Kejadian 38:2
Konteks38:2 Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan 1 ; nama orang itu ialah Syua. b Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.
Kejadian 38:7-8
Konteks38:7 Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata g TUHAN, maka TUHAN membunuh h dia. 38:8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu. i "
Kejadian 44:14
Konteks44:14 Ketika Yehuda q dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, r sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya. s
Kejadian 46:28
Konteks46:28 Yakub menyuruh Yehuda l berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen m menemui ayahnya. Sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen.
Kejadian 49:8-9
Konteks49:8 Yehuda, q engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk r musuhmu, kepadamu s akan sujud anak-anak ayahmu. 49:9 Yehuda t adalah seperti anak u singa: v setelah menerkam, w engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
[38:2] 1 Full Life : ANAK PEREMPUAN SEORANG KANAAN.
Nas : Kej 38:2
Alkitab mencatat peristiwa Yehuda yang memalukan ini setidak-tidaknya karena empat alasan.
- 1) Kisah ini mengungkapkan standar-standar moral yang longgar masa itu yang sangat kontras dengan kemurnian Yusuf.
- 2) Peristiwa ini menunjukkan mengapa keluarga Israel (Yakub) harus
meninggalkan Kanaan dan pergi ke Mesir. Jikalau Yakub tetap tinggal di
antara orang Kanaan, keturunannya akan kehilangan identitas mereka
karena kawin campur (lih. ayat Kej 38:1-2). Di Mesir keturunan Yakub
dipencilkan dari orang Mesir dan oleh karenanya dapat menjadi umat
terpisah yang hanya beribadah kepada Allah
(lihat cat. --> Kej 46:34).
[atau ref. Kej 46:34]
- 3) Kisah ini melukiskan bahwa dosa semua orang, bahkan tokoh-tokoh
terkemuka dalam rencana penebusan Allah, akan disingkapkan
(lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).
- 4) Kisah ini menunjukkan bahwa kepemimpinan umat Allah diserahkan
kepada orang yang murni moralnya. Yusuf setia kepada Allah dan
hukum-hukum-Nya, sedangkan Yehuda gagal. Standar yang sama berlaku dalam
PB bagi mereka yang ditugaskan menjadi pemimpin rohani
(lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).