Resource > 1001 Jawaban >  Yesus - Ucapan-ucapan Yesus >  Buku 555 > 
290. Apakah Kristus Mahatahu dalam Rupa Manusia? 

Pertanyaan: 290. Apakah Kristus Mahatahu dalam Rupa Manusia?

Adil untuk mengasumsikan bahwa dalam masa hidupnya sebagai manusia, Kristus mengalami pembatasan beberapa atribut ilahi. Kita membaca bahwa Dia lelah, menangis, berdoa, merasa lapar dan haus, serta tergoda. Kita juga membaca bahwa Dia bertambah dalam hikmat (Lukas 2:52). Dari semua ini, kita menyimpulkan bahwa sifat ilahi tidak memiliki ruang penuh untuk kekuatannya dalam bentuk manusia atau hanya bisa mengekspresikannya sebagian karena keterbatasan yang jelas. Kristus tampaknya menyadari hal ini ketika berada di bumi, karena Ia berkata, Bapa-Ku lebih besar dari pada-Ku. (Yohanes 14:28.) Oleh karena itu, kita menyimpulkan bahwa bagian dari kerendahan-Nya adalah Ia dengan sukarela menanggalkan sebagian dari sifat ilahi-Nya, dan ini mungkin menjelaskan ayat seperti Markus 13:32. Bagi pikiran manusia, tidak mungkin sepenuhnya memahami misteri Tritunggal, tetapi kita dapat membayangkan bahwa Kristus dalam kasih-Nya yang penuh belas kasihan, dengan sukarela menyingkirkan beberapa atribut dari Allah ketika berada di bumi agar dalam segala hal Ia menjadi serupa dengan saudara-saudaranya. Cara atau sejauh mana inkarnasi membatasi atribut ilahi tidak dapat didefinisikan, dan fakta bahwa Ia berdoa kepada Bapa-Nya menunjukkan bahwa dalam masa hidup-Nya sebagai manusia terdapat perbedaan di antara mereka yang tidak dapat dimengerti oleh kita.

Question: 290. Was Christ Omniscient in the Flesh?

It is reasonable to suppose that in the days of his flesh Christ experienced some curtailment of divine attributes. We read of his being weary, of his weeping, of his praying, being hungry and thirsty, and being tempted. We read also of his increasing in wisdom (Luke 2:52). We infer from all these that the divine nature did not have full scope for its powers in the human form or could only express them partially owing to the obvious limitations. Christ seems to have been aware of this while on the earth, for he said, "My Father is greater than I." (John 14:28.) We conclude, therefore, that a part of his humiliation was his voluntarily divesting himself of some part of his divine nature and this may account for such a passage as Mark 13:32. It is impossible for the human mind to fully comprehend the mystery of the Trinity, but we can imagine that Christ in his loving compassion, voluntarily put from him certain attributes of the Godhead while on earth in order that in all things he might be made like unto his brethren. In what way or to what extent, if at all, the incarnation limited the divine attributes cannot be defined, and the fact of his praying to his Father indicated that in the days of his flesh there was a distinction between them that is incomprehensible to us.

[555-AI]


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA