Ayub 37:10
Konteks37:10 Oleh nafas Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku. z
Ayub 11:20
Konteks11:20 Tetapi mata orang fasik akan menjadi rabun, u mereka v tidak dapat melarikan diri lagi; yang masih diharapkan mereka hanyalah menghembuskan w nafas."
Ayub 4:9
Konteks4:9 Mereka binasa oleh nafas Allah, e dan lenyap f oleh hembusan hidung-Nya.
Ayub 7:7
Konteks7:7 Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan a nafas; mataku tidak akan lagi b melihat yang baik.
Ayub 15:30
Konteks15:30 Ia tidak akan luput dari kegelapan, v tunasnya w akan dilayukan oleh nyala api, x dan ia akan dilenyapkan y oleh nafas mulut-Nya. z
Ayub 20:26
Konteks20:26 Kegelapan q semata-mata tersedia bagi dia, api r yang tidak ditiup memakan dia s dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya. t
Ayub 37:9
Konteks37:9 Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, x dan hawa dingin dari sebelah utara. y
Ayub 41:21
Konteks41:21 (41-12) Nafasnya q menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya. r
Ayub 27:23
Konteks27:23 Oleh karena dia orang bertepuk tangan, i dan bersuit-suit karena dia dari tempat kediamannya. j "
Ayub 30:15
Konteks30:15 Kedahsyatan d ditimpakan kepadaku; e kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan. f
Ayub 37:21
Konteks37:21 Seketika terang s tidak terlihat, karena digelapkan mendung; lalu angin berembus, maka bersihlah cuaca.
Ayub 7:16
Konteks7:16 Aku jemu, u aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. v Biarkanlah w aku 1 , karena hari-hariku hanya seperti hembusan x nafas saja.
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[7:16] 1 Full Life : BIARKANLAH AKU.
Nas : Ayub 7:16
Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46).