TB NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Pengkhotbah 2:2

Konteks
2:2 Tentang tertawa x  aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"

Pengkhotbah 6:9

Konteks
6:9 Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. q 

Pengkhotbah 7:6

Konteks
7:6 Karena seperti bunyi duri b  terbakar di bawah kuali, demikian tertawa c  orang bodoh. Inipun sia-sia.

Pengkhotbah 7:23

Konteks
Pengejaran hikmat yang mengecewakan
7:23 Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai hikmat. Kataku: "Aku hendak memperoleh hikmat, w " tetapi hikmat itu jauh dari padaku 1 .

Pengkhotbah 7:27

Konteks
7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: c  Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,

Pengkhotbah 9:13

Konteks
Hikmat lebih baik dari pada kuasa
9:13 Hal ini juga kupandang sebagai hikmat u  di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku;

Pengkhotbah 3:19

Konteks
3:19 Karena nasib y  manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain 2 . Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.

Pengkhotbah 7:14

Konteks
7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, m  supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Pengkhotbah 9:1

Konteks
Nasib semua orang sama
9:1 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya. w 

Pengkhotbah 11:6

Konteks
11:6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat v  kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.

Pengkhotbah 1:10

Konteks
1:10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.

Pengkhotbah 1:17

Konteks
1:17 Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat s  dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. t  Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,

Pengkhotbah 2:15

Konteks
2:15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat? p " Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.

Pengkhotbah 2:19

Konteks
2:19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh? v  Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat. Inipun sia-sia.

Pengkhotbah 2:21

Konteks
2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Pengkhotbah 2:23-24

Konteks
2:23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan x  hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. y  Inipun sia-sia. 2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum z  dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. a  Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah 3 . b 

Pengkhotbah 5:10

Konteks
5:10 (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang 4 , dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.

Pengkhotbah 5:16

Konteks
5:16 (5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? b 

Pengkhotbah 7:10

Konteks
7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu h  lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.

Pengkhotbah 7:29

Konteks
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Pengkhotbah 8:10

Konteks
8:10 Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan h  boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia.

Pengkhotbah 12:13

Konteks
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah q  dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya 5 , r  karena ini adalah kewajiban setiap orang. s 

Pengkhotbah 2:3

Konteks
2:3 Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, y  --sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat--,dan dengan memperoleh kebebalan, z  sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.

Pengkhotbah 2:26

Konteks
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, d  pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu e  yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. f  Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Pengkhotbah 4:4

Konteks
4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. j 

Pengkhotbah 4:16

Konteks
4:16 Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Pengkhotbah 5:19

Konteks
5:19 (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda e  dan kuasa untuk menikmatinya, f  untuk menerima bahagiannya, g  dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah. h 

Pengkhotbah 6:2

Konteks
6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, j  melainkan orang lain yang menikmatinya 7 ! Inilah kesia-siaan dan penderitaan k  yang pahit.

Pengkhotbah 8:9

Konteks
Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
8:9 Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka.

Pengkhotbah 8:14

Konteks
8:14 Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak n  untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia! o "

Pengkhotbah 9:3

Konteks
9:3 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang y  sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, z  dan kemudian mereka menuju alam orang mati. a 

Pengkhotbah 4:8

Konteks
4:8 ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas m  dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[7:23]  1 Full Life : HENDAK MEMPEROLEH HIKMAT, TETAPI HIKMAT ITU JAUH DARIPADAKU.

Nas : Pengkh 7:23-28

Orang yang berusaha mendapatkan hikmat dengan usaha dan pikiran sendiri tidak akan menemukannya. Halangan itu datang dari si "perempuan" (ayat Pengkh 7:26), yang merupakan perwujudan dari godaan kebejatan dan kefasikan. Dialah lawannya wanita yang diwujudkan sebagai hikmat dalam Ams 8:1-4. Orang berdosa tidak dapat menemukan hikmat karena mereka terjerat oleh kefasikan, tetapi orang yang berkenan kepada Allah karena iman dan ketaatan menerima hikmat Allah dan lolos dari hidup di dalam dosa.

[3:19]  2 Full Life : DEMIKIAN JUGA YANG LAIN.

Nas : Pengkh 3:19

Menurut ilmu hayat, manusia mati seperti binatang; kenyataan ini menunjukkan kelemahan dan kerapuhan kita sehingga seharusnya menyebabkan kita takut dan menaati Allah (Pengkh 12:13).

[2:24]  3 Full Life : DARI TANGAN ALLAH.

Nas : Pengkh 2:24-26

Penulis mencapai dua kesimpulan:

  1. 1) Makan, minum, dan bekerja -- sebenarnya, semua kegiatan dalam hidup -- dapat memuaskan hanya apabila orang itu memiliki hubungan pribadi dengan Allah. Hanya Dialah yang memungkinkan kita menemui kenikmatan dalam hidup ini.
  2. 2) Allah memberikan hikmat, pengetahuan, dan sukacita sejati kepada mereka yang di dalam iman berkenan kepada-Nya (bd. Pengkh 3:12-13,22; Pengkh 5:18-20; 8:15; 9:7). Jadi, kita harus memandang hidup ini sebagai pemberian dari Allah dan mengharapkan bahwa Ia akan melaksanakan maksud-Nya bagi kita

    (lihat cat. --> Fili 2:13).

    [atau ref. Fili 2:13]

[5:10]  4 Full Life : SIAPA MENCINTAI UANG TIDAK AKAN PUAS DENGAN UANG.

Nas : Pengkh 5:9-16

Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga (Mat 6:19-21).

[12:13]  5 Full Life : TAKUTLAH AKAN ALLAH DAN BERPEGANGLAH PADA PERINTAH-PERINTAH-NYA.

Nas : Pengkh 12:13

Seluruh kitab Pengkhotbah harus dipahami dengan mengingat ayat penutup ini. Salomo mulai dengan penilaian yang sinis tentang hidup sebagai sia-sia, tetapi dia berakhir dengan nasihat serius tentang di mana makna hidup dapat ditemukan. Takut akan Allah, kasih kepada Dia dan Firman-Nya, serta ketaatan kepada perintah-perintah-Nya membawa tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain.

[4:4]  6 Full Life : SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH.

Nas : Pengkh 4:4-8

Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11).

[6:2]  7 Full Life : ORANG LAIN YANG MENIKMATINYA.

Nas : Pengkh 6:2

Seseorang mungkin memiliki segala sesuatu yang diperlukan untuk menikmati hidup ini, tetapi masih tidak sanggup mempergunakannya. Kemampuan untuk menikmati apa yang kita miliki tergantung kepada hubungan benar kita dengan Allah. Jikalau kita mengabdi kepada-Nya dan kerajaan-Nya, Allah akan memungkinkan kita menikmati karunia-karunia materiel-Nya.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA