Ibrani 3:13
Konteks3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari 1 , m selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya n dosa.
Ibrani 4:1
KonteksIbrani 12:3
Konteks12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah n dan putus asa.
Ibrani 12:22
Konteks12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, p ke kota q Allah r yang hidup, Yerusalem s sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
Ibrani 13:4
Konteks13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan 3 o dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah p akan dihakimi Allah.
Ibrani 13:7
Konteks13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin u kamu, yang telah menyampaikan firman Allah v kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah w iman mereka.
[3:13] 1 Full Life : NASIHATILAH SEORANG AKAN YANG LAIN SETIAP HARI.
Nas : Ibr 3:13
Banyak hamba Tuhan gagal dalam "menasihati" atau mendorong orang-orang percaya untuk bertekun dalam iman. Orang-orang semacam itu tidak memberi peringatan-peringatan mendesak yang disampaikan oleh para rasul (Kol 1:21-23; 1Tim 4:1,16; Yak 5:19-20; 2Pet 1:8-11; 1Yoh 2:23-25), penulis surat ini (Ibr 2:3; 3:6-19) atau bahkan Yesus sendiri (Mat 24:11-13; Yoh 15:1-6).
[4:1] 2 Full Life : DIANGGAP KETINGGALAN ... PERHENTIAN-NYA.
Nas : Ibr 4:1
Berhenti bertekun dalam iman dan ketaatan kepada Yesus mengakibatkan kegagalan untuk mencapai perhentian kekal di sorga sebagaimana dijanjikan (bd. Ibr 11:16; 12:22-24).
- 1) Frasa "baiklah kita waspada" diucapkan dengan mengingat kemungkinan yang mengerikan ini dan hukuman Allah.
- 2) Bertekun di dalam iman menuntut bahwa kita terus mendekatkan diri kepada Allah oleh Kristus dengan keteguhan hati yang sungguh-sungguh (ayat Ibr 4:16; 7:25).
[13:4] 3 Full Life : PENUH HORMAT TERHADAP PERKAWINAN.
Nas : Ibr 13:4
Allah memiliki norma-norma yang tinggi bagi umat-Nya dalam pernikahan dan seksualitas. Pembahasan yang lebih terinci mengenai pokok ini terdapat dalam
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL.