Pengkhotbah 1:11
Konteks1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau j tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya. k
Pengkhotbah 2:23
Konteks2:23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan x hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. y Inipun sia-sia.
Pengkhotbah 4:11-12
Konteks4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? 4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Pengkhotbah 6:5
Konteks6:5 Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.
Pengkhotbah 7:21
Konteks7:21 Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau v tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.
Pengkhotbah 10:10
Konteks10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Pengkhotbah 11:2
Konteks11:2 Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.
Pengkhotbah 11:10
Konteks11:10 Buanglah kesedihan z dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. a
Pengkhotbah 12:14
Konteks12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan 1 t yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, u entah itu baik, entah itu jahat.
[12:14] 1 Full Life : ALLAH AKAN MEMBAWA SETIAP PERBUATAN KE PENGADILAN.
Nas : Pengkh 12:14
Sebagai kata terakhir, Salomo mengingatkan kita akan suatu kebenaran yang serius dan abadi: kita harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua perbuatan kita. Tuhan akan menilai masing-masing kita, orang percaya dan orang tidak percaya, dan akan menghakimi semua perbuatan kita apakah baik atau jahat (bd. Rom 14:10,12; 2Kor 5:10; Wahy 20:12-13). Kita tidak akan dibenarkan pada hari penghakiman jikalau kita telah mengabaikan atau menolak kasih karunia Allah
(lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).