Ezra 4:4-24
Konteks4:4 Lalu penduduk setempat berusaha mematahkan semangat orang-orang Israel itu dan menakut-nakuti mereka dengan mengutus orang-orang untuk menyiarkan kabar bohong tentang mereka kepada Raja Koresy, supaya rencana pembangunan Rumah TUHAN itu gagal. Gangguan itu terus berlangsung selama pemerintahannya sampai Raja Darius menduduki takhtanya. 4:5 (4-4) 1 4:6 Sesudah itu, ketika Raja Ahasyweros mulai memerintah, orang-orang itu menulis surat kepadanya yang isinya memfitnah penduduk Yehuda dan Yerusalem. 2 4:7 Hal seperti itu juga terjadi pada zaman pemerintahan Raja Artahsasta. Bislam, Mitredar dan Tabeel serta rekan-rekannya menulis surat kepadanya dalam bahasa Aram, yang diterjemahkan untuknya. 4:8 Orang-orang lain yang ikut serta ialah Rehum, Panitera Simsai, beberapa orang hakim dan pemimpin setempat, yaitu orang Persia, orang Babel, orang Erekh, dan orang Susan, 4:9 (4-8) 4:10 juga orang-orang dari beberapa bangsa lain. Mereka dibawa dari negeri mereka oleh Asnapar yang agung dan ditempatkan di Yerusalem, di Samaria, dan di daerah sebelah barat Sungai Efrat. 4:11 Beginilah isi surat mereka yang dikirimkan kepada Raja Artahsasta: "Kepada Baginda yang mulia. Salam dari hamba-hamba Baginda yang setia di sebelah barat Sungai Efrat. 3 4:12 Hendaklah Baginda maklum bahwa orang-orang Yahudi yang dikirim pulang dari Babel ke Yerusalem sedang membangun kembali kota yang sejak dulu dikenal sebagai kota pemberontak dan penuh kejahatan. Mereka sudah membangun dinding kota itu dan sudah membetulkan dasar Rumah TUHAN. 4:13 Tetapi kami ingin memberitahu Baginda bahwa apabila kota ini jadi dibangun kembali, maka Baginda sendiri akan dirugikan, karena orang-orang Yahudi itu tidak akan mau membayar pajak kepada Baginda. 4:14 Kami merasa berterima kasih kepada Baginda karena Baginda pelindung kami, dan kami tidak mau membiarkan Baginda dirugikan dan dicela. Sebab itu kami memutuskan untuk memberitahukan hal ini kepada Baginda. 4:15 Kami menyarankan agar Baginda menyelidiki catatan-catatan kuno mengenai betapa seringnya kota ini memberontak. Sesungguhnya kota ini telah dihancurkan karena selalu mendurhaka terhadap raja-raja dan negeri-negeri yang mencoba menguasainya. 4:16 Kami ingin memberitahu Baginda bahwa jika kota ini dibangun kembali dan dindingnya sudah selesai, maka Baginda sebaiknya melupakan wilayah kerajaan Baginda di seberang Sungai Efrat ini, karena pasti akan lepas dari tangan Baginda." 4:17 Lalu Raja memberikan jawabannya kepada Rehum dan Panitera Simsai, juga kepada kawan-kawan mereka yang tinggal di Samaria dan di seluruh daerah sebelah barat Sungai Efrat demikian: 4:18 "Salam kepada Tuan-tuan! Surat Tuan-tuan sudah diterjemahkan dan dibacakan kepadaku. 4:19 Aku sudah memerintahkan agar menyelidiki catatan-catatan yang ada pada kami. Aku mendapati bahwa pada zaman dulu Yerusalem memang merupakan sarang pemberontakan terhadap banyak raja; pemberontakan dan pendurhakaan adalah hal yang biasa terjadi di situ! 4:20 Selain itu aku juga mendapati bahwa telah banyak raja besar di Yerusalem yang memerintah seluruh daerah di seberang Sungai Efrat dan menerima pajak, upeti serta cukai yang besar. 4:21 Karena itu aku memerintahkan agar orang-orang itu segera menghentikan pembangunan Rumah TUHAN itu sampai aku sudah menyelidiki persoalan ini lebih lanjut. 4:22 Jangan ragu-ragu, karena kita tidak boleh membiarkan keadaan itu berlarut-larut sehingga tidak bisa dikuasai lagi, supaya kerugian raja tidak makin besar!" 4:23 Ketika surat Raja Artahsasta itu dibaca oleh Rehum dan Simsai serta rekan-rekan mereka, mereka segera pergi ke Yerusalem dan memaksa orang-orang Yahudi berhenti membangun. 4 4:24 Maka terhentilah pekerjaan pembangunan Rumah TUHAN itu sampai tahun kedua pemerintahan Raja Darius dari Persia. 5


Nas : Ezr 4:5
Rujukan kepada masa pemerintahan Darius ini diulangi dalam ayat Ezr 4:24, suatu cara yang dipakai dalam PL untuk menunjukkan bahwa ayat Ezr 4:24 melanjutkan ayat Ezr 4:5. Bahan di antara kedua ayat ini merupakan suatu sisipan yang melengkapi kisah penganiayaan oleh orang Samaria hingga zaman Ezra sendiri; penulis kemudian melanjutkan kembali kisah pembangunan kembali Bait Suci. Perhatikan bahwa ayat Ezr 4:7-23 membicarakan pembangunan kembali kota itu dan bukan bait suci. Rupanya Ezra sudah menerima surat keputusan untuk membangun kembali kota Yerusalem, dan orang Samaria ingin membatalkan rencana tersebut.
Nas : Ezr 4:6
Ahasyweros memerintah kerajaan Persia sejak tahun 485 hingga 465 SM. Peristiwa-peristiwa dalam kitab Ester terjadi selama masa ini.
Nas : Ezr 4:11
Ezra tidak merinci tuduhan yang disampaikan musuh-musuh Yehuda kepada Raja Ahasyweros (ayat Ezr 4:6), tetapi sebuah salinan dikirim pada masa Ezra sendiri kepada raja berikutnya, yaitu Artahsasta (yang memerintah dari 465 hingga 424 SM). Sayang sekali, surat ini berisi sedikit kebenaran juga -- Yerusalem telah berkali-kali memberontak kepada kerajaan Babel.
Nas : Ezr 4:23
Neh 1:3 memberikan keterangan lebih terinci tentang apa yang dilakukan musuh orang Yahudi untuk menghalangi pembangunan kembali tembok kota. Ayat ini mengakhiri kisah penganiayaan oleh orang Samaria
(lihat cat. --> Ezr 4:5).
[atau ref. Ezr 4:5]
Nas : Ezr 4:24
Pekerjaan di bait suci terhenti tidak lama sesudah dimulai pada tahun 538 SM dan baru dimulai lagi 18 tahun kemudian, pada tahun 520 SM.