Yosua 1:1
KonteksYosua 3:1-17
Konteks[1:1] 1 Full Life : YOSUA BIN NUN.
Nas : Yos 1:1
Yosua merupakan pembantu yang akrab dan setia bagi Musa selama empat puluh tahun pengembaraan di padang gurun (Kel 17:8-13; 24:13; 32:17-19; Bil 13:8,16). Sebagai seorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus, dia telah ditugaskan sebagai pengganti Musa (Bil 27:18-23; Ul 34:9). Allah kini memanggil dia untuk menuntun umat-Nya memasuki tanah perjanjian (lih. Kej 12:6-7; 15:18-21). Nama Yosua artinya "Tuhan menyelamatkan" (atau "Tuhan adalah keselamatan"); bentuk Yunaninya ialah "Yesus"
(lihat cat. --> Mat 1:21).
[atau ref. Mat 1:21]
Yosua adalah lambang (atau wakil) Yesus Kristus ketika menuntun umat Allah memasuki tanah perjanjian dan menuju kemenangan atas musuh-musuh mereka (Ibr 4:1,6-8;
lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
Penaklukan Kanaan (Palestina) dimulai sekitar tahun 1405 SM; kepemimpinan Yosua atas Israel meliputi sekitar 25 tahun.
[3:3] 2 Full Life : TABUT PERJANJIAN.
Nas : Yos 3:3
Allah bukan sekadar tidak tampak di antara umat-Nya, karena "tabut perjanjian" menjadi lambang dari kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka (Kel 25:22; bd. Bil 10:35). Sewaktu mereka dituntun untuk memiliki tanah perjanjian, Tuhan juga terang-terangan menyatakan diri di dalam mukjizat-mukjizat (ayat Yos 3:5,14-17; 4:18).
[3:5] 3 Full Life : KUDUSKANLAH DIRIMU.
Nas : Yos 3:5
Tindakan pengudusan (bd. Kel 19:10,14-15) menunjuk kepada prinsip bahwa Allah tidak akan bertindak dengan penuh kuasa demi umat-Nya jikalau hati mereka belum kudus dan selaras dengan kehendak-Nya. Sebelum kita memohon Allah melakukan tanda dan keajaiban di tengah-tengah kita, kita harus memastikan dahulu bahwa hati kita murni dan keinginan-keinginan kita dipimpin oleh Roh Kudus
(lihat cat. --> Kis 2:38;
lihat cat. --> Kis 3:26).
[atau ref. Kis 2:38; 3:26]
[3:13] 4 Full Life : AIR ... MENJADI BENDUNGAN.
Nas : Yos 3:13
Allah memisahkan air Sungai Yordan sebagaimana Dia memisahkan air di Laut Merah (pasal Kej 14:1-24). Mukjizat ini memberikan bukti yang jelas bahwa Allah yang hidup adalah di tengah-tengah umat-Nya. Dengan mempertunjukkan kuasa-Nya berdasarkan pengalaman ini, Allah memperkuat iman umat-Nya supaya mereka dapat menghadapi berbagai tantangan dalam usaha memiliki tanah perjanjian. Tanpa kuasa semacam itu, mereka tidak mungkin merobohkan kota-kota yang dilindungi tembok-tembok dan maju terus sekalipun tantangan-tantangan besar yang menghalang dalam menaklukkan tanah yang baru itu.