Mazmur 6:4-6
Konteks6:4 (6-5) Kembalilah pula, q TUHAN, luputkanlah jiwaku 1 , selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu. r 6:5 (6-6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati? s 6:6 (6-7) Lesu t aku karena mengeluh 2 ; u setiap malam aku menggenangi v tempat tidurku, dengan air mataku w aku membanjiri ranjangku.
[6:4] 1 Full Life : LUPUTKANLAH JIWAKU.
Nas : Mazm 6:5
Sekalipun orang yang menyesal mendambakan kesembuhan tubuhnya (ayat Mazm 6:3), perhatiannya yang utama ialah agar jiwanya disembuhkan dan kehadiran serta perkenan Allah dipulihkan. Ia rindu agar Allah dekat dengan dirinya serta memohon kemurahan dan kasih-Nya (ayat Mazm 6:3,5). Karena kemurahan dan kasih adalah bagian dari sifat Allah, orang percaya dapat berseru kepada-Nya untuk bertindak sesuai dengan sifat-Nya itu.
[6:6] 2 Full Life : LESU AKU KARENA MENGELUH.
Nas : Mazm 6:7
Kesesakan dan penderitaan jiwa pemazmur telah berlangsung untuk beberapa waktu. Pernyataan, "Tuhan, berapa lama lagi?" (ayat Mazm 6:4), bersama dengan ayat Mazm 6:7-8, menegaskan bahwa Allah tidak segera memulihkan pemazmur kepada damai sejahtera rohani dan kehadiran serta kasih karunia ilahi-Nya. Ayat Mazm 6:9-10 mengajarkan bahwa pada saat-Nya sendiri Allah akan mendengarkan seruan kita memohon kemurahan dan akan menerima doa kita. Kita tidak perlu berputus asa tetapi harus menantikan Allah dengan iman (bd. Mazm 13:2; 74:9); bila tiba waktunya Dia akan menjawab doa kita.