 1:15, dan kembali menggambarkan tulah belalang dengan membandingkan kawanan binatang itu dengan bala tentara yang menyerang, tidak tertahan.
(0.93) (Yl 1:1) (sh: Petaka, tanpa pesan? (Kamis, 18 November 2004))
Petaka, tanpa pesan?

Bencana yang pernah terjadi dalam sejarah suatu bangsa menjadi peringatan bagi bangsa itu. Namun, saat kemakmuran tiba, banyak orang mulai melupakannya.

Dalam nas ini, Yoel mengingatkan seluruh generasi Israel, untuk memperhatikan apakah kekacauan yang terjadi saat itu pernah dialami pada zaman leluhur mereka (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">2-3). Apakah yang terjadi saat itu? Suatu kengerian besar yang pernah mereka alami akibat tulah belalang digambarkan secara jelas di sini (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">4). Ketika bencana itu terulang kembali, tidak seorang pun menyangkanya, baik orang yang sadar maupun orang yang mabuk oleh anggur (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">5-7). Semua orang secara pribadi merasakan duka karena bencana itu tidak menyisakan apa pun, termasuk apa yang ada di rumah Allah (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">6-9). Bencana ini menghantam semua orang, termasuk para pemilik ladang yang berjerih payah menanami ladangnya. Pada waktu itu, tanah sebagai simbol berkat berubah menjadi kutukan karena tidak ada apa pun yang dihasilkannya (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">10-12). Akibatnya, tidak ada yang dapat dilakukan manusia. Dalam keputusasaan, mereka hanya mampu berseru kepada Allah sehingga menggerakkan umat Allah dan imam untuk berteriak memohon pertolongan-Nya dalam sikap perkabungan dan ritus (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">13-14). Betapa mengerikannya bencana itu. Berbagai malapetaka yang menimpa umat Allah itu menunjukkan bahwa hari Tuhan sudah dekat (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">15-18).

Peristiwa demi peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia, dari krisis ekonomi, politik bahkan moral, janganlah hanya menjadi catatan sejarah pada masa kini. Semua itu harus menjadi peringatan, agar umat Allah di Indonesia sepenuhnya berserah pada-Nya dan bangsa ini meninggikan kebenaran. Lewat peristiwa bencana yang terjadi, manusia baru sadar pentingnya bergantung penuh kepada Allah. Sebagai orang Kristen apakah reaksi Anda di tengah krisis? Apakah berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia membuat kita senantiasa ingat pada Tuhan, sebagai sumber penolong yang melepaskan kita dari bencana itu?

Renungkan: Meski tidak semua bencana adalah hukuman Tuhan, orang Kristen patut bertanya apa pesan Tuhan lewat bencana tersebut.

(0.92) (Yl 2:28) (full: MENCURAHKAN ROH-KU. )

Nas : Yoel 2:28-29

Yoel menubuatkan suatu hari ketika Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas "barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan" (ayat Yoel 2:32). Pencurahan ini akan menghasilkan aliran Roh nubuat kharismatik di antara umat Allah. Petrus mengutip ayat ini pada hari Pentakosta, serta menjelaskan bahwa pencurahan Roh pada hari itu adalah awal penggenapan nubuat Yoel (Kis 2:14-21). Nubuat ini merupakan janji berkesinambungan bagi setiap orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan, karena semua orang percaya dapat dan harus dipenuhi dengan Roh Kudus (bd. Kis 2:38-39; Kis 10:44-48; 11:15-18;

lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS).

Keterangan selanjutnya tentang Roh Kudus dapat dilihat dalam

lihat art. ROH KUDUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA, dan

lihat art. AJARAN TENTANG ROH KUDUS).

(0.92) (Yl 2:28) (sh: Pencurahan Roh dan pembalasan, hak Tuhan (Minggu, 21 November 2004))
Pencurahan Roh dan pembalasan, hak Tuhan

Kasih Allah berlanjut dengan memberikan Roh Tuhan. Roh Tuhan itu dicurahkan bagi setiap manusia mulai dari orang yang tua hingga orang yang muda, termasuk para hamba atau budak. Ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat berhubungan langsung dengan Allah. Juga terbukanya kemungkinan untuk mengerti rencana dan kehendak Allah. Dalam Roh Tuhan itu, siapa saja yang berseru kepada Allah akan diselamatkan (ayat 28-29). Urapan Roh Tuhan ini akan membuat tanda dan mukjizat yang mendahului datangnya hari Tuhan (ayat 30-31).

