Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 12 No. 2 Tahun 1997 >  KEDUDUKAN ISTRI TERHADAP SUAMI > 
III. MEMBESARKAN ANAK 

Bagi sebagian besar wanita Israel waktu-waktu penting dalam hidupnya adalah lahir, menikah, melahirkan anak, dan mati. Dan aktivitas sosial yang sangat mereka hargai adalah membesarkan anak.1203 Dalam keluarganya, seorang ibu mempunyai kedudukan yang sama dengan suaminya untuk memberikan pengajaran terhadap anaknya. Jadi ibu dalam keluarga juga berfungsi sebagai pendidik. Dalam literatur hikmat lainnya di Asia Dekat Kuno seorang ibu juga dijelaskan menjabat sebagai guru.1204

Sebagai pengajar maka seorang ibu juga mempunyai pengaruh yang besar pada anaknya. Salah satu contoh yang diberikan yakni dalam 1Raj 2:19, bagian ini menunjukkan status Batsyeba yang sangat berharga di mata Salomo. Ketika Batsyeba masuk, ia berdiri dan sujud menyembahnya. Berdirinya Salomo dari takhtanya menunjukkan kuasanya, ketika ia sujud, bagi budaya Asia Dekat kuno, itu menunjukkan kerendahan. Dan dengan memberikan tempat duduk di sebelah kanannya, itu menunjukkan bahwa ia memberikan tempat mulia bagi Batsyeba.1205

Sebuah data menyebutkan bahwa dalam Perjanjian Lama wanita memberi nama anak-anaknya sebanyak 25 kali dan laki-laki 20 kali. Perbandingan ini bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan suami istri, dan data tersebut juga mengatakan bahwa yang digambarkan itu jauh lebih baik daripada gambaran tradisional patriakhal dari keluarga Ibrani.1206 Data ini bisa dijadikan salah satu dasar atau bukti tentang betapa besarnya perhatian seorang ibu terhadap pemeliharaan anaknya.

Besarnya perhatian dan pemeliharaan ibu juga banyak dinyatakan dalam Perjanjian Lama, antara lain dalam Raj 3:24-27. Bagian ini mengisahkan dua orang ibu yang memperebutkan anaknya. Raja Salomo yang mempunyai hikmat yang luar biasa segera dapat menentukan mana ibu yang sebenarnya. Ketentuan ini ia putuskan setelah ia menyatakan keinginannya untuk memotong bayi yang diperebutkan menjadi dua. Ibu yang sejati tidak mengijinkan anaknya terluka sehingga ia merelakan anaknya menjadi milik orang lain. Sedangkan dalam 1 Sam 2:14 dinyatakan tentang kesetiaan Hana yang setiap tahun membuat baju untuk Samuel. Dan dalam Yesaya 49:14-16 kasih seorang ibu dijadikan analogi untuk hubungan Allah dan Israel.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Perjanjian Lama memang mengajarkan besarnya peranan yang dilakoni dan yang harus dilakukan para ibu dalam mengajar dan mendidik anak-anaknya. Bangsa Israel sendiri sangat menghargai kasih seorang ibu dan tidak ada status yang lebih tinggi dari pada status yang diberikan kepada seorang ibu.1207



TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA