Kejadian 6:6
Konteks6:6 maka menyesallah d TUHAN 1 , bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Kejadian 23:3
Konteks23:3 Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan isterinya yang mati itu, lalu berkata kepada bani Het: d
Kejadian 24:9
Konteks24:9 Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bawah pangkal paha x Abraham, tuannya, y dan bersumpah kepadanya tentang hal itu.
Kejadian 25:10
Konteks25:10 yang telah dibeli Abraham dari bani Het; x di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.
Kejadian 26:19
Konteks26:19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
Kejadian 30:7
Konteks30:7 Mengandung pulalah Bilha, n budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub.
Kejadian 31:11
Konteks31:11 Dan Malaikat Allah n berfirman kepadaku dalam mimpi o itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan! p
Kejadian 32:31
Konteks32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; u dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
Kejadian 43:28
Konteks43:28 Jawab mereka: "Hambamu, ayah kami, z ada selamat; ia masih hidup." Sesudah itu berlututlah a mereka dan sujud. b
Kejadian 45:25
Konteks45:25 Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir m dan sampai di tanah Kanaan, n kepada Yakub, ayah mereka.
Kejadian 47:21
Konteks47:21 Dan tentang rakyat itu, diperhambakannyalah s mereka di daerah Mesir dari ujung yang satu sampai ujung yang lain.
Kejadian 49:32
Konteks49:32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; j ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het. k "
[6:6] 1 Full Life : MAKA MENYESALLAH TUHAN.
Nas : Kej 6:6
Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.
- 1) Istilah "menyesal" menunjukkan bahwa akibat dosa umat manusia yang menyedihkan itu, sikap Allah terhadap manusia berubah; sikap kemurahan dan sabar berubah menjadi hukuman.
- 2) Sekalipun keberadaan, sifat, dan maksud-maksud utama Allah tidak berubah (1Sam 15:29; Yak 1:17), Ia tetap terbuka dan tanggap dalam urusan-Nya dengan manusia. Allah dapat mengubah perasaan, sikap, tindakan, dan pikiran-Nya sesuai dengan tanggapan yang berubah terhadap kehendak-Nya (bd. Kel 32:14; 2Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:3,13,19; Yeh 18:1-32; Yun 3:10).
- 3) Penyataan ini mengenai Allah sebagai Allah yang dapat merasakan penyesalan dan kesedihan menunjukkan bahwa Allah berada dalam hubungan yang pribadi dan intim dengan ciptaan-Nya. Dia memiliki kasih yang mendalam bagi umat manusia dan perhatian ilahi terhadap persoalan mereka (Mazm 139:7-18).