Daniel 7:9
Konteks7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah f Yang Lanjut Usianya 1 ; g pakaian-Nya putih seperti salju h dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; i kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya j dari api yang berkobar-kobar;
Daniel 8:17
Konteks8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, z lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa! a "
Daniel 11:10
Konteks11:10 Kemudian anak-anaknya akan bersiap untuk berperang 2 , dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang besar, lalu salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia, menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah; t dan pada serbuan yang kedua kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya.
Daniel 11:30
Konteks11:30 karena akan datang kapal-kapal orang Kitim o melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya. p Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam q terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus.
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[7:9] 1 Full Life : DUDUKLAH YANG LANJUT USIANYA.
Nas : Dan 7:9
"Yang Lanjut Usia" adalah cara lain untuk mengakui Allah sebagai Yang Kekal, Yang oleh Abraham diakui sebagai "Hakim segenap bumi" (Kej 18:25). Ia dilukiskan sebagai menghakimi semua orang dan semua kerajaan pada akhir zaman. Gambaran Allah di dalam ayat ini juga menyatakan kekudusan-Nya ("pakaiannya putih seperti salju"), keagungan-Nya ("rambutnya bersih seperti bulu domba"), dan keadilan yang menyala-nyala ("kursi-Nya dari nyala api dan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar").
[11:10] 2 Full Life : ANAK-ANAKNYA AKAN BERSIAP UNTUK BERPERANG.
Nas : Dan 11:10-12
Dua putra Seleukus II ialah Seleukus III Ceraunus (226-223 SM) dan Antiokhus III Agung (223-187 SM). Antiokhus III dikalahkan oleh Ptolemeus IV Filopater (221-203 SM) dengan kehilangan sekitar 10.000 tentara di benteng Rafia, Palestina selatan.