Timbullah berbagai diskusi di kalangan orang Kristen akan adanya roh nafsu, ketamakan, kemalasan, sakit hati dsb.403 Orang-orang Kristen menyadari bahwa pola keinginan dan kebiasaan diakibatkan oleh natur keberdosaan manusia tanpa melibatkan roh jahat, manusia dapat berbuat dosa tanpa faktor dari luar. Yeremia 17 menyatakan, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu". Dalam Mrk 7:20-21, "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu ...."
Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam, dan menajiskan orang. Dan Yak 1:14, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri" (Bdk. Gal 5:16-24).404 Namun perlu dipertimbangkan pula, bahwa pada kasus-kasus tertentu, kita mendapatkan kedua hal ini bisa terjadi pada seseorang, yaitu pengaruh roh jahat dan segala bentuk penipuan atau kedagingan yang tidak jelas. Disinilah kita memerlukan kriteria membedakan Roh.405
Alkitab menyatakan kategori yang ke dua, yaitu pada pencobaan yang disebabkan oleh roh jahat. Kristus dicobai secara langsung oleh Setan (Mat 4:1-11). Setan mencobai Ananias untuk berdusta (Kis 5:3); ia membujuk Daud untuk melakukan sensus di Israel dengan cara yang tidak menyukakan Allah (1Taw 21:1). Akhirnya, rasul Paulus mengingatkan orang percaya untuk berperang melawan kekuatan supranatural dengan senjata rohani (Ef 6:1-10). Alkitab dengan jelas menegaskan, jika seseorang menyerah kepada dosa, ia akan lebih mudah kena pencobaan dari si jahat.
Kategori yang ketiga dari pelibatan roh jahat dalam kehidupan manusia berupa tekanan atau pengaruh. Dalam kategori ini pengaruh dalam bentuk kerasukan.406 Pengaruhnya dalam bentuk godaan yang ringan sampai pada tingkat yang tinggi, sampai keseluruhan pribadi orang tersebut terlibat. Kisah akhir yang tragis dari kehidupan Saul digambarkan sebagai fenomena dari tekanan roh jahat (1Sam 13:8-15). Unger menyimpulkan data-data Alkitabiah yang merupakan manifestasi dari tekanan roh jahat:14)
a. kebutaan dan kekerasan hati terhadap Injil (2Kor 4:16).
b. kemurtadan dan perusakan terhadap doktrin (1 Tim 4:1, 1 Yoh 4:1-2).
c. pencemaran tingkah laku di dalam dosa (2 Ptr 2:1-12).
Dari berbagai literatur digambarkan bagaimana orang-orang dapat menjadi tertekan, baik terlibat secara pribadi maupun keluarga yang terlibat dalam dosa okultisme.
Kategori yang keempat, dan bentuk yang paling ekstrim dari pelibatan roh jahat dalam kehidupan (misal: kerasukan setan) adalah keadaan di mana satu oknum atau lebih dari roh mengontrol tubuh dan kepribadiannya. Selama waktu itu ketika seseorang kerasukan, roh jahat berbicara dan melalui dia, dan orang tersebut sering tidak sadar akan peristiwa terjadi atau sadar tetapi tidak dapat menguasai dirinya sendiri.