Ezra 9:1-2
KonteksEzra 9:11-12
Konteks9:11 yang Kauperintahkan dengan perantaraan hamba-hamba-Mu, para nabi itu, dengan berfirman: Negeri yang kamu masuki q untuk diduduki adalah negeri yang cemar r oleh karena kecemaran penduduk negeri, yakni oleh karena kekejian yang mereka lakukan dengan segala kenajisan s mereka di segenap negeri itu dari ujung ke ujung. 9:12 Jadi sekarang janganlah kamu memberikan anak-anak perempuanmu kepada anak lelaki mereka, ataupun mengambil anak-anak perempuan mereka untuk anak-anak lelakimu. Janganlah kamu mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka t untuk selama-lamanya, supaya kamu menjadi kuat, u mengecap hasil tanah v yang baik, dan mewariskan w tanah itu kepada anak-anakmu untuk selama-lamanya.
[9:1] 1 Full Life : ORANG-ORANG ... TIDAK MEMISAHKAN DIRI.
Nas : Ezr 9:1
Kegagalan orang Yahudi di masa lalu untuk memisahkan diri dari masyarakat berdosa di sekitar mereka telah menuntun mereka kepada penyembahan berhala dan kebejatan sehingga akhirnya menyebabkan penahanan dan pembuangan mereka (2Taw 36:14-21). Sekarang, setelah Allah mengembalikan sekelompok kecil sisa ke negeri itu (ayat Ezr 9:8-9), mereka sekali lagi melanggar ketetapan pokok Allah yang menuntut pemisahan dari gaya hidup orang fasik.
[9:2] 2 Full Life : MENGAMBIL ISTERI DARI ANTARA ANAK PEREMPUAN ORANG-ORANG ITU.
Nas : Ezr 9:2
Ketika Ezra tiba di Yerusalem, ia menemukan banyak orang, termasuk para imam, orang Lewi, dan para pejabat, telah menikah dengan wanita yang menyembah dewa-dewa lain serta mengikuti kebiasaan kafir yang menjijikkan dan cemar (ayat Ezr 9:1-2,11). Kawin campur dengan orang yang tidak beriman secara jelas dilarang dalam hukum Musa (Kel 34:11-16; Ul 7:1-4; bd. Mazm 106:35); PB juga melarang umat perjanjian Allah yang baru untuk menikahi orang yang tidak percaya (1Kor 7:39; bd. 2Kor 6:14).
[9:2] 3 Full Life : BENIH YANG KUDUS.
Nas : Ezr 9:2
Panggilan mulia Israel ialah untuk menjadi "bangsa yang kudus" (bd. Kel 19:6; Yes 6:13; Mal 2:15).
- 1) Mereka akan menjadi milik Allah yang berharga, mencerminkan kepribadian dan kekudusan-Nya sementara memisahkan diri dari cara-cara amoral orang-orang yang bukan umat-Nya (Ul 7:1-11).
- 2) Orang percaya PB juga dipanggil untuk hidup terpisah dari dunia
(2Kor 6:14-18). Orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan haruslah
menjadi "bangsa yang kudus" (1Pet 2:9-12), dikhususkan untuk
melaksanakan kehendak dan pekerjaan Bapa. Secara tidak langsung
dinyatakan bahwa seorang percaya yang dipimpin Roh akan hidup benar dan
terpisah dalam persekutuan dengan Allah (1Kor 6:11), hidup
sedemikian rupa sehingga berbeda dengan angkatan yang rusak ini
(Kis 2:40;
lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA);
orang demikian akan senantiasa berusaha menggenapi kehendak Allah selaku anak-Nya yang sejati (Rom 8:13-16).