Ratapan 1:14
Konteks1:14 Segala pelanggaranku adalah kuk r yang berat, suatu jalinan yang dibuat tangan Tuhan, yang ditaruh di atas tengkukku, sehingga melumpuhkan kekuatanku; Tuhan telah menyerahkan s aku ke tangan orang-orang, yang tidak dapat kutentangi.
Ratapan 1:18
Konteks1:18 "Tuhanlah yang benar, g karena aku telah memberontak h terhadap firman-Nya; dengarlah hai segala bangsa, dan lihatlah kesedihanku 1 ; i dara-daraku dan teruna-terunaku pergi sebagai tawanan. j
Ratapan 2:12
Konteks2:12 Kepada ibunya mereka bertanya: "Mana roti dan anggur 2 ? s ", sedang mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur di lapangan-lapangan kota, ketika menghembuskan nafas t di pangkuan u ibunya.
Ratapan 2:14
Konteks2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta z dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu 3 , guna memulihkan a engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan. b
Ratapan 4:8
Konteks4:8 Sekarang rupa mereka lebih hitam j dari pada jelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit mereka berkerut pada tulang-tulangnya, k mengering seperti kayu.
[1:18] 1 Full Life : LIHATLAH KESEDIHANKU.
Nas : Rat 1:18
Ayat ini mengungkapkan tema utama Kitab Ratapan: dosa mendatangkan kesedihan. Seorang mungkin akan menikmati kesenangan dari dosa dan kebejatan untuk sesaat, tetapi akhirnya perbudakan kepada Iblis dan dampak-dampak keinginan dosa akan menjadi nyata (Yoh 8:34; Rom 1:26-32). Kesukaran, keputusasaan dan kebinasaan akan menimpa semua orang yang tidak berbalik kepada Allah dalam pertobatan.
[2:12] 2 Full Life : MANA ROTI DAN ANGGUR?
Nas : Rat 2:12
Bayi dan anak-anak kecil berteriak kepada ibu mereka karena menderita kelaparan mohon makanan pokok yang jasmaniah. Di sini anggur (Ibr. _yayin_) pasti mengacu kepada sari buah yang sehat dan bukan minuman memabukkan
(lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).
[2:14] 3 Full Life : TIDAK MENYATAKAN KESALAHANMU.
Nas : Rat 2:14
Salah satu ciri seorang nabi palsu ialah bahwa perkataan dan penglihatannya tidak menyingkapkan dosa yang dilakukan bangsa itu
(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).
Orang-orang dalam gereja yang tidak menegur dosa, dan dengan demikian menyalurkan karya Roh Kudus yang menginsyafkan (Yoh 16:8-11), membuktikan bahwa mereka adalah pendeta palsu; sebaliknya, orang yang hidup kudus dan dengan sungguh-sungguh mengecam keduniawian dan dosa di antara jemaat sebagaimana yang dilakukan Kristus (lih. pasal Wahy 2:1-3:22), membuktikan bahwa mereka adalah hamba yang setia kepada Tuhan.