Kemahakuasaan Allah juga dinyatakan dengan menuntut bangsa-bangsa yang telah menyengsarakan umat-Nya (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">3:1-3), sebab penghinaan terhadap umat Allah dan segala milik mereka berarti menghina-Nya juga (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">4-6). Itu sebabnya, Allah akan membalas setimpal dengan kejahatan yang telah mereka lakukan (ayat hari+itu+AND+book%3A29&tab=notes" ver="">7-8).

Kehadiran Roh Tuhan atas diri setiap manusia memampukan orang Kristen hidup menurut kehendak Allah dan menghasilkan peniadaan pembedaan dan tingkatan dalam kehidupan persekutuan. Kehidupan persekutuan pun menjadi dinamis karena Roh Tuhan hadir sehingga setiap orang dapat saling membina, memperlengkapi dan, mengembangkan. Juga mendorong setiap orang Kristen untuk mengasihi sesama termasuk musuh, sehingga tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan mengakuinya sebagai hak Allah.

Renungkan: Persekutuan umat yang telah menerima kehadiran Roh Tuhan adalah persekutuan yang tidak membuat perbedaan.

(0.91) (Yl 3:1) (sh: Nantikan hari pembelaan dan pembalasan (Selasa, 19 Juni 2001))
Nantikan hari pembelaan dan pembalasan

Terkadang Allah memakai bangsa-bangsa lain menjadi alat- Nya untuk mendidik dan menghajar umat-Nya yang berubah setia kepada-Nya, sebatas ketetapan-ketetapan-Nya. Namun yang seringkali terjadi adalah mereka menindas umat-Nya melampaui batasan-Nya dan telah menghina kekudusan-Nya. Allah sendiri yang akan bertindak membela umat-Nya dan membalas perbuatan mereka. Nubuatan nabi Yoel menyatakannya demikian.

Pada hari TUHAN, selain Ia akan memulihkan secara radikal Yehuda dan Yerusalem, yakni umat-Nya, Ia pun akan menghakimi semua bangsa yang telah menindas umat-Nya dan menghina kekudusan bait-Nya. Ia berjanji akan mengumpulkan segala bangsa dan membawa ke lembah Yosafat, suatu simbol tempat yang mengandung makna eskatologis, di sanalah Ia akan berlaku sebagai Pembela bagi umat-Nya dan Hakim bagi bangsa-bangsa penindas umat-Nya (2-3). Sesungguhnya perbuatan mereka tidak hanya melawan umat-Nya tetapi melawan Allah sendiri. Oleh karena itu Allah sendiri yang akan berhadapan dan berperkara dengan mereka karena umat-Nya adalah milik kepunyaan-Nya. Tirus, Sidon, dan Filistin adalah musuh- musuh yang akan dibinasakan (4-8) seperti nubuatan nabi- nabi yang lain: Yesaya, Yehezkiel, Amos, dan Zakharia. Kesombongan Tirus dan Sidon yang berlimpah kekayaan dan kekuatan telah melecehkan dan menghancurkan rumah Tuhan menjadi reruntuhan, serta menyerahkan umat-Nya sebagai budak tawanan bangsa-bangsa lain. Filistin telah membalas dendam kesumat turun-temurun di dalam kegembiraan untuk mencelakakan umat-Nya. Puncak murka Allah semata bukan tindakan emosional tetapi di dalam kekudusan-Nya ia membalas dengan penghajaran- penghajaran, supaya mereka mengetahui bahwa Dialah TUHAN yang telah melakukannya.

Renungkan: Inilah pengajaran berharga bagi Kristen yang senantiasa menyerahkan penghakiman dan pembalasan dalam kedaulatan- Nya, ketika mengalami penindasan dan aniaya dari orang- orang non Kristen. Firman-Nya menuntun Kristen untuk memegang janji pembelaan dan pembalasan di hari TUHAN. Serahkan hak pembalasan kepada-Nya, karena Ia pasti melaksanakan keadilan dan penghakiman-Nya pada waktu- Nya.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA