Yeremia 38:1-20
Konteks

[38:2] 1 Full Life : SIAPA YANG TINGGAL DI KOTA INI AKAN MATI.
Nas : Yer 38:2
Berita Yeremia menghilangkan semangat juang para tentara dan melemahkan kemauan mereka untuk melawan pasukan Babel; karena itu, para pejabat ingin membunuh Yeremia (ayat Yer 38:4;
lihat cat. --> Yer 32:2).
[atau ref. Yer 32:2]
[38:5] 1 Full Life : IA ADA DALAM KUASAMU.
Nas : Yer 38:5
Raja Zedekia menyerahkan Yeremia ke pada para pejabat karena ia takut pada kuasa dan pengaruh mereka. Kelemahan dan ketiadaan kekuatan moral tampak jelas sepanjang masa pemerintahannya.
[38:6] 1 Full Life : MEMASUKKANNYA KE DALAM PERIGI.
Nas : Yer 38:6
Perigi ini dipakai untuk menampung air hujan sepanjang musim dingin dan menyimpannya untuk musim panas; bentuknya seperti lonceng, bagian atasnya terbuka sekitar satu meter lebarnya. Para pejabat tahu bahwa Yeremia tidak akan bertahan lama di dalam perigi itu. Yeremia menderita sekali akibat mempertahankan kesetiaannya kepada Allah dan firman-Nya. Orang yang setia kepada penyataan Allah dan kebenaran-Nya, dapat mengharapkan perlawanan di dunia ini; penganiayaan karena kebenaran akan datang dari dunia ini, dan sering kali bahkan dari kalangan gereja
(lihat cat. --> Mat 5:10).
[atau ref. Mat 5:10]
[38:7] 1 Full Life : EBED-MELEKH.
Nas : Yer 38:7
Bertindak demi Yeremia, orang Etiopia ini berusaha membebaskannya dengan menghadap raja. Ebed-Melekh menunjukkan belas kasihan bagi Yeremia dan keberanian dalam menentang musuh-musuh sang nabi. Orang percaya harus senantiasa berusaha untuk menolong orang yang dianiaya, bahkan jika itu berarti menentang golongan mayoritas. Karena kebaikan hatinya kepada Yeremia, nyawa Ebed-Melekh luput dari kematian ketika Yerusalem jatuh; Allah tidak melupakan hamba yang benar ini (Yer 39:15-18).
[38:20] 1 Full Life : DENGARKANLAH SUARA TUHAN
Nas : Yer 38:20
(versi Inggris NIV -- taatilah Tuhan). Zedekia mempercayai berita Yeremia, tetapi ketakutannya akan orang lain (ayat Yer 38:19), wataknya yang lemah, dan ketiadaan iman kepada Allah menghalanginya untuk menaati Allah secara tegas. Akibatnya, Zedekia mendatangkan malu atas dirinya sendiri dan kehancuran atas bangsanya. Ia mirip dengan banyak orang sekarang ini yang menolak melakukan yang benar sekalipun mereka sadar bahwa tindakan mereka itu akan mendatangkan hukuman Allah atas mereka dan malapetaka atas kehidupan orang lain.