Keluaran 11:5
Konteks11:5 Maka tiap-tiap anak sulung j di tanah Mesir akan mati 1 , dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, k juga segala anak sulung hewan.
Keluaran 12:17
Konteks12:17 Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi 2 , t sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. u Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; v itulah suatu ketetapan untuk selamanya.
Keluaran 12:29
KonteksKeluaran 35:22
Konteks35:22 Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
[11:5] 1 Full Life : ANAK SULUNG ... AKAN MATI.
Nas : Kel 11:5
Allah sendiri akan melaksanakan hukuman terakhir atas orang Mesir: setiap anak sulung akan mati. Hal ini akan menjadi pukulan berat kepada orang Mesir karena biasanya anak sulung merupakan tumpuan harapan dan cita-cita keluarga. Hukuman Allah itu menjadi pembalasan yang adil terhadap kejahatan orang Mesir. Kekejaman mereka kepada orang-orang Ibrani dan penenggelaman bayi laki-laki juga merupakan penganiayaan "anak sulung" Allah (Kel 4:22). Orang Mesir menuai apa yang mereka taburkan.
[12:17] 2 Full Life : HARI RAYA MAKAN ROTI YANG TIDAK BERAGI.
Nas : Kel 12:17
Ayat Kel 12:15-20 menerangkan Hari Raya Roti Tidak Beragi yang harus diselenggarakan oleh orang Israel setelah memasuki Kanaan. Hari raya ini melambangkan penyerahan umat Allah yang didasarkan pada penebusan mereka dari Mesir. Dalam konteks ini ragi, unsur yang mendatangkan fermentasi, melambangkan dosa, dan roti yang tidak beragi melambangkan pertobatan, penolakan dosa, dan penyerahan kepada Allah
(lihat cat. --> Kel 13:7).
[atau ref. Kel 13:7]
- 1) Semua ragi (yaitu, pencemaran dunia dan dosa) harus dibuang dari rumah orang Israel, yang menandakan bahwa hidup dan rumah tangga mereka sebagai orang percaya harus dipisahkan untuk Allah (ayat Kel 12:15-16) karena apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka (Kel 13:8-9). PB menghubungkan Hari Raya Roti Tidak Beragi ini dengan orang percaya yang membuang "ragi keburukan dan kejahatan" serta hidup di dalam "kemurnian dan kebenaran" (1Kor 5:6-8).
- 2) Kegagalan untuk berbalik dari dosa dengan iman yang benar kepada
Allah mengakibatkan hukuman ilahi, yaitu dilenyapkan dari janji dan
keselamatan perjanjian Allah
(lihat cat. --> Kel 12:15 sebelumnya).
[atau ref. Kel 12:15]
- 3) Perjamuan Paskah menandakan Hari Raya Roti Tidak Beragi (ayat Kel 12:6,18-19), melambangkan pentingnya iman dan ketaatan kepada Anak Domba yang dikorbankan. Orang percaya menyerahkan diri mereka kepada pertobatan dan hidup bagi Allah dengan penuh rasa syukur yang rendah hati.