Ayub 9:3
Konteks9:3 Jikalau ia ingin beperkara dengan Allah y satu dari seribu z kali ia tidak dapat membantah-Nya.
Ayub 9:14-15
Konteks9:14 lebih-lebih aku, bagaimana aku dapat membantah Dia, memilih kata-kataku di hadapan Dia? v 9:15 Walaupun aku benar, aku tidak mungkin membantah Dia, w malah aku harus memohon x belas kasihan y kepada yang mendakwa z aku.
Yesaya 1:18-20
Konteks1:18 Marilah, baiklah kita berperkara 1 ! u --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; v sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu w domba. 1:19 Jika kamu menurut dan mau mendengar, x maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. y 1:20 Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, z maka kamu akan dimakan oleh pedang. a " Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya. b
Yesaya 41:21
KonteksYeremia 12:1-2
KonteksMikha 6:2
Konteks6:2 Dengarlah, n hai gunung-gunung, pengaduan o TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan p terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara q dengan Israel.
[1:18] 1 Full Life : MARILAH, BAIKLAH KITA BEPERKARA.
Nas : Yes 1:18
Allah tidak ingin mengutuk dan membinasakan umat-Nya. Ia menawarkan pengampunan penuh jikalau mereka mau bertobat, membuang kejahatan, berusaha melakukan yang benar, dan menaati firman-Nya (ayat Yes 1:16-19). Pengampunan Allah kini tersedia bagi semua orang, yang sekalipun telah berbuat dosa, mengakui dosa-dosa mereka, bertobat, dan menerima penyucian Allah melalui darah Yesus Kristus (Luk 24:46-47; 1Yoh 1:9). Orang yang menolak kemurahan Allah dan malah memilih untuk mengikuti jalannya sendiri dalam pemberontakan akan dibinasakan (ayat Yes 1:20).
[41:21] 2 Full Life : AJUKANLAH PERKARAMU.
Nas : Yes 41:21-24
Allah menantang bangsa-bangsa untuk meramalkan masa depan dengan bantuan dewa-dewa mereka secermat yang dilakukan Yesaya dengan Roh Tuhan.
[12:1] 3 Full Life : MENGAPAKAH MUJUR HIDUP ORANG-ORANG FASIK?
Nas : Yer 12:1-4
Yeremia membandingkan penderitaannya sendiri dengan kemakmuran orang fasik. Ia bingung oleh penundaan hukuman Allah atas mereka. Berusaha memahami keberhasilan materi orang fasik menjadi persoalan yang muncul berkali-kali dalam diri orang kudus PL, karena mereka pada dasarnya berpikir tentang pahala dan hukuman di dunia (lih. Ayub 21:7-15; Mazm 10:1-18; 37:1-40; 73:1-28; 94:1-23; Hab 1:5-13; Mal 3:15).