Lukas 4:6
Konteks4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku c dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
Lukas 7:8
Konteks7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Lukas 10:19
Konteks10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular k dan kalajengking 1 dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
Lukas 12:5
Konteks12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia 2 , yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! b
Lukas 20:2
Konteks20:2 dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah 3 Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu i kepada-Mu!"
[10:19] 1 Full Life : ULAR DAN KALAJENGKING.
Nas : Luk 10:19
"Ular dan kalajengking" adalah istilah yang menggambarkan kekuatan yang paling berbahaya dari kejahatan rohani. Orang Kristen memiliki kuasa atas roh-roh jahat karena Kristus telah mengaruniakan kuasa-Nya atas Iblis kepada kita
(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).
[12:5] 2 Full Life : TAKUTILAH DIA.
Nas : Luk 12:5
Murid-murid Yesus harus tetap menyegani keagungan dan kesucian Allah serta murka-Nya terhadap dosa (bd. Yes 6:1-5).
[20:2] 3 Full Life : DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48). Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri.