| (0.99789842553191) | (Mrk 5:21) |
(sh: Tidak ada masyarakat kelas dua (Kamis, 6 Maret 2003)) Tidak ada masyarakat kelas duaTidak ada masyarakat kelas dua. Masyarakat Yahudi menganggap perempuan adalah masyarakat kelas dua. Bagi perempuan normal (=sehat) keadaan ini sudah merupakan siksaan, apalagi bagi perempuan yang menderita sakit pendarahan selama dua belas tahun. Direndahkan, dianggap najis dan dikucilkan dari masyarakat karena setiap orang yang menyentuhnya juga menjadi najis. Markus mengisahkan kepada jemaat saat itu, juga kita saat ini, bagaimana Yesus mendobrak tradisi itu. Yesus membiarkan diri-Nya disentuh oleh perempuan yang dianggap najis dan dikucilkan setelah perempuan itu berhasil menerobos kerumunan orang banyak hanya untuk menyentuh jubah-Nya. Ajaibnya, perempuan itu menjadi sembuh. Tidak ada seorang pun yang menyadari peristiwa ajaib tersebut -- selain Yesus dan perempuan itu -- kalau Yesus tidak mengklarifikasinya. Dalam klarifikasi itu Yesus menyatakan sekaligus menegaskan bahwa perempuan yang mereka anggap "najis" itu telah menjadi tahir, suci sehingga harus diterima di ingkungan sosialnya; dan bahwa kesembuhan itu terjadi karena ia beriman kepada Yesus. Dengan imannya perempuan itu tidak menyerah pada kendala yang dihadapinya untuk memperoleh jamahan kuasa Allah. Melalui peristiwa ini Markus mengajak jemaat, juga kita untuk melihat tiga hal: pertama, bahwa perempuan bukan masyarakat kelas dua, yang dapat diperlakukan seenaknya. Yesus melakukan ini sebagai upaya mendobrak tradisi waktu itu. Kedua, bahwa diri-Nya adalah Mesias. Dialah yang berkuasa atas segala penyakit. Ketiga, kesembuhan dan keselamatan dikerjakan oleh Firman dan iman kepada Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Renungkan: Yesus bisa memakai berbagai cara untuk menolong kita mengatasi berbagai pergumulan hidup, selama kita percaya dan berkeyakinan sungguh pada kuasa-Nya. |
| (0.99789842553191) | (Mrk 6:1) |
(sh: Gaya hidup kemuridan (Sabtu, 8 Maret 2003)) Gaya hidup kemuridanGaya hidup kemuridan. Gaya hidup (lifestyle) menentukan arah hidup. Pola pikir yang terbalik ini telah merasuk di sekitar kita, terutama yang tinggal di kota besar. Indera kita dibombardir dengan pesan- pesan: inilah gaya hidup orang sukses, dengan mobil merek A, handphone cap B, tinggal di kompleks C, nasabah bank D, makan malam di E, berprestasi dalam bidang F dst. Arah hidup banyak orang akhirnya berbelok menjadi bagaimana memperoleh dan memelihara simbol-simbol tadi. Keputusan-keputusan hidup yang penting pun didasarkan, dan selalu merujuk kepada pemenuhan gaya hidup yang diidealisasikan. Nas bacaan kita menunjukkan bagaimana hidup yang dijalani Yesus dan para murid-Nya sebagai pemberita. Yesus mengalami penolakan dari orang-orang sekampung-Nya (ayat 3) karena ketidak-percayaan mereka (ayat 6). Yesus menyimpulkan ini bagi murid-murid-Nya (termasuk kita) bahwa seorang pemberita harus siap mengalami penolakan, bahkan oleh orang-orang yang dekat dengannya (ayat aku+telah+memperoleh+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">4). Inilah risiko, "salib", yang harus siap diterima para pengikut-Nya. Tidak hanya yang bersifat insidentil, Yesus juga mengajarkan para murid untuk tidak membawa bekal apa-apa dalam perjalanan penginjilan mereka. Perintah ini bersifat kontekstual hanya untuk pengutusan waktu itu saja (sudut pandang Markus menyatakan para murid kemudian memiliki bekal makanan [aku+telah+memperoleh+AND+book%3A41&tab=notes" ver="">6:38]). Yang penting adalah penekanan yang mendasari perintah Yesus. Tiadanya bekal yang dibawa menunjukkan kegentingan -- Injil perlu diberitakan sesegera mungkin -- dan kebergantungan penuh kepada Allah untuk mencukupi mereka. Bagaimana memenuhi panggilan dari Allah, itulah yang harus menjadi penentu gaya hidup tiap Kristen. Renungkan: Gaya hidup Kristen bukanlah menurut kategori-kategori kaya atau miskin, rohani atau sekuler, tetapi gaya hidup akibat mengikut panggilan dan kehendak Allah, apapun konsekuensinya. |
| (0.70878331914894) | (Mrk 10:37) |
(ende: Dalam kemuliaanMu kelak) Murid-murid itu tentu sadja masih mengharap bahwa Jesus sebagai Mesias-Radja akan bersemajam diatas tachta keradjaan Israel baru jang megah-mulia, dan mereka akan memperoleh kedudukan jang tinggi didalam pemerintahan keradjaan itu. Masih demikian lemah pengertian kedua murid terkemuka itu tentang hakekat Keradjaan Allah dan tjita-tjitanja. |
| (0.70878331914894) | (Mrk 1:27) |
(full: ROH-ROH JAHAT PUN ... TAAT KEPADA-NYA.
) Nas : Mr 1:27 Lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN, untuk memperoleh ulasan mengenai ayat ini. |
| (0.69385527659574) | (Mrk 11:25) |
(full: JIKA KAMU BERDIRI UNTUK BERDOA, AMPUNILAH.
) Nas : Mr 11:25 Janganlah orang Kristen menipu dirinya bahwa mereka memiliki iman yang cukup untuk memperoleh jawaban atas doa apabila mereka dengan diam-diam menaruh permusuhan atau kedengkian terhadap seseorang (lihat cat. --> Mat 18:35). [atau ref. Mat 18:35] |
| (0.67892723404255) | (Mrk 8:2) |
(full: HATI-KU TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN.
) Nas : Mr 8:2 Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat keperluan dan penderitaan umat manusia (lih. Mr 1:41). Kini Yesus masih tergerak oleh belas kasihan dengan penderitaan anak-anak Tuhan. Hal ini meyakinkan kita bahwa di dalam kesukaran, kita dapat menghampiri-Nya untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan (Mat 6:31-32; Ibr 4:14-16; 7:25). |
| (0.66399923404255) | (Mrk 7:27) |
(full: ROTI ... BAGI ANAK-ANAK.
) Nas : Mr 7:27 Kata "anak-anak" menunjuk kepada Israel. Yesus menyatakan bahwa Injil harus diberitakan kepada bangsa Israel dahulu. Wanita itu menyadari hal ini, namun ia menanggapi pernyataan Kristus ini dengan kebijaksanaan, ketekunan, dan iman. Ia mengemukakan bahwa maksud Allah ialah agar bangsa lain secara tidak langsung memperoleh berkat ketika Allah memberkati Israel. Kristus membalas iman wanita tersebut dengan menyembuhkan putrinya (ayat Mr 7:28-30). Orang percaya ketika berdoa, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, harus bertekun dalam doa, dan kadang-kadang bahkan berbincang-bincang dengan Allah (lihat cat. --> Mat 15:28). [atau ref. Mat 15:28] |
| (0.63414319148936) | (Mrk 1:15) |
(full: KERAJAAN ALLAH.
) Nas : Mr 1:15 Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Mat 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:
|